Skip to main content
Tag

Desamind Archives - Desamind

Internalisasi Nilai Perdamaian dan Kearifan Lokal Melalui Festival Ecoprint di Gunungkidul

By Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

GUNUNGKIDUL (29/10) – Desamind Chapter Gunungkidul, organisasi non-profit bidang sosial kemasyarakatan terus berinovasi dan menghadirkan program yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti kegiatan yang baru ini diadakan, Desamind Chapter Gunungkidul menyelenggarakan festival Ecoprint pada hari Minggu (29/10) bertempat di pendopo Kalurahan Nglegi.

Kegiatan ini mengundang antusias peserta sebanyak 45 orang anak dari usia 6 hingga 15 tahun dan berkolaborasi dengan  Indika Foundation, Desamind Indonesia, Saung Lentera Nglegi, Karang Taruna Wahana Kartika Muda, dan Remaja Masjid (Greinstar).

Festival ecoprint bertujuan  untuk memberikan pembekalan keterampilan kepada anak-anak sekitar dalam mengolah bahan alam menjadi kerajinan yang memiliki nilai guna bahkan nilai jual tinggi sebagai bentuk penyelenggaraan literasi finansial. Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga siang hari ini dilaksanakan dengan penuh antusias. Kegiatan ini juga menghadirkan permainan menarik, seperti penampilan tari medley nusantara hingga tepuk anti bullying.

Aidinan selaku penanggung jawab acara mengatakan bahwa ecoprint merupakan sebuah teknik mencetak pada kain atau media lain dengan menggunakan pigmen alami dari tanaman. Kegiatan mencetak tersebut menimbulkan motif dari daun dan bunga pada media yang ditempel.

Festival ini menggunakan bahan alam dan setiap peserta dibebaskan untuk berkreasi menggunakan daun dan bunga yang telah dibawa. Peserta membawa macam-macam bahan, di antaranya daun pepaya, bunga pacar banyu, dan daun jarak dan menggunakan media totebag berbasis teknik pounding

Teknik pounding merupakan teknik pencetakan pola daun-daun dan bunga yang telah dipilih dengan cara dipukul menggunakan palu ke permukaan totebag. Pigmen alami dari daun-daun tersebut menempel dan menghasilkan pola yang indah dan unik pada permukaan totebag.

Aidinan menyampaikan rasa senangnya bisa membersamai kegiatan ini. “Saya sangat senang karena bisa terlibat dan dapat membagikan ilmu yang saya miliki untuk orang lain. Semoga ilmu ini dapat bermanfaat dan berguna bagi adik-adik peserta festival ecoprint,” ucapnya.

Kegiatan ini diapresiasi oleh warga setempat. Ibu Wasriyati, S.Pd, AUD, penasihat Saung Lentera Nglegi mengatakan bahwa kerja sama dengan berbagai lini ini sangat bermanfaat untuk anak-anak agar punya keterampilan dan mengurangi bermain gawai. Selain itu, kegiatan ini dapat dijadikan sarana menanamkan nilai-nilai perdamaian, serta memupuk rasa cinta tanah air dan lingkungan melalui kreasi dari kearifan lokal yang ada dalam rangka menyongsong hari sumpah pemuda.

“Saya senang di daerah kami ada anak muda yang peduli pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pembangunan desanya, salah satunya dengan mengadakan festival ecoprint. Kegiatan ini sangat bagus dan positif,” ucap Ibu Wasriyati.

Pelaksanaan proyek ini pun diharapkan dapat menambahkan keterampilan anak-anak di Kalurahan Nglegi dan dapat mengembangkan potensi mereka lebih jauh lagi ke depan.

***

Ocha Gadis Anggita, Desamind Chapter Gunungkidul

Foto: Dokumentasi Tim Medinfo Desamind Gunungkidul

Lilin Inspirasi, Menggugah Sindi Menjadi Atlet Berprestasi

By Pemberdayaan Kepemudaan, Press ReleaseNo Comments

Kotawaringin Barat, 7 November 2023 – Terhitung sudah 3 tahun Desamind hadir sebagai partner masyarakat Indonesia dalam mendorong kemajuan dalam berbagai aspek. Salah satunya yaitu bidang pendidikan. Desamind sadar bahwa belum meratanya pendidikan di negeri ini akibat beberapa faktor, seperti lingkungan, akses, dan kesadaran orang tua menjadi isu pelik yang harus ditangani bersama. Program demi program dijalankan demi menggerakkan roda pendidikan dari hulu ke hilir.

