DESAMIND.ID- Senin (19/06) Tim Desamind Indonesia berhasil lolos Grant & Capacity Building yang merupakan program dari Indika Foundation Social Impact Incubation 2023. Program ini mengambil tema utama Peacebuilding. Alur pelaksanaan program dari Indika Foundation Social Impact Incubation 2023 dimulai dengan Pendaftaran, Seleksi 70 Besar, Training, Seleksi Proposal, Seleksi 30 Besar penerima Experimental Grant, Implementasi Experimental Grant, Seleksi 15 besar penerima Grant & Capacity Building dan Implementasi Grant & Capacity Building.
Jauh sebelum lolos Grant & Capacity Building, Desamind telah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, yang meliputi training dan mentoring (27 Maret-17 April 2023 secara daring) dan seleksi proposal grant desain (8 April-2 Mei 2023). Dari total 70 organisasi yang mengikuti Training Social Impact Incubation oleh Indika Foundation, Desamind berhasil lolos sebagai 30 besar organisasi yang mendapat Experimental Grant.
Sesi training dan mentoring
Leadership Class Pedesaan (LCP) adalah program yang diusung sebagai. Program ini sukses terselenggara di Desa Gonilan, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (29/5). LCP adalah pelatihan kepemimpinan yang diberikan kepada pemuda yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan desa dengan menanamkan komponen peacebuilding di dalamnya.
Leadership Class Pedesaan (LCP) di Desa Gonilan, Kabupaten Sukoharjo
Dari 30 organisasi yang melaksanakan Experimental Grant, pihak Indika Foundation menyeleksi secara ketat 15 organisasi untuk menerima Grant & Capacity Building. Proses seleksi meliputi pelaksanaan Experimental Grant dan proposal projek masing masing organisasi yang telah diajukan kepada pihak penyelenggara. Pada tanggal 19 Juni 2023, Desamind dinyatakan lolos ke tahap 15 besar Grant & Capacity Building program Indika Foundation Social Impact Incubation 2023 dengan program “Peningkatan Kapasitas Perangkat Chapter Desamind dalam Pengembangan Projek Sosial Pedesaan melalui Pendekatan Social-Emotional, Critical Thinking, dan Kolaborasi”.
“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang dari training hingga seleksi 15 besar kita meraih hasil terbaik untuk Desamind. Teman-teman telah berjuang memberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya. Tantangan dan amanah baru sudah kita dapatkan semoga nanti program yang akan kita laksanakan bisa selalu memberikan dampak untuk masyarakat Desa“ Ujar Abdul Aziez, Project Manager untuk program Desamind tersebut.
Pelaksanaan program “Peningkatan Kapasitas Perangkat Chapter Desamind dalam Pengembangan Projek Sosial Pedesaan melalui Pendekatan Social-Emotional, Critical Thinking, dan Kolaborasi” akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2023 hingga 10 Desember 2023. Tunggu cerita keasikan kita yang akan dimulai sebentar lagi.
Yogyakarta, 9-11 Juni 2023 – Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan acara Desamind Leadership Camp (DLC) 3.0 yang berlangsung 3 hari 2 malam secara offline di Student Convention Center (SCC) Universitas Islam Indonesia, Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti sejumlah 59 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. DLC 3.0 mengangkat tema “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Adaptif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Tujuan dari Acara DLC 3.0 adalah mengembangkan kemampuan kepemimpinan peserta dan meningkatkan sikap kontributif terhadap desa.
Nama “Abinaya Basupati” dipilih sebagai nama angkatan. Nama ini diambil dari bahasa Sansekerta; Abinaya yaitu penuh semangat dan Basupati artinya tidak takut mati (berani). Arti penggabungan dari “Abinaya Basupati” adalah manusia penuh semangat dan berani.
Angkatan Abinaya Basupati
Abinaya Basupati diharapkan mampu memberikan semangat perubahan dan berani berkontribusi menjadi garda terdepan dalam membawa desa menuju kesejahteraan. Sekaligus, menjadi inisiator yang diharapkan mampu memberikan peran secara totalitas sesuai dengan tujuan dan cita-cita Desamind dalam membentuk local heroes untuk kemajuan desa.
Acara DLC 3.0 dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Agung Armawanta, M. T bersama dengan President Director Desamind Indonesia Foundation, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE) dengan simbolisasi penandatangan caping putih.
