Skip to main content
Tag

Beasiswa Desamind Archives - Desamind

Mentoring #1: Desamind Perkuat Team Building Penerima Beasiswa

By Artikel, Beasiswa Desamind, Press ReleaseNo Comments

DESAMIND.ID – Minggu (20/08), langkah awardee Beasiswa Desamind berPijar telah sampai tahap Mentoring Class. Pertemuan kali ini mengangkat tema Team Building: Intrapersonal dan Interpersonal.

Mentoring Class sendiri merupakan kegiatan bulanan yang diadakan oleh Desamind dalam rangka membantu meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan bagi para awardee. Kegiatan ini juga bisa dikatakan pendampingan jangka panjang serta pemantauan terhadap projek-projek yang sedang dikerjakan oleh awardee. Dengan begitu, projek tersebut dapat terkonsep dan terlaksana dengan efektif.

Zakky Muhammad Noor selaku Managing Director Desamind menjadi pembicara dalam pertemuan pertama kali ini. Beliau menjelaskan secara rinci terkait strategi dalam team building.

“Hal utama dalam mengatur team building adalah membangun self building dengan cara peningkatan kemampuan intrapersonal dan interpersonal,” ujar Zakky.

Kemampuan intrapersonal merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk dan oleh diri sendiri. Sedangkan kemampuan interpersonal yaitu kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain. Secara singkatnya adalah seni membangun hubungan dengan individu atau grup lain.

Pemaparan materi tersampaikan dengan jelas selama kurang lebih satu jam. Para awardee sangat antusias dan aktif dalam menerima ilmu yang bermanfaat tersebut. Hal ini ditandai dengan lontaran pertanyaan-pertanyaan yang membuat diskusi semakin menarik.
Di penghujung kegiatan, setiap awardee diberikan satu mentor yang nantinya menjadi rekan diskusi maupun merancang projek yang akan dikerjakan. Sesi ini dinamakan 1 on 1. Sesi yang sangat tepat untuk mendampingi awardee dengan harapan menjadi pemimpin yang consultative dan supportive. (Tavia Aulia A/Scholarship Division)

Saung Lentera Nglegi

GPT Saung Lentera Nglegi, Upaya Pembentukan Karakter Budaya Literasi Anak

By Berita Terkini, Pemberdayaan KepemudaanOne Comment

Penutupan kegiatan Saung Lentera Nglegi (awardee Beasiswa Desamind 2.0) dilaksanakan pada Minggu (14/11/2022) dengan mengadakan ‘Gebyar Permainan Tradisional GPT’. Acara ini diselenggarakan di area Komplek Balai Kalurahan Nglegi. Beragam kegiatan dolanan anak ini diikuti oleh 35 orang dari anggota maupun non-anggota Saung Lentera Nglegi.

Peserta berasal dari latar belakang pendidikan yang bervariasi, mulai dari anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Acara ini merupakan kolaborasi antara Taman Baca Masyarakat (TBM) Handayani Kapanewon Patuk, Karang Taruna Wahana Kartika Muda, Desamind Chapter Gunungkidul, serta Kak Papsky selaku mentor Beasiswa Desamind 2.0. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk mengajarkan anak–anak pentingnya bersosialisasi dan tetap menjaga kebudayaan bangsa Indonesia.

GPT Saung Lentera Nglegi 2022 diawali dengan upacara pembukaan di Pendopo Kalurahan Nglegi. Acara ini dihadiri oleh semua peserta GPT Saung Lentera Nglegi 2022. Acara dilanjutkan dengan sambutan serta pengarahan kegiatan dari Ibu Wasriyati selaku salah satu penanggungjawab acara.

GPT Saung Lentera Nglegi 2022 yang diadakan sejak pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB. Acara diisi dengan beragam permainan tempo dulu yang biasa dimainkan anak-anak generasi sebelum Milenial (tahun 2000an). Ragam permainan tradisional yang diperkenalkan dan dimainkan meliputi: suda manda, gobag sodor, dingklik oglak-aglik dan masih banyak lagi.

Sebagai contoh, permainan gobak sodor atau galah asin merupakan permainan ketiga di GPT yang dilombakan serta membutuhkan kekompakan regu. Permainan ini dimainkan oleh 2 kelompok yang terdiri dari 4 anak setiap kelompoknya. Butuh tenaga ekstra dan strategi yang mumpuni untuk memenangkan permainan ini.

