Skip to main content
Category

Beasiswa Desamind

Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Minggu, 19 Maret 2023 – Desamind Indonesia menyelenggarakan Talkshow “Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023.” yang dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. Kegiatan ini diisi oleh tiga narasumber yang merupakan perwakilan alumni Penerima Beasiswa Desamind 2.0 yaitu Nazwa Khoerunnisa, Imelta Indriyani Alfiah, Yudiatna Dwi  S, serta ketua Tim Seleksi Beasiswa saudari Meilani Intan Pertiwi. Kegiatan talkshow ini bertujuan untuk mengenalkan Beasiswa Desamind dan memberikan gambaran perbedaan dengan periode sebelumnya.

Peserta Talkshow Mengenal Lebih Dekat Beasiswa Desamind berPijar 2023

Kegiatan Talkshow diawali dengan sambutan oleh President Director Desamind, Hardika Dwi Hermawan. Dalam sambutannya, Hardika menyampaikan bahwa anak muda harus terus berupaya untuk menjadi seorang Driver, bukan hanya passanger. Dan hal ini dapat dimulai dengan partisipasi anak muda untuk mendaftar program Beasiswa Desamind. Dimana mereka akan belajar untuk menjadi seorang Driver bagi diri sendiri, orang lain, dan tempat tinggalnya.

Talkshow yang dimoderatori oleh Dewi Fajar Sariningtyas (Associate of Scholarship Division) ini mengupas beragam informasi dari para awardee Beasiswa Desamind 2.0 mulai alasan mendaftar, proses mendaftar Program Beasiswa, Pelaksanaan, hingga Pasca Program. Para Awardee Beasiswa Desamind 2.0 juga membagi cerita tentang kebanggaan mereka menjadi bagian dari Desamind Indonesia.

Dewi (Moderator) bersama Alumni Penerima Beasiswa Desamind 2.0

Ketiga alumni penerima Beasiswa Desamind 2.0 menceritakan beragam pengalaman seru ketika menjadi Awardee, salah satunya adalah keikutsertaanya dalam kegiatan unggulan Desamind yaitu Desamind Leadership Camp, serta mentoring bersama mentor masing-masing hingga projek pengabdian di Desa mereka dapat terlaksana. Nazwa juga menceritakan bagaimana dirinya mendapatkan mentor, Lily Suherlina dari Desamind yang berada di Swiss namun dapat terus menjadi support system dalam mengembangkan mudabestari.id. Imelta dengan projek sosialnya “Saung Lentera Ngleggi” juga membagikan pengalaman membanggakannya dibersamai dengan mentor, Putri Aulia Pasa hingga dirinya menjadi salah satu anak muda berprestasi Gunung Kidul. Yudi juga tidak kalah seru membagikan beragam dorongan dan bimbingan dari Syifa Adiba selama mengembangkan Wanasaba Trigona Center sebagai Pusat Pembelajaran dan Budidaya Lebah Trigona Sp.

Selain ketiga narasumber, Ketua Tim Seleksi Beasiswa Desamind berPijar, Meilani Intan jugal memberikan pemaparan terkait Pelaksanaan Beasiswa Desamind berPijar 2023. Terdapat beberapa perbedaan skema dan tema daripada Beasiswa Desamind 2.0. Namun nilai manfaat yang didapatkan oleh Penerima nantinya akan lebih besar. Meil juga menyampaikan bahwa Kurikulum Beasiswa Desamind kali ini sangat tepat untuk membantu anak muda menjadi Local Hero.

Penjelasan Beasiswa Desamind berPijar 2023 oleh Meilani Intan.

Sesi Talkshow diakhiri dengan Tanya Jawab dari peserta. Dalam sesi tanya jawab, terdapat beberapa pertanyaan mengenai grand desain yang diajukan pada Beasiswa Desamind berPijar kali ini, dimana fokus tema Grand Desain pada tahun ini mengangkat tema sociopreneur. Beberapa peserta juga menanyakan terkait syarat Desa yang menjadi tempat pengabdian. Panitia berharap, Talkshow ini dapat membantu para pendaftar untuk lebih memahami dan mempersiapkan diri untuk mendaftar Beasiswa Desamind pada tahun ini. Desamind, Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Informasi dan pendaftaran Beasiswa Desamind berPijar 2023 dapat diakses pada laman berikut:

Kisah Inspirasi Imelta, Peraih Beasiswa Desamind 2.0 asal Gunungkidul

By Artikel, Beasiswa DesamindNo Comments

(14/02) GUNUNGKIDUL – Imelta Indriyani Alfiah atau Imel merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0 yang berkuliah di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Pemudi berusia 21 tahun ini merupakan mahasiswa jurusan Psikologi yang suka bercerita, mocopatan dan geguritan atau nembang dan berpuisi dalam Bahasa Jawa. 

Selain berkuliah, Imel juga aktif menjadi volunter pengajar pendidikan keaksaraan fungsional untuk lansia buta aksara dan Kesetaraan paket A, B dan C (setara SD, SMP, dan SMA) di PKBM Handayani Gunungkidul sejak 2017 hingga 2023. Semangatnya dalam volunteer dan peningkatan kapasitas diri akhirnya mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0.

Pertama kali tahu informasi tentang beasiswa desamind adalah dari tetangga yang berbagi pengalaman mengikuti seleksi beasiswa desamind angkatan pertama kemudian masuk final 16 besar. Dari situlah saya termotivasi untuk mendaftarkan diri di periode berikutnya dan mencari informasi yang lebih detail.

Informasi tentang Beasiswa Desamind 2.0 pula yang mengawali perjalanan Imel untuk tahu dan kenal dengan Desamind. Imel pun akhirnya berkesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan Desamind Leadership Camp 2.0 yang mempertemukannya dengan awardee Beasiswa Desamind lainnya. Perjalanannya pun tidak berhenti sampai di situ. Imel pun juga berhasil menjadi salah satu inisiator terbentuknya Desamind Chapter Gunungkidul.

Saung Lentera Nglegi, projek yang menghantarkan Imel pada Beasiswa Desamind 2.0. Saung Lentera Nglegi merupakan salah satu wujud pelaksanaan program pengabdian masyarakat  di bidang peningkatan literasi yang dilaksanakan oleh Imel sebagai Awardee Beasiswa Desamind di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Karang Taruna Nglegi, mitra utama dalam berkegiatan. 

Bentuk kegiatan dari program pengabdian masyarakat ini yaitu dengan membentuk forum anak Nglegi yang tergabung dalam “Saung Lentera Nglegi”. Program dari Saung Lentera Nglegi mengajak anak-anak untuk belajar literasi baca-tulis, numerasi, sains, digital, budaya dan finansial dengan menggandeng mitra utama, Karang Taruna Desa Nglegi sebagai kader penggerak literasi. 

Saung Lentera Nglegi berhasil mengadakan agenda fun learning, latihan budidaya tanaman, serta bijak mengelola plastik untuk menarik minat warga masyarakat. Tidak hanya itu, Saung Lentera Nglegi juga mengadakan berbagai perlombaan, mulai dari lomba bercerita hingga bermain dolanan anak. Hal ini dilaksanakan agar anak-anak memilki lebih banyak variasi kegiatan dan mengurangi kebosanan.

Tidak hanya bergerak dengan sumber daya manusia di desa, Saung Lentera Nglegi juga berkolaborasi dengan beberapa komunitas/lembaga untuk mendukung peningkatan kualitas pengurus dan peserta. Beberapa komunitas/lembaga yang telah bekerja sama dengan Saung Lentera Nglegi, meliputi:1. PKBM Handayani; 2. Karang Taruna Wahana Kartika Muda Nglegi; 3. Dinas Pendidikan Gunungkidul; 4. Dinas Pemuda dan Olahraga Gunungkidul; 5. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul; 6. Kelompok Tani Ngudi Mulyo Nglegi; 7. Kelompok desa prima sejahtera Nglegi; 8. Yayasan pendidikan integral satu bumi Bali binaan danone; 9. Balai Bahasa Yogyakarta; 10. Komunitas sahabat pulau chapter Yogyakarta; 11. Forum Mahasiswa Gedangsari (FORMASI); 12. Pemkal Nglegi dan 13. Puskesmas Patuk II.

Output yang dicapai dari program ini adalah peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat Nglegi, termasuk budaya literasi, numerasi, sains, digital, dan finansial anak-anak Desa Nglegi; semakin luas gerak pemanfaatan ilmu teknologi serta pengembangan masyarakat dan potensi daerah; terbentuknya kader penggerak literasi anak Desa Nglegi. 

