Skip to main content
Tag

Beasiswa Desamind Archives - Desamind

Kisah Devi Nurbaeti: Berawal Sering Diajak ke Sawah Hingga Menciptakan Nutrisi Organik dan Olahan Jeruk

By Artikel, Beasiswa Desamind

DESAMIND.ID (16/08) Namanya Devi Nurbaeti. Awardee Beasiswa Desamind 3.0 yang merupakan seorang mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang berhasil menciptakan elisitor (nutrisi) bagi pohon jeruk bersama teman-teman nya di UKM RITMA. UKM RITMA merupakan organisasi intra kampus Devi yang memiliki kepanjangan Riset dan Keilmiahan Mahasiswa.

Devi bercerita bahwa ada salah satu program di UKM nya yaitu pengabdian kepada masyarakat berbasis riset. Devi bersama teman-temannya mengabdi di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Malang. Kegiatan pengabdian dan riset mereka ini juga mendapat pendanaan dari Yayasan Desamind Indonesia Foundation melalui program Beasiswa Desamind. Pengabdian yang Devi lakukan mengingatkannya dengan kampung halamannya di Desa Genteng Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka.

Pengalaman pengabdiannya menjadi momen yang paling berkesan bagi Devi. Devi sendiri merasa “kembali”. Devi yang awalnya anak desa, merantau ke daerah yang jauh dari rumah, dan merasa “kembali” ke tempat asal. Dari pengalaman tersebut, muncul keinginan Devi untuk melanjutkan apa yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Dokumentasi kegiatan bersama warga, karangtaruna, pemateri, RITMA, Desamind Chapter Pasuruan

Devi besar dengan tinggal bersama neneknya di desa. Orang tua Devi harus merantau ke Jakarta untuk membantu perekonomian keluarga. Bersama neneknya, Devi sering diajak ke sawah dan berjualan. Maka, ketika Devi melakukan pengabdian dari UKM nya, ia merasa seperti kembali ke rumah.

BIOSAKA: Nutrisi bagi perkebunan jeruk

Riset yang Devi dan teman-temannya lakukan berkaitan dengan permasalahan pertanian dan pengolahan jeruk. Di tempat pengabdian Devi, terdapat permasalahan harga pupuk yang mahal bagi pertanian jeruk. Dari sana, Devi dkk ingin membuat suatu nutrisi bagi tanaman jeruk dengan harga yang ekonomis, mudah dibuat, dan bahannya ada di sekitar masyarakat. 

Devi saat melakukan penyuluhan pembuatan biosaka

Permasalahan lain yaitu harga jual jeruk yang rendah sehingga Devi berpikir untuk mengubah jeruk menjadi produk olahan. Dengan bantuan teman-teman Aksi Abdi, Devi berhasil menciptakan biosaka dan marmalade yang berguna bagi masyarakat Desa Kalisongo.

BIOSAKA berasal dari dua kata, BIO dan SAKA. Saka sendiri merupakan singkatan dari Saka Alam Kembali ke Alam (dari alam kembali ke alam). Devi bertutur bahwa BIOSAKA terbuat dari lima tanaman yang berbeda yang mudah didapatkan. Ke depannya produk BIOSAKA ini dapat digunakan petani sebagai penutrisi tanaman pohon jeruk.

Devi merasa bersyukur bisa menjadi awardee Desamind. Ia berharap semoga Aksi Abdi dan project teman-teman awardee lainnya selalu dilancarkan terus berdampak bagi masyarakat.

Baca juga kisah Devi dan teman-temannya saat sosialisasi di sini.

Penulis: Kamilya Anjani Putri

Editor: Putri Aulia Pasa

HALKI, SOSOK DIBALIK TERWUJUDNYA ALAT PANEN MADU NON-DESTRUKTIF DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PANEN MADU TRIGONA DI DESA SENANGGALIH

Halki, Pemuda Dibalik Terwujudnya Alat Panen Madu Non-Destruktif dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen Madu Trigona di Desa Senanggalih

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID (19/08) – Lalu Junaedi Halki atau akrab dipanggil Halki. Halki merupakan wisudawan awardee Desamind BerPijar asal Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kepeduliannya kepada masyarakat, jiwa kepeduliannya yang tinggi dan ingin memajukan suatu desa membawa Halki sampai titik ini. 