Pada hari pertama kegiatan, acara diawali dengan networking: dinamika kelompok, berupa sesi pengenalan dan pengakraban peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi pertama yang diisi oleh Natri Sutanti, S.Pd., M.A yang membawakan materi berupa Assessment Leadership Empathy, Active Listener. Sesi materi kedua diisi mengenai materi Sustainable Village Ecosystem oleh Bapak Eka Indarto, S.T., M. Eng. Setelah kedua sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan pengelompokan antara peserta dengan mentor untuk briefing acara yang akan dilaksanakan pada hari kedua.
Dinamika Kelompok sebagai bonding peserta oleh Hardika Dwi Hermawan
Hari kedua acara dimulai dengan sesi materi ketiga mengenai projek pedesaan yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE), dilanjutkan dengan sesi jelajah desa, di mana peserta menjelajahi kondisi desa dan menganalisis potensi lokal yang ada di desa.
Sesi jelajah desa sendiri dilaksanakan pada lima titik lokasi berupa potensi lokal desa yang ada di sekitar tempat pelaksanaan DLC 3.0, SSC Universitas Islam Indonesia. Kelima titik lokasi tersebut dipilih sebagai objek penjelajahan peserta dengan pembagian kelima objek lokasi disesuaikan dengan jumlah kelompok kegiatan, berupa Kelompok 1 ke peternakan sapi lokal, Kelompok 2 ke pos penyewaan kendaraan mobil Jeep, Kelompok 3 ke Industri kecil pembuatan keripik rumahan, kelompok 4 ke kebun anggrek, dan Kelompok 5 dan 6 ke tambang pasir.
Berdiskusi mengenai potensi penyewaan kendaraan mobil Jeep
Peserta kemudian melanjutkan dengan sesi diskusi dan pemaparan materi ke empat yang diisi oleh Zakky Muhammad Noor. S.E dengan materi berupa Brief Leadership Development. Kemudian jalannya pelaksanaan DLC 3.0 dilanjutkan dengan sesi materi yang diisi oleh Raden Kanjeng Ratu(GKR) Hayu dari Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta dengan materi berupa Meet The Leader dan disusul materi berikutnya yang diisi oleh Fajar Sidiq Abdullah Kelana. S.T., M.Sc dengan materi berupa Inspiring Community Project.
Pelaksanaan acara hari kedua ini, kemudian dilanjutkan dengan presentasi pemaparan hasil analisis potensi desa yang dilakukan secara berkelompok oleh peserta. Acara pada hari kedua pun ditutup dengan penampilan kreatif pentas seni dari para peserta dan diakhiri dengan tukar kado yang dilakukan antara peserta dan panitia.
Kemeriahan hari ketiga pelaksanaan dirasakan ketika berlangsungnya kegiatan senam pagi dan kegiatan outbound yang memecah keseruan bersama, seperti tebak kode, estafet sedotan, estafet kardus, dan permainan yang lainnya.
Sesi acara berikutnya dilanjutkan dengan kesan dan pesan antar peserta dan pengumuman pemenang kegiatan outbound, serta pengumuman nominasi yang diberikan kepada peserta selama kegiatan Desamind Leader Camp 3.0 berlangsung, nominasi yang diberikan meliputi nominasi untuk individu maupun kelompok.
Pemenang nominasi Individu terbagi menjadi beberapa kategori; peserta terbaik dimenangkan oleh Hamam, peserta teraktif dimenangkan oleh Adlina, peserta terheboh dimenangkan oleh Fajar, dan peserta terhectic dimenangkan oleh Melinda. Sedangkan untuk kategori pemenang kelompok terbagi menjadi beberapa kategori; kelompok terheboh dimenangkan oleh kelompok 4 (Desa Piyaman), kelompok terajin dimenangkan oleh kelompok 5 (Desa Panca Tunggal), kelompok tersantai dimenangkan oleh kelompok 2 (Desa Adonara), kelompok ter-random dimenangkan oleh kelompok 3 (Desa Karangpatihan), kelompok terkompak dimenangkan oleh kelompok 6 (Desa Mekar Raharja), dan kelompok terkreatif dimenangkan oleh kelompok 1 (Desa Wae Rebo). Keseluruhan acara kemudian ditutup dengan upacara penutupan.
