Skip to main content
All Posts By

Zamzami

Kembali Adakan Penyuluhan, PKBH UGM dan Desamind Perluas Pembinaan Desa Sadar Hukum

By Berita Terkini

DESAMIND.ID – Malang, (31/08) Pusat Konsultasi dan Hukum (PKBH) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggandeng Desamind Indonesia dan Desamind Chapter Malang dalam Penyuluhan Hukum dalam Upaya Pembinaan Desa Sadar Hukum.

Penyuluhan ini merupakan kali kedua yang dilakukan FH UGM. Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Desa Cipaku, Purbalingga sebagai respon dari permasalahan-permasalahan hukum yang ada di lingkungan desa.

Sama halnya dengan penyuluhan di Cipaku, permasalahan hukum yang ada di Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dibahas mulai dari kronologisnya hingga cara mengatasinya. Contoh kasus yang sedang marak terjadi adalah terkait judi online, pinjaman online, pelecehan seksual, pembagian harta warisan dan kasus-kasus lainnya. Mujiati, selaku Kepala Desa Kebobangan menyambut hangat dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.

Sambutan Mujiati, Kepala Desa Kebobang (Dok. Desamind Chapter Malang)

“Bersyukur ada penyuluhan seperti ini karena bisa membantu dalam menyelesaikan dan menanggulangi permasalahan hukum yang ada di desa kami” ungkap Mujiati. 

Sekitar 35 peserta penyuluhan yang terdiri dari perwakilan perangkat desa, warga, karang taruna, guru, dan siswa SMP hingga SMA/SMK di wilayah Desa Kebobang terlihat antusias mengikuti penyuluhan. Mereka menceritakan apa saja kasus-kasus yang berpotensi dan disinyalir masuk kategori hukum, baik skala ringan maupun berat untuk dibahas dalam rangka mencegah dan bagaimana menghadapinya. Dr. Dra. Dani Krisnawati S.H., M.Hum, Direktur PKBH UGM, Muhammad Jibril, S.H., M.PrivateLaw, Sekretaris I PKBH UGM, Dr. Santika Intaning, Pradhani, S.H., M.H., Sekretaris II PKBH UGM sebagai narasumber secara tuntas memberikan penjelasan dan solusi komprehensif terkait kasus-kasus tersebut.

Antusiasme Peserta Penyuluhan (Dok. Desamind Chapter Malang)

Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., M.A., LL.M., selaku wakil Dekan III FH UGM bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Sistem Informasi yang juga turut mendampingi penyuluhan berharap Desa Kebobang bisa menjadi desa yang sadar hukum sehingga tercipta desa yang aman, nyaman, tentram.

Foto Bersama Pemungkas Penyuluhan (Dok. Desamind Chapter Malang)

“Kami yakin masyarakat Kebobang mampu menjadi masyarakat yang sadar akan hukum dan menghasilkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkas Heribertus.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Hardika Dwi Hermawan

Lestarikan Kesenian Gamelan, Desamind digandeng PPK Ormawa BEM FKIP UMS Jalankan Program Lentera Budaya

By Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan

DESAMIND.ID – Surakarta, (8/8) Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa  Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (PPK Ormawa BEM FKIP UMS) berkolaborasi dengan Desamind menjaga kelestarian budaya dengan melaksanakan Pelatihan Kesenian dan Kebudayaan di Desa Wirun, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Surakarta, Jawa Tengah.

Desa Wirun terkenal dengan kekayaan budaya salah satunya yaitu seni tradisional gamelan. Desa ini memiliki tradisi turun temurun dalam seni musik gamelan dan merupakan pusat pengembangan serta pelestarian budaya. Setiap hajat atau acara seperti pernikahan, sunat, sedekah desa, dan lain sebagainya, pertunjukan gamelan tidak pernah tertinggal. Namun dibalik tenarnya kesenian tersebut, minat anak-anak dan pemuda dalam mengembangkan kesenian gamelan sangat kurang. Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya pemain dan pendidikan atau pelatihan bagi mereka. Pertunjukan-pertunjukan selama ini hanya dilakukan oleh orang-orang tua dengan rentang usia 50-70 tahun.

