Skip to main content

Bali, 2-4 Juli 2021 – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) sukses menggelar rapat koordinasi nasional bidang pemberdayaan pemuda tahun 2021. Acara ini diselenggarakan selama 3 hari di Westin Hotel and Resort, Nusa Dua Bali dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Sejumlah harapan disampaikan oleh Prof. Dr. Faisal, S.H., M.Si., DFM selaku Deputi 1  Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI.

Salah satu harapan dari Deputi 1 Kemenpora RI dalam pertemuan yang dilakukan secara langsung dan virtual ini yaitu dapat menghasilkan rumusan yang nantinya akan membawa kegiatan kepemudaan yang lebih maksimal dan dapat mendorong pemberdayaan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan.

Desamind turut andil dalam gelar Rakornas dan merupakan salah satu dari hanya 6 organisasi/komunitas kepemudaan di Indonesia yang diundang dalam Rakornas Deputi 1 Kemenpora RI. Organisasi pemuda lainnya yang turut diundang yaitu, SSEAYP International Indonesia, Global Youth Indonesia, Indonesia Student & Youth Forum, Mata Garuda, dan Beasiswa 10.000.

Sidang Pleno dalam Rakornasi Deputi 1 Kemenpora RI

Hardika Dwi Hermawan dan Zakky Muhammad Noor selaku perwakilan Desamind tidak serta merta hanya mengikuti jalannya acara, tetapi juga berperan aktif dan kritis dalam menanggapi setiap sesi diskusi. Hal ini ditunjukkan pada saat Desamind bergabung dalam salah satu Forum Group Discussion yaitu tentang Penataan Sinergi Pemberdayaan Berbasis Partisipasi Pemuda Sistem Aplikasi Terintegrasi.

“Banyak pemuda saat ini yang memiliki world-class competency, tetapi tidak diimbangi dengan pemahaman tentang grassroot yang baik. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan dari Kemenpora untuk memastikan keselarasan kualitas pemuda yang hendak atau sudah melanglang buana ke berbagai belahan dunia, melalui berbagai program yang mengarah ke pemahaman grassroot, terutama memberikan experiential learning kepada mereka. Harapannya, dengan pengalaman di level grassroot semakin meningkatkan moral dan social responsibility pemuda untuk dapat berkontribusi lebih luas bagi masyarakat nantinya. Desamind memiliki berbagai program yang menunjang keselarasan kualitas pemuda dengan pengalaman tentang grassroot, salah satunya adalah Beasiswa Desamind, Chapter Desamind, dan lain sebagainya.” ujar Hardika Dwi Hermawan (Desamaind) menanggapi pemaparan Alia Noorayu Laksono (Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia) dalam FGD tersebut. 

Penyampaian Opini/Pendapat dari Perwakilan Desamind dalam Sidang Pleno

Penyampaian aspirasi tentang kondisi gerakan pemuda grassroot juga dikemukakan oleh Zakky Muhammad Noor (Desamind) pada salah satu sesi pleno utama, yaitu “Gerakan yang dilakukan oleh pemuda di Indonesia sudah ada dan sangat banyak. Namun, banyak dari mereka tidak bertahan lama karena kurangnya SUPPORT. Support yang dimaksud memiliki 3 cabang, yaitu moril, pengarahan, dan pendanaan. Perlu adanya hubungan baik antara pihak pemerintah pusat maupun daerah dengan berbagai organisasi kepemudaan untuk mengintegrasikan aktivitasnya agar selaras dan mendukung Indeks Pembangunan Pemuda yang sudah ditetapkan.”

Desamind juga menyampaikan bahwa topik mengenai “Pemuda adalah Masa Depan Bangsa” sudah sering diangkat di berbagai agenda di Indonesia, sehingga sudah sepantasnya Kemenpora menjadi tokoh utama pada topik tersebut. Desamind turut menyampaikan harapan kepada Kemenpora dan seluruh Dispora dari 34 provinsi yang hadir pada pleno untuk senantiasa terbuka dan mempermudah akses untuk bekerjasama dengan organisasi kepemudaan, menyelenggarakan program/kegiatan yang bersifat konkret dan menjangkau lebih banyak pihak.

Desamind berharap akan terjalin pola kerjasama dan kolaborasi antara Kemenpora dan berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia, karena saat ini salah satu hal terpenting adalah membentuk budaya partisipatif dan kolaboratif antar elemen yang memiliki visi misi yang sama dalam pengembangan dan pemberdayaan kapasitas pemuda agar kebermanfaatan program semakin luas dan menyebar. Tentunya akan berat jika kemenpora berdiri sendiri, maka dari itu sudah seharusnya kemenpora memberikan ruang untuk organisasi kepemudaan tumbuh dan terus berproses bersama.

Penutupan Rakornas Kemenpora Tahun 2021

Adapun beberapa output yang dihasilkan dari kegiatan rakornas Kemenpora RI tahun ini yaitu hasil uji publik perdana terhadap draf desain besar pembangunan kepemudaan, pembahasan draf pedoman panduan Rencana Aksi Daerah pelayanan kepemudaan, serta pembahasan dokumen strategi peningkatan peran pemuda yang ditopang dengan penataan sistem aplikasi yang terintegrasi.