Berawal dari sumber daya yang ada di Desa Senanggalih yaitu sebagian besar masyarakatnya yang membudidayakan Lebah Madu Trigona yang menjadikan potensi tersebut menjadi projek pengabdiannya. Desa Senanggalih juga merupakan salah satu destinasi DEWI99 di NTB. 

Teknik budidaya madu trigona yang masih terbilang sederhana (konvensional) terutama pasca dilakukan pemanenan.dan pemanenan madu yang dilakukan secara manual (not hygiene) yang mana dalam 1 koloni dengan ukuran toping box dengan ukuran 9 cm2 berkisar 200 s/d 250 mL menjadikan latar belakang yang menguatkan untuk mengatasi hal tersebut. Sehubungan hal tersebut, dibutuhkan design alat panen madu non destruktif untuk menjaga kuantitas dan kualitas madu.

Gambar 1 Alat Panen Madu Trigona (doc desamind.id/Halki)

Pada proyek ini Halki menggandeng BUMDES Senanggalih dan IKM Lombok Timur. Proyek ini berjalan selama setahun dan akan terus berlanjut. Beberapa kegiatan yang sudah Halki lakukan antara lain:

  1. Mengadakan pelatihan kepada masyarakat tentang Teknik Pemanenan Madu Non-Destruktif kepada Petani Lebah Trigona di Desa Senanggalih.
  2. Membantu pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-IRT), dan Label Halal untuk produk madu.
  3. Melakukan inovasi pada kemasan madu yang sebelumnya masih sangat sederhana, sehingga kurang menarik minat konsumen.

Dalam keberlanjutan ini pasti akan ada struggle yang ada. Beberapa struggle yang dialami Halki dan tim antara lain: keterbatasan sumber daya, perubahan pola pikir masyarakat, serta hambatan dalam hal teknis dan pemasaran. Namun, Halki tetap optimis bahwa tantangan ini bisa diatasi dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang baik dari semua pihak yang terlibat.

Gambar 2 Sertifikat Halal Trigona Senanggalih (doc desamind.id/Halki)

“Suka dan duka dalam proyek ini adalah bagian dari proses pembelajaran saya sebagai mahasiswa dan pemuda desa yang memberikan berkontribusi untuk desa senanggalih khususnya. Saya berharap projek ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan memajukan potensi lokal mereka, terlebih dengan dukungan yang konsisten dari pemerintah, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya,” ujar Halki

Penulis : Putri Aulia Pasa

Berdayakan Perempuan di Desa Pengkok, Putri Felita Berhasil Merubah Ubi Jalar Menjadi Produk Makanan Beregalitas NIM dan Halal MUI, Lho!

By Artikel, Beasiswa Desamind

DESAMIND.ID – Solo (21/07) Putri Felita merupakan sosok perempuan yang berasal dari Pakuhan Panjatan, Pengkok dan memiliki keinginan kuat untuk ikut serta mengambil peran dalam memberdayakan kaumnya. Putri sadar bahwa perempuan merupakan kunci dalam sebuah peradaban yang mana jika ingin memajukan suatu peradaban maka berdayakan dan mandirikan kaum perempuan. Selain itu, Putri sadar bahwa kurangnya penggerak di Desa Pengkok dan minimnya hasil olahan yang berasal dari bahan pangan lokal ubi jalar menjadi dasar dia bergerak.

Gambar I Pemberdayaan dengan Kaum Perempuan Dusun Panjatan

Visi Misi yang dibawanya yaitu ingin membantu meningkatkan partisipasi aktif perempuan desa dalam mewujudkan SDGs desa dengan memberdayakan perempuan di Dusun Panjatan agar memiliki keterampilan dalam mengolah ubi jalar menjadi produk kreatif dan bernilai ekonomi. 
Putri sadar bahwa dalam mewujudkan hal tersebut butuh adanya kolaborasi pentahelix. Kolaborasi ini menghadirkan komunitas, media, pemerintah, pelaku bisnis atau pihak swasta dan akademisi untuk mengambil perannya masing-masing. Berawal dari ia yang menjadi bagian dari komunitas Desamind Chapter Gunungkidul dan bagian dari awardee Beasiswa Desamind berPijar.