Melihat fenomena tersebut, PPK Ormawa BEM FKIP UMS berkolaborasi dengan Desamind Indonesia membuat terobosan berupa Program Lentera Budaya. Program ini dikemas berupa  pelatihan gamelan bagi anak-anak dan pemuda desa setiap dua minggu sekali.

Antusiasme Anak-Anak Berlatih Gamelan (Dok. Desamind)

Budi, selaku pelatih kesenian merasa senang dengan adanya kegiatan ini karena mampu menumbuhkan semangat anak-anak dalam melestarikan kekayaan berharga kesenian gamelan yang ada di desanya.

“Saya rasa Lentera Budaya ini menggugah semangat kami semua dalam melestarikan gamelan yang ada di desa agar tidak hilang tergerus zaman,” jelas pemuda asli Desa Wirun itu.

Sazkia, Siswa SDN 1 Wirun sangat antusias mengikuti pelatihan yang diadakan setiap Rabu sore dan Sabtu sore. Ia bersama teman-temannya mengaku bangga bisa belajar gamelan.

“Aku dan temen-temen berjumlah kira-kira 20 anak merasa senang bisa menabuh gamelan dan melantunkan tembang-tembang Jawa. Apalagi nanti untuk ditampilkan saat Agustusan,” ungkap Kia.

Kia dan Teman-Temannya Berlatih Tembang Jawa (Dok. Desamind)

Adelia selaku ketua pelaksana program berharap pelatihan ini terus berlanjut dan  bisa menjangkau banyak pihak agar kesenian yang ada di Desa Wirun bisa terjaga dan menjadi aset berharga di masa depan.

“Semoga pelatihan ini mampu menjadi penggugah dan langkah awal dalam menjaga gamelan dan budaya Jawa sehingga menjadi percontohan,” pungkas Adel.

Penulis: Ahmad Zamzami (PR Desamind)

Ego Wicaksana: Menggali Potensi Ikan Asap untuk Kebermanfatan Desa

By Artikel, Beasiswa Desamind

DESAMIND.ID – Surakarta (26/7) Ego Ibnu Wicaksana, awardee Beasiswa Desamind berPijar berhasil menjadi inisiator pedesaan melalui proyek sosial “ISAMBA” (Ikan Asap Sumber Bakti). Sebuah gagasan inspiratif dengan fokus pengembangan usaha ikan asap yang terjamin keamanan pangannya sebagai penyumbang pendapatan keluarga melalui partisipasi perempuan dan pemuda guna mendukung ekosistem gambut yang lestari.

Ego, nama sapaannya, pemuda asal Deli Serdang yang saat ini sedang menempuh pendidikan tingkat akhir di Universitas Teuku Umar Program Studi S1 Agribisnis selama 12 bulan mampu melewati proses onboarding, monitoring, dan probation yang pada akhirnya mampu memberikan bukti nyata proyek kebermanfaatan.

Menjadi bagian dari penerima Beasiswa Desamind merupakan sebuah kebanggan bagi Ego karena telah mendapatkan dukungan baik secara material maupun immaterial yang mengarah kepada peningkatan skill pengabdian membangun desa.

“Desamind telah memberikan banyak hal seperti uang saku bulanan atau living allowance, dana program pengabdian, pendampingan oleh mentor berpengalaman di bidangnya, pembekalan, dan kelas pengembangan lainnya yang diselenggarakan secara eksklusif dan interaktif bagi kami,” ungkap Ego.