Memang, perjalanan Desamind masih sangat belia. Namun, siapa sangka berkat dukungan secara material maupun immaterial dari berbagai pihak, usaha kita bersama turut segera diaminkan. Lilin Inspirasi yang digelar di pelosok Kalimantan Tengah, tepatnya di SDS 015 Best Agro, Desa Gandis, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat pada bulan Juli 2023 mengobarkan asa ratusan murid untuk senantiasa meraih mimpi.

Ada kabar membanggakan dari salah satu peserta Lilin Inspirasi. Kabar ini, tentu kami terima dengan rasa penuh haru. Cerita yang akan menjadi bukti, bahwa apa yang pernah kita usahakan membuahkan hasil di waktu mendatang.

Maria Sindi Lina Lita, berhasil meraih salah satu mimpinya melalui prestasi gemilang sebagai atlet senam. Ia mampu menjuarai perlombaan dari tingkat kecamatan hingga provinsi, sehingga mengantarkannya mewakili Kalimantan Tengah dalam perhelatan 02SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) jenjang Sekolah Dasar (SD) di Jakarta, 23 September 2023. Masih teringat dalam benak kami, murid yang akrab disapa Sindi ini mencurahkan segala ketakutan dan ingin mengubur impiannya.

(Maria Sindi Lina Lita, Siswa SDS 015 Best Agro)

“Pak, kalau lomba dengan anak-anak kota, pasti mereka akan menang, ya? Fasilitas mereka lengkap. Jadi percuma saja saya ikut!” keluh siswa kelahiran 08 Oktober 2011 itu.

Perlahan, pertanyaan Sindi kami jawab dan pemikirannya kami luruskan. Motivasi dan semangat terus ditanamkan bahwasannya setiap orang memiliki kesempatan yang sama tanpa pandang bulu. Tinggal di pelosok dengan berbagai keterbatasan tidak menjadi ukuran untuk mencapai kesuksesan. Dari penjelasan ini, Sindi mulai tergugah dan berkomitmen tinggi.

“Saya yakin, bisa lomba tembus ke Jakarta,” tegas Sindi kepada kami.

Hari demi hari Sindi semakin bersemangat berlatih. Kaki terkilir, badan tergores papan senam, dan terjatuh dari atas mimbar loncat tidak mematahkan semangatnya. Tidak disangka, walaupun dengan fasilitas terbatas ia mampu mengalahkan lawan-lawannya dari tingkat kecamatan hingga provinsi. Tangis haru tak terbendung ketika ia dipastikan terbang ke Jakarta mewakili Kalimantan Tengah bertanding ke tingkat nasional.

(Penyerahan Penghargaan dan Piala Juara 02SN 2023 Prov. Kalimantan Tengah)

Cita-cita Sindi ke Jakarta bertanding dengan siswa-siswa perwakilan setiap provinsi di Indonesia sudah tercapai. Kini, ia menjadi contoh dan menularkan energi kepada siswa-siswa yang lain agar senantiasa berusaha dan tidak pernah takut untuk meraih mimpi. Semua bangga terhadap perjuangan dan apa yang telah diraih Sindi.

(Sindi Bersama adik-adik kelas yang ingin meneruskan perjuangannya mendatang )

Sindi bukan hanya memberikan energi positif bagi orang di sekitarnya. Akan tetapi, kisah Sindi juga mendorong kita semua untuk bergerak dan menggerakkan perubahan yang lebih baik. Lilin Inspirasi menjadi contoh bahwa langkah kecil dan dukungan dari apa yang kita berikan akan memberikan perubahan luar biasa serta nantinya tumbuh menjadi cerita inspiratif.

(Ahmad Zamzami/Public Relation Division)

Desamind Berpartisipasi dalam Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial untuk Meningkatkan Kompetensi Melakukan Proyek Sosial

By Artikel, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press ReleaseNo Comments

DESAMIND.ID, (19/10) – Desamind Indonesia menjadi salah satu organisasi yang diundang untuk mengikuti Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial (PFDS) yang diadakan oleh Dampak Sosial Indonesia (DSI). PFDS merupakan program tahunan yang rutin diadakan oleh DSI dalam rangka meningkatan kapasitas individu untuk menjadi fasilitator perubahan di lingkungannya. Pada kesempatan ini, Muhammad Ertam Hidayat (Associate of Public Relations) dan Yuni Setyaningsih (Associate of Donation and Fundraising) menjadi delegasi dari Desamind Indonesia untuk mengikuti kegiatan PFDS.