Gambar 2 Peran Sektor Kolaborasi Pentahelix
  1. Komunitas → Peningkatan kualitas dan kapasitas tim agar sustainability program terus berjalan. Atau untuk regenerasi (DCGK & pemuda desa)
  2. Media → Agar produk pawon.uwii mampu bersaing di pasaran dan memanfaatkan fasilitas yg diberikan pemerintah melalui fitur fitur layanan SiBakul seperti pelatihan, sertifikasi halal, dan lain-lain (SiBakul Jogja)

→ pemasaran secara online melalui grub fb (suara patuk)

  1. Pemerintah → memberikan perizinan untuk pelaksanaan program
  2. Bisnis/swasta → Pendamping dan konsultasi (Rumah BUMN, nantinya harapannya juga bisa menjadi mitra yang memasarkan produk secara offline)

→ Berperan sebagai konsultan dan memfasilitasi juga untuk pelatihan-pelatihanyang nnati harapannya bisa membina Pawon.uwii menjadi UMKM yang berdaya juga (DISKOP DIY)

→ Kinan Earth (masih proses, baru tahap pembangunan gedung juga. Nanti untuk mitra sistem konsinyasi).

  1. UKM KOMPEKALIS (rencana jangka panjang untuk kolaborasi)

Diawal-awal Putri merasa bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, banyak rintangan seperti komunikasi antar tim dan ibu-ibu yang banyak terjadi miskomunikasi, trial and error pembuatan produk yang akhirnya berhasil juga dilaluinya.  Perjalanan ini dimulai pada Bulan Oktober Tahun 2023. 

Berawal dari respon perempuan desa yang sangat semangat mengikuti program, akhirnya membangkitkan jiwa optimis Putri dan menjadikan bahan lokal ubi jalar menjadi Produk Pai Brownies Ubi jalar.

Gambar 3 Produk Pai Brownies Ubi Jalar

Selama program dilaksanakan banyak banget trial and error pembuatan produk, melewati kurang lebih 5 kali trial and error yang akhirnya menghasilkan Produk Pai Brownies Ubi Jalar belegalitas ini merupakan perjalanan yang tidak singkat. Produk Pai dari ubi jalar ini tentunya masih banyak kekurangan dan masih tahap penyempurnaan. Harapan kedepannya semoga Pawon Uwii tidak hanya memproduksi Produk Pai saja tetapi juga produk-produk lainnya yang berbahan dasar potensi lokal masyarakat.

Produk Pai Pawon Uwii mendapatkan sertifikasi halal MUI pada tanggal 11 mei 2024. Setelah mendapatkan legalitas usaha, Produk Pai Ubi Jalar ini akhirnya bisa dipasarkan melalui mitra Sibakul Jogja. Sibakul Jogja adalah platform yang membantu UMKM di Jogja untuk pemasaran sehingga Produk Pawon Uwii bisa dibeli oleh customer melalui platform digital tersebut. 

Produk Pawon Uwii  juga bisa dipasarkan melalui e-commerce shopee @pawonuwii.id. Dengan pemasaran berbasis digital ini diharapkan mampu menjangkau pangsa pasar yang luas, dan bisa dibeli oleh masyarakat dari luar kota bahkan luar pulau.


“Untuk teman-taman pemuda hebat di Indonesia, mulai sekarang ayo kita belajar bersama membangun kampung halaman masing-masing. Jangan menjadi anak muda yang hanya memikirkan diri sendiri, mari peka terhadap desa masing-masing. Perih banget rasanya melihat anak muda yang menjadi aktivis kampus tapi tidak bisa menjadi aktivis di desa. Semangat! Semoga niat baik kita selalu diberikan kelancaran oleh Allah SWT ” ujar Putri.

Wahid, co-founder dan Director Creative Media merupakan mentor dari Putri Felita Listiani juga menambahkan pesan “Saya sangat menghargai dan bangga sekali kepada Putri. Selain itu saya juga merasa terinspirasi oleh pelaksanaan ‘Program Pawon Uwii’. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Putri dalam memberdayakan ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap, dengan memberikan keterampilan praktis dalam pengolahan ubi jalar. Melalui Program ini, Putri tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga untuk membangun kelompok ekonomi produktif yang dapat memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Dengan pencapaian NIB dan Sertifikat Halal MUI, saya percaya bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang luas, termasuk meningkatkan pendapatan per kapita dan kesejahteraan petani setempat, serta memperkuat daya saing produk lokal di pasar.”

Program ini dapat menjadi model bagi program pemberdayaan masyarakat lainnya di masa depan, terus semangat dan gigih, dan jangan lupa untuk terus menginspirasi banyak orang. Semoga keberhasilan ini menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa di masa depan.

Penulis : Putri Aulia Pasa

Editor: Ahmad Zamzami

Wisuda Beasiswa Desamind BerPijar: 5 Awardee Siap Jadi Local Hero Desa

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID Surakarta, (30/6) – Desamind Indonesia Foundation menggelar acara final Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) & Graduation bagi penerima Beasiswa Desamind BerPijar. Ego Ibnu Wijaksena, Putri Felita Listiani, Devi Nurbaeti, Lalu Junaedi Halki, dan Dian Arifando Rusyadi secara satu tahun penuh berhasil menyelesaikan tanggung jawabnya. 

Mengukur keberhasilan dan keberlanjutan proyek di daerah masing-masing merupakan tujuan dari kegiatan ini. Bukan hanya acara graduation ceremonial, mereka juga mendapatkan masukan dari tiga panelis, yaitu Hardika Dwi Hermawan (President Director of Desamind), Zakky M. Noor (Managing Director of Desamind), dan Yulia Susanti (Director of Scholarship). Ketiga Panelis berharap aksi sosial yang telah dikerjakan terus berlanjut dan mampu melibatkan para pemuda desa sebagai motor pergerakan sosial. Hal ini perlu menjadi perhatian para awardee karena keberlanjutan kegiatan hanya bisa dilaksanakan jika proyek sosial mampu dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. 

Berbagai saran dan kritik membangun diberikan kepada seluruh awardee. Secara keseluruhan, proyek mereka masih perlu penguatan tim dan peningkatan partisipasi dari pemuda desa. Poin ini akan menjadi prioritas penyelesaian bersama. Beberapa langkah seperti team building, pemberdayaan pemuda, kemitraan, dan kolaborasi harus diterapkan agar proyek sustainable.

Foto Bersama Final LPJ dan Graduation Ceremonial (Dok. Desamind)

Kegiatan ini juga merupakan puncak apresiasi kelulusan para awardee karena telah melewati proses onboarding, monitoring, dan probation selama 12 bulan bersama para mentor. Harapannya mereka akan menjadi inisiator, memotivasi pemuda Indonesia untuk terus berkontribusi, dan siap menjadi local hero atau local champion di pedesaan. 

“Selamat atas kerja kerasnya dan terima kasih sudah mengupayakan proyek-proyek kebaikan untuk kemajuan desa. Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi Indonesia akan menjadi besar karena lilin-lilin di desa,” pungkas Hardika menutup acara.

Penulis : Meilana Intan Pertiwi

Editor : Ahmad Zamzami

Genggam Erat Awardee Beasiswa Desamind berPijar, Desamind Laksanakan Monitoring and Evaluation guna Mengukur Kemajuan Proyek Sosial

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press Release

Desamind Indonesia berhasil menyelenggarakan kegiatan Monitoring and Evaluation (MONEV) tahap pertama secara daring. Monev ini  bertujuan untuk mengevaluasi kemajuan proyek sosial yang dijalankan oleh Awardee Beasiswa Desamind berPijar, yang meliputi Dian Arifando Rusyadi, Devi Nurbaeti, Putri Felita Listiani, Ego Ibnu Wijaksena, dan Lalu Junaedi Halki yang berasal dari berbagai desa  di Indonesia.

Read More

Menggalakkan Keberlanjutan Panen Madu Trigona di Desa Senanggalih Melalui Townhall Muda Desamind Series

By Artikel, Beasiswa Desamind

Desa Senanggalih baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah berhasil melaksanakan Townhall Muda Desamind Series 3.0 pada hari Ahad (22/10/2023) dengan tema “Menggalakkan Keberlanjutan Panen Madu Trigona melalui Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-Destruktif”. Acara ini dihadiri oleh 70 peserta yang berasal dari para Petani Lebah Trigona, Pemerintah Desa Senanggalih, BUMDES Senanggalih, Karang Taruna, LKMD, PKK, Chapter Desamind Lombok Timur, Senanggalih English Corner dan ASN Muda Lombok Timur.

Acara ini merupakan langkah awal awardee dengan desa mitra untuk melakukan pengesahan proyek dan penandatanganan MoU antara Awardee Desamind Indonesia (Lalu Junaedi Halki) dengan Desa Mitra yang diwakili oleh Kepala Desa Senanggalih (H.M. Suparlan). Acara ini juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan keberlanjutan panen madu di wilayah tersebut, dengan fokus pada Trigona, lebah lokal yang memiliki peran penting dalam ekosistem dan pertanian.

Desa Senanggalih memiliki potensi besar dalam pengembangan pertanian lokal, khususnya dalam budidaya dan produksi madu trigona. Namun tantangan utama yang dihadapi oleh para petani adalah metode panen yang masih terbilang sederhana dan belum optimal serta belum ramah lingkungan. Melalui Townhall Muda Desamind Series, upaya kolaboratif dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan keberlanjutan panen madu trigona.

Acara ini dirancang dengan serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk petani, ahli pertanian, dan pemangku kepentingan lokal. Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi keberlanjutan panen madu Trigona oleh bapak Miftahul Jannah S.E., ahli pertanian lokal dan pakar Trigona yang memberikan
wawasan mendalam tentang pentingnya keberlanjutan panen madu Trigona untuk ekosistem dan pertanian lokal. Selanjutnya yaitu kegiatan diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Fathin Syihab S.P selaku delegasi SYILEP Indonesia dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Fathin berhasil membuat kegiatan tanya jawab yang interaktif sehingga peserta dapat bertukar pengalaman, bertanya kepada ahli, dan berdiskusi tentang cara meningkatkan panen madu Trigona di tingkat desa.

Setelah pelaksanaan Townhall Muda Desamind Series, desa Senanggalih mencapai beberapa hasil positif. Beberapa di antaranya yaitu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan panen madu Trigona meningkat secara signifikan, petani lokal yang menjadi lebih terampil dalam menggunakan alat panen madu non-destruktif, dan pengoptimalan hasil panen tanpa merugikan lingkungan.

Townhall Muda Desamind Series di desa Senanggalih berhasil membawa perubahan positif dalam praktik pertanian lokal. Dengan fokus pada keberlanjutan panen madu Trigona, acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan melestarikan ekosistem lokal. Langkah serupa diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain untuk mencapai keberlanjutan dan keseimbangan antara pertanian dan alam.

Penulis: Lalu Junaedi Halki, awardee Beasiswa Desamind berPijar 3.0

Awardee Desamind dan Tim Riset dari Mahasiswa MIPA Universitas Brawijaya Kembangkan Pengganti Pupuk dengan Modal 0 Rupiah

By Artikel, Beasiswa Desamind

Mahasiswa FMIPA Universitas Brawijaya yang terdiri atas Dawud Isa, Voleta Alda, Roshella Ratna, Lya Sulistyoning, Nur Abiyah Rona dan Aulya Rahman Rachmadani merupakan bagian tim riset dari Lembaga Otonomi Fakultas bagian Riset dan Keilmiahan Mahasiswa (RITMA). Para inovator muda tersebut melakukan penelitian mengenai pengganti pupuk yang disebut dengan BIOSAKA. BIOSAKA berasal dari kata BIO dan SAKA yang merupakan singkatan dari Saka Alam Kembali ke Alam (dari alam kembali ke alam).

Pada hari Sabtu (28/10/2023), tim riset juga melakukan penerapan pada program RECOVERY milik RITMA. Penerapan ini dilakukan pada desa binaan yakni Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Program penerapan ini bekerja sama dengan Aksi Abdi, sebuah komunitas yang bergerak dalam peningkatan perekonomian masyarakat Desa Mitra, yang mendapat pendanaan dari pihak Desamind. Selain itu, berbagai pihak ikut mensponsori kegiatan ini seperti Pijar Foundation, Global x Future, Townhall Muda, dan LAN RI.

Dengan bantuan Ibu Sukarlis (agen Hayati), para tim riset meneliti bahan yang digunakan bahkan menemukan komposisi yang tepat dalam BIOSAKA. Pengganti pupuk yang dikembangkan ini hanya berbahan dasar 5 jenis tumbuhan dan rumput liar yang mampu meningkatkan pertumbuhan dari tanaman uji. Seluruh jenis tumbuhan maupun rumput dapat digunakan dengan ketentuan tumbuhan sehat tanpa penyakit apapun. Proses pembuatan bahan juga harus dilakukan dengan hati senang tanpa tekanan. “Ati kudu ikhlas, maka hasil akan mengikuti dadi apik”, ujar Ibu Sukarlis.

Dengan hasil riset tentang BIOSAKA ini, diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan harga pupuk kimia yang semakin tinggi. Sehingga pertanian jeruk pada Desa Kalisongo dapat kembali bangkit. Seluruh pihak yang terlibat telah menyatukan sinergi untuk mencapai tujuan masyarakat desa yang berdaya saing. 

Townhall Muda Desamind Series 3.0 Jadi Ajang Awardee Mengenalkan Proyek Sosial dan Kolaborasi Antar Stakeholders Guna Mendukung Keberlanjutan Program

By Artikel, Beasiswa Desamind

Desa Sumber Bakti – Awardee Beasiswa Desamind berPijar bersama Desamind Chapter Aceh Barat mengadakan Townhall Muda Desamind Series 3.0 di desa Sumber Bakti Kab. Nagan Raya dalam rangka mengenalkan proyek sosial yang bertajuk ISAMBA. Proyek ini merupakan produk awardee dalam upayanya meningkatkan partisipasi perempuan dan pemuda tentang pentingnya pengelolaan ekosistem gambut maupun dalam menjalankan bisnis ikan asap. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Sumber Bakti pada hari Minggu (29/10/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh aparatur desa Sumber Bakti yakni Kades dan Sekdes, Ketua Pemuda Sumber Bakti, PT. SPS 2, P3RK dan dosen dari Universitas Teuku Umar, Divisi Kewirausahaan GenBI Universitas Teuku Umar, Organisasi mahasiswa dalam lingkup Universitas Teuku Umar, di antaranya HIMAKUA dan HIMAGRO, serta ibu rumah tangga dan nelayan bubu sebagai peserta kegiatan.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari penyelenggara sekaligus awardee Beasiswa Desamind berPijar 3.0, Ego Ibnu Wijaksena, diikuti dengan keynote speaker, ahli lingkungan, dan praktisi industri perikanan yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya gambut dalam konteks keberlanjutan. Panel diskusi kemudian melibatkan ahli lingkungan, perwakilan industri, dan pemuda-pemudi yang telah aktif dalam proyek-proyek keberlanjutan.

Kepala Desa Sumber Bakti Deni Firmansyah, S.E. dalam sambutannya menghimbau kepada peserta untuk memahami pentingnya pengelolaan ekosistem gambut di desa sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi untuk mencegah perubahan iklim dan membuka sektor peluang bisnis hijau di desa dari usaha ikan asap. Sekretaris Desa Sulaiman Yusuf dalam sambutannya menekankan pentingnya antusias peserta dalam mengikuti program ini, agar usaha yang dirintis dapat berkembang dan maju untuk membantu perekonomian bagi keluarga. beliau juga turut berterima kasih kepada penyelenggara kegiatan karena terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di desa Sumber Bakti.

Dalam kegiatan (Panel Talks) ini mengundang 2 pemateri, yaitu Zahrial Syah Alam, S.I.Kom., M.Si yang merupakan Kepala Sekolah SMK Dharma Shalihat Nagan Raya dan Taufik Akbar, S.T. selaku Praktisi Teknologi Tepat Guna. Zahrial membahas tentang Business Development. Peserta diajak berpikir tentang pengembangan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil produk terbaiknya dan dapat dipasarkan secara luas. Selain itu harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan model circular ekonomi.

Adapun Taufik menjelaskan tentang penerapan alat pengasapan ikan yang membantu dalam proses produksi untuk mendapatkan rasa yang khas dan kapasitas produksi besar dalam sekali produksi serta ramah lingkungan. Dalam materinya disampaikan bahwa usulan alat pengasapan ikan ini memiliki spesifikasi yang dapat mengurangi Global Warming dan mendukung Program Protocol Kyoto sehingga aman, nyaman dan sehat bagi penggunanya.