Diskusi Proyek Ego Wicaksana (Dok. Desamind)

Ego dan proyek sosialnya telah berjalan hampir 2 tahun. Berbagai kolaborasi mampu dijalankan baik dengan pihak kampus maupun luar kampus. Jauh sebelum ISAMBA berkembang sejauh ini, ada sesuatu yang menjadi latar belakang mengapa proyek ini diangkat, yaitu kontribusi untuk peningkatan usaha desa. 

Fenomena eksisting terjadi di Desa Sumber Bakti Darul Nagan Raya Aceh. Masyarakat sekitar rawa gambut memanfaatkan potensi yang ada sebagai nelayan dan pengolah ikan asap yang melimpah namun belum mengalami perkembangan. Selain fokus pada peningkatan usaha, proyek ini juga memformulasikan program pelestarian lingkungan gambut. Pelibatan-pelibatan seluruh elemen masyarakat secara konsisten dilakukan sehingga pada akhirnya menjadi Grand Project Design yang dilirik sebagai percontohan kesuksesan program pemberdayaan masyarakat.

Pelibatan masyarakat, pemerintah desa, dan perguruan tinggi (Dok. Ego)

Sebagai proyek yang diharapkan bersifat sustainable, inovasi terus dilakukan. Salah satunya dengan melaksanakan skema Desa Binaan dengan green economy focus. Ada 4 aspek yang dijalani, yaitu sosial kemasyarakatan, manajemen, produksi, dan pemasaran. Saat ini sudah pada tahap pembuatan mesin pengasapan yang akan diuji dan diaplikasikan di kelompok usaha ISAMBA. Bukan hanya itu, proyek ini berhasil meraih pendanaan lanjutan pemberdayaan desa berbasis wilayah selama 3 tahun kedepan dari Kemendikbudristek.

Alhamdulillah ISAMBA mampu mendapatkan pendanaan lanjutan. Tentu menjadi kabar gembira dan menjadi bukti bahwa Beasiswa Desamind mampu menjembatani kami hingga sejauh ini,” jelas Ego.

Pengujian alat pengasapan dan hasil pengasapan (Dok. Ego)

Meilani Intan Pertiwi, Vice Director Scholarship sekaligus mentor dari Ego merasa bangga dengan pencapaian tersebut. Segala proses yang telah dilalui bisa membuahkan hasil. Tentu tidak mudah dalam perjalanannya, namun orang-orang yang terlibat dalam proyek ISAMBA mampu melaluinya. Lebih lanjut, Meilani berharap proyek ini terus berjalan dan mampu memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar. 

“Semoga hal-hal baik ini mampu bersifat continue, mampu menjadi percontohan dan lebih banyak lagi yang mendapatkan dampak positif.” pungkas Meilani.

Penulis : Ahmad Zamzami

Desamind Chapter Purbalingga Terus Asah Potensi Lokal melalui Pengolahan Produk Cenil Nanas

By Berita Terkini

DESAMIND.ID – Purbalingga, (21/07) – Desamind Chapter Purbalingga sukses menggelar Pelatihan Kewirausahaan Produk Olahan Nanas pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Masih dengan semangat yang sama, produk olahan nanas yang diangkat pada pelatihan kewirausahaan kali ini adalah Produk Cenil Nanas. Pelatihan dihadiri oleh 10 peserta yang merupakan ibu-ibu PKK dan 9 perangkat Desamind Chapter Purbalingga. Pelatihan kali ini dilaksanakan mulai pukul 09.10 s.d. 12.00 WIB dan bertempat di Gedung Serba Guna Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari. 

Serangkaian kegiatan pelatihan dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh Bu Sutirah, Kepala Desa Karangjengkol. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada perangkat Desamind Chapter Purbalingga yang kembali melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan di Desa Karangjengkol. Kegiatan dilanjutkan dengan materi inti mengenai Produk Cenil Nanas yang disampaikan oleh pemateri, yaitu Ibu Warti.

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pengolahan Cenil Nanas dilakukan bersama dengan pemateri. Adapun proses pengolahan dilakukan dengan beberapa tahapan, mulai dari  persiapan bahan baku yaitu mengupas buah nanas dan buah nangka muda. Setelah itu dilakukan proses memasak dengan mencampur adonan nanas dan nangka yang sudah dihaluskan, gula, dan bahan jeli. Proses memasak dilakukan dengan mengaduk adonan hingga kristalisasi terbentuk. Setelah matang (terbentuk kristalisasi), adonan dibagi menjadi 3 porsi yang kemudian akan diberi warna menggunakan pewarna makanan. Keseluruhan proses dilakukan kurang lebih selama hampir 2 jam. Terakhir, pengemasan dilakukan menggunakan wadah plastik yang telah disiapkan.

Dokumentasi oleh : Farizki Yanuardi

Acara berlangsung hingga pukul 12.30 WIB, diakhiri dengan sesi foto bersama oleh tim Desamind Chapter Purbalingga dan juga segenap peserta Pelatihan Kewirausahaan Cenil Nanas. Kegiatan berjalan dengan kondusif, peserta secara aktif mampu mempraktikan setiap proses pengolahan cenil nanas dengan baik.

Dengan pengolahan yang tepat, buah nanas dapat diubah menjadi produk bernilai jual tinggi, menambah variasi produk lokal, dan membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa tersebut. Program Pelatihan Kewirausahaan Olahan Nanas merupakan upaya yang dilakukan Desamind Chapter Purbalingga untuk mendorong kreativitas dan inovasi masyarakat Desa Karangjengkol dalam mengolah hasil perkebunan lokal. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat akan semakin tertarik untuk mengembangkan potensi dan kemampuan mereka dalam mengolah buah nanas menjadi produk yang bernilai tambah, serta mampu menjadi sumber mata pencaharian baru yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Penulis : Muhamad Wafa, Ketua Desamind Chapter Purbalingga.

Wisuda Beasiswa Desamind BerPijar: 5 Awardee Siap Jadi Local Hero Desa

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID Surakarta, (30/6) – Desamind Indonesia Foundation menggelar acara final Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) & Graduation bagi penerima Beasiswa Desamind BerPijar. Ego Ibnu Wijaksena, Putri Felita Listiani, Devi Nurbaeti, Lalu Junaedi Halki, dan Dian Arifando Rusyadi secara satu tahun penuh berhasil menyelesaikan tanggung jawabnya. 

Mengukur keberhasilan dan keberlanjutan proyek di daerah masing-masing merupakan tujuan dari kegiatan ini. Bukan hanya acara graduation ceremonial, mereka juga mendapatkan masukan dari tiga panelis, yaitu Hardika Dwi Hermawan (President Director of Desamind), Zakky M. Noor (Managing Director of Desamind), dan Yulia Susanti (Director of Scholarship). Ketiga Panelis berharap aksi sosial yang telah dikerjakan terus berlanjut dan mampu melibatkan para pemuda desa sebagai motor pergerakan sosial. Hal ini perlu menjadi perhatian para awardee karena keberlanjutan kegiatan hanya bisa dilaksanakan jika proyek sosial mampu dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. 

Berbagai saran dan kritik membangun diberikan kepada seluruh awardee. Secara keseluruhan, proyek mereka masih perlu penguatan tim dan peningkatan partisipasi dari pemuda desa. Poin ini akan menjadi prioritas penyelesaian bersama. Beberapa langkah seperti team building, pemberdayaan pemuda, kemitraan, dan kolaborasi harus diterapkan agar proyek sustainable.

Foto Bersama Final LPJ dan Graduation Ceremonial (Dok. Desamind)

Kegiatan ini juga merupakan puncak apresiasi kelulusan para awardee karena telah melewati proses onboarding, monitoring, dan probation selama 12 bulan bersama para mentor. Harapannya mereka akan menjadi inisiator, memotivasi pemuda Indonesia untuk terus berkontribusi, dan siap menjadi local hero atau local champion di pedesaan. 

