Skip to main content
Tag

Program Unggulan Desamind Archives - Desamind

Raih Impian Bersama Muda Bestari, Proyek Awardee Beasiswa Desamind 2.0

By Artikel, Beasiswa Desamind, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind merupakan program dari Desamind Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia agar dapat berkontribusi secara langsung di masyarakat melalui proyek sosial. Salah satu proyek nyata dari awardee beasiswa Desamind 2.0, Muda Bestari yang merupakan besutan dari Nazwa Khoerunnisa. Wanita yang menjadi founder Muda Bestari ini berasal dari Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Jawa Barat. Menurut penuturan Nazwa, proyek yang hingga saat ini masih berjalan akan menjadi pengabdian seumur hidupnya. Muda Bestari berfokus pada 3 program utama, yaitu bimbingan belajar, kakak asuh, dan jelajah sekolah.

Bimbingan belajar berfokus pada pendampingan belajar murid SDN Barengkok 02 yang merupakan mitra sekolah dari Muda Bestari. Pembentukan program ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat ketertinggalan siswa dalam proses belajar dikarenakan pandemi covid-19. Harapannya, Muda Bestari dapat membantu mengejar ketertinggalan para murid dengan memberikan pendampingan belajar.

Belajar bersama murid SDN Barengkok 02

Program kedua, yakni kakak asuh. Program ini merupakan program yang berfokus pada mentoring murid. Tujuannya yaitu untuk mengetahui secara komprehensif kendala yang dialami oleh masing-masing murid. Disinilah peran seorang kakak asuh, yaitu membimbing 3 adik asuh yang merupakan murid siswa MTS Yanfa’ul Ilmi dalam mengatasi kendala saat proses belajar di sekolah.

Program mentoring murid

Program ketiga yaitu jelajah sekolah yang dilaksanakan sebulan sekali. Program ini bertujuan mengundang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor untuk dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang sekolah mereka. Secara keseluruhan terdapat 3 sekolah yang telah melakukan jelajah sekolah di SDN Barengkok 02 selama bulan Maret, April, dan Mei 2023. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri I Leuwiliang, SMP Muhammadiyah Barengkok, SMPS Bina Cendekia.

Hingga kini, program-program di Muda Bestari masih terus berlanjut. Bahkan, di tahun kedua ini telah terbentuk tim founder Muda Bestari dengan susunan organisasi yang lebih rapi dan program menarik dengan permasalahan lebih spesifik. “Saat ini pun aku tidak sendiri mendirikan Muda Bestari. Ada 4 mahasiswa lainnya yang peduli akan pendidikan di desa dan akhirnya kami jadi tim founder Muda Bestari.” ujar Nazwa.

Kegiatan opening Muda Bestari

Nazwa juga mengatakan bahwa rencana strategi jangka pendek, menengah, dan panjang telah disusun dengan rampung oleh tim founder. Harapannya seiring berjalannya waktu Muda Bestari dapat menjadi sekolah di masa depan. Demi memperlancar setiap proyek yang dilaksanakan oleh awardee, Desamind secara langsung melakukan pendampingan kepada para penerima beasiswa. Pendamping berupa mentoring dari profesional yang kompeten dan ahli pada bidangnya.

Sebagai awardee Beasiswa Desamind 2.0, Nazwa juga mendapatkan kelas mentoring bersama mentor Desamind yaitu Lily Suherlina dari Scholarship Division. Nazwa mengaku selama dibimbing oleh mentor dirinya sangat nyaman dan mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait akar masalah yang terjadi di desa serta solusi tepat untuk memecahkannya.

“Mba Lily punya selera humor yang sefrekuensi sama aku jadi seru banget. Dia juga sosok yang kritis, tapi pembawaannya tetap asik jadi aku gak pernah merasa tertekan kalau sedang berdiskusi bersama,” ungkapnya.

Nazwa mengaku dirinya bukan orang yang memiliki target jangka panjang, maka dari itu untuk 5 tahun ke depan ia belum memikirkan apa saja yang hendak diraihnya. Hanya saja Nazwa berharapan dapat menjadi perempuan yang baik seperti namanya, Khoerunnisa.

Penulis: Sanita Sitinjak

Abinaya Basupati, Desamind Leadership Camp 3.0: Muda Berdaya, Menjadi Cahaya Desa

By Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Yogyakarta, 9-11 Juni 2023 – Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan acara Desamind Leadership Camp (DLC) 3.0 yang berlangsung 3 hari 2 malam secara offline di Student Convention Center (SCC) Universitas Islam Indonesia, Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini diikuti sejumlah 59 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. DLC 3.0 mengangkat tema “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Adaptif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Tujuan dari Acara DLC 3.0 adalah mengembangkan kemampuan kepemimpinan peserta dan meningkatkan sikap kontributif terhadap desa.

Nama “Abinaya Basupati” dipilih sebagai nama angkatan. Nama ini diambil dari bahasa Sansekerta; Abinaya yaitu penuh semangat dan Basupati artinya tidak takut mati (berani). Arti penggabungan dari “Abinaya Basupati” adalah manusia penuh semangat dan berani.

Angkatan Abinaya Basupati

Abinaya Basupati diharapkan mampu memberikan semangat perubahan dan berani berkontribusi menjadi garda terdepan dalam membawa desa menuju kesejahteraan. Sekaligus, menjadi inisiator yang diharapkan mampu memberikan peran secara totalitas sesuai dengan tujuan dan cita-cita Desamind dalam membentuk local heroes untuk kemajuan desa.

Acara DLC 3.0 dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Agung Armawanta, M. T bersama dengan President Director Desamind Indonesia Foundation, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE) dengan simbolisasi penandatangan caping putih.

Pada hari pertama kegiatan, acara diawali dengan networking: dinamika kelompok, berupa sesi pengenalan dan pengakraban peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi pertama yang diisi oleh Natri Sutanti, S.Pd., M.A yang membawakan materi berupa Assessment Leadership Empathy, Active Listener. Sesi materi kedua diisi mengenai materi Sustainable Village Ecosystem oleh Bapak Eka Indarto, S.T., M. Eng. Setelah kedua sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan pengelompokan antara peserta dengan mentor untuk briefing acara yang akan dilaksanakan pada hari kedua.

Dinamika Kelompok sebagai bonding peserta oleh Hardika Dwi Hermawan

Hari kedua acara dimulai dengan sesi materi ketiga mengenai projek pedesaan yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE), dilanjutkan dengan sesi jelajah desa, di mana peserta menjelajahi kondisi desa dan menganalisis potensi lokal yang ada di desa.

Sesi jelajah desa sendiri dilaksanakan pada lima titik lokasi berupa potensi lokal desa yang ada di sekitar tempat pelaksanaan DLC 3.0, SSC Universitas Islam Indonesia. Kelima titik lokasi tersebut dipilih sebagai objek penjelajahan peserta dengan pembagian kelima objek lokasi disesuaikan dengan jumlah kelompok kegiatan, berupa Kelompok 1 ke peternakan sapi lokal, Kelompok 2 ke pos penyewaan kendaraan mobil Jeep, Kelompok 3 ke Industri kecil pembuatan keripik rumahan, kelompok 4 ke kebun anggrek, dan Kelompok 5 dan 6 ke tambang pasir.

Berdiskusi mengenai potensi penyewaan kendaraan mobil Jeep

Peserta kemudian melanjutkan dengan sesi diskusi dan pemaparan materi ke empat yang diisi oleh Zakky Muhammad Noor. S.E dengan materi berupa Brief Leadership Development. Kemudian jalannya pelaksanaan DLC 3.0 dilanjutkan dengan sesi materi yang diisi oleh Raden Kanjeng Ratu(GKR) Hayu dari Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta dengan materi berupa Meet The Leader dan disusul materi berikutnya yang diisi oleh Fajar Sidiq Abdullah Kelana. S.T., M.Sc dengan materi berupa Inspiring Community Project.

Pelaksanaan acara hari kedua ini, kemudian dilanjutkan dengan presentasi pemaparan hasil analisis potensi desa yang dilakukan secara berkelompok oleh peserta. Acara pada hari kedua pun ditutup dengan penampilan kreatif pentas seni dari para peserta dan diakhiri dengan tukar kado yang dilakukan antara peserta dan panitia.

Kemeriahan hari ketiga pelaksanaan dirasakan ketika berlangsungnya kegiatan senam pagi dan kegiatan outbound yang memecah keseruan bersama, seperti tebak kode, estafet sedotan, estafet kardus, dan permainan yang lainnya.

Sesi acara berikutnya dilanjutkan dengan kesan dan pesan antar peserta dan pengumuman pemenang kegiatan outbound, serta pengumuman nominasi yang diberikan kepada peserta selama kegiatan Desamind Leader Camp 3.0 berlangsung, nominasi yang diberikan meliputi nominasi untuk individu maupun kelompok.

Pemenang nominasi Individu terbagi menjadi beberapa kategori; peserta terbaik dimenangkan oleh Hamam, peserta teraktif dimenangkan oleh Adlina, peserta terheboh dimenangkan oleh Fajar, dan peserta terhectic dimenangkan oleh Melinda. Sedangkan untuk kategori pemenang kelompok terbagi menjadi beberapa kategori; kelompok terheboh dimenangkan oleh kelompok 4 (Desa Piyaman), kelompok terajin dimenangkan oleh kelompok 5 (Desa Panca Tunggal), kelompok tersantai dimenangkan oleh kelompok 2 (Desa Adonara), kelompok ter-random dimenangkan oleh kelompok 3 (Desa Karangpatihan), kelompok terkompak dimenangkan oleh kelompok 6 (Desa Mekar Raharja), dan kelompok terkreatif dimenangkan oleh kelompok 1 (Desa Wae Rebo). Keseluruhan acara kemudian ditutup dengan upacara penutupan.

Pemenang study case dari Jelajah Desa

Muhammad Rizal Bayu Bakti Nugroho selaku ketua Panitia Desamind Leadership Camp 3.0 menuturkan harapannya terhadap kegiatan DLC, “Harapannya Desamind Leadership Camp tahun depan memiliki jangkauan peserta yang lebih luas. Pesertanya bisa dibuka juga buat mahasiswa asing di Indonesia atau bahkan mahasiswa asing mancanegara. Kultur dan manfaat program bisa dirasakan lebih luas nantinya. Selain itu, adanya implementasi jangka panjang yang dimonitor untuk beberapa waktu setelahnya bisa 1-3 bulan sehingga terlihat capaian dan Key Performance Indicator (KPI) program Desamind Leadership Camp 3.0 secara implementatif.”

Penulis: Arief Rahman Husein

Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat

PENGUMUMAN Peserta Lolos Desamind Leadership Camp 3.0, Yogyakarta!

By Pengumuman, Program Unggulan DesamindNo Comments

“Indonesia tidak akan bercahaya hanya karena obor di Jakarta, tetapi Indonesia akan bercahaya dengan lilin-lilin di desa” – Bung Hatta

Desamind! Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Selamat!

Berdasarkan hasil seleksi dan sidang pleno pendaftar DLC 3.0 dari berbagai daerah di Indonesia, panitia DLC 3.0 menetapkan bahwa nama yang terdapat pada Lampiran pengumuman ini TERPILIH untuk bergabung dalam kegiatan Desamind Leadership Camp 3.0 (DLC) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 09 – 11 Juni 2023.

Desamind Leadership Camp (DLC) merupakan kegiatan tahunan pelatihan kepemimpinan pedesaan skala NASIONAL yang dilakukan oleh Desamind Indonesia. Desamind Indonesia merupakan organisasi sosial yang menjadi mitra KEMENPORA RI dalam meningkatkan kapasitas pemuda Indonesia untuk memiliki kompetensi mengembangkan desanya.

DLC menjadi salah satu instrumen Desamind dalam melatih pemuda untuk dapat menjadi local heros bagi pengembangan Desa di Indonesia. Kegiatan ini memfasilitasi peserta dengan beragam materi serta real experience mengenai kepemimpinan, pengembangan potensi diri, produktivitas, inovasi, dan kemampuan beradaptasi untuk membangun sebuah desa.

Kami mengundang peserta terpilih untuk hadir pada kegiatan DLC 3.0 yang akan diselenggarakan pada:
Hari, tanggal : Jumat-Minggu, 09-11 Juni 2023
Waktu : 13.00 WIB – selesai
Tempat : Student Convention Center UII, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Peserta wajib mengikuti Technical Meeting dan Online Session yang akan dilaksanakan pada:

  1. Technical Meeting

hari, tanggal : Kamis, 1 Juni 2023
waktu : 19.30 – 21.30 WIB
tempat : Online Zoom Meeting

  1. Online Session

hari, tanggal : Minggu, 4 Juni 2023
waktu : 19.30 – 21.30 WIB
tempat : Online Zoom Meeting

Bagi nama-nama yang tercantum dalam waiting list akan dihubungi oleh panitia sesuai dengan urutan jika terdapat peserta yang mengundurkan diri dan berkesempatan menjadi peserta DLC 3.0.

Lampiran 1. Daftar Peserta Lolos dan Waiting List Seleksi Desamind Leadership Camp 3.0

No.KeteranganNama LengkapAlamat Asal
1LolosSyella Juniar WulansariDesa Kedungdowo, Sragen, Jawa Tengah
2LolosAgam WizuraiKalimantan Timur
3LolosMuhammad Fikri IrfanuddinBaturetno, Wonogiri, Jawa Tengah
4LolosAdlina Nur AzriDesa Pagelaran, Lebak, Banten
5LolosHana RahmawatiSurakarta
6LolosYasmin Azzahra IllonaTegalasri, Bejen, Karanganyar, Jawa Tengah
7LolosAmanda Putri NabilaMertapada Kulon, Cirebon, Jawa barat
8LolosTri Okviana RahmawatiJetis, Purbalingga, Jawa Tengah
9LolosChiara Egalita Adliyah MajidPurbalingga
10LolosUlfi Nurul FajriCilacap
11LolosVira Ayu RahmawatiDesa Munjul, Kutasari, Purbalingga
12LolosHeti HariantiPurbalingga
13LolosKhoirun Nisa’Kel. Bukir Kec. Gadingrejo, Kota. Pasuruan
14LolosNi’matul Waladiya KurniasariKarang Jati, Pandaan, Pasuruan
15LolosIrsya Diana ManzilPurwosari, Pasuruan
16LolosGilang Nurul RizalPakijangan Wonorejo, Pasuruan, Jawa timur
17LolosShofi Khoirur RohmahDesa Martopuro, Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan
18LolosBayu Adi WardhanaLowokwaru, Malang
19LolosRio Asmoro SaputroSukorejo, Pasuruan
20LolosPanji ArtawanPasuruan
21LolosFizay Muhamad FaozanDesa Sukamukti, Kab. Majalengka, Jawa Barat
22LolosRista Amelia RomdayantiMajalengka
23LolosMuammar Sahlsyifa AdiraiBTN Pengawu Blok G2 No 8
24LolosMohammad Alvin NaamiLombok Timur
25LolosZidni Amaliyatul HidayahNgawi Jawa Timur
26LolosNur LatifahTulang Bawang, Lampung
27LolosLamiasihKuwon Sidomulyo Bambanglipuro Bantul
28LolosAnisa IstiyaniKajoran, Karangtalun, Magelang, Jawa Tengah
29LolosMishbaahul FajarKediri, Jawa Timur
30LolosImelta Indriyani AlfiahDesa Nglegi, Patuk, Gunungkidul, DIY.
31LolosLatifah Nur KhasanahGunungkidul
32LolosAidinan NoornadyatamaDesa Nglegi, Patuk, Gunungkidul
33LolosAnis NurjanahPrebutan, Kemejing, Gunungkidul, DI Yogyakarta
34LolosOCHA GADIS ANGGITADesa Mulo, Wonosari, Gunungkidul, DIY
35LolosDwi Ratri OctavianitaBaran, Salam, Patuk, Gunungkidul
36LolosLina RismawatiKp.Cijulang, Cadasngampar, Sukaraja, Bogor
37LolosMuhammad Hammam AbdullahPondok Rajeg, Cibinong, Kab. Bogor
38LolosMelinda RobayaniBandung
39LolosEka Wulan SafrianiDesa Pasir, Mijen Demak
40LolosJihan Anggita PutriKel. Kalijaga, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon
41LolosSatria YudistiraPondok Nusantara, Sumbawa Besar, NTB
42LolosDwitama Alphin UsdiantoWonosobo, Jawa Tengah
43LolosAnisah Syifa Mustika RiyantoKemujan, Adimulyo, Kebumen
44LolosAsraar Kamal AzmiDesa Lumpang, Kec. Parungpanjang, Kab. Bogor
45LolosSatrio MuksinantoDesa Pusungi, Kabupaten Tojo Una-una
46LolosGanevi Ledystalena Retno K.Purbalingga, Jawa Tengah
47LolosAgustina Puspa MentariKebumen, Jawa Tengah
48LolosNaufal RozaanDKI Jakarta
49LolosKeisha Salsabila Alifia P. G.Villa Real Residence blok B no 1
50LolosSulthanah MukminahDesa Tapuhaka, Bombana,Sulawesi Tenggara
51LolosRizqia KhaerunnisaDesa Jayawaras,Garut, Jawa Barat
52LolosBelinda Septia RiniCijati, Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah
53LolosAlifuddin Sabrian KhautalJl. Kawatan V/26, Surabaya
54LolosPermata Witjaksana PutriGunungbatu, Bogor Barat-Kota Bogor
55LolosDevi NurbaetiBanjaran, Majalengka
56LolosEgo Ibnu WicaksenaDesa Deli Tua Barat, Sumatera Utara
57LolosLalu Junaedi HalkiDesa Senanggalih, Lombok Timur, NTB
58LolosPutri Felita ListianiDesa Pengkok, Gunung Kidul, DIY
59LolosRamel Akil PratamaDesa Nagari Talang Babungo, Solok, Sumbar
60LolosShabrina BriliantaraMulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah
61Waiting ListPuji Nur SafitriCawas, Klaten, Jawa Tengah
62Waiting ListMuhammad Abdul ‘AzizDesa Kamulyan, Cilacap, Jawa Tengah
63Waiting ListGangsar Nur KharismaNgerangan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah
64Waiting ListRiska OktafianaDesa Teguhan, Ngawi, Jawa Timur
65Waiting ListDania PrasastiKlirong, Kebumen, Jawa Tengah
66Waiting ListNisrina AfifahBanjarnegara
67Waiting ListFika Annisa SholihahPulung, Ponorogo, Jawa Timur
68Waiting ListDariel Adika SudiroGunungbatu, Bogor
69Waiting ListIntan AdilaDesa Padang Langkat, Langkat, Sumatera Utara
70Waiting ListSaminur FauzanSolo, Jawa Tengah
71Waiting ListHafizh Tamam HisbullahTangerang, Banten
72Waiting ListZulfan Cholid BahtiarDesa karangmojo balong ponorogo
73Waiting ListZiad Ahmad YunaniDesa Toblong, Garut, Jawa Barat
74Waiting ListNanik SumarsihGiriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah
75Waiting ListShofia Annisa FirdausDesa Mekarjaya, Kab Indramayu, Jawa Barat 
76Waiting ListJa’far Hafizhul AlimCipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta
77Waiting ListAdam MaulanaWaru, Sidoarjo, Jawa Timur
78Waiting ListRamadhan Nofian Hadi PutraKabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
79Waiting Listmhdrtlfadhil@gmail.comSerang, Banten
80Waiting Listrifatza98@gmail.comGarut

Awardee Beasiswa Desamind 2.0, Imelta Indriyani Alfiah Berhasil Meraih Penghargan Inisiator Bidang Pendidikan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul

By Artikel, Beasiswa Desamind, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan DesamindNo Comments

Senin, 15 Mei 2023 — Imelta Indriyani Alfiah awardee Beasiswa Desamind 2.0 berhasil meraih penghargaan pada ajang pemilihan Perempuan Inisiator oleh Bupati Gunungkidul. Pemberian penghargaan pada peringatan Hari Kartini ini bertempat di Pendopo Dinas Kebudayaan Gudungkidul dan dihadiri langsung oleh Bapak H. Sunaryanta selaku Bupati, sang istri yang merupakan ketua TP PKK Gunungkidul dan tamu undangan lain yang berkisar sebanyak 200 orang.

Acara dibuka dengan penampilan orkestra, pembacaan UUD sekaligus biografi Raden Ajeng Kartini. Tidak sampai disitu, terdapat pula sambutan, pemberian penghargaan kepada perempuan inisiator dan ditutup dengan acara menari bersama.

Pemilihan perempuan inisiator merupakan ajang penghargaan oleh pihak pemerintah Kabupaten Gudungkidul, diberikan kepada tokoh-tokoh daerah karena telah melakukan inovasi untuk menghapuskan kesenjangan gender pada tingkat akar rumput. Perjuangan, dedikasi dan inovasi para tokoh menjadi bukti nyata upaya untuk menghapuskan ketidakadilan serta ketimpangan dalam berbagai bidang. Maka dari itu, pemerintah Kabupaten Gunungkidul memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas sumbangsih para tokoh.

Imelta Indriyani Alfiah memberikan inovasi dengan mendirikan komunitas Saung Lentera Nglegi dengan tujuan agar dapat mengoptimalisasi potensi anak-anak usia dini melalui peningkatan minat baca. Selain Imelta, terdapat lima perempuan hebat lainnya yang juga menerima penghargaan perempuan inisiator tahun 2023, mereka adalah Puji Lestari inisiator bidang sosial, Tutut Dewantiwi inisiator bidang perekonomian, Sifra Chintia Mella Aprila inisiator bidang kesehatan, Susmiyati inisiator dalam bidang kebudayaan serta Ermina Kristiani Susanti lurah inisiator pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Pemberian penghargaan kepada Imelta Indiryani sebagai Perempuan Inisiator Bidang Pendidikan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada hari Senin, 15 Mei 2023.

Sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Inisiator, Imelta memiliki harapan untuk bisa terus berjuang lebih masif dan giat lagi dalam memajukan pendidikan Indonesia. Ia juga berharap semoga kedepannya dapat memantik semangat juang teman-teman lain. Ikhlas dan semangat menjalankan kegiatan adalah salah satu kunci untuk membuka pintu peluang dan pengalaman yang tidak terhingga.

Imelta Indriyani Alfiah juga mengatakan bahwa, “Hari kartini sebagai sebuah peringatan untuk kaum perempuan agar terus bersinar, percaya diri dan pantang menyerah dengan jalannya masing-masing. Karena sejatinya emansipasi wanita berarti melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai wanita sesuai dengan panggilannya dengan sepenuh hati”, ujarnya ketika dihubungi via Whatsapp pada Senin (15/5).

Penulis: Sanita Sitinjak

Editor: Syifa Adiba dan Putri Aulia Pasa

Rumah Cerdas Indonesia, Impian Nyata Untuk Desa Dari Della Mariam Yollanda (Awardee Beasiswa Desamind 2.0)

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan DesamindNo Comments

Della Mariam Yolanda akrab disapa Della merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0. yang berkuliah di jurusan Oseanografi, Universitas Padjajaran. Sepanjang masa kuliahnya, Della tidak hanya aktif dalam bidang akademik. Tapi, Della juga aktif di kegiatan non-akademik dengan mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Namun, Della juga tak melupakan perannya sebagai mahasiswa yang mempunyai inisiatif tinggi untuk memajukan desanya.

Momen yang mempertemukan Della dengan Beasiswa Desamind yaitu saat Della sedang mencari informasi beasiswa di Instagram. Ketika itu, Della tengah dalam pengerjaan proyek hibah dari Universitas Padjajaran yang akan selesai dan Della berinisiatif mencari beasiswa yang berfokus untuk memberikan pelatihan kepemimpinan. Hal inilah yang mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0. Berbekal tekat yang kuat dan kesungguhan hati, Della lolos dan berkesempatan menjadi Awardee Beasiswa Desamind 2.0.

Rumah Cerdas Indonesia, adalah projek taman baca yang mengantarkan Della sebagai Awardee Beasiswa Desamind 2.0 di Desa Kanangsari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung. Rumah Cerdas Indonesia merupakan program yang digagas atas dasar mentoring dan diskusi dengan beberapa masyarakat untuk meningkatkan akses literasi, melalui best learning sebagai upaya meningkatkan pendidikan di desa setempat.

Bentuk kegiatannya meliputi kegiatan pengabdian masyarakat dengan belajar bersama anak-anak dengan belajar seperti membaca, mewarnai, dan mengaji serta bermain di Rumah Cerdas Indonesia. Selain itu, melakukan kegiatan pengadaan sanitasi dan sumber air bersih yang berkolaborasi dengan pemerintahan desa setempat. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengkajian kualitas air oleh mahasiswa yang nantinya air tersebut disalurkan melalui paralon ke rumah-rumah warga yang membutuhkan untuk keperluan harian dan konsumsi.

Kegiatan Belajar Bersama Anak-Anak

Output yang dicapai dari program ini adalah terbentuknya teman baca, yang dinamakan dengan Rumah Cerdas Indonesia sebagai tempat yang mewadahi peningkatan aktivitas literasi, numerasi, dan seni anak-anak di Desa Cikalong; tersalurkannya air bersih ke rumah-rumah masyarakat serta pengembangan masyarakat yang didapat melalui program sanitasi dan penyaluran air bersih; terbentuknya kader penggerak pemberdayaan desa dan literasi bagi Desa Cikalog.

Proses keberlanjutan Program Rumah Cerdas Indonesia berjalan dengan baik hingga saat ini, dan harapannya bisa menambah fasilitas, referensi pustaka, serta mampu melakukan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas terkait lainnya. Sedangkan program sanitasi dan sumber air bersih tengah dalam progres penyelesaian penyaluran ke semua rumah-rumah yang membutuhkan. Della mengatakan ia sangat mendapatkan manfaat dari program mentoring Beasiswa Desamind 2.0.

Program mentoring Beasiswa Desamind memberikan kesan yang mendalam dan memberikan kesempatan untuk belajar lebih terbuka dalam menghadapi masalah, masyarakat, dan menggagas suatu proyek. Selain itu juga mengajarkan keilmuan dan pemahaman baru dari pemateri yang ahli pada bidangnya, sebagaimana program Desamind Leader Camp (DLC) yang banyak merubah diri dalam melaksanakan aksi nyata untuk masyarakat.

“Terus mengevaluasi program-program yang Della proyeksikan dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan berusaha menerapkan ilmu yang dimiliki untuk diaplikasikan dalam elemen masyarakat serta berusaha memberikan dampak dengan melakukan projek sosial sesuai dengan keilmuan yang dimiliki” ujar Della sebagai keberlanjutan program.

Penulis: Arief Rahman Husein

Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat

Mind Talk 2.0 di Lereng Merbabu “Aku Guru Terbaik Bagi Anakku di Rumah”

By Berita TerkiniNo Comments

Penulis: Abdul Aziez / Editor: Yulia Susanti

Mind Talk merupakan program rutin Desamind yang diselenggarakan di suatu desa dalam bentuk pelatihan, pemberdayaan, diskusi, sharing, seminar atau talkshow dan sejenisnya dengan mengangkat tema yang disesuaikan dengan kondisi di desa.

Mind Talk 2.0 Hari Pertama di Lereng Merbabu

Setelah sukses di event pertama Mind Talk 1.0 di Desa Sugihan pada tahun 2020, Desamind berkolaborasi dengan Mata Garuda LPDP mengadakan kembali Mind Talk 2.0 di Desa Pogalan Kec. Pakis Kab. Magelang, sebuah desa yang terletak di Lereng Gunung Merbabu. Kegiatan ini juga didukung oleh BEM KM Universitas Tidar Magelang. Meski memiliki keindahan alam di desa tersebut menyimpan sebuah permasaslah serius di masa pandemi Covid-19 yaitu soal pendidikan. Sinyal internet yang tidak memadai menjadi salah satu penghambat belajarnya anak-anak di desa Pogalan. Mengingat, anak-anak sekolah saat ini diarahkan sekolah dari rumah secara virtual. Sedangkan guru tidak bisa memantau secara langsung para anak didiknya yang membuat siswa kesulitan dalam mengumpulkan tugas. Apalagi, para orang tua lebih sibuk bertani sehingga kurang mengontrol penggunaan gawai anak-anaknya.

Mind-Talk 1.o Hari Pertama Bersama Warga Lereng Merbabu

Hal itu yang melatarbelakangi Desamind dan Mata Garuda LPDP mengadakan kegiatan Mindtalk 2.0 bertajuk “Aku Guru Terbaik Bagi Anakku di Rumah” yang diselenggarakan pada Minggu-Senin, 21-22 Februari 2021. Menghadirkan narasumber Dita Puji Rahayu (Dosen Muda IPA Universitas Negeri Yogyakarta yang juga Associate Divisi Community Management Desamind) yang bercerita pengalaman tentang anak desa dengan segala keterbatasannya mampu meraih berbagai beasiswa hingga berhasil menjadi dosen di usia muda. Kami berharap dari cerita dari Dita Puji Rahayu memotivasi para orang tua agar memberikan dorongan kuat pada anaknya untuk menempuh pendidikan tinggi dengan cara mencari beasiswa. Dilanjutkan dengan pembiacara kedua Nawang Diani (Volunteer Yayasan Keluarga Kita) yang memaparkan materi tentang parenting. Hari pertama dihadiri oleh 30 ibu rumah tangga yang antusias bertanya.