Pemenang study case dari Jelajah Desa
Muhammad Rizal Bayu Bakti Nugroho selaku ketua Panitia Desamind Leadership Camp 3.0 menuturkan harapannya terhadap kegiatan DLC, “Harapannya Desamind Leadership Camp tahun depan memiliki jangkauan peserta yang lebih luas. Pesertanya bisa dibuka juga buat mahasiswa asing di Indonesia atau bahkan mahasiswa asing mancanegara. Kultur dan manfaat program bisa dirasakan lebih luas nantinya. Selain itu, adanya implementasi jangka panjang yang dimonitor untuk beberapa waktu setelahnya bisa 1-3 bulan sehingga terlihat capaian dan Key Performance Indicator (KPI) program Desamind Leadership Camp 3.0 secara implementatif.”
Penulis: Arief Rahman Husein
Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat
Minggu, 7 Mei 2023 – Dalam rangka menjalin kerjasama, Desamind Chapter Bogor serta Youth Ranger Indonesia (YRI) melakukan Kolaborasi yang dilaksanakan dalam rangkaian acara Indonesia Youth Potential Camp 2023 yaitu salah satunya Charity #1Sekolah. YRI melakukan kerjasama dengan Desamind Bogor sebagai partner relawan dan Taman Bale Baca Cijayanti (TBM BCC) untuk menjadi wadah tempat dilaksanakannya acara tersebut.
Kegiatan ini dipandu oleh Kania Dewi Maulina Sebagai MC perwakilan dari Desamind Bogor. Kania menyapa rekan serta adik-adik di taman baca dengan ceria, tidak lupa juga menyampaikan maksud dan tujuan dari Desamind Bogor x YRI pada sore hari itu.
Acara dilanjutkan dengan tujuan mencairkan suasana yaitu dengan kegiatan Ice Breaking yang dipandu oleh Fitrah dan juga Zilva ditemani oleh Gadis, Fazri, dan Wawan. Setelah ice breaking dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan mendongeng bersama, kegiatan mendongeng dipandu oleh tim yang sama saat melakukan ice breaking, yaitu Fitrah, Kania, dan juga Zilva.
Keseruan acara tidak hanya sampai mendongeng ria, setelah mendongeng kegiatan selanjutnya adalah calistung dan juga mewarnai, kegiatan calistung dan juga mewarnai disambut antusias oleh adik-adik Taman Baca Cijayanti.
Calistung bersama kakak-kakak Desamind dan YRI
Sesi terakhir serta akhir dari serangkaian acara sebagai puncak kegiatan kolaborasi acara tersebut adalah sesi pembuatan pohon harapan yang di pandu oleh perwakilan YRI yaitu Mas Dimas Dwi Pangestu dan Mba Siti Nurhaliza. Saat melakukan Pohon Harapan ini adik-adik diberikan sticky notes serta alat tulis dan menuliskan harapan masa depan serta cita-cita mereka lalu ditempelkan satu-persatu pada pohon harapan yang telah digambarkan oleh kakak-kakak. Tak lupa, selain pohon harapan ada juga sesi menulis rangkaian kata untuk semua yang hadir pada sore itu.
Pohon harapan adik-adik TBM BBC bersama Mas Dimas dan Kak Nurul
Setelah semua rangkaian acara selesai, harapannya kegiatan ini dapat diingat kembali oleh adik-adik dan menjadi kegiatan yang memberikan dapak positif bagi seluruh orang-orang yang hadir, serta harapan yang mereka tulis dapat menyalakan api semangat mereka dalam meraih prestasi dan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Acara ditutup dengan foto bersama.
Sesi foto bersama
Desamind, Ingat bangsa, Ingat Desa! YRI, Gelora Api Pemuda.
Penulis: Nurfazriyanti Syawaliah, Bening Setara Bulan dan Melanz Togi Sihol Marito (Desamind Chapter Bogor)
Yudiatna Dwi Sahreza atau sapaan akrabnya Yudi. Yudi adalah seorang mahasiswa di Universitas Mataram yang sadar akan peran penting dan tanggung jawab sebagai agent of change dan mengikuti berbagai macam organisasi adalah salah satu bentuk prosesnya. Yudi berasal dari desa terpencil membuatnya ingin mengabdi dan memajukan desa.
Niat mulia ini terjawab salah satunya dengan menjadi awardee Beasiswa Desamind 2.0 bersama 4 pemuda hebat lainnya. Pemanfaatan kesempatan dan kemampuannya yang mempertemukannya dengan informasi beasiswa yang diinformasikan melalui kanal informasi Unit Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPKM) MEDIA UNRAM.