Inti permainan gobak sodor adalah menghadang lawan agar tidak lolos melewati garis depan menuju garis belakang. Jika, ada lawan yang bisa lolos sampai ke garis belakang dihadang lagi agar tak sampai ke garis depan kembali. Permainan ini dimainkan di lapangan dengan bentuk garis segi empat mirip garis lapangan bulu tangkis.

Dalam acara gebyar permainan tradisional ini, juga terdapat kegiatan peragaan busana adat Jawa. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan pakaian khas Jawa kepada anak-anak, serta cinta produk lokal.

Di tengah maraknya permainan digital yang semakin modern, anak-anak diharapkan tidak kehilangan masa bermainnya dan mampu mendorong kreativitas anak. Gebyar permainan tradisional ini juga bertujuan sebagai upaya mengurangi candu dari gawai yang menjadi salah satu permasalahan anak belakangan ini. 

Semoga Saung Lentera Nglegi bisa menjadi lentera bagi Desa Nglegi, Gunung Kidul dan Indonesia. Desamind, Ingat Bangsa! Ingat Desa!

Penulis : Imelta
Editor : Papsky dan Syifa

Imelta Duta Baca Gunungkidul 2022

Saung Lentera, Menghantarkan Imelta Menjadi Duta Literasi Kabupaten Gunungkidul

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Wonosari (31/10), Acara Penetapan Duta Baca Kabupaten Gunungkidul sukses dilaksanakan pada bulan Oktober oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul. Acara ini dihadiri oleh Bupati Gunung Kidul, Mayor Chb. (Purn.) H. Sunaryanta dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta perwakilan Duta Baca Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kisworo S.Pd, M.Pd, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul mengatakan bahwa penetapan duta baca merupakan salah satu ikhtiar dalam peningkatan pembangunan literasi di masyarakat. Sebelum penetapan duta baca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan program berupa wisata pustaka, perpustakaan digital, perpustakaan keliling dan satu jiwa pustaka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat gemar membaca masyarakat di Kabupaten Gunungkidul.

Imelta Indriyani Afifah, awardee Beasiswa Desamind 2.0 dengan projek pengabdian Saung Lentera ditetapkan sebagai juara II Duta Baca Tahun 2022. Imelta berhasil melewati langkah seleksi pendaftaran, administrasi hingga tahap akhir berupa paparan presentasi. Sosok wanita asal Padukuhan Nglegi, Kapanewon Patuk ini merupakan sosok inspiratif dan berperan sebagai motivator di desanya dalam bidang literasi. Hal ini selaras dengan tujuan jangka panjang dari duta baca Kabupaten Gunungkidul.

“Selalu terbayang apa yang diucapkan Bung Hatta tentang desa. Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Hal inilah yang selalu saya tanamkan sebagai pegangan dalam menumbuhkan literasi di desa guna menumbuhkan cahaya dari lilin-lilin di desa.” ujar Imelta.

Bupati Gunungkidul juga berharap kepada rekan Duta Baca untuk dapat menjadi warna terbaik bagi generasi saat ini dan generasi di masa yang akan datang. Hal ini tentunya perlu ada upaya dari kaum muda, terutama Duta Baca dalam proses pembelajaran dan edukasi untuk meningkatkan pertumbuhan literasi di Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga : GPT Saung Lentera Nglegi, Upaya Pembentukan Karakter Budaya Literasi Anak

Semoga langkah Imelta dapat menjadi kebermanfaatan dan inspirasi bagi pemuda, terutama dalam meningkatkan literasi pada masyarakat desa.

Wisuda dan Monev Akhir Awardee Beasiswa Desamind 1.0, “Satu Tahun Menjadi Awardee, Seumur Hidup Menginspirasi.”

By Berita Terkini, Press ReleaseNo Comments

Minggu, 2 Januari 2022 – Desamind Indonesia Foundation sukses menyelenggarakan acara Monitoring & Evaluasi (Monev) dan Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0 secara daring. Acara ini menandakan berakhirnya pemberian beasiswa kepada para awardee beasiswa yang telah diseleksi oleh para juri pada 30 November 2020 lalu. 

Acara ini dihadiri oleh seluruh Awardee Beasiswa Desamind 1.0, mentor awardee merangkap juri, Awardee Beasiswa Desamind 2.0, dan divisi Program Development sebagai panitia acara. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC, Fiki Nila dari divisi Program Development dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Hardika Dwi Hermawan, M.Sc(ITE) selaku President Director Desamind Indonesia Foundation.