“Selamat atas kerja kerasnya dan terima kasih sudah mengupayakan proyek-proyek kebaikan untuk kemajuan desa. Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tetapi Indonesia akan menjadi besar karena lilin-lilin di desa,” pungkas Hardika menutup acara.

Penulis : Meilana Intan Pertiwi

Editor : Ahmad Zamzami

Memupuk Kepemimpinan Akar Rumput melalui Sekolah Local Hero dan Desamind Leadership Camp 4.0

By Press Release

DESAMIND.ID Surakarta, (2/6) – Dalam rangka tindak lanjut program grand bibit Indika Foundation Impact Grand (IFIG), Desamind Indonesia menyelenggarakan kegiatan Sekolah Local Hero dengan tema “Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Kolaboratif-Kontributif Pemuda melalui Internalisasi Peacebuilding untuk Pengembangan Desa”.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian Desamind Leadership Camp 4.0 yang dikemas secara daring sebelum nantinya dilanjutkan secara luring di Yogyakarta pada tanggal 7-9 Juni 2024. Lebih dari 80 pemuda dari berbagai desa di Indonesia dengan antusias mengikuti sesi daring dari pagi hingga siang. Interaksi melalui tanya jawab dan diskusi dengan narasumber terbukti menjadi pemantik yang efektif dalam membentuk kepemimpinan yang solid untuk membangun desa.

Lebih lanjut, pertemuan ini dirancang untuk membentuk generasi pemimpin dengan pola pikir akar rumput, menghadirkan pemuda-pemuda hebat yang berpengalaman dan berkapasitas dalam memberikan pengaruh perubahan dan kemajuan. Rian Fahardhi, Content Creator sekaligus founder Distrik Berisik dan Narran.id mengawali sesi dengan memberikan poin-poin penting untuk terus berjuang dalam berdampak positif untuk Indonesia, khususnya dari desa. Beliau juga berpesan bahwa ide atau gagasan yang ada dalam diri harus disuarakan demi memecahkan masalah. 

“Terus kawal isu-isu yang ada. Mari bersama-sama membangun hal positif untuk lingkungan sekitar. Kalau bukan kita, lantas siapa lagi yang akan bergerak?” tegas Rian.

Selain Rian, ada dua narasumber lain yang mengisi acara dan berbagi ilmu untuk peserta, yaitu Zakky Muhammad Noor, Managing Director Desamind Indonesia Foundation serta Ryandra Syahdan Mahmudin, CEO Cipta Visi Grup dan Sekolah Milenial Tani.

Foto Sesi Zakky Muhammad Noor

Zakky memberikan materi terkait The 7 Habits of Highly Effective People & Socratic Circle: Leadership 101 yang sangat penting dalam membangun karakter pemimpin masa depan. Zakky turut menjelaskan tujuh kebiasaan manusia yang bisa dipraktikkan agar hidup bisa lebih produktif dan efektif dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin. 

“Dari tujuh habits secara garis besar terbagi menjadi tiga golongan yang perlu diperhatikan, yakni kebiasaan berhubungan dengan diri sendiri, kebiasaan berhubungan dengan orang lain, serta kebiasaan untuk mengembangkan keahlian diri,” ungkap Zakky.

Senada dengan Zakky, Rayndra juga berbagi pengetahuan mengenai kepemimpinan, namun dengan fokus pada pengalaman pribadinya mengembangkan potensi desa bersama masyarakatnya. Rayndra memaparkan secara detail sesi bertajuk “Youth, Village, and World: Membangun Kepeloporan di Desa dengan Menerapkan Nilai-Nilai Perdamaian.” Beliau menegaskan bahwa potensi desa sangat luar biasa dan dapat menjadi tonggak utama membangun kesejahteraan melalui pengelolaan yang tepat serta berkolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat.