Projek Wanasaba Trigona Center (WTC) yang menghantarkannya menuju gerbang Beasiswa Desamind 2.0. Projek WTC ini didasari dengan keresahan Yudiatna, melihat potensi alam di desa tidak dimaksimalkan oleh masyarakat maupun pemerintah.
Pada proses pelaksanaan pengabdian ke masyarakat, Yudi dan timnya melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan budidaya lebah trigona kepada masyarakat khususnya kelompok pemuda yang ada di desa. Melihat kapasitas diri, maka penting untuk kolaborasi dengan seluruh pihak dan menggandeng pemerintah desa untuk mendukung WTC ini.
Kolaborasi WTC dengan pemerintah desa
Kolaborasi yang sudah kami lakukan yaitu bekerja sama dengan teknisi perlebahan NTB, Karang Taruna Desa, dan Akademisi Dosen Fakultas Peternakan. Sehingga output yang sudah kami capai adalah terbentuknya WTC, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang budidaya lebah trigona, lolos pendanaan kewirausahaan unram, terciptanya produk lebah madu trigona sebagai produk Desa Wanasaba Lauk dan lain sebagainya.
Produk Lebah Madu Trigona
Kedepannya Yudi berharap WTC dapat menjadi tempat penelitian mahasiswa maupun doesn dan memaksimalkan produk lain dari lebah trigona seperti Pemanfaatan ekstrak propolis untuk kencantikan, pengobatan dan lain lain.
Harapan saya untuk pejuang beasiswa desamind 3.0 adalah tancapkan niat baik dari awal untuk menjadi pioneer penggerak desa agar lebih maju dan melek peradaban.
Penulis: Putri Aulia Pasa dan Yudiatna Dwi Sahreza
Desa Cipaku, Purbalingga – Desamind Indonesia dan Desamind Chapter Purbalingga menjadi community partner dalam pelaksanaan Pengabdian yang dilakukan oleh Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, 7 dan 8 April 2023 bertempat di SD Negeri 2 Cipaku, Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah. Kegiatan dihadiri oleh 12 orang guru, 60 orang wali siswa, serta siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 dengan total peserta 135 siswa.
Kegiatan berlangsung secara parallel dimana ruang kelas digunakan sebagai tempat pelaksanakaan Sosialisasi terkait Litearsi Digital, Hoax dan Pendidikan, sedangkan siswa-siswi mengikuti lilin Inspirasi di luar kelas berkaitan dengan game yang menggunakan komponen computational thinking (CT Unplugged). Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Desamind Indonesia dalam pelaksanaan kegiatannya. Selain itu, pembuatan pojok literasi yang diletakan pada ruang perpustakaan telah dilaksanakan pada hari Jumat, 7 April 2023 dan berisi materi terkait antisipasi hoax dan literasi digital.
Kegiatan Sosisalisasi di dalam kelas yang dilaksanakan tanggal 8 April 2023 dibuka oleh Kepala Sekolah, Bapak Sukarso, S.Pd., M.Pd. Kepala Sekolah sangat mengapresiasi dan membuka kolaborasi yang kuat kepada Pendidikan Teknik Informatika UMS untuk terus berkegiatan di wilayahnya. Selanjutnya, 120 peserta yang hadir di dalam ruang kelas dibersamai oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd, M.Sc selaku pembicara pertama yang memberikan materi terkait Literasi Digital dan Pentingnya Pendidikan.
Hardika memaparkan berbagai perkembangan teknologi informasi dan mengapa literasi digital menjadi aspek penting, serta upaya dalam mengatasi HOAX. Pemateri kedua oleh Ibu Norma Nida Jayanti, S.Pd, yang merupakan Guru BK SMA Negeri 2 Purbalingga yang membahas terkait pola asuh anak di Era Digital.
Kegiatan sosialisasi berlangsung lancer, tepat waktu dan penuh antusiasi. Orang tua siswa dan guru aktif bertanya terkait materi yang telah dipaparkan. Beberapa orang tua siswa bahkan terharu dan mengeluarkan air mata setelah menyadari bahwa era digital ini berkembang begitu pesat dan dia harus mendukung anaknya juga untuk terus melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, materi yang berkaitan dengan cerdas digital juga menjadi materi yang penting diketahui para peserta untuk membantu menangkal pemberiatan hoax yang berdar di masyarakat. Ibu Norma juga menjelaskan terkait dengan ciri-ciri perkembangan masa kanak-kanak akhir, perkembangan fisik, moral, serta emosi seperti apa yang umum terjadi pada masa kanak-kanak terakhir. Selain itu pelaksanaan Lilin Inspirasi yang bekerjasama dengan volunteer dari Desamind Indonesia dan Desamind Chapter Purbalingga membersamai siswa dengan permainan permainan edukasi.