PFDS tahun ini menarik minat 1033 pendaftar. Setelah melalui seleksi, dari 1033 pendaftar dipilih 225 pendaftar yang berasal dari 29 provinsi di Indonesia untuk menjadi peserta PFDS Batch 3 tahun 2023. Sebanyak 225 peserta akan mengikuti kegiatan PFDS yang dimulai pada 19 Oktober sampai 17 November 2023.

Jumlah pendaftar dan peserta terpilih Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial

Kegiatan PFDS dimulai dengan sesi on boarding yang dilaksanakan pada Kamis (19/10) melalui zoom meeting. Sesi on boarding dibuka dengan sambutan oleh Yogie Armanda (Managing Director Yayasan Dampak Sosial Indonesia). Dalam sambutannya, Yogie Armanda menyampaikan DSI memiliki visi yaitu mendorong perubahan sosial melalui edukasi dan praktik pembangunan berkelanjutan. Salah satu program DSI adalah PFDS. PFDS merupakan program yang sudah dilaksanakan sebanyak sembilan batch dan ditujukan kepada pemuda yang ingin menjadi fasilitator perubahan di lingkungannya.

Sambutan Yogie Armanda (Managing Director Yayasan Dampak Sosial Indonesia)

Agenda pada sesi on boarding diisi dengan pengenalan DSI, pengelasan program DSI, tanya jawab program, pengenalan learning partner, dan kumpul kelompok bersama learning partner.

Setelah mengikuti sesi onboarding, peserta PFDS akan mengikuti training sebanyak dua kali dengan materi social impact, theory of change, system thinking, peacebuilding dan facilitation skill. Acara selanjutnya,  peserta mengikuti group coaching dan mentoring sebelum pelaksanaan proyek sosial. Agenda terakhir dalam pelatihan ini adalah graduation yang diikuti seluruh peserta PFDS.

Peserta kegiatan Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial Batch 9

Dalam kesempatan ini, Yuni Setyaningsih menyampaikan harapannya yaitu agar dapat berperan aktif menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Rencananya perubahan akan dilakukan bersama organisasi yang menjadi bagian dari proyek sosial PFDS ini yaitu Desamind Chapter Bandung. Berikut adalah harapan jika program dapat terselesaikan dengan baik, salah satunya adalah Parenting Cendekia (Cerdas Mendidik Anak). Output dari Parenting Cendekia semakin banyak anak yang mempunyai pengetahuan dalam bidang akademik maupun non akademik dengan didikan dari orang tuanya langsung.

Desamind, Ingat Bangsa! Ingat Desa!

Penulis: Muhammad Ertam Hidayat

Editor: Putri Aulia Pasa dan Syifa Adiba

Junjung Tinggi Pendidikan Sampai ke Hilir, Lilin Inspirasi Hadir di Kalimantan Tengah

By Artikel, Pemberdayaan Kepemudaan, Press ReleaseNo Comments

Kotawaringin Barat, 30 Juni 2023 – Desamind percaya, bahwa pendidikan merupakan hak dasar anak-anak di seluruh Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari pelosok negeri. Kurangnya faktor pendukung seperti lingkungan, akses, fasilitas dan kesadaran orang tua acap kali menjadi sebab dari rendahnya motivasi anak untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Melihat hal tersebut, Desamind menghadirkan Lilin Inspirasi untuk membersamai 310 orang siswa, wali murid, dan guru di SDS 015 Best Agro dan TK Marundo Jaya di Desa Gandis, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Kegiatan Lilin Inspirasi diselenggarakan pada hari Rabu (28/06) dan Jumat (30/06) dengan memanfaatkan momentum pembagian rapor akhir tahun. Ahmad Zamzami selaku Associate of Chapter Division dari Desamind Indonesia, dibantu oleh para guru, sukses melaksanakan kegiatan yang diadakan selama dua hari tersebut.

