Skip to main content

Sukoharjo –  (26/10) Pusat Studi Inovasi, Kewirausahaan, dan Kewirausahaan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (Puswirasos UMS) berkolaborasi dengan Desamind Indonesia menggelar Kertonatan Leadership Camp di Balai Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kepedulian dan Kapasitas Pengembangan Inovasi, Kewirausahaan, dan Kewirausahaan Sosial Pemuda Kertonatan” yang bertujuan untuk mendorong semangat kewirausahaan dan kewirausahaan sosial pemuda desa, memperkuat kolaborasi antar-pemuda dan pelaku usaha, serta menghasilkan aksi nyata yang berkelanjutan.

Hadir sebagai narasumber, Soepatini, Ph.D, Ketua Puswirasos sekaligus Dosen Manajemen FEB UMS, menekankan pentingnya partisipasi aktif dan kepeloporan pemuda dalam pembangunan desa. Menurutnya, pemuda harus berani mengambil peran, karena dari desa lah muncul potensi dan solusi atas berbagai tantangan ekonomