Skip to main content
Category

Beasiswa Desamind

Mentoring #1: Desamind Perkuat Team Building Penerima Beasiswa

By Artikel, Beasiswa Desamind, Press ReleaseNo Comments

DESAMIND.ID – Minggu (20/08), langkah awardee Beasiswa Desamind berPijar telah sampai tahap Mentoring Class. Pertemuan kali ini mengangkat tema Team Building: Intrapersonal dan Interpersonal.

Mentoring Class sendiri merupakan kegiatan bulanan yang diadakan oleh Desamind dalam rangka membantu meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan bagi para awardee. Kegiatan ini juga bisa dikatakan pendampingan jangka panjang serta pemantauan terhadap projek-projek yang sedang dikerjakan oleh awardee. Dengan begitu, projek tersebut dapat terkonsep dan terlaksana dengan efektif.

Zakky Muhammad Noor selaku Managing Director Desamind menjadi pembicara dalam pertemuan pertama kali ini. Beliau menjelaskan secara rinci terkait strategi dalam team building.

“Hal utama dalam mengatur team building adalah membangun self building dengan cara peningkatan kemampuan intrapersonal dan interpersonal,” ujar Zakky.

Kemampuan intrapersonal merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk dan oleh diri sendiri. Sedangkan kemampuan interpersonal yaitu kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain. Secara singkatnya adalah seni membangun hubungan dengan individu atau grup lain.

Pemaparan materi tersampaikan dengan jelas selama kurang lebih satu jam. Para awardee sangat antusias dan aktif dalam menerima ilmu yang bermanfaat tersebut. Hal ini ditandai dengan lontaran pertanyaan-pertanyaan yang membuat diskusi semakin menarik.
Di penghujung kegiatan, setiap awardee diberikan satu mentor yang nantinya menjadi rekan diskusi maupun merancang projek yang akan dikerjakan. Sesi ini dinamakan 1 on 1. Sesi yang sangat tepat untuk mendampingi awardee dengan harapan menjadi pemimpin yang consultative dan supportive. (Tavia Aulia A/Scholarship Division)

Self Improvement Class: Langkah Awal Awardee Beasiswa Desamind berPijar

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita TerkiniNo Comments

DESAMIND.ID – Rabu (09/08) Kelas Pengembangan Awardee Beasiswa Desamind berPijar diselenggarakan selama tiga pekan berturut-turut, yaitu pada tanggal 9, 16, dan 23 Juli 2023. Pada pekan pertama, penerima beasiswa mendapat materi tentang Know Your Project Well 101 bersama Joko Susilo, Founder Gunungkidul Menginspirasi. 

Pada pekan kedua, para awardee mendapat materi yang tidak kalah menariknya dari materi pertama, yakni Make Your Project Influential. Pada materi ini mereka berkesempatan untuk mendengarkan paparan langsung dari Zukruf Novandaya, Director Program & Comdev ID Next Leader. 

Para awardee berkesempatan menyimak materi Ultimate Guide For Project Collaboration pada pekan terakhir bersama narasumber Leody Sarmanella, Program Strategist Manager dan Anthony Marwan Dermawan, Policy Specialist dari Pijar Foundation sekaligus mitra Desamind dalam program Beasiswa Desamind berPijar. Rangkaian Self Improvement Class merupakan kegiatan pembekalan yang sangat membantu langkah awal awardee dalam memulai proyek sosial.

Pada kelas pertama, awardee melakukan praktik pembuatan Customer Empathy Board (CEB) dan Crazy Eight (CE). Awardee Beasiswa Desamind berPijar diarahkan untuk membuat rancangan dengan tiga poin yang mendasar, yakni: isu, target, dan konteks yang berkaitan dengan proyek sosial di desa masing-masing. 

Dari ketiga poin tersebut kemudian diturunkan pada penerapan kebutuhan yang akan dilakukan mencakup Pain, Gain, Ideate. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi potensi dan peluang, merumuskan kerangka masalah dan alternatif solusi, serta mempertimbangkan pelatihan, monitoring, evaluasi, dan target luaran. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk menentukan Smart Objective sebagai metode yang digunakan dalam penetapan tujuan. 

Pada akhir sesi, awardee mendapatkan materi teknik brainstorming dengan menggambarkan sketsa desain produk produk dalam waktu 8 menit. Kesan awardee Beasiswa Desamind berPijar yang mengikuti kelas ini sangat antusias dan turut aktif dalam diskusi.

Gambar 1. Kelas Pengembangan Week 1

Kelas kedua, Zukruf Novandaya mengajak kelima Awardee Beasiswa Desamind Berpijar  yaitu: 1) Dian Arifando Rusyadi, 2) Devi Nurbaeti, 3) Ego Ibnu, 4) Putri Felita Listiani, 5) Lalu Junaedi Halki untuk praktik menentukan divisi yang dibutuhkan dalam proyek sosial di desa yang dituju. 

Kemudian, awardee diajak menentukan Key Performance Indicator dari setiap list jobdesc. Materi ini, bisa langsung diterapkan oleh para awardee dalam pembentukan tim, khususnya dalam pelibatan orang-orang yang memiliki kemampuan menjawab kebutuhan program. Selain itu, awardee juga praktek membuat Objectives and Key Results (OKR) sebagai tolak ukur pencapaian tujuan dengan menentukan sejumlah hasil utama.

Gambar 2. Kelas Pengembangan Week 2

Kelas ketiga, Leody Sarmanella dan Anthony Marwan Dermawan sebagai pemateri dari Pijar Foundation memberikan materi terkait Ultimate Guide For Project Collaboration. Pada sesi ini, pemateri memberikan pemaparan mengenai pentingnya kolaborasi, terutama bagi proyek sosial, dan mengenai beberapa matrik praktikal terkait. Matrik yang disampaikan oleh pemateri adalah Hexa Helix Strategy, sebuah strategi terbaru yang menggabungkan elemen komunitas, bisnis, media, akademisi, pembuat regulasi, dan pemerintah. 

Salah satu elemen penting dari Hexa-helix Strategy ini adalah collaborative government. Melalui sesi ini, awardee satu per satu menyusun ekosistem kolaborasi proyek sosial melalui tahapan empathize and synthesizing, mapping, dan transforming. Selain itu, bersama pemateri, awardee diajak untuk melakukan pemetaan kolaborator pemegang kepentingan (Stakeholder Mapping).

Gambar 3. Kelas Pengembangan Week 3

Setelah melakukan praktik bersama narasumber, hasil dari praktik kelas menjadi modal awal bagi Awardee Beasiswa Desamind berPijar untuk memperdalam latar belakang program yang diusulkan. Selain itu, materi yang didapatkan oleh awardee dapat membantu mereka dalam pembentukan kebutuhan tim yang terukur dan ideal, dan dapat memahami cara menjalin kolaborasi dengan berbagai lini yang dapat mendukung kemajuan program. Pada akhir sesi, awardee ditugaskan untuk membedah kembali proposal grand design pengabdian di desa tentang kewirausahaan sosial yang akan dipresentasikan pada para panelis di agenda Pitching Session. (Yulia Susanti/Dewi Fajar Sariningtyas)

Pitching Day

Demo Day Pitching Day Session, Waktunya Unjuk Diri Awardee Beasiswa Desamind berPijar

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita TerkiniNo Comments

DESAMIND.ID – Sabtu (05/08) Awardee Beasiswa Desamind berPijar telah melalui tahap demo day pitching session untuk proposal grand design pengabdian di desa tujuan. Proposal tersebut menjadi salah satu komponen penilaian dalam seleksi beasiswa. Pada tahap ini, proposal dibedah lebih dalam oleh para panelis, yaitu Hardika Dwi Hermawan, President Director Desamind; Zakky Muhammad Noor, Managing Director Desamind; dan Syifa Adiba, Director Public Relations Desamind. 

Adapun isi proposal mencakup: latar belakang, tujuan program, sasaran program, rencana program dan mekanisme kegiatan, rencana anggaran, dan mitra program. Semua poin dalam proposal masuk dalam indikator penilaian oleh panelis. 

Demo day sesi pertama, diawali dengan presentasi dari Ego Ibnu Wijaksena yang memilih Desa Sumber Bakti sebagai desa pengabdian. Proposal Ego bertujuan menjadikan pelaku usaha ikan asap sebagai target sasaran. Program yang bertajuk ISAMBA mendapat berbagai masukan dan saran dari panelis untuk perbaikan program. 

Panelis Hardika Dwi Hermawan mendorong program luar biasa tersebut agar dapat berkolaborasi dengan Chapter Desamind Aceh. Hardika merasa perlu peran tim yang tidak sedikit dan memperhatikan banyaknya mitra untuk memperjelas ranah kerjasama.

Sedangkan, panelis Zakky Muhammad Noor mempertegas output dari program ISAMBA, dan mengingatkan pentingnya mitra mengetahui program secara detail. Syifa Adiba, memberikan apresiasi pada Ibnu yang proposalnya siap untuk dilaksanakan, serta untuk bisa melakukan coaching bersama Desamind Indonesia terkait kesulitan branding program dalam sosial media.

Gambar 1. Pitching Session Ego Wibnu Wijaksana

Sesi kedua dilanjutkan oleh Putri Felita Listiani, awardee beasiswa yang memilih kelompok ibu rumah tangga tanpa penghasilan di Desa Pengkok Gunungkidul sebagai target sasarannya. Felita mendorong kelompok ibu rumah tangga untuk memanfaatkan ubi jalar sebagai produk makanan yang dikemas sehingga memiliki nilai jual. 

Panelis menekankan soal budgeting untuk lebih didetailkan dalam menentukan HPP (Harga Pokok Penjual) serta estimasi keuntungannya. Di sisi lain, kedekatan pada stakeholder menjadi kekuatan Felita dalam melaksanakan proyek, dan pengalamannya sebagai entrepreneur yang menjadi bekal Felita dalam mendukung program yang diinisiasi.

Gambar 2. Pitching Session Putri Felita Listiani

Selanjutnya sesi ketiga, yakni presentasi dari awardee Devi Nurbaeti yang memiliki program mendorong mahasiswa untuk melakukan riset pengolahan buah jeruk, sebagai bentuk upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kalisongo, Kabupaten Malang. Panelis hanya menyoroti satu hal dari persiapan yang Devi sudah lakukan, yaitu mengkaji kembali mitra-mitra programnya.

Gambar 3. Pitching Session Devi Nurbaeti

Sesi terakhir ditutup dengan presentasi dari Dian Arifando Rusyadi. Fando menjadikan remaja sebagai target sasaran proyek sosial yang ingin membuat produk dari bahan baku biji karet di Desa Margabakti. Adapun komentar dari panelis yaitu agar Fando dapat memperkuat mitra dan ekosistem. Selain itu, panelis menyarankan agar Fando melakukan riset lanjutan dalam pembuatan produk chocoball. Terakhir, panelis juga menekan kepada Fando untuk fokus ke produk yang fundamental agar program dapat terealisasi secara maksimal. 

Gambar 4. Pitching Session Dian Arifando Rusyadi

Sedangkan, Lalu Junaedi Halki yang seharusnya presentasi pada sesi 5 Demo Day, ditunda menjadi tanggal 18 Agustus 2023 dikarenakan sedang mengikuti rangkaian seleksi Pemuda Pelopor yang mewakili Lombok khususnya provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk seleksi pada tingkat nasional. (Yulia Susanti)

Raih Impian Bersama Muda Bestari, Proyek Awardee Beasiswa Desamind 2.0

By Artikel, Beasiswa Desamind, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind merupakan program dari Desamind Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia agar dapat berkontribusi secara langsung di masyarakat melalui proyek sosial. Salah satu proyek nyata dari awardee beasiswa Desamind 2.0, Muda Bestari yang merupakan besutan dari Nazwa Khoerunnisa. Wanita yang menjadi founder Muda Bestari ini berasal dari Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Jawa Barat. Menurut penuturan Nazwa, proyek yang hingga saat ini masih berjalan akan menjadi pengabdian seumur hidupnya. Muda Bestari berfokus pada 3 program utama, yaitu bimbingan belajar, kakak asuh, dan jelajah sekolah.

Bimbingan belajar berfokus pada pendampingan belajar murid SDN Barengkok 02 yang merupakan mitra sekolah dari Muda Bestari. Pembentukan program ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat ketertinggalan siswa dalam proses belajar dikarenakan pandemi covid-19. Harapannya, Muda Bestari dapat membantu mengejar ketertinggalan para murid dengan memberikan pendampingan belajar.

Belajar bersama murid SDN Barengkok 02

Program kedua, yakni kakak asuh. Program ini merupakan program yang berfokus pada mentoring murid. Tujuannya yaitu untuk mengetahui secara komprehensif kendala yang dialami oleh masing-masing murid. Disinilah peran seorang kakak asuh, yaitu membimbing 3 adik asuh yang merupakan murid siswa MTS Yanfa’ul Ilmi dalam mengatasi kendala saat proses belajar di sekolah.

Program mentoring murid

Program ketiga yaitu jelajah sekolah yang dilaksanakan sebulan sekali. Program ini bertujuan mengundang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor untuk dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang sekolah mereka. Secara keseluruhan terdapat 3 sekolah yang telah melakukan jelajah sekolah di SDN Barengkok 02 selama bulan Maret, April, dan Mei 2023. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri I Leuwiliang, SMP Muhammadiyah Barengkok, SMPS Bina Cendekia.

Hingga kini, program-program di Muda Bestari masih terus berlanjut. Bahkan, di tahun kedua ini telah terbentuk tim founder Muda Bestari dengan susunan organisasi yang lebih rapi dan program menarik dengan permasalahan lebih spesifik. “Saat ini pun aku tidak sendiri mendirikan Muda Bestari. Ada 4 mahasiswa lainnya yang peduli akan pendidikan di desa dan akhirnya kami jadi tim founder Muda Bestari.” ujar Nazwa.

Kegiatan opening Muda Bestari

Nazwa juga mengatakan bahwa rencana strategi jangka pendek, menengah, dan panjang telah disusun dengan rampung oleh tim founder. Harapannya seiring berjalannya waktu Muda Bestari dapat menjadi sekolah di masa depan. Demi memperlancar setiap proyek yang dilaksanakan oleh awardee, Desamind secara langsung melakukan pendampingan kepada para penerima beasiswa. Pendamping berupa mentoring dari profesional yang kompeten dan ahli pada bidangnya.

Sebagai awardee Beasiswa Desamind 2.0, Nazwa juga mendapatkan kelas mentoring bersama mentor Desamind yaitu Lily Suherlina dari Scholarship Division. Nazwa mengaku selama dibimbing oleh mentor dirinya sangat nyaman dan mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait akar masalah yang terjadi di desa serta solusi tepat untuk memecahkannya.

“Mba Lily punya selera humor yang sefrekuensi sama aku jadi seru banget. Dia juga sosok yang kritis, tapi pembawaannya tetap asik jadi aku gak pernah merasa tertekan kalau sedang berdiskusi bersama,” ungkapnya.

Nazwa mengaku dirinya bukan orang yang memiliki target jangka panjang, maka dari itu untuk 5 tahun ke depan ia belum memikirkan apa saja yang hendak diraihnya. Hanya saja Nazwa berharapan dapat menjadi perempuan yang baik seperti namanya, Khoerunnisa.

Penulis: Sanita Sitinjak

Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar, Siap Menyambut Tantangan!

By Beasiswa Desamind, Berita TerkiniNo Comments

DESAMIND.ID – Minggu (04/06) Tim Scholarship Division, Desamind Indonesia menyelenggarakan Onboarding sebagai kegiatan penyambutan lima awardee Beasiswa Desamind berPijar yang terpilih yaitu:

  1. Devi Nurbaeti, asal Desa Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, mahasiswa Universitas Brawijaya, yang mengusung program “Aksi Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisongo Melalui Hasil Riset Pengolahan Buah Jeruk”;
  2. Putri Felita Listiani, asal Desa Pengkok, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta dengan program “Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Pai Ubi Jalar Menuju Kelompok Ekonomi Produktif Desa Pengkok”;
  3. Ego Ibnu Wijaksana, asal Desa Deli Tua Barat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Universitas Teuku Umar, dan program nya berupa “Pengembangan Usaha Ikan Asap yang Terjamin Keamanan Pangannya Sebagai Penyumbang Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi Perempuan dan Pemuda Guna Mendukung Ekosistem Gambut yang Lestari di Desa Sumber Bakti”;
  4. Lalu Halki, asal Desa Senanggalih, Kab. Lombok Timur, NTB, Lombok Institute of Technology, mengusung program “Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-destruktif untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen Madu Trigona di Desa Senanggalih”;
  5. Dian Arifando Rusyadi, asal Desa Margabakti, Kabupaten Ogah Komering Ulu, Sumatera Selatan, Universitas Sriwijaya, dengan programnya yaitu “Pemberdayaan Remaja Desa Melalui Usaha Produk Kreativitas Bahan Baku Biji Karet dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sinarbakti”;

Kegiatan onboarding dibuka oleh Hardika Dwi Hermawan selaku President Director dari Desamind Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa program Beasiswa Desamind berPijar merupakan rangkaian proses yang panjang, sehingga ia berharap para awardee dapat mengikuti tahapannya dengan enjoy dan tidak menganggap hal ini sebagai beban dalam menjalankan misi proyek sosial di desa masing-masing.

Gambar 1. Sambutan President Director of Desamind Indonesia

Selain agenda penyambutan, kegiatan onboarding mengenalkan kepada para awardee mengenai penyelenggara beasiswa, yaitu Desamind Indonesia. Zakky Muhammad Noor sebagai Managing Director dari Desamind Indonesia menjelaskan kepada awardee mengenai sejarah dan struktur Desamind, program-program Desamind yang telah terlaksana, serta hasil produk alumni awardee beasiswa sebelumnya.

Pada tahun ini, program Beasiswa Desamind berkolaborasi dengan Pijar Foundation dalam kegiatan bertajuk Town Hall Muda. Agenda ini bertujuan agar awardee dapat berkontribusi sesuai visi dan misi Desamind Indonesia yang memiliki target untuk melahirkan local heroes yang bergerak secara berkelanjutan.

Gambar 2. Pengenalan Desamind Indonesia

Selama satu periode, awardee Beasiswa Desamind Berpijar wajib mengikuti rangkaian tahapan program yang dijelaskan oleh tim Scholarship Division, yaitu Rike Nursafitri dan Dewi Fajar Sariningtyas. Tahapan programnya mulai dari, Onboarding, Kelas Pembekalan, Demo Day, Mentoring, Monitoring & Evaluation (MONEV), Probation Phase, Final LPJ, dan Wisuda. Program ini mempunyai indikator penilaian yang berpengaruh pada pencairan dana sesuai hasil rapor awardee. Oleh karena itu, awardee harus berkomitmen penuh.

Gambar 3. Penjelasan Program Beasiswa Desamind Berpijar

Pada kegiatan kali ini, Yulia Susanti selaku Director Scholarship Desamind Indonesia menjelaskan kontrak perjanjian sebagai bentuk komitmen secara tertulis dan berpayung hukum. Ia menyampaikan bahwa program ini ada berkat donatur yang berasal dari masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas juga dari penyelenggara dan penerima yang berintegritas dalam memegang amanah.

Gambar 4. Penjelasan Kontrak Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar juga berkesempatan berkenalan dengan para mentor yang akan mendampingi dalam pelaksanaan proyek sosialnya. Mentor Awardee Beasiswa Desamind berPijar diantaranya: 1) Isna Fahrizal, Director Donation and Fundraising, Desamind. 2) Edo Riyandani, Associate Scholarship Division, Desamind. 3) Khoirudin Nur Wahid, Director Creative Media, Desamind. 4) Meilani Intan Pertiwi, Vice Director Scholarship, Desamind. 5) Hanif Ibrahim, Founder Bumi Scholar.

Awardee Beasiswa Desamind Berpijar yang terpilih merupakan mahasiswa yang tidak hanya ingin menjadi aktivis desa. Mereka juga merupakan aktivis mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan organisasi, kegiatan akademik, dan kegiatan lainnya yang menunjang prestasi pada awardee. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendii bagi awardee untuk dapat menyelaraskan berbagai amanah secara bersamaan.

Sebagai penyelenggara beasiswa, Desamind Indonesia tentu saja ingin menghambat pencapaian awardee untuk prestasi. Oleh karena itu, Desamind Indonesia memberikan kebijakan yang dinamis dengan tetap berpegang teguh pada kesepakatan awardee dan penyelenggara. (Yulia Susanti)

Pengumuman Tahap Akhir Beasiswa Desamind BerPijar

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, PengumumanNo Comments

Beasiswa Desamind berPijar yaitu program pemberian bantuan dana pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Desamind Indonesia Foundation yang berkolaborasi dengan Global Future X by Pijar Foundation telah menetapkan 4 awardee berikut:

NoNamaAsal DesaAsal Univ.Program
1Devi NurbaetiDesa KalisongoUniversitas BrawijayaAksi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisongo Melalui Hasil Riset Pengolahan Buah Jeruk
2Ego Ibnu WijaksenaDesa Sumber BaktUniversitas Teuku UmarPengembangan Usaha Ikan Asap Yang Terjamin Keamanan Pangannya Sebagai Penyumbang Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi Perempuan Dan Pemuda Guna Mendukung Ekosistem Gambut Yang Lestari
3Lalu Junaedi HalkiDesa SenanggalihLombok Institute of TechnologySosialisasi Dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-Destruktif Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Panen Madu Trigona Di Desa Senanggalih
4Putri Felita ListianiDesa PengkokUniversitas PGRI YogyakartaPemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Pai Ubi Jalar Menuju Kelompok Ekonomi Produktif

Panitia mengucapkan terimakasih kepada 440 mahasiswa di seluruh Indonesia yang telah mendaftar dan berjuang dengan ide-ide pengembangan desa-desa di Indonesia yang sangat kreatif dan inovatif. Pada tahap seleksi administrasi, panitia telah menyaring 63 peserta yang berhak mengikuti tahap seleksi presentasi grand design. Kemudian panitia kembali menyaring 30 ide projek sosial terbaik untuk kembali bersaing pada seleksi wawancara.

Besar harapan kami agar ide-ide tersebut dapat direalisasikan bersama Desamind atau bersama dengan organisasi lain yang bergerak dengan semangat yang sama untuk membangun desa dan daerah tertinggal di Indonesia. Tetap semangat dan jangan berhenti mencoba untuk setiap kesempatan di masa yang akan datang.

Selamat kepada para calon Awardee yang telah terpilih. Semoga ide pengabdian yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya dan berkontribusi untuk membangun desa-desa di Indonesia. Silahkan cek e-mail secara berkala untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari panitia.

Salam, Panitia rekruitmen Beasiswa Desamind Berpijar

Desamind, Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Awardee Beasiswa Desamind 2.0, Imelta Indriyani Alfiah Berhasil Meraih Penghargan Inisiator Bidang Pendidikan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

By Artikel, Beasiswa Desamind, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan DesamindNo Comments

Senin, 15 Mei 2023 — Imelta Indriyani Alfiah awardee Beasiswa Desamind 2.0 berhasil meraih penghargaan pada ajang pemilihan Perempuan Inisiator oleh Bupati Gunungkidul. Pemberian penghargaan pada peringatan Hari Kartini ini bertempat di Pendopo Dinas Kebudayaan Gudungkidul dan dihadiri langsung oleh Bapak H. Sunaryanta selaku Bupati, sang istri yang merupakan ketua TP PKK Gunungkidul dan tamu undangan lain yang berkisar sebanyak 200 orang.

Acara dibuka dengan penampilan orkestra, pembacaan UUD sekaligus biografi Raden Ajeng Kartini. Tidak sampai disitu, terdapat pula sambutan, pemberian penghargaan kepada perempuan inisiator dan ditutup dengan acara menari bersama.

Pemilihan perempuan inisiator merupakan ajang penghargaan oleh pihak pemerintah Kabupaten Gudungkidul, diberikan kepada tokoh-tokoh daerah karena telah melakukan inovasi untuk menghapuskan kesenjangan gender pada tingkat akar rumput. Perjuangan, dedikasi dan inovasi para tokoh menjadi bukti nyata upaya untuk menghapuskan ketidakadilan serta ketimpangan dalam berbagai bidang. Maka dari itu, pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas sumbangsih para tokoh.

Imelta Indriyani Alfiah memberikan inovasi dengan mendirikan komunitas Saung Lentera Nglegi dengan tujuan agar dapat mengoptimalisasi potensi anak-anak usia dini melalui peningkatan minat baca. Selain Imelta, terdapat lima perempuan hebat lainnya yang juga menerima penghargaan perempuan inisiator tahun 2023, mereka adalah Puji Lestari inisiator bidang sosial, Tutut Dewantiwi inisiator bidang perekonomian, Sifra Chintia Mella Aprila inisiator bidang kesehatan, Susmiyati inisiator dalam bidang kebudayaan serta Ermina Kristiani Susanti lurah inisiator pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pemberian penghargaan kepada Imelta Indiryani sebagai Perempuan Inisiator Bidang Pendidikan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada hari Senin, 15 Mei 2023.

Sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Inisiator, Imelta memiliki harapan untuk bisa terus berjuang lebih masif dan giat lagi dalam memajukan pendidikan Indonesia. Ia juga berharap semoga kedepannya dapat memantik semangat juang teman-teman lain. Ikhlas dan semangat menjalankan kegiatan adalah salah satu kunci untuk membuka pintu peluang dan pengalaman yang tidak terhingga.

Imelta Indriyani Alfiah juga mengatakan bahwa, “Hari kartini sebagai sebuah peringatan untuk kaum perempuan agar terus bersinar, percaya diri dan pantang menyerah dengan jalannya masing-masing. Karena sejatinya emansipasi wanita berarti melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai wanita sesuai dengan panggilannya dengan sepenuh hati”, ujarnya ketika dihubungi via Whatsapp pada Senin (15/5).

Penulis: Sanita Sitinjak

Editor: Syifa Adiba dan Putri Aulia Pasa

Rumah Cerdas Indonesia, Impian Nyata Untuk Desa Dari Della Mariam Yollanda (Awardee Beasiswa Desamind 2.0)

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan DesamindNo Comments

Della Mariam Yolanda akrab disapa Della merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0. yang berkuliah di jurusan Oseanografi, Universitas Padjajaran. Sepanjang masa kuliahnya, Della tidak hanya aktif dalam bidang akademik. Tapi, Della juga aktif di kegiatan non-akademik dengan mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Namun, Della juga tak melupakan perannya sebagai mahasiswa yang mempunyai inisiatif tinggi untuk memajukan desanya.

Momen yang mempertemukan Della dengan Beasiswa Desamind yaitu saat Della sedang mencari informasi beasiswa di Instagram. Ketika itu, Della tengah dalam pengerjaan proyek hibah dari Universitas Padjajaran yang akan selesai dan Della berinisiatif mencari beasiswa yang berfokus untuk memberikan pelatihan kepemimpinan. Hal inilah yang mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0. Berbekal tekat yang kuat dan kesungguhan hati, Della lolos dan berkesempatan menjadi Awardee Beasiswa Desamind 2.0.

Rumah Cerdas Indonesia, adalah projek taman baca yang mengantarkan Della sebagai Awardee Beasiswa Desamind 2.0 di Desa Kanangsari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung. Rumah Cerdas Indonesia merupakan program yang digagas atas dasar mentoring dan diskusi dengan beberapa masyarakat untuk meningkatkan akses literasi, melalui best learning sebagai upaya meningkatkan pendidikan di desa setempat.

Bentuk kegiatannya meliputi kegiatan pengabdian masyarakat dengan belajar bersama anak-anak dengan belajar seperti membaca, mewarnai, dan mengaji serta bermain di Rumah Cerdas Indonesia. Selain itu, melakukan kegiatan pengadaan sanitasi dan sumber air bersih yang berkolaborasi dengan pemerintahan desa setempat. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengkajian kualitas air oleh mahasiswa yang nantinya air tersebut disalurkan melalui paralon ke rumah-rumah warga yang membutuhkan untuk keperluan harian dan konsumsi.

Kegiatan Belajar Bersama Anak-Anak

Output yang dicapai dari program ini adalah terbentuknya teman baca, yang dinamakan dengan Rumah Cerdas Indonesia sebagai tempat yang mewadahi peningkatan aktivitas literasi, numerasi, dan seni anak-anak di Desa Cikalong; tersalurkannya air bersih ke rumah-rumah masyarakat serta pengembangan masyarakat yang didapat melalui program sanitasi dan penyaluran air bersih; terbentuknya kader penggerak pemberdayaan desa dan literasi bagi Desa Cikalog.

Proses keberlanjutan Program Rumah Cerdas Indonesia berjalan dengan baik hingga saat ini, dan harapannya bisa menambah fasilitas, referensi pustaka, serta mampu melakukan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas terkait lainnya. Sedangkan program sanitasi dan sumber air bersih tengah dalam progres penyelesaian penyaluran ke semua rumah-rumah yang membutuhkan. Della mengatakan ia sangat mendapatkan manfaat dari program mentoring Beasiswa Desamind 2.0.

Program mentoring Beasiswa Desamind memberikan kesan yang mendalam dan memberikan kesempatan untuk belajar lebih terbuka dalam menghadapi masalah, masyarakat, dan menggagas suatu proyek. Selain itu juga mengajarkan keilmuan dan pemahaman baru dari pemateri yang ahli pada bidangnya, sebagaimana program Desamind Leader Camp (DLC) yang banyak merubah diri dalam melaksanakan aksi nyata untuk masyarakat.

“Terus mengevaluasi program-program yang Della proyeksikan dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan berusaha menerapkan ilmu yang dimiliki untuk diaplikasikan dalam elemen masyarakat serta berusaha memberikan dampak dengan melakukan projek sosial sesuai dengan keilmuan yang dimiliki” ujar Della sebagai keberlanjutan program.

Penulis: Arief Rahman Husein

Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat

Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Minggu, 19 Maret 2023 – Desamind Indonesia menyelenggarakan Talkshow “Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023.” yang dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber yang merupakan perwakilan alumni Penerima Beasiswa Desamind 2.0 yaitu Nazwa Khoerunnisa, Imelta Indriyani Alfiah, Yudiatna Dwi  S, serta ketua Tim Seleksi Beasiswa saudari Meilani Intan Pertiwi. Kegiatan talkshow ini bertujuan untuk mengenalkan Beasiswa Desamind dan memberikan gambaran perbedaan dengan periode sebelumnya.

Peserta Talkshow Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023

Kegiatan Talkshow diawali dengan sambutan oleh President Director Desamind, Hardika Dwi Hermawan. Dalam sambutannya, Hardika menyampaikan bahwa anak muda harus terus berupaya untuk menjadi seorang Driver, bukan hanya passanger. Dan hal ini dapat dimulai dengan partisipasi anak muda untuk mendaftar program Beasiswa Desamind. Dimana mereka akan belajar untuk menjadi seorang Driver bagi diri sendiri, orang lain, dan tempat tinggalnya.

Talkshow yang dimoderatori oleh Dewi Fajar Sariningtyas (Associate of Scholarship Division) ini mengupas beragam informasi dari para awardee Beasiswa Desamind 2.0 mulai alasan mendaftar, proses mendaftar Program Beasiswa, Pelaksanaan, hingga Pasca Program. Para Awardee Beasiswa Desamind 2.0 juga membagi cerita tentang kebanggaan mereka menjadi bagian dari Desamind Indonesia.

Dewi (Moderator) bersama Alumni Penerima Beasiswa Desamind 2.0

Ketiga alumni penerima Beasiswa Desamind 2.0 menceritakan beragam pengalaman seru ketika menjadi Awardee, salah satunya adalah keikutsertaanya dalam kegiatan unggulan Desamind yaitu Desamind Leadership Camp, serta mentoring bersama mentor masing-masing hingga projek pengabdian di Desa mereka dapat terlaksana. Nazwa juga menceritakan bagaimana dirinya mendapatkan mentor, Lily Suherlina dari Desamind yang berada di Swiss namun dapat terus menjadi support system dalam mengembangkan mudabestari.id. Imelta dengan projek sosialnya “Saung Lentera Ngleggi” juga membagikan pengalaman membanggakannya dibersamai dengan mentor, Putri Aulia Pasa hingga dirinya menjadi salah satu anak muda berprestasi Gunung Kidul. Yudi juga tidak kalah seru membagikan beragam dorongan dan bimbingan dari Syifa Adiba selama mengembangkan Wanasaba Trigona Center sebagai Pusat Pembelajaran dan Budidaya Lebah Trigona Sp.

Selain ketiga narasumber, Ketua Tim Seleksi Beasiswa Desamind berPijar, Meilani Intan jugal memberikan pemaparan terkait Pelaksanaan Beasiswa Desamind berPijar 2023. Terdapat beberapa perbedaan skema dan tema daripada Beasiswa Desamind 2.0. Namun nilai manfaat yang didapatkan oleh Penerima nantinya akan lebih besar. Meil juga menyampaikan bahwa Kurikulum Beasiswa Desamind kali ini sangat tepat untuk membantu anak muda menjadi Local Hero.

Penjelasan Beasiswa Desamind berPijar 2023 oleh Meilani Intan.

Sesi Talkshow diakhiri dengan Tanya Jawab dari peserta. Dalam sesi tanya jawab, terdapat beberapa pertanyaan mengenai grand desain yang diajukan pada Beasiswa Desamind berPijar kali ini, dimana fokus tema Grand Desain pada tahun ini mengangkat tema sociopreneur. Beberapa peserta juga menanyakan terkait syarat Desa yang menjadi tempat pengabdian. Panitia berharap, Talkshow ini dapat membantu para pendaftar untuk lebih memahami dan mempersiapkan diri untuk mendaftar Beasiswa Desamind pada tahun ini. Desamind, Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Informasi dan pendaftaran Beasiswa Desamind berPijar 2023 dapat diakses pada laman berikut:

Kisah Inspirasi Imelta, Peraih Beasiswa Desamind 2.0 asal Gunungkidul

By Artikel, Beasiswa DesamindNo Comments

(14/02) GUNUNGKIDUL – Imelta Indriyani Alfiah atau Imel merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0 yang berkuliah di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Pemudi berusia 21 tahun ini merupakan mahasiswa jurusan Psikologi yang suka bercerita, mocopatan dan geguritan atau nembang dan berpuisi dalam Bahasa Jawa. 

Selain berkuliah, Imel juga aktif menjadi volunter pengajar pendidikan keaksaraan fungsional untuk lansia buta aksara dan Kesetaraan paket A, B dan C (setara SD, SMP, dan SMA) di PKBM Handayani Gunungkidul sejak 2017 hingga 2023. Semangatnya dalam volunteer dan peningkatan kapasitas diri akhirnya mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0.

Pertama kali tahu informasi tentang beasiswa desamind adalah dari tetangga yang berbagi pengalaman mengikuti seleksi beasiswa desamind angkatan pertama kemudian masuk final 16 besar. Dari situlah saya termotivasi untuk mendaftarkan diri di periode berikutnya dan mencari informasi yang lebih detail.

Informasi tentang Beasiswa Desamind 2.0 pula yang mengawali perjalanan Imel untuk tahu dan kenal dengan Desamind. Imel pun akhirnya berkesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan Desamind Leadership Camp 2.0 yang mempertemukannya dengan awardee Beasiswa Desamind lainnya. Perjalanannya pun tidak berhenti sampai di situ. Imel pun juga berhasil menjadi salah satu inisiator terbentuknya Desamind Chapter Gunungkidul.

Saung Lentera Nglegi, projek yang menghantarkan Imel pada Beasiswa Desamind 2.0. Saung Lentera Nglegi merupakan salah satu wujud pelaksanaan program pengabdian masyarakat  di bidang peningkatan literasi yang dilaksanakan oleh Imel sebagai Awardee Beasiswa Desamind di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Karang Taruna Nglegi, mitra utama dalam berkegiatan. 

Bentuk kegiatan dari program pengabdian masyarakat ini yaitu dengan membentuk forum anak Nglegi yang tergabung dalam “Saung Lentera Nglegi”. Program dari Saung Lentera Nglegi mengajak anak-anak untuk belajar literasi baca-tulis, numerasi, sains, digital, budaya dan finansial dengan menggandeng mitra utama, Karang Taruna Desa Nglegi sebagai kader penggerak literasi. 

Saung Lentera Nglegi berhasil mengadakan agenda fun learning, latihan budidaya tanaman, serta bijak mengelola plastik untuk menarik minat warga masyarakat. Tidak hanya itu, Saung Lentera Nglegi juga mengadakan berbagai perlombaan, mulai dari lomba bercerita hingga bermain dolanan anak. Hal ini dilaksanakan agar anak-anak memilki lebih banyak variasi kegiatan dan mengurangi kebosanan.

Tidak hanya bergerak dengan sumber daya manusia di desa, Saung Lentera Nglegi juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas/lembaga untuk mendukung peningkatan kualitas pengurus dan peserta. Beberapa komunitas/lembaga yang telah bekerja sama dengan Saung Lentera Nglegi, meliputi:1. PKBM Handayani; 2. Karang Taruna Wahana Kartika Muda Nglegi; 3. Dinas Pendidikan Gunungkidul; 4. Dinas Pemuda dan Olahraga Gunungkidul; 5. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul; 6. Kelompok Tani Ngudi Mulyo Nglegi; 7. Kelompok desa prima sejahtera Nglegi; 8. Yayasan pendidikan integral satu bumi Bali binaan danone; 9. Balai Bahasa Yogyakarta; 10. Komunitas sahabat pulau chapter Yogyakarta; 11. Forum Mahasiswa Gedangsari (FORMASI); 12. Pemkal Nglegi dan 13. Puskesmas Patuk II.

Output yang dicapai dari program ini adalah peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat Nglegi, termasuk budaya literasi, numerasi, sains, digital, dan finansial anak-anak Desa Nglegi; semakin luas gerak pemanfaatan ilmu teknologi serta pengembangan masyarakat dan potensi daerah; terbentuknya kader penggerak literasi anak Desa Nglegi. 

Proses keberlanjutan kegiatan ini berfokus pada perbaikan kelemahan-kelemahan yang ada berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Sehingga, program yang dijalankan tidak hanya berjalan selama periode Beasiswa Desamind yang berlangsung selama satu tahun saja. AKan tetapi, juga berkelanjutan dan memiliki jangkuan yang lebih luas.

Saat ini, Program Saung Lentera Nglegi sudah berjalan rutin setiap bulannya. Apalagi, dengan keberadaan kader penggerak literasi yang memberikan inovasi dalam berkegiatan sehingga tidak terkesan monoton. Hal ini membuat anggota menjadi lebih antusias untuk mengikuti kegiatan. Sebagai salah satu awardee, Imel juga memaparkan bahwasannya dia sangat merasakan manfaat yang besar dan berdampak dari kegiatan mentoring Beasiswa Desamind 2.0. 

Program mentoring beasiswa ini bertujuan untuk membimbing awardee menjadi pribadi yang memiliki pemikiran luas, terobosan yang bagus, jiwa kepemimpinan yang tinggi, dan kolaboratif. Selain itu, mentoring Beasiswa Desamind juga melatih awardee untuk mengembangkan potensi desa dan mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia yang ada, sebagai bentuk pengupayaan kebermanfaatan untuk desa dengan timeline yang tertata. Evaluasi dari setiap program yang sudah dijalankan maupun yang tidak berjalan juga berdampak positif. Awardee diarahkan untuk bisa menemukan solusi dari permasalahan kegiatan yang dilaksanakan.

Imel berharap, teman-teman yang akan berjuang di Beasiswa Desamind 3.0 untuk senantiasa semangat. Bagi Imel, “Tak ada sesuatu yang instan. Orang sukses perlu sebuah proses. Lakukan dan tunjukkan yang terbaik karena hasil tidak akan mengingkari proses. Indonesia memiliki banyak anak muda yang mampu mendorong lahirnya local heros bagi pengembangan desa yang berkompetensi global. Jadilah salah satunya karena sesuatu yang besar diawali dari hal kecil dan hal-hal terdekat kita”.

Penulis: Putri Aulia Pasa