Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat, hal ini diakibatkan oleh adanya wabah pandemi Covid-19. Wabah pandemi Covid-19 telah merubah merubah sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik dari sisi ekonomi, politik, keamanan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan lainnya.
Sebagai upaya pemerintah memutus mata rantai Covid-19 pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan Work From Home (WFH), pembatasan aktivitas masyarat. Pada bidang pendidikan pemerintah mengambil kebijakan dengan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) agar kegiatan belajar mengajar terlaksana dan dapat dijangkau oleh siswa. Namun harapan pemerintah dengan adanya pembelajaran jarak jauh di rumah pada masa Pandemi Covid-19 tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Fakta dilapangan bahwa kebijakan tersebut memang terlaksana di tataran masyarakat kota khususnya masyarakat menengah ke atas. Namun masyarakat mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya. Media pembelajaran yang digunakan seperti laptop kemudian harus menggunakan aplikasi Goggle Meet, Zoom dan lain-lain tidak sepenuhnya masyarakat desa memilikinya, kemudian belum lagi ada guru yang memang belum bisa mengoperasikan teknologi tersebut.
Memperhatikan problematika tersebut para Mahasiswa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Timur Kecamatan Masbagik membentuk sebuah wadah pergerakan yang diberi nama Sasak Care Community (SCC). Komunitas yang terbentuk bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke 75 pada 17 Agustus 2020 ini bergerak pada bidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan. Sasak Care Community (SCC) tidak saja untuk temen-temen mahasiswa, namun Sasak Care Community (SCC) juga menyediakan wadah bagi temen-temen pemuda yang tidak melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi (PT) sebagai volunteers (suka relawan)
Pada Masa Pandemi Covid-19 Sasak Care Community membuat program yang diberi nama Sasak Mengajar. Program yang diperuntukkan untuk anak-anak SD-SMA dilatarbelangi oleh belum aktifnya belajar mengajar di sekolah formal, anak-anak sekolah yang harus diberi asupan ilmu membuat program ini terbentuk. Program Sasak Mengajar yang dilaksanakan di Dusun Karang Majelo Kecamatan Masbagik dengan materi yang diberikan seperti Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu agama. Pengajarnya pun langsung dari teman-teman SCC sendiri sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Kegiatan yang berlangsung sekitar satu bulan ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Masyarakat bahkan meminta agar program seperti ini terus dilaksanakan.
Selain Program Sasak Mengajar, Sasak Care Community (SCC) mempunyai program seperti Sasak Clean Up Day. Hadirnya program Sasak Clean Up Day atas dasar masih maraknya masyarakat membuang sampah sembarangan baik di lingkungan sekitar maupun di objek-objek wisata. Melalui wadah ini para Sasak Care ingin turut serta memberikan edukasi maupun tindakan nyata kepada masyarakat agar senantiasa menjaga, merawat, dan memperhatikan lingkungan sekitar agar tetap bersih dan nyaman.
Sasak Care Community juga memiliki program yang diberi nama Sasak Literasi. Hadirnya program Sasak Literasi atas dasar masih kurangnya minat baca masyarakat maupun belajar pada umumnya. Program yang pernah dilaksanakan di Taman Rinjani Kota Selong Kabupaten Lombok Timur ini menarik para pengujung untuk membaca buku yang disediakan.
Sasak Care Community sebagai salah satu wadah pergerakan dengan niat yang mulia tidak mudah untuk bergerak secara mandiri. Sasak Care Communty perlu bergerak membangun jejaring bersama dengan pemerintah,wadah-wadah pergerakan lainnya baik dengan tingkat local maupun nasional seperti, desamind.id, Lombok Pintar (Lontar), Bagi Nasi Pagi Lombok, Komunitas Referensi, Forum Masbagik Bersatu (Formabes), Yatim Care Foundation (YCF), dan wadah pergerakan lainnya. Tak kalah pentingnya adalah memperkuat kondisi internal dari Sasak Care Community sendiri, karna bagaimanapun kekuatan utama dalam sebuah pergerakan adalah kekuatan dari internal pergerakan itu sendiri.