Malang – Pemberdayaan ekonomi lokal tidak selalu dimulai dari skala besar. Terkadang, semua bermula dari gagasan sederhana dan konsisten dalam pelaksanaannya. Inilah yang dilakukan oleh Nur Laila, penerima Beasiswa Desamind 4.0 sekaligus alumni Departemen Biologi, Universitas Negeri Malang, yang berhasil menginisiasi POWER.PRENEUR, program kewirausahaan perempuan berbasis potensi lokal di Desa Kucur, Kabupaten Malang.
Dari Mimpi Mahasiswi ke Aksi Nyata Pemberdayaan Perempuan
Cita-cita Laila tentang pemberdayaan ekonomi perempuan sudah mulai tumbuh sejak duduk di bangku kuliah. Dalam esai refleksi dirinya saat itu, ia menuliskan mimpi untuk mendirikan komunitas perempuan yang berdaya secara ekonomi. Tak disangka, impian itu menemukan jalannya ketika ia terpilih sebagai awardee Beasiswa Desamind 4.0.
Selama masa studi, Laila dikenal aktif dalam organisasi kemahasiswaan, kompetisi ilmiah, dan kegiatan sosial. Pengalaman tersebut membentuk perspektif sosialnya dan memperkuat komitmennya untuk menjadi agen perubahan, khususnya dalam isu pemberdayaan perempuan dan pembangunan komunitas.
POWER.PRENEUR: Solusi Ekonomi dari Jeruk Lokal
Berbekal semangat pemberdayaan, Laila kemudian menginisiasi POWER.PRENEUR, sebuah program pengembangan ekonomi lokal berbasis kewirausahaan perempuan. Program ini dilaksanakan di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Desa Kucur dipilih karena memiliki potensi hortikultura yang kuat, khususnya pada komoditas jeruk siam madu. Meski demikian, para petani kerap menghadapi permasalahan harga anjlok saat panen raya akibat surplus produksi.
POWER.PRENEUR hadir dengan solusi pengolahan jeruk menjadi produk turunan dengan nilai tambah, yaitu berupa permen gummy jeruk. Produk ini dipilih karena proses pembuatannya relatif sederhana, memiliki masa simpan yang panjang, dan peluang pasarnya luas. Selain memanfaatkan potensi lokal, program ini juga memberi peluang baru bagi ibu rumah tangga untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Gambar 1. Sosialisasi Pangan Industri Rumah Tangga bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Ibu Reny Wahyu Pramesti, S.Gz (Arsip Desamind)
Dalam implementasinya, POWER.PRENEUR melibatkan 17 orang, yang terdiri dari 10 ibu rumah tangga sebagai pelaksana utama dan 7 fasilitator yang sebagian besar merupakan rekan-rekan Laila sejak masa perkuliahan. Tidak hanya sebatas produksi, para peserta juga dibekali dengan pelatihan kewirausahaan, proses legalitas produk, hingga strategi pemasaran.
Melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, para peserta mendapatkan pendampingan dalam pengurusan izin edar (P-IRT). Kini, POWER.PRENEUR telah resmi memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang menjadi langkah awal penting untuk memperluas pemasaran. Selain itu, pelatihan diversifikasi kemasan juga dilakukan agar produk menjadi lebih menarik secara komersial. Ke depan, program ini akan mengembangkan pelatihan pemasaran digital dalam subprogram Power.Marketing.

Gambar 2. Proses Pembuatan Permen Gummy Jeruk (Arsip Desamind)
Konsistensi Menjadi Bagian dari Ekosistem Berdampak
Di antara berbagai capaian program, Laila menyoroti satu hal yang sangat berarti: konsistensi kehadiran dan komitmen ibu rumah tangga yang terlibat sejak awal. Meski jumlahnya masih terbatas, semangat mereka untuk belajar, berkembang, dan saling mendukung menjadi pondasi penting dalam keberlanjutan program.
Laila berharap, setelah masa pendampingan selesai, para ibu rumah tangga mampu mengelola usahanya secara mandiri, memanfaatkan keterampilan dan pengetahuan yang telah mereka peroleh. Ia juga bermimpi agar POWER.PRENEUR terus berkembang menjadi model pemberdayaan ekonomi lokal berbasis komunitas yang dapat direplikasi di berbagai daerah.

Gambar 3. Permen Gummy Jeruk Olahan Ibu Rumah Tangga Binaan POWER.PRENEUR (Arsip Desamind)
Bagi Laila, perjalanan bersama Desamind merupakan proses yang penuh pembelajaran. Ia menyaksikan langsung bagaimana Beasiswa Desamind mendampinginya sehingga mampu menghadirkan dampak sosial yang konkret.
“Meskipun perjalanan ini belum sempurna, saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari proses ini. Terima kasih Desamind,” ungkapnya.
Melalui POWER.PRENEUR, Laila membuktikan bahwa pengembangan ekonomi lokal berbasis kewirausahaan perempuan dapat menjadi kunci untuk mendorong kemandirian finansial, tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi komunitas secara keseluruhan. Sebuah contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari ide sederhana, tekad kuat, dan kolaborasi yang konsisten.
Penulis: Ahmad Zamzami
Editor: Syifa Adiba