Proses keberlanjutan kegiatan ini berfokus pada perbaikan kelemahan-kelemahan yang ada berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi. Sehingga, program yang dijalankan tidak hanya berjalan selama periode Beasiswa Desamind yang berlangsung selama satu tahun saja. AKan tetapi, juga berkelanjutan dan memiliki jangkuan yang lebih luas.

Saat ini, Program Saung Lentera Nglegi sudah berjalan rutin setiap bulannya. Apalagi, dengan keberadaan kader penggerak literasi yang memberikan inovasi dalam berkegiatan sehingga tidak terkesan monoton. Hal ini membuat anggota menjadi lebih antusias untuk mengikuti kegiatan. Sebagai salah satu awardee, Imel juga memaparkan bahwasannya dia sangat merasakan manfaat yang besar dan berdampak dari kegiatan mentoring Beasiswa Desamind 2.0. 

Program mentoring beasiswa ini bertujuan untuk membimbing awardee menjadi pribadi yang memiliki pemikiran luas, terobosan yang bagus, jiwa kepemimpinan yang tinggi, dan kolaboratif. Selain itu, mentoring Beasiswa Desamind juga melatih awardee untuk mengembangkan potensi desa dan mengoptimalkan pemberdayaan sumber daya manusia yang ada, sebagai bentuk pengupayaan kebermanfaatan untuk desa dengan timeline yang tertata. Evaluasi dari setiap program yang sudah dijalankan maupun yang tidak berjalan juga berdampak positif. Awardee diarahkan untuk bisa menemukan solusi dari permasalahan kegiatan yang dilaksanakan.

Imel berharap, teman-teman yang akan berjuang di Beasiswa Desamind 3.0 untuk senantiasa semangat. Bagi Imel, “Tak ada sesuatu yang instan. Orang sukses perlu sebuah proses. Lakukan dan tunjukkan yang terbaik karena hasil tidak akan mengingkari proses. Indonesia memiliki banyak anak muda yang mampu mendorong lahirnya local heros bagi pengembangan desa yang berkompetensi global. Jadilah salah satunya karena sesuatu yang besar diawali dari hal kecil dan hal-hal terdekat kita”.

Penulis: Putri Aulia Pasa

Imelta Duta Baca Gunungkidul 2022

Saung Lentera, Menghantarkan Imelta Menjadi Duta Literasi Kabupaten Gunungkidul

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Wonosari (31/10), Acara Penetapan Duta Baca Kabupaten Gunungkidul sukses dilaksanakan pada bulan Oktober oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul. Acara ini dihadiri oleh Bupati Gunung Kidul, Mayor Chb. (Purn.) H. Sunaryanta dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta perwakilan Duta Baca Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kisworo S.Pd, M.Pd, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul mengatakan bahwa penetapan duta baca merupakan salah satu ikhtiar dalam peningkatan pembangunan literasi di masyarakat. Sebelum penetapan duta baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan program berupa wisata pustaka, perpustakaan digital, perpustakaan keliling dan satu jiwa pustaka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat gemar membaca masyarakat di Kabupaten Gunungkidul.

Imelta Indriyani Afifah, awardee Beasiswa Desamind 2.0 dengan projek pengabdian Saung Lentera ditetapkan sebagai juara II Duta Baca Tahun 2022. Imelta berhasil melewati langkah seleksi pendaftaran, administrasi hingga tahap akhir berupa paparan presentasi. Sosok wanita asal Padukuhan Nglegi, Kapanewon Patuk ini merupakan sosok inspiratif dan berperan sebagai motivator di desanya dalam bidang literasi. Hal ini selaras dengan tujuan jangka panjang dari duta baca Kabupaten Gunungkidul.

“Selalu terbayang apa yang diucapkan Bung Hatta tentang desa. Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Hal inilah yang selalu saya tanamkan sebagai pegangan dalam menumbuhkan literasi di desa guna menumbuhkan cahaya dari lilin-lilin di desa.” ujar Imelta.

Bupati Gunungkidul juga berharap kepada rekan Duta Baca untuk dapat menjadi warna terbaik bagi generasi saat ini dan generasi di masa yang akan datang. Hal ini tentunya perlu ada upaya dari kaum muda, terutama Duta Baca dalam proses pembelajaran dan edukasi untuk meningkatkan pertumbuhan literasi di Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga : GPT Saung Lentera Nglegi, Upaya Pembentukan Karakter Budaya Literasi Anak

Semoga langkah Imelta dapat menjadi kebermanfaatan dan inspirasi bagi pemuda, terutama dalam meningkatkan literasi pada masyarakat desa.

Pengumuman Lima Peserta Lolos Beasiswa Desamind 1.0

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind 1.0 Tahun 2020 dibuka pada awal bulan Agustus 2020 hingga akhir September 2020. Beasiswa Desamind 1.0 dipersembahkan khusus bagi mahasiswa yang berasal dari Desa di Seluruh Indonesia namun sedang menempuh studi S1/Diploma di PTN/PTS di Solo Raya dan DIY. Sejak dua bulan pendaftaran dibuka, 409 mahasiswa mendaftar program tersebut yang kemudian dipilih menjadi 16 orang finalis yang maju di babak substansi untuk kemudian dipilih lima orang terbaik untuk menjadi awardee Beasiswa Desamind 1.0. Acceptance rate (presentase penerimaan) Beasiswa Desamind 1.0 hanya 1,2%, menunjukan betapa ketatnya proses yang dilalui para penerima.

Seleksi tahap pertama adalah seleksi administrasi dan validasi data. Bagi peserta yang lengkap dan lolos administrasi dan validasi data, peserta akan masuk ke bagian penilaian berkas, termasuk grand desain program pengabdian yang dilakukan oleh lima tim penilai. Selanjutnya diperoleh 16 nama finalis yang lolos tahap substansi yang akan mengikuti tahap wawancara. Tahap wawancara dilakukan oleh tiga orang juri yaitu Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc(ITE), Evi Lesatari, B.Ed, dan Zakky Muhammad Noor, S.E secara online. Ketiga juri tersebut menilai grand desain dan juga karakter diri dari para calon penerima Beasiswa Desamind 1.0.

Proses seleksi tahap Akhir dengan salah satu calon Penerima Beasiswa Desamind.10

Para penerima Beasiswa Desamind 1.0 ini nantinya tidak hanya mendapatkan uang saku bulanan selama satu tahun penuh, namun mereka juga akan mendapatkan dana program bantuan pengabdian untuk grand desain yang telah diajukan. Selain itu, penerima Beasiswa Desamind 1.0 juga berhak mengikuti Leadership Camp, mendapat mentor untuk program pengabdian, mengikuti beragam kelas pengembangan, serta mengikuti program-program unggulan Desamind lainnya.

Berikut lima nama yang berhasil lolos Beasiswa Desamind 1.0:

  1. Aan Munandar mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (UPNYK) berasal dari Desa Sendangsari, Yogyakarta.
  2. Alfiana Eka Priyanika mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Jombor, Kab. Klaten.
  3. Aulia Syifa Ardiati mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogkakarta (UPNYK) berasal dari Desa Adipala, Kabupaten Cilacap.
  4. Bagas Primandaru mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berasal dari Desa Trikarso Kab. Kebumen.
  5. Emi Triani mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Sambon, Kab. Boyolali.

Berpegang pada kutipan Bung Hatta “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, Tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa.” Desamind berusaha untuk membangun rasa optimis dalam diri setiap pemuda/i untuk bergerak bersama memajukan bangsa lewat akar rumput yaitu desa.

Desamind! Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Beasiswa Desamind 1.0

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini2 Comments

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Sejalan dengan pasal tersebut tertuang juga dalam AD/ART Desamind Pasal 1 berbunyi Desamind merupakan Organisasi Non-Profit yang bergerak sebagai partner masyarakat Desa dalam bidang pendidikan dan sosial untuk membentuk masyarakat yang maju, berdaya saing, dan melek peradaban. Sehingga apa yang tertuang pada UUD 1945 dan AD/ART Desamind menjadikan dasar dalam memajukan bangsa Indonesia dimulai dari Desa.

Desamind dalam hal ini berinisiatif memberikan beasiswa bagi mahasiswa/i on going program diploma ataupun sarjana (D3/D4/S1) dan diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang berasal dari desa. Penerima Beasiswa Desamind wajib berkontribusi dengan menyelenggarakan kegiatan pada suatu desa. Pemberian beasiswa untuk masyarakat desa yang dimaksudkan untuk memperluas kesempatan masyarakat desa dalam mengenyam pendidikan ke jenjang perguruan tinggi serta berkontribusi nyata bagi desa.