Guru SD Negeri 2 Cipaku, Dosen PTI UMS, Narasumber, Mahasiswa PTI UMS, dan Desamind Indonesia
Sabtu-Minggu, 25-26 Maret 2023 – Sebagai bentuk peningkatan kapasitas perangkat chapter, Desamind menyelenggarakan Pelatihan dan Upgrading Batch 1 bagi perangkat Chapter Desamind. Pelatihan dan upgrading dilaksanakan secara daring melalui platform zoom meeting. Kegiatan ini mengusung tema “Scaling Up Sustainability of Desamind Chapter’s Program through Community-Driven Development”.
Rangkaian kegiatan pelatihan dan upgrading chapter dibuka oleh Devi Nur Anggraeni (Associate of Chapter Division) selaku master of ceremony. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Abdul Aziez selaku (Director of Chapter Division). Dalam sambutannya, Aziez menyampaikan tentang Community-Driven Development (CDD), peranan CDD bagi chapter dalam menyusun program unggulan yang berkelanjutan dan berharap dengan adanya CDD dapat mendorong dan memaksimalkan program dari Chapter Desamind.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi CDD oleh Hardika Dwi Hermawan selaku President Director of Desamind Indonesia. Pada penyampaian materi pertama dimoderatori oleh Edo Riyandi (Vice Director of Scholarship Division). Melalui kesempatan ini, Hardika menyampaikan peranan CDD dalam pengembangan potensi masyarakat desa. Pada program CDD, kegiatan yang dilakukan menyasar salah satu kelompok masyarakat kemudian mendampinginya dan membantu berkembang secara berkelanjutan. Selain memberi pengertian tentang CDD, Hardika menyampaikan mengenai manfaat CDD, hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan CDD dan pentingnya menerapkan CDD untuk pengembangan potensi masyarakat desa.
Penyampaian materi CDD oleh Hardika Dwi Hermawan
Materi pertama disampaikan selama 40 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan ice breaking yang dipandu oleh Nur Kholifah Putri Taufani dan Alwi Dwi Rahmadi dari Chapter Division. Pelaksanaan ice breaking selama 20 menit.
Setelah memahami program CDD dan melakukan ice breaking, materi selanjutnya adalah Mengidentifikasi Permasalahan Desa dan Strategi Pendekatan Masyarakat Desa yang dibawakan oleh Nisha Azzahra. Pada penyampaian materi kedua dipandu oleh Dewi Fajar Sariningtyas (Associate of Scholarship Division) sebagai moderator. Melalui materi ini, Nisha menjelaskan latar belakang Indonesia dan masyarakat desa, mengidentifikasi permasalahan di desa, bagaimana menyikapi masyarakat desa dan strategi pendekatan masyarakat desa. Selain itu Nisha menjelaskan tentang risiko hidup di desa, pembahasan mengenai desa dan kota, dan menyampaikan pesan bahwa Indonesia keren dimulai dari desa.
Penyampaian materi Mengidentifikasi Permasalahan Desa dan Strategi Pendekatan Masyarakat Desa oleh Nisha Azzahra
Dengan disampaikannya materi kedua oleh Nisha Azzahra, menandakan pelatihan dan upgrading chapter hari pertama telah selesai. Selanjutnya kegiatan diisi oleh Chapter Division dengan menyampaikan informasi kegiatan pelatihan dan upgrading chapter hari kedua.
Hari kedua pelatihan dan upgrading chapter dibuka oleh Kintan Nur Romadhona (Associate of Chapter Division) selaku master of ceremony. Di hari kedua terdapat dua materi yang dibawakan oleh Zakky Muhammad Noor (Managing Director of Desamind Indonesia) dan Imelta Indiyani Alfiah (Kepala Desa Desamind Chapter Gunungkidul dan Awardee Beasiswa Desamind 2.0). Masing-masing materi dibawakan dalam waktu 30 menit.
Materi pertama dimoderatori oleh Sevia Anggraeni (Secretariat and Finance Division). Pada materi pertama, Zakky Muhammad Noor menyampaikan tentang Social Project Planning. Materi Social Project Planning memuat dasar-dasar perencanaan proyek, mengenal istilah keberlanjutan proyek, situational analysis menggunakan analisis SWOT, komponen analisis SWOT dan kegunaan analisis SWOT. Selain itu Zakky menambahkan materi mengenai pemahaman SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time Bound) goals dan bagaimana cara mengetahui indikator keberhasilan proyek.
Penyampaian materi Social Project Planning oleh Zakky Muhammad Noor
Materi kedua disampaikan oleh Imelta Indriyani Alfiah dan dimoderatori oleh Putri Aulia Pasa (Vice Director of Public Relation). Materi yang dibawakan Imelta tentang Praktik Baik Peningkatan Kesadaran Literasi Masyarakat. Secara rinci Imelta menyampaikan mengenai pentingnya literasi bagi masyarakat dan cara meningkatkan literasi masyarakat. Selain itu Imelta mempresentasikan programnya selama menjadi awardee Beasiswa Desamind 2.0. Selama menjadi awardee Beasiswa Desamind 2.0, Imelta menginisiasi Saung Lenter Nglegi dan di Saung Lentera Nglegi terdapat program fun learning, tasya hatju, bijak berplastik, TPA dan TBM.
Materi kedua dari Imelta menutup rangkaian kegiatan Pelatihan dan Upgrading Chapter Desamind. Sebelum kegiatan pelatihan dan upgrading chapter berakhir, Hardika Dwi Hermawan selaku President Director of Desamind Indonesia menyampaikan motivasi, “Hharapannya semoga dengan adanya kegiatan ini bermanfaat bagi perangkat Cchapter Desamind, kemudian menjadi pembelajaran yang bagus dan seluruh perangkat chapter dapat menjadi driver yang fun sesuai dengan core value Desamind yang pertama. Dengan adanya iklim yang FUN, menjadikan passenger nyaman dan bagi passenger jadilah good passenger”.
Desa Cugenang, (11/12) – Desamind Indonesia bersama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia berhasil menyalurkan donasi pertama korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penyaluran donasi ini berawal dari inisiasi pengurus Desamind Chapter Majalengka yang mengajak kolaborasi galang dana untuk korban gempa bumi Cianjur. Kemudian kolaborasi ini dilebarkan dengan menggandeng pengurus Desamind Pusat dan Chapter. Setelah terbentuk kolaborasi, tim dari Desamind Indonesia menentukan lokasi yang dituju dan mendata barang yang dibutuhkan di tempat terjadinya gempa.
Lokasi yang dituju adalah Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur. Lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan dampak gempa yang cukup parah dan lokasinya berada di atas yang mana jauh dari jangkauan umum.
Setelah menentukan tempat dan barang yang diperlukan, tim dari Desamind membuka donasi dan terkumpul sebesar Rp1.756.600. Dana yang terkumpul ini kemudian dibelikan kebutuhan pokok berupa popok, makanan bayi, minyak goreng, makanan instan, alat mandi, susu, minyak goreng, kopi dan teh dengan total pengeluaran Rp1.435.370. Sisa dana sebesar Rp321.230 akan disalurkan pada penyaluran donasi kedua. Penyaluran donasi kedua akan dibelikan perlengkapan sekolah untuk anak-anak disana pada awal Januari.
Perwakilan Desamind yang menyalurkan donasi adalah Dinda Berlian (Chapter Division), Enny Abgiail (Desamind Chapter Bogor), Hammam Abdullah (Desamind Chapter Bogor) dan Mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia.
Penyaluran donasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian kami dengan gempa bumi yang terjadi di Cianjur. Dinda Berlian (Chapter Division) menyampaikan semoga donasi yang diberikan Desamind sedikit membantu saudara kita di Cianjur yang sedang terkena musibah, dan semoga Cianjur cepat bangkit dan pulih kembali secara materi dan mental.
Desamind menjadi satu dari dua puluh empat orgasisasi/komunitas yang terpilih untuk mengikuti Kelas SDGs yang diadakan oleh CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) melalui program TRACK SDGs. TRACK SDGs merupakan kegiatan yang memfasilitasi aktor pembagunan untuk melakukan diksusi mengenai pencapaian program SDGs dan kontribusi yang akan dilakukan ke depannya.
Kelas SDGs sudah berlangsung sebanyak 5 batch. Pada kesempatan batch 5 kali ini, TRACK SDGs mengambil tema “Penguatan Kapasitas Multisektoral untuk Akselerasi Pencapaian SDGs di Indonesia”. Pembukaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 November 2022, melalui platform zoom meeting. Adapun tujuan dari kelas SDGs adalah mendalami aspek kemitraan berkelanjutan, khususnya kerjasama pemerintah-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi kerjasama. Dalam kegiatan ini, kelas SDGs mengumpulkan para aktor penggerak nonpemerintah yang telah atau sedang melakukan kegiatan pengabdian dalam mendukung SDGs di Indonesia.
Acara ini dihadiri 43 peserta yang terdiri dari 24 organisasi/komunitas dengan persebaran enam provinsi (Bali, Jawa Barat, Jogja, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Papua). Jenis organisasi/komunitas yang mengikuti kegiatan kelas SDGs di antaranya adalah media/platform online, komunitas masyarakat, organisasi kemahasiswaan, non goverment organization, bisnis/sociopreneurship dan komunitas anak muda. Tiga peserta perwakilan dari Desamind yang mengikuti kegiatan kelas SDGs yaitu Abdul Aziz (Vice Director of Chapter Development), Luzy Chairunnisa (Desamind Chapter Bogor) dan Dwi Sulistia Ningsih (Desamind Chapter Bogor).
Serangkaian kegiatan pembukaan Kelas SDGs Batch 5 terdiri dari penjelasan program agenda Kelas SDGs yang dimulai dari perkenalan Track SDGs, Kelas SDGs, Timeline Kegiatan, Topik dan Materi, Metode dan Tools Pembelajaran, dan Rewards. Abdul Aziz, Vice Director of Chapter Division, sebagai perwakilan Desamind menyampaikan bahwasannya kegiatan kelas SDGs ini memiliki manfaat kepada aktor SDGs non pemerintahan untuk melakukan diksusi dan menambah pengetahuan baru dan memahami pola-pola pembuatan program yang berkelanjutan. Harapannya kegiatan seperti ini dapat menambah jumlah aktor SDGs dan infromasi mengenai SDGs serta perannya dapat disalurkan lebih luas lagi.
Penulis: Muhammad Ertam Hidayat Editor: Syifa Adiba
Desa Kajongan, Bojongsari, Purbalingga – Minggu, 13 November 2022 Desamind Farm dari Desamind Indonesia bertemu kembali dengan Mas Sidik selaku peternak kambing untuk melanjutkan kerjasama tahun kedua pembudidayaan kambing. Kesepakatan kerjasama dilakukan dengan melakukan penandatanganan MoU kembali yang akan berjalan 1 tahun mendatang.
Kegiatan pembudidayaan kambing yang dilakukan Desamind dan Peternak menjadi langkah strategis Desamind untuk mendorong masyarakat Desa tetap produktif dan menghidupi sektor ramah lingkungan. Beberapa permasalahan yang ditemukan di Desa salah satunya adalah terdapatnya kandang ternak, namun tidak berisi ternak karena terkendala modal usaha. Desamind membantu untuk mencukupi kebutuhan modal dengan pembagian hasil yang adil, sesuai kesepakatan dan sebagian digunakan untuk kegiatan sosial ataupun pengembangan Desa. Tujuan utama dari kerjasama ini adalah mendukung para peternak di Desa untuk terus tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak sosial yang lebih dengan memberikan alokasi keuntungan yang digunakan untuk projek sosial bagi pemberdayaan desa.
Mas Sidik yang mewakili Pengelola dan Hardika dari Desamind melakukan penandatanganan MoU
Kerjasama ini disambut dengan baik oleh kedua belah pihak. Hardika yang mewakili pihak Desamind yang ditemani Tim dari Desamind Indonesia dan Desamind Chapter Solo Raya berharap program ini akan semakin berkembang di beberapa titik Desa dan membangkitkan semangat anak muda untuk berinfestasi di sektor produktif, mendorong petani, dan menumbuhkan jiwa sosial. Perwakilan dari Desamind Chapter Solo Raya yang diwakili oleh Vivin dan Anis pun menanggapi sangat postif dan membuka wawasan baru terkait dengan pemberdayaan masyarakat Desa.
Purbalingga, Sabtu (17/9) – Bulan September menjadi bulan yang spesial bagi adik-adik SMPN 3 Kutasari. Desamind Chapter Purbalingga (DCPBG) telah sukses melaksanakan kegiatan “Sosialisasi Gerakan Stop Bullying” di SMPN 3 Kutasari dengan tema “Stop Bullying, Don’t Stand By!”. Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu langkah pengabdian pengurus Desamind Chapter Purbalingga di Desa Karangjengkol, dengan mengangkat tema tersebut, bertujuan untuk mengedukasi tentang bahaya perilaku bullying dan bagaimana untuk mengatasinya. Sosialisasi berlangsung mulai pukul 09.00 – 11.30 WIB kepada 216 siswa kelas 7 dan 8 di SMPN 3 Kutasari.
Kegiatan sosialisasi stop bullying meliputi dua kegiatan utama, yaitu menonton film pendek mengenai bahaya perilaku bullying yang berjudul “Bully” karya SMPN 4 Pekalongan. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi secara berkelompok, dimana adik-adik peserta diminta membentuk kelompok kecil 18-19 orang. Masing-masing kelompok akan ditemani oleh seorang fasilitator. Adapun sesi diskusi ini membahas seputar film pendek yang sudah ditayangkan dan refleksi tentang kondisi masing-masing peserta melalui studi kasus.
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi stop bullying, Desamind Chapter Purbalingga dibantu oleh tim relawan yang bertugas sebagai fasilitator. Diawali dengan membuka rekrutmen untuk menyeleksi setiap pendaftar, proses rekrutmen berjalan dengan lancar hingga diperoleh 14 orang fasilitator. Adapun tugas fasilitator dalam kegiatan sosialisasi bertugas sebagai pemandu sekaligus teman diskusi peserta dalam sesi kedua yaitu diskusi dan refleksi. Fasilitator disebar ke sejumlah kelompok yang terbentuk, sehingga masing-masing kelompok ditemani oleh minimal satu fasilitator.
Kegiatan Sosialisasi Stop Bullying berjalan dengan lancar dan penuh antusias. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan penyambutan dari perwakilan sekolah dan Desamind Purbalingga. Sambutan dari sekolah diwakilkan oleh Wakil Kepala Sekolah yakni Bapak Ashri Muh. Rafii, S.Si. Selanjutnya sambutan dari Desamind Chapter Purbalingga sekaligus perkenalan tentang Organisasi Desamind kepada peserta kegiatan. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pertama kegiatan inti, yaitu pemutaran film anti-bullying yang berjudul “Bully” karya SMPN 4 Pekalongan. Pemutaran film berjalan dengan penuh antusias dari peserta kegiatan. Kegiatan dilanjutkan pada sesi kedua kegiatan inti, yaitu diskusi dan refleksi secara berkelompok. Terdapat 14 kelompok kecil yang terbentuk, dengan masing-masing ditemani oleh satu fasilitator. Kegiatan diskusi dan refleksi berjalan dengan penuh semangat. Dalam kegiatan diskusi, masing-masing peserta diminta untuk menyampaikan pendapat tentang film pendek yang sudah ditonton. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi dengan studi kasus yang telah diberikan oleh masing-masing fasilitator. Terakhir, kegiatan inti ditutup dengan penyampaian kesimpulan dari perwakilan peserta kegiatan.
Kegiatan Sosialisasi Gerakan Stop Bullying di SMPN 3 Kutasari, Purbalingga, Sabtu (17/9) bersama Desamind Chapter Purbalingga dan tim relawan.
Kegiatan Sosialisasi Gerakan Stop Bullying memberikan banyak sekali kesan dan pesan yang berharga. Menurut tim fasilitator kegiatan dalam sesi refleksi dan evaluasi, pengalaman yang berkesan pada kegiatan ini adalah bisa membersamai peserta kegiatan dalam kegiatan diskusi dan refleksi. Pengalaman untuk menjadi pendengar yang baik dan berempati adalah pengalaman yang luar biasa. Adapun salah satu pesan yang dapat diambil adalah pentingnya untuk peduli akan kondisi diri sendiri dan orang lain disekitar kita. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menjadi pemantik bagi siapapun yang terlibat, baik peserta, tim fasilitator, pengurus Desamind Purbalingga, pihak sekolah, maupun masyarakat agar dapat memahami bahaya perilaku bullying.