Ahmad Luthfi dan Nur Kholifah Bersama anak-anak Desa Pogalan

Hari berikutnya diadakan Forum Grup Discussion (FGD) dengan para pengajar di SDN 3 Pogalan dan SMPN 5 karena menjadi pengajar di daerah tertinggal memiliki tantangan yang sangat berat. Narasumber di hadirkan khusus untuk sharing bersama dalam mencari solusi terbaik dalam inovasi pendidikan di masa pandemi.  Hardika Dwi Hermawan (Dosen PTI Universitas Muhammadiyah Surakarta) memberikan pemahaman kepada para pengajar tentang pola komunikasi antara guru dan murid sehingga murid dapat lebih tertarik dalam mempelajari materi, dan pemanfaatan teknologi berbasi low tech environment untuk memudahkan dalam pemberian materi pada siswa. Kegiatan FGD dihadiri sekitar 20 guru.

Mind-Talk 2.0 Hari Kedua Forum Group Discussion

Desamind berharap kegiatan seperti ini terus berlangsung untuk mengurangi disparitas kualitas pembelajaran diwilayah yang jauh dari akses dan terdampak pandemi.

Pengumuman Lima Peserta Lolos Beasiswa Desamind 1.0

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind 1.0 Tahun 2020 dibuka pada awal bulan Agustus 2020 hingga akhir September 2020. Beasiswa Desamind 1.0 dipersembahkan khusus bagi mahasiswa yang berasal dari Desa di Seluruh Indonesia namun sedang menempuh studi S1/Diploma di PTN/PTS di Solo Raya dan DIY. Sejak dua bulan pendaftaran dibuka, 409 mahasiswa mendaftar program tersebut yang kemudian dipilih menjadi 16 orang finalis yang maju di babak substansi untuk kemudian dipilih lima orang terbaik untuk menjadi awardee Beasiswa Desamind 1.0. Acceptance rate (presentase penerimaan) Beasiswa Desamind 1.0 hanya 1,2%, menunjukan betapa ketatnya proses yang dilalui para penerima.

Seleksi tahap pertama adalah seleksi administrasi dan validasi data. Bagi peserta yang lengkap dan lolos administrasi dan validasi data, peserta akan masuk ke bagian penilaian berkas, termasuk grand desain program pengabdian yang dilakukan oleh lima tim penilai. Selanjutnya diperoleh 16 nama finalis yang lolos tahap substansi yang akan mengikuti tahap wawancara. Tahap wawancara dilakukan oleh tiga orang juri yaitu Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc(ITE), Evi Lesatari, B.Ed, dan Zakky Muhammad Noor, S.E secara online. Ketiga juri tersebut menilai grand desain dan juga karakter diri dari para calon penerima Beasiswa Desamind 1.0.

Proses seleksi tahap Akhir dengan salah satu calon Penerima Beasiswa Desamind.10

Para penerima Beasiswa Desamind 1.0 ini nantinya tidak hanya mendapatkan uang saku bulanan selama satu tahun penuh, namun mereka juga akan mendapatkan dana program bantuan pengabdian untuk grand desain yang telah diajukan. Selain itu, penerima Beasiswa Desamind 1.0 juga berhak mengikuti Leadership Camp, mendapat mentor untuk program pengabdian, mengikuti beragam kelas pengembangan, serta mengikuti program-program unggulan Desamind lainnya.

Berikut lima nama yang berhasil lolos Beasiswa Desamind 1.0:

  1. Aan Munandar mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (UPNYK) berasal dari Desa Sendangsari, Yogyakarta.
  2. Alfiana Eka Priyanika mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Jombor, Kab. Klaten.
  3. Aulia Syifa Ardiati mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogkakarta (UPNYK) berasal dari Desa Adipala, Kabupaten Cilacap.
  4. Bagas Primandaru mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berasal dari Desa Trikarso Kab. Kebumen.
  5. Emi Triani mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Sambon, Kab. Boyolali.

Berpegang pada kutipan Bung Hatta “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, Tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa.” Desamind berusaha untuk membangun rasa optimis dalam diri setiap pemuda/i untuk bergerak bersama memajukan bangsa lewat akar rumput yaitu desa.

Desamind! Ingat Bangsa, Ingat Desa!