“Sumber daya terbesar yang dimiliki Indonesia bukan Sumber Daya Alamnya, tetapi Sumber Daya Manusianya itu sendiri. Kalau Sumber Daya Alamnya bagus, tapi Sumber Daya Manusianya tidak diolah dengan bagus, bisa jadi kita hanya merusak lingkungan. Harapannya, pengalaman yang didapatkan di lapangan akan menjadi momen berharga untuk diingat bahwa ada anak-anak yang menunggu saya untuk kembali ke Indonesia dan mengabdi”, ujar Kak Dika

Kak Dika menutup sambutan dengan sebuah quote “Jika kita tidak bisa menjadi jalan raya, cukup menjadi jalan setapak yang dapat dilalui oleh orang. Jika kita tidak bisa menjadi matahari, cukup menjadi lentera yang dapat menyinari sekitar. Jika kita tidak dapat menjadi obor di Jakarta, cukup dengan menjadi lilin-lilin di desa yang bisa menerangi lebih dari 70 ribu desa”.

Sambutan kedua oleh Evi Lestari, B.Ed selaku trustee (pembina) dari Yayasan Desamind Indonesia Foundation. “Harapannya, nilai-nilai kebermanfaatan yang terlahir melalui program yang sudah terlaksana ini terus mengalir dan berlanjut meskipun nanti sudah wisuda dan selesai.” 

Mba Evi mengakhiri sambutannya dengan memberikan pesan bahwa tidak cukup untuk menjadi baik dan sukses, tetapi perlu ada usaha, kepedulian, semangat mengambil peran, dan peka terhadap sekitar sehingga kita dapat membawa jejak-jejak kebaikan di muka bumi. Setelah sambutan, dilanjut dengan penyampaian hasil monev awardee beasiswa Desamind 1.0 yang diurutkan berdasarkan undian. Setiap awardee diberikan waktu 15 menit untuk mempresentasikan program dan tanya jawab.

Presentasi pertama disampaikan oleh Emi Triani yang dimentori oleh Lailati Rohmah dengan Program Baladesa.id. Program ini bertujuan untuk merevitalisasi komponen penggerak desa, mengajak pemuda bagaimana caranya berkontribusi di desanya masing-masing dengan memberikan edukasi mengenai desa. Beberapa programnya antara lain membentuk sekolah desa dan karang taruna, projek sosial (omah dhewe) sebagai tempat literasi dan pengembangan anak-anak desa. Program ini dilaksanakan di desa Bantengan, Karanggede, Boyolali. Selengkapnya bisa dilihat di Instagram @baladesa_id.

Bagas Primandaru yang dimentori oleh Evi Lestari menyampaikan hasil monev program Bumi Trikarso: Dari Desa Untuk Indonesia. Program dari Bumi Trikarso yaitu memanfaatkan lahan Desa Trikarso, Kec. Sruweng, Kebumen yang masih kosong dengan menanam tumbuhan yang bernilai jual, seperti lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik dan minuman lidah buaya. Info selengkapnya bisa dilihat di Instagram @bumi_trikarso.

Selanjutnya, presentasi disampaikan oleh awardee ketiga yaitu Aan Munandar yang dimentori oleh Zakky Muhammad Noor dengan program Lingkar Dahan. Berangkat dari masalah banyaknya dijumpai sampah organik ranting dan kayu di Desa Sendangsari, Sleman, Yogyakarta. Aan berinisiatif untuk mengolah sampah tersebut menjadi produk layak jual, salah satunya jam dinding kayu yang diberi nama “Divine Timepiece”. Info lengkapnya bisa dilihat di Instagram @lingkar.dahan.

Awardee keempat yang menyampaikan program adalah Aulia Syifa Ardiati yang dimentori oleh Dita Puji Rahayu dengan program Kianmembumi.id. Berangkat dari masalah pencemaran udara dan penurunan pendapatan karena COVID-19, Syifa merancang program pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Adipala, Kabupaten Cilacap. Produk yang dihasilkan berupa penanaman kangkung, pemberdayaan kebun KWT, pembuatan abon lele, pembuatan pupuk kompos, dan lain sebagainya. Info selengkapnya dapat dilihat di Instagram @kianmembumi.id.

Terakhir Alfiana Eka Priyanika yang dimentori oleh Hardika Dwi Hermawan menyampaikan monev program Menyapa Lereng Merapi. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat guna meningkatkan kualitas pendidikan di Dukuh Gilir Pasang dan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kec. Kemalang, Kab. Klaten. Program dari Menyapa Lereng Merapi ini antara lain Waste scholarship, rumah belajar lentera, dan mentorship. Info mengenai program ini dapat dilihat di Instagram @menyapa.lerengmerapi.

Dokumentasi sesi monev: presentasi program oleh salah satu awardee

Setelah awardee menyampaikan hasil monev dan ditanggapi oleh juri, acara selanjutnya yaitu Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0. Wisuda dilakukan simbolis dengan penyerahan sertifikat kepada para awardee dan para mentor disertai sepatah kata dari mereka. 

Penyerahan sertifikat diawali oleh Aan Munandar dengan mentor Zakky Muhammad Noor, Alfiana Eka dengan mentor Hardika Dwi Hermawan, Aulia Syifa dengan mentor Dita Puji Rahayu, Bagas Primandaru dengan mentor Evi Lestari, dan terakhir Emi Triani dengan mentor Lailati Rohmah. Acara selanjutnya yaitu pembacaan surat keputusan mengenai penetapan kelulusan Awardee Beasiswa Desamind 1.0 dan diakhiri dengan penutup dan sesi foto bersama. 

Dokumentasi sesi foto bersama di akhir acara

Yulia Susanti, selaku PIC Program Beasiswa Desamind 1.0 ini berharap semoga para alumni Beasiswa Desamind 1.0 dapat memberikan dampak dan kebermanfaatan di setiap pijakan bumi. Desamind, Ingat Bangsa Ingat Desa!

Penulis : Kamilya Anjani Putri
Editor : Hardika Dwi Hermawan dan Putri Aulia Pasa

Pengumuman Lima Peserta Lolos Beasiswa Desamind 1.0

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Program Unggulan DesamindNo Comments

Beasiswa Desamind 1.0 Tahun 2020 dibuka pada awal bulan Agustus 2020 hingga akhir September 2020. Beasiswa Desamind 1.0 dipersembahkan khusus bagi mahasiswa yang berasal dari Desa di Seluruh Indonesia namun sedang menempuh studi S1/Diploma di PTN/PTS di Solo Raya dan DIY. Sejak dua bulan pendaftaran dibuka, 409 mahasiswa mendaftar program tersebut yang kemudian dipilih menjadi 16 orang finalis yang maju di babak substansi untuk kemudian dipilih lima orang terbaik untuk menjadi awardee Beasiswa Desamind 1.0. Acceptance rate (presentase penerimaan) Beasiswa Desamind 1.0 hanya 1,2%, menunjukan betapa ketatnya proses yang dilalui para penerima.

Seleksi tahap pertama adalah seleksi administrasi dan validasi data. Bagi peserta yang lengkap dan lolos administrasi dan validasi data, peserta akan masuk ke bagian penilaian berkas, termasuk grand desain program pengabdian yang dilakukan oleh lima tim penilai. Selanjutnya diperoleh 16 nama finalis yang lolos tahap substansi yang akan mengikuti tahap wawancara. Tahap wawancara dilakukan oleh tiga orang juri yaitu Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc(ITE), Evi Lesatari, B.Ed, dan Zakky Muhammad Noor, S.E secara online. Ketiga juri tersebut menilai grand desain dan juga karakter diri dari para calon penerima Beasiswa Desamind 1.0.

Proses seleksi tahap Akhir dengan salah satu calon Penerima Beasiswa Desamind.10

Para penerima Beasiswa Desamind 1.0 ini nantinya tidak hanya mendapatkan uang saku bulanan selama satu tahun penuh, namun mereka juga akan mendapatkan dana program bantuan pengabdian untuk grand desain yang telah diajukan. Selain itu, penerima Beasiswa Desamind 1.0 juga berhak mengikuti Leadership Camp, mendapat mentor untuk program pengabdian, mengikuti beragam kelas pengembangan, serta mengikuti program-program unggulan Desamind lainnya.

Berikut lima nama yang berhasil lolos Beasiswa Desamind 1.0:

  1. Aan Munandar mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (UPNYK) berasal dari Desa Sendangsari, Yogyakarta.
  2. Alfiana Eka Priyanika mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Jombor, Kab. Klaten.
  3. Aulia Syifa Ardiati mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Yogkakarta (UPNYK) berasal dari Desa Adipala, Kabupaten Cilacap.
  4. Bagas Primandaru mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), berasal dari Desa Trikarso Kab. Kebumen.
  5. Emi Triani mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), berasal dari Desa Sambon, Kab. Boyolali.

Berpegang pada kutipan Bung Hatta “Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, Tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa.” Desamind berusaha untuk membangun rasa optimis dalam diri setiap pemuda/i untuk bergerak bersama memajukan bangsa lewat akar rumput yaitu desa.

Desamind! Ingat Bangsa, Ingat Desa!