Ahmad Zamzami bersama siswi SDS 015 Best Argo

Hari pertama kegiatan Lilin Inspirasi diisi dengan rangkaian acara seperti “Gerakan Cerdas, Semangat Meraih Mimpi”, disambung dengan kegiatan “Kelas Mendongeng” dan ditutup dengan kegiatan “Outbound Semarak Akhir Tahun”. Ketiga kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa SD dan TK.

Foto bersama kegiatan Outbound Semarak Akhir Tahun

Pada hari kedua kegiatan Lilin Inspirasi, tim Desamind melibatkan para wali murid pada agenda “Gerakan Peduli Lingkungan” dan “Outbound Semarak Akhir Semester”. Di Desa Gandis, bukan hal mudah untuk mengajak orang tua hadir ke sekolah. Pasalnya, kebanyakan dari mereka belum sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak. Contoh kecilnya, ketika pembagian rapor seringkali wali murid tidak datang ke sekolah. Demi mensukseskan acara, Zamzami melakukan berbagai pendekatan kepada wali murid. Mulai dari menyebarkan info kegiatan dari jauh-jauh hari hingga membagikan undangan spesial.

Foto bersama guru, siswa dan wali murid

Setelah rangkaian acara, anak-anak bercerita kepada orang tua masing-masing betapa senangnya mereka mengikuti kegiatan Lilin Inspirasi. Orang tua pun menyampaikan kepada Zamzami, “Pak, saya akan dukung anak saya sesuai cita-cita yang dia tuliskan tadi di rangkaian acara”.

Siswa siswi menulis impiannya saat mengikuti kegiatan Lilin Inspirasi

Turut sertanya siswa, wali murid dan guru menjadi bukti bahwa Lilin Inspirasi hadir bukan hanya untuk memberikan motivasi kepada satu pihak. Melainkan semua pihak untuk ikut andil dalam menciptakan semangat pendidikan. Ahmad Zamzami berharap, melalui kegiatan ini semangat anak-anak di Desa Gandis semakin membara dalam menempuh pendidikan. Masyarakat juga diharapkan semakin sadar bahwa pendidikan itu penting dan harus diperjuangkan, terlepas dari segala keterbatasan yang ada di setiap sudut negeri. Desamind, Ingat Bangsa! Ingat Desa!

Penulis: Nadia Rana Nabila

Editor: Syifa Adiba dan Putri Aulia Pasa

Raih Impian Bersama Muda Bestari, Proyek Awardee Beasiswa Desamind 2.0

By Artikel, Beasiswa Desamind, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind merupakan program dari Desamind Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia agar dapat berkontribusi secara langsung di masyarakat melalui proyek sosial. Salah satu proyek nyata dari awardee beasiswa Desamind 2.0, Muda Bestari yang merupakan besutan dari Nazwa Khoerunnisa. Wanita yang menjadi founder Muda Bestari ini berasal dari Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Jawa Barat. Menurut penuturan Nazwa, proyek yang hingga saat ini masih berjalan akan menjadi pengabdian seumur hidupnya. Muda Bestari berfokus pada 3 program utama, yaitu bimbingan belajar, kakak asuh, dan jelajah sekolah.

Bimbingan belajar berfokus pada pendampingan belajar murid SDN Barengkok 02 yang merupakan mitra sekolah dari Muda Bestari. Pembentukan program ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat ketertinggalan siswa dalam proses belajar dikarenakan pandemi covid-19. Harapannya, Muda Bestari dapat membantu mengejar ketertinggalan para murid dengan memberikan pendampingan belajar.

Belajar bersama murid SDN Barengkok 02

Program kedua, yakni kakak asuh. Program ini merupakan program yang berfokus pada mentoring murid. Tujuannya yaitu untuk mengetahui secara komprehensif kendala yang dialami oleh masing-masing murid. Disinilah peran seorang kakak asuh, yaitu membimbing 3 adik asuh yang merupakan murid siswa MTS Yanfa’ul Ilmi dalam mengatasi kendala saat proses belajar di sekolah.

Program mentoring murid

Program ketiga yaitu jelajah sekolah yang dilaksanakan sebulan sekali. Program ini bertujuan mengundang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor untuk dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang sekolah mereka. Secara keseluruhan terdapat 3 sekolah yang telah melakukan jelajah sekolah di SDN Barengkok 02 selama bulan Maret, April, dan Mei 2023. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri I Leuwiliang, SMP Muhammadiyah Barengkok, SMPS Bina Cendekia.