Saat sesi Neworking Forum ada beberapa pernyataan dari pelaku usaha yang antusias dengan materi yang disampaikan. Forum terbuka antara pemuda dan tokoh-tokoh inspiratif menciptakan ruang untuk pertukaran ide dan pengetahuan. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kolaborasi antar-generasi dapat memperkuat langkah-langkah keberlanjutan.

Dalam penutupan acara, hasil diskusi dirangkum, dan peserta menyatakan komitmen aksi mereka. Langkah-langkah konkret untuk mendukung keberlanjutan gambut dan produksi ikan asap melakukan MoU dengan desa mitra dan Penandatanganan Caping Desamind, serta menegaskan peran aktif generasi muda dalam menjaga lingkungan. Sebagai penutup, peserta menikmati sesi networking sambil menikmati hidangan yang tersedia.

Penulis : Ego Ibnu Wijaksena

Awardee Beasiswa Desamind berPijar Menjadi Inisiator Pemuda Pertama yang Menggagas Proyek Sosial Parsial dengan Memanfaatkan Biji Karet Sebagai Pakan Ikan (IH-KALONG)

By Artikel, Beasiswa Desamind

Salah satu program dari rangkaian Townhall Muda Desamind Series adalah proyek sosial parsial yang ditelah dilaksanakan di desa Sinarbakti, Kab. Ogan Komering Ulu. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Minggu (29/10/2023) dan berjalan dengan lancar. acara Townhall Muda tersebut mengusung tema “Membentuk Pola Pikir Adaptif Pemuda dalam Mengembangkan Inovasi untuk Desa”.

Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda agar mampu berkreasi dan menghasilkan produk bernilai tinggi melalui pemanfaatan sumber daya alam di sekitar mereka. Dian Arifando Rusyadi, selaku awardee beasiswa dan pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan produk kreatif dan inovatif dari sumber daya alam di sekitar, meningkatkan ekonomi desa, dan menciptakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu dengan menciptakan produk inovasi Ih-Kalong, dengan memanfaatkan biji karet sebagai pakan ikan.

Acara Townhall Muda di desa Sinarbakti ini dihadiri oleh 35 peserta dengan inti kegiatan yaitu membuka dialog antar pemuda desa, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Presentasi yang menginspirasi mengenai proyek sosial tersebut dapat merangkul pemuda dengan visi kreatif dan semangat untuk merubah desa mereka. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam acara Townhall Muda meliputi pengenalan proyek sosial, diskusi yang dikonsep dalam bentuk panel talks serta networking forum, yang dilaksanakan dalam waktu 60 – 120 menit. Kegiatan juga diselingi dengan games untuk menghibur peserta acara.

Respon masyarakat terhadap pengenalan proyek sosial ini luar biasa. Masyarakat desa termasuk para pemuda menanggapi dengan penuh semangat, memperlihatkan ketertarikan besar untuk terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus memberdayakan kreativitas mereka. Townhall Muda menjadi momentum positif yang menggairahkan semangat gotong royong di desa Sinarbakti.

Proyek ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga memberikan wadah bagi pemuda desa untuk mengaktualisasikan ide-ide kreatif mereka. Melalui berbagai pelatihan, workshop, dan kegiatan kolaboratif, pemuda desa didorong untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi sumber daya alam di sekitar mereka menjadi produk bernilai tinggi, seperti kerajinan tangan, produk pertanian lokal, atau inovasi lainnya. Dengan melibatkan pemuda desa dalam proses proyek sosial, desa Sinarbakti berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kreativitas. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga membawa dampak positif terhadap citra desa sebagai pusat kreativitas dan keberlanjutan.

Proyek sosial yang diperkenalkan melalui Townhall Muda Desamind ini menciptakan terobosan yang positif. Dengan antusiasme tinggi dan partisipasi aktif masyarakat, proyek ini memberikan arah baru untuk pemuda desa, mendorong mereka untuk berkreasi dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar dan menciptakan produk inovasi yang mampu memberikan nilai jual tinggi. Desa Sinarbakti menjadi contoh bagi desa-desa lain, menunjukkan bahwa melibatkan pemuda dalam pembangunan lokal dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.