DESAMIND.ID – Surakarta, (8/8) Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (PPK Ormawa BEM FKIP UMS) berkolaborasi dengan Desamind menjaga kelestarian budaya dengan melaksanakan Pelatihan Kesenian dan Kebudayaan di Desa Wirun, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Surakarta, Jawa Tengah.
Desa Wirun terkenal dengan kekayaan budaya salah satunya yaitu seni tradisional gamelan. Desa ini memiliki tradisi turun temurun dalam seni musik gamelan dan merupakan pusat pengembangan serta pelestarian budaya. Setiap hajat atau acara seperti pernikahan, sunat, sedekah desa, dan lain sebagainya, pertunjukan gamelan tidak pernah tertinggal. Namun dibalik tenarnya kesenian tersebut, minat anak-anak dan pemuda dalam mengembangkan kesenian gamelan sangat kurang. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya pemain dan pendidikan atau pelatihan bagi mereka. Pertunjukan-pertunjukan selama ini hanya dilakukan oleh orang-orang tua dengan rentang usia 50-70 tahun.
Melihat fenomena tersebut, PPK Ormawa BEM FKIP UMS berkolaborasi dengan Desamind Indonesia membuat terobosan berupa Program Lentera Budaya. Program ini dikemas berupa pelatihan gamelan bagi anak-anak dan pemuda desa setiap dua minggu sekali.
Budi, selaku pelatih kesenian merasa senang dengan adanya kegiatan ini karena mampu menumbuhkan semangat anak-anak dalam melestarikan kekayaan berharga kesenian gamelan yang ada di desanya.
“Saya rasa Lentera Budaya ini menggugah semangat kami semua dalam melestarikan gamelan yang ada di desa agar tidak hilang tergerus zaman,” jelas pemuda asli Desa Wirun itu.
Sazkia, Siswa SDN 1 Wirun sangat antusias mengikuti pelatihan yang diadakan setiap Rabu sore dan Sabtu sore. Ia bersama teman-temannya mengaku bangga bisa belajar gamelan.
“Aku dan temen-temen berjumlah kira-kira 20 anak merasa senang bisa menabuh gamelan dan melantunkan tembang-tembang Jawa. Apalagi nanti untuk ditampilkan saat Agustusan,” ungkap Kia.
Adelia selaku ketua pelaksana program berharap pelatihan ini terus berlanjut dan bisa menjangkau banyak pihak agar kesenian yang ada di Desa Wirun bisa terjaga dan menjadi aset berharga di masa depan.
“Semoga pelatihan ini mampu menjadi penggugah dan langkah awal dalam menjaga gamelan dan budaya Jawa sehingga menjadi percontohan,” pungkas Adel.
Penulis: Ahmad Zamzami (PR Desamind)