Hingga kini, program-program di Muda Bestari masih terus berlanjut. Bahkan, di tahun kedua ini telah terbentuk tim founder Muda Bestari dengan susunan organisasi yang lebih rapi dan program menarik dengan permasalahan lebih spesifik. “Saat ini pun aku tidak sendiri mendirikan Muda Bestari. Ada 4 mahasiswa lainnya yang peduli akan pendidikan di desa dan akhirnya kami jadi tim founder Muda Bestari.” ujar Nazwa.

Kegiatan opening Muda Bestari

Nazwa juga mengatakan bahwa rencana strategi jangka pendek, menengah, dan panjang telah disusun dengan rampung oleh tim founder. Harapannya seiring berjalannya waktu Muda Bestari dapat menjadi sekolah di masa depan. Demi memperlancar setiap proyek yang dilaksanakan oleh awardee, Desamind secara langsung melakukan pendampingan kepada para penerima beasiswa. Pendamping berupa mentoring dari profesional yang kompeten dan ahli pada bidangnya.

Sebagai awardee Beasiswa Desamind 2.0, Nazwa juga mendapatkan kelas mentoring bersama mentor Desamind yaitu Lily Suherlina dari Scholarship Division. Nazwa mengaku selama dibimbing oleh mentor dirinya sangat nyaman dan mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait akar masalah yang terjadi di desa serta solusi tepat untuk memecahkannya.

“Mba Lily punya selera humor yang sefrekuensi sama aku jadi seru banget. Dia juga sosok yang kritis, tapi pembawaannya tetap asik jadi aku gak pernah merasa tertekan kalau sedang berdiskusi bersama,” ungkapnya.

Nazwa mengaku dirinya bukan orang yang memiliki target jangka panjang, maka dari itu untuk 5 tahun ke depan ia belum memikirkan apa saja yang hendak diraihnya. Hanya saja Nazwa berharapan dapat menjadi perempuan yang baik seperti namanya, Khoerunnisa.

Penulis: Sanita Sitinjak

Awardee Beasiswa Desamind 2.0, Imelta Indriyani Alfiah Berhasil Meraih Penghargan Inisiator Bidang Pendidikan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

By Artikel, Beasiswa Desamind, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan DesamindNo Comments

Senin, 15 Mei 2023 — Imelta Indriyani Alfiah awardee Beasiswa Desamind 2.0 berhasil meraih penghargaan pada ajang pemilihan Perempuan Inisiator oleh Bupati Gunungkidul. Pemberian penghargaan pada peringatan Hari Kartini ini bertempat di Pendopo Dinas Kebudayaan Gudungkidul dan dihadiri langsung oleh Bapak H. Sunaryanta selaku Bupati, sang istri yang merupakan ketua TP PKK Gunungkidul dan tamu undangan lain yang berkisar sebanyak 200 orang.

Acara dibuka dengan penampilan orkestra, pembacaan UUD sekaligus biografi Raden Ajeng Kartini. Tidak sampai disitu, terdapat pula sambutan, pemberian penghargaan kepada perempuan inisiator dan ditutup dengan acara menari bersama.

Pemilihan perempuan inisiator merupakan ajang penghargaan oleh pihak pemerintah Kabupaten Gudungkidul, diberikan kepada tokoh-tokoh daerah karena telah melakukan inovasi untuk menghapuskan kesenjangan gender pada tingkat akar rumput. Perjuangan, dedikasi dan inovasi para tokoh menjadi bukti nyata upaya untuk menghapuskan ketidakadilan serta ketimpangan dalam berbagai bidang. Maka dari itu, pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas sumbangsih para tokoh.

Imelta Indriyani Alfiah memberikan inovasi dengan mendirikan komunitas Saung Lentera Nglegi dengan tujuan agar dapat mengoptimalisasi potensi anak-anak usia dini melalui peningkatan minat baca. Selain Imelta, terdapat lima perempuan hebat lainnya yang juga menerima penghargaan perempuan inisiator tahun 2023, mereka adalah Puji Lestari inisiator bidang sosial, Tutut Dewantiwi inisiator bidang perekonomian, Sifra Chintia Mella Aprila inisiator bidang kesehatan, Susmiyati inisiator dalam bidang kebudayaan serta Ermina Kristiani Susanti lurah inisiator pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pemberian penghargaan kepada Imelta Indiryani sebagai Perempuan Inisiator Bidang Pendidikan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada hari Senin, 15 Mei 2023.

Sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Inisiator, Imelta memiliki harapan untuk bisa terus berjuang lebih masif dan giat lagi dalam memajukan pendidikan Indonesia. Ia juga berharap semoga kedepannya dapat memantik semangat juang teman-teman lain. Ikhlas dan semangat menjalankan kegiatan adalah salah satu kunci untuk membuka pintu peluang dan pengalaman yang tidak terhingga.

Imelta Indriyani Alfiah juga mengatakan bahwa, “Hari kartini sebagai sebuah peringatan untuk kaum perempuan agar terus bersinar, percaya diri dan pantang menyerah dengan jalannya masing-masing. Karena sejatinya emansipasi wanita berarti melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai wanita sesuai dengan panggilannya dengan sepenuh hati”, ujarnya ketika dihubungi via Whatsapp pada Senin (15/5).

Penulis: Sanita Sitinjak

Editor: Syifa Adiba dan Putri Aulia Pasa

Penakluk Lebah, Awardee Beasiswa Desamind 2.0, Yudiatna Dwi Sahreza Gebrak Potensi Desa dengan Project WTC

By Artikel, Pemberdayaan Kepemudaan, Press ReleaseNo Comments

Yudiatna Dwi Sahreza atau sapaan akrabnya Yudi. Yudi adalah seorang mahasiswa di Universitas Mataram yang sadar akan peran penting dan tanggung jawab sebagai agent of change dan mengikuti berbagai macam organisasi adalah salah satu bentuk prosesnya. Yudi berasal dari desa terpencil membuatnya ingin mengabdi dan memajukan desa.

Niat mulia ini terjawab salah satunya dengan menjadi awardee Beasiswa Desamind 2.0 bersama 4 pemuda hebat lainnya. Pemanfaatan kesempatan dan kemampuannya yang mempertemukannya dengan informasi beasiswa yang diinformasikan melalui kanal informasi Unit Kegiatan Pers Kampus Mahasiswa (UKPKM) MEDIA UNRAM.

Projek Wanasaba Trigona Center (WTC) yang menghantarkannya menuju gerbang Beasiswa Desamind 2.0. Projek WTC ini didasari dengan keresahan Yudiatna, melihat potensi alam di desa tidak dimaksimalkan oleh masyarakat maupun pemerintah.

Pada proses pelaksanaan pengabdian ke masyarakat, Yudi dan timnya melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan budidaya lebah trigona kepada masyarakat khususnya kelompok pemuda yang ada di desa. Melihat kapasitas diri, maka penting untuk kolaborasi dengan seluruh pihak dan menggandeng pemerintah desa untuk mendukung WTC ini.

Kolaborasi WTC dengan pemerintah desa

Kolaborasi yang sudah kami lakukan yaitu bekerja sama dengan teknisi perlebahan NTB, Karang Taruna Desa, dan Akademisi Dosen Fakultas Peternakan. Sehingga output yang sudah kami capai adalah terbentuknya WTC, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang budidaya lebah trigona, lolos pendanaan kewirausahaan unram, terciptanya produk lebah madu trigona sebagai produk Desa Wanasaba Lauk dan lain sebagainya.

Produk Lebah Madu Trigona

Kedepannya Yudi berharap WTC dapat menjadi tempat penelitian mahasiswa maupun doesn dan memaksimalkan produk lain dari lebah trigona seperti Pemanfaatan ekstrak propolis untuk kencantikan, pengobatan dan lain lain.

Harapan saya untuk pejuang beasiswa desamind 3.0 adalah tancapkan niat baik dari awal untuk menjadi pioneer penggerak desa agar lebih maju dan melek peradaban.

Penulis: Putri Aulia Pasa dan Yudiatna Dwi Sahreza

Asa di Desa Gandis, Saksi Perjuangan Anak Buruh Sawit Gapai Pendidikan

By ArtikelNo Comments

“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

”Bunyi Pasal 28E Ayat 1 UUD 1945 di atas membuktikan dengan jelas bahwa pendidikan merupakan sebuah hak yang wajib didapatkan oleh semua warga negara tanpa terkecuali. Namun, tidak bisa dipungkiri permasalahan pendidikan selalu menjadi isu pelik di negeri ini.