“Di desa itu ada semua dan memiliki aset penting, seperti pertanian, peternakan, hingga pariwisata. Jadi, ayo para pemuda kembali ke desa, memanfaatkan potensi itu dan menjadi lilin-lilin desa yang bersinar,” tegas Rayndra.

Foto Sesi Ryandra Syahdan Mahmudin

Davin Gildas Gunawan, pemuda asal Blitar mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman banyak terkait kepeloporan desa ketika mengikuti kegiatan ini. Ia berharap bisa menerapkan materi yang telah disampaikan serta nantinya bisa bertemu kawan-kawan dari berbagai daerah dalam acara DLC 4.0 di Yogyakarta.

“Banyak sekali yang didapatkan dan akan kami terapkan ketika terjun di masyarakat. Sampai jumpa di Yogyakarta. Mari saling bertukar pikiran dalam mewujudkan terobosan-terobosan dari desa untuk Indonesia,” pungkas Davin.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Pelantikan Desamind Chapter 2024: 380 Pemuda Siap Berkontribusi dari Desa untuk Indonesia

By Berita Terkini, Press Release

DESAMIND.ID Surakarta, (21/03) – Desamind Indonesia secara resmi melantik 380 perangkat Desamind Chapter periode 2024 yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sekaligus sukses melaksanakan reuni akbar via online zoom meeting.

Berdasarkan hasil open recruitment tahun 2024, terdapat lima chapter baru yang akan ikut serta mengepakkan sayap memajukan desa bersama Desamind. Chapter-chapter tersebut yaitu Malang, Majalengka, Maros, Magelang, dan Asmat. Dengan demikian, Desamind Chapter Indonesia saat ini adalah 14 yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Antusiasme Perangkat Chapter Asmat. Foto/doc.Desamind

Dalam kesempatan pelantikan ini, Director Chapter Division, Abdul Aziez memberikan suntikan semangat kepada seluruh anggota chapter untuk senantiasa menyalakan lilin-lilin desa di Indonesia melalui berbagai gerakan.

“Momentum ini menjadi langkah awal teman-teman untuk nantinya berkontribusi untuk desa. Mari terus semangat dan saling menguatkan,” ungkap Aziez.

Agenda pelantikan yang melibatkan seluruh perangkat chapter dan pengurus Desamind Indonesia ini juga dimanfaatkan sebagai reuni akbar dalam rangka mempererat tali silaturrahim dan saling sharing sejauh mana peran Desamind dalam memberikan kontribusi positif.

Managing Director Desamind, Zakky Muhammad Noor dalam kesempatan ini berpesan untuk terus menjaga Core Values Desamind yang menjadi nilai-nilai utama dan perlu dijunjung tinggi dalam menjalankan program-program kebermanfaatan dari desa untuk Indonesia.

Fun. Ownership, Collaborative, and Integrity harus kita pegang dan terus dijadikan pedoman agar apa yang kita lakukan benar-benar memiliki impact positif,” pungkas Zakky.

Penulis: Abdul Aziez

Editor: Ahmad Zamzami

Desamind Chapter Purbalingga Sukses Hadirkan Inovasi Baru melalui Pelatihan Kewirausahaan di Desa Karangjengkol

By Berita Terkini

DESAMIND.ID Purbalingga (24/02) – Desamind Chapter Purbalingga dengan bangga mengumumkan keberhasilan pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan Produk Dodol Nanas yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 24 Februari 2024 di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. 

Tujuan pelatihan ini yaitu untuk memberikan wawasan, keterampilan dan jiwa kreativitas kepada masyarakat tentang potensi bisnis dalam menghasilkan dodol nanas yang berkualitas. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui dan berinovasi terkait tentang pemanfaatan buah nanas yang apabila dikembangkan akan menjadi sebuah produk usaha yang bernilai jual tinggi sehingga dapat menunjang taraf hidup serta perekonomian masyarakat. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dan  antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat setempat dan para peserta kegiatan.

Seperti yang kita tahu, Desa Karangjengkol memiliki lahan perkebunan buah nanas yang cukup luas dan subur. Namun, kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang pengolahan produk turunan nanas membuat potensi manfaat tidak maksimal didapatkan. Selain itu, keterbatasan pada pemasaran buah nanas mentah tanpa mengolahnya mengakibatkan nilai jual yang diterima pun masih terbilang cukup rendah. 

Dodol Nanas adalah salah satu produk olahan dari buah nanas yang potensial dalam meningkatkan nilai jual buah nanas dan memberikan tambahan nilai ekonomis bagi masyarakat Desa Karangjengkol. Melihat potensi dan masalah tersebut, Desamind Chapter Purbalingga menginisiasi Program Pelatihan Pembuatan Dodol Nanas. 

Kegiatan ini diawali dengan persiapan panitia dan segenap volunteer yang turut serta menghadiri pada pukul 08.00 WIB di lokasi yang dilanjutkan dengan pengondisian peserta. Tempat pelaksanaan berada di Gedung Serbaguna Desa Karangjengkol dimulai pada pukul 09.00 WIB berupa sambutan dari Ibu Sutirah, Kepala Desa Karangjengkol. Kegiatan dilanjutkan dengan proses pembuatan dodol nanas yang terbagi ke dalam 2 kelompok yang masing-masing kelompok ada pembagian tugasnya sendiri yaitu bagian pembuatan dan bagian pengemasan/packaging

Dokumentasi oleh : Devi Yulianasari

Teknis pembuatan dodol nanas dimulai dari pengupasan kulit dilanjut pembersihan buah nanas sehingga dodol yang dihasilkan pun akan terjaga kehigienisannya. Buah nanas kemudian diblender sampai halus. Setelah itu, dilakukan proses memasak dengan mencampur nanas yang sudah dihaluskan dengan beberapa bahan lain sampai matang. Proses pembuatan dodol nanas ini memakan waktu yang relative cukup lama (± 2 jam). Proses pembuatannya pun perlu dilakukan dengan mengaduk secara terus menerus. Jika dodol sudah matang maka akan dilanjutkan dengan proses pengemasan yang cantik dan menarik. 

Selain kegiatan pembuatan dodol nanas, acara ini pun dilanjutkan dengan kegiatan yang tidak kalah menarik yaitu susur desa yang dilaksanakan oleh tim volunteer. Susur desa ini bertujuan untuk menggali dan mengobservasi terkait potensi dan permasalahan yang sedang dihadapi oleh desa tersebut. Terlihat antusias dan semangat yang tinggi dari tim volunteer serta sambutan yang hangat dari masyarakat sehingga tercipta kekompakan dan keselarasan dari kegiatan susur desa tersebut. 

Acara ini berlangsung hingga pukul 13.30 WIB, diakhiri dengan sesi foto bersama Tim Desamind Chapter Purbalingga, volunteer dan segenap peserta Pelatihan Kewirausahaan Dodol Nanas. Kegiatan berjalan dengan kondusif meskipun cuaca sempat hujan ketika memasuki waktu sore.

Dengan pengolahan yang tepat, buah nanas dapat diubah menjadi produk bernilai jual tinggi, menambah variasi produk lokal dan membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa tersebut. 

Program pelatihan pembuatan dodol nanas merupakan langkah awal untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam pengolahan hasil perkebunan lokal di Desa Karangjengkol. Harapannya dengan pelatihan ini masyarakat akan semakin tertarik untuk mengembangkan potensi dan kemampuan mereka dalam mengolah buah nanas menjadi produk yang bernilai tambah serta mampu menjadi sumber mata pencaharian baru yang dapat meningkatkan pendapatan warga lokal.

Penulis : Navrila Aida Pangesti, Divisi Program Strategis, Desamind Chapter Purbalingga.