Berdiam diri menyalahkan keadaan tentu bukan sebuah pemecahan solusi. Jika ditelisik lebih dalam, pendidikan bukan sekedar urusan pemerintah maupun guru belaka, namun urusan kita bersama.

Mengamati sejenak dan mengambil hal positif dari isu-isu yang ada bisa menjadi langkah awal menuju sebuah perubahan. Salah satunya bisa melihat dari perjuangan pendidikan anak buruh sawit di SD 015 Best Agro yang terletak di Desa Gandis, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

SD swasta di bawah naungan perusahaan kelapa sawit Best Agro International ini secara keseluruhan diisi siswa dari anak buruh sawit yang mengadu nasib merantau dari desa-desa di luar Pulau Kalimantan. Secara data, 65% dari Jawa, 10% dari Kalimantan dan 25% kumpulan dari berbagai daerah yang ada di Indonesia dengan total siswa mencapai 157. Tidak heran jika dalam satu kelas berisikan siswa berasal dari Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Jombang, Kupang, Bima dan wilayah lainnya.

Perjuangan mereka untuk mendapatkan akses pendidikan terasa berkali-kali lipat lebih sulit dibandingkan kita yang berada di daerah dengan akses dan fasilitas yang tercukupi. Walaupun sudah ada fasilitas transportasi berupa bus penjemputan yang disediakan perusahaan, jarak jauh dan jalan hutan sawit penuh lumpur sering kali menjadi penghambat menuju sekolah. Sejak pukul 5 pagi, mereka harus siap untuk dijemput. Jadi, bukan sesuatu yang aneh jika banyak ditemui siswa dengan muka kusam dan belum mandi, bahkan tidak sempat cuci muka, masih memakai pakaian bebas, dan tergesa-gesa serta salah memakai seragam karena listrik sudah padam. Aliran listrik sendiri hanya ada di jam 6 sore hingga 10 malam.

Hal yang juga sering dijumpai adalah ketika sekolah sepi karena mereka tidak masuk. Bukan karena malas, melainkan hujan membuat jalanan tidak bisa dilalui atau secara tiba-tiba bus mogok. Akses menuju sekolah memang hanya bisa mereka tempuh dengan mengandalkan jemputan. Membutuhkan waktu yang lama jika berjalan kaki karena dengan bus saja, waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam. Tidak mungkin juga diantarkan sepeda motor. Orangtua mereka dari pagi sampai sore sudah meninggalkan rumah untuk bekerja mengurus sawit. Pembelajaran model jarak jauh pun tidak menjadi solusi. Lokasi di tengah hutan sawit seperti ini keberadaan sinyal internet sangat minim sekali.

Melihat kondisi tersebut, semangat mereka dalam mendapatkan pendidikan tidak pudar. Bahkan dijadikan penyemangat untuk selalu berusaha menggapai impian. Prestasi-prestasi yang diperoleh tidak kalah dengan SD yang lain, bahkan lebih unggul. Seringkali mereka memenangkan perlombaan di kecamatan dan mewakili lomba di tingkat kabupaten bahkan pernah ada yang sampai ke tingkat nasional.

Problematika yang dihadapi oleh anak-anak buruh sawit membuktikan bahwa di mana pun keberadaannya, pendidikan merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan. Tanah rantau yang serba terbatas tidak menjadi sebuah hambatan bahkan dijadikan motivasi untuk melampaui batas.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Putri Aulia Pasa, Syifa Adiba dan Muhammad Ertam Hidayat

Peduli Gempa Cianjur, Desamind Terpanggil Turun Andil Peran

By Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Desa Cugenang, (11/12) – Desamind Indonesia bersama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Indonesia berhasil menyalurkan donasi pertama korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Penyaluran donasi ini berawal dari inisiasi pengurus Desamind Chapter Majalengka yang mengajak kolaborasi galang dana untuk korban gempa bumi Cianjur. Kemudian kolaborasi ini dilebarkan dengan menggandeng pengurus Desamind Pusat dan Chapter. Setelah terbentuk kolaborasi, tim dari Desamind Indonesia menentukan lokasi yang dituju dan mendata barang yang dibutuhkan di tempat terjadinya gempa.

Lokasi yang dituju adalah Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur. Lokasi tersebut dipilih dengan mempertimbangkan dampak gempa yang cukup parah dan lokasinya berada di atas yang mana jauh dari jangkauan umum.

Setelah menentukan tempat dan barang yang diperlukan, tim dari Desamind membuka donasi dan terkumpul sebesar Rp1.756.600. Dana yang terkumpul ini kemudian dibelikan kebutuhan pokok berupa popok, makanan bayi, minyak goreng, makanan instan, alat mandi, susu, minyak goreng, kopi dan teh dengan total pengeluaran Rp1.435.370. Sisa dana sebesar Rp321.230 akan disalurkan pada penyaluran donasi kedua. Penyaluran donasi kedua akan dibelikan perlengkapan sekolah untuk anak-anak disana pada awal Januari.

Perwakilan Desamind yang menyalurkan donasi adalah Dinda Berlian (Chapter Division), Enny Abgiail (Desamind Chapter Bogor), Hammam Abdullah (Desamind Chapter Bogor) dan Mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia.

Penyaluran donasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian kami dengan gempa bumi yang terjadi di Cianjur. Dinda Berlian (Chapter Division) menyampaikan semoga donasi yang diberikan Desamind sedikit membantu saudara kita di Cianjur yang sedang terkena musibah, dan semoga Cianjur cepat bangkit dan pulih kembali secara materi dan mental.

Penulis: Muhammad Ertam Hidayat

Editor: Putri Aulia Pasa

Desamind Berkontribusi dalam Kegiatan Kelas SDGs yang Diselenggarakan oleh CISDI

By Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Desamind menjadi satu dari dua puluh empat orgasisasi/komunitas yang terpilih untuk mengikuti Kelas SDGs yang diadakan oleh CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) melalui program TRACK SDGs. TRACK SDGs merupakan kegiatan yang memfasilitasi aktor pembagunan untuk melakukan diksusi mengenai pencapaian program SDGs dan kontribusi yang akan dilakukan ke depannya.

Kelas SDGs sudah berlangsung sebanyak 5 batch. Pada kesempatan batch 5 kali ini, TRACK SDGs mengambil tema “Penguatan Kapasitas Multisektoral untuk Akselerasi Pencapaian SDGs di Indonesia”. Pembukaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 November 2022, melalui platform zoom meeting. Adapun tujuan dari kelas SDGs adalah mendalami aspek kemitraan berkelanjutan, khususnya kerjasama pemerintah-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi kerjasama. Dalam kegiatan ini, kelas SDGs mengumpulkan para aktor penggerak nonpemerintah yang telah atau sedang melakukan kegiatan pengabdian dalam mendukung SDGs di Indonesia.

Acara ini dihadiri 43 peserta yang terdiri dari 24 organisasi/komunitas dengan persebaran enam provinsi (Bali, Jawa Barat, Jogja, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Papua). Jenis organisasi/komunitas yang mengikuti kegiatan kelas SDGs di antaranya adalah media/platform online, komunitas masyarakat, organisasi kemahasiswaan, non goverment organization, bisnis/sociopreneurship dan komunitas anak muda. Tiga peserta perwakilan dari Desamind yang mengikuti kegiatan kelas SDGs yaitu Abdul Aziz (Vice Director of Chapter Development), Luzy Chairunnisa (Desamind Chapter Bogor) dan Dwi Sulistia Ningsih (Desamind Chapter Bogor).  

Serangkaian kegiatan pembukaan Kelas SDGs Batch 5 terdiri dari penjelasan program agenda Kelas SDGs yang dimulai dari perkenalan Track SDGs, Kelas SDGs, Timeline Kegiatan, Topik dan Materi, Metode dan Tools Pembelajaran, dan Rewards. Abdul Aziz, Vice Director of Chapter Division, sebagai perwakilan Desamind menyampaikan bahwasannya kegiatan kelas SDGs ini memiliki manfaat kepada aktor SDGs non pemerintahan untuk melakukan diksusi dan menambah pengetahuan baru dan memahami pola-pola pembuatan program yang berkelanjutan. Harapannya kegiatan seperti ini dapat menambah jumlah aktor SDGs dan infromasi mengenai SDGs serta perannya dapat disalurkan lebih luas lagi.

Penulis: Muhammad Ertam Hidayat
Editor: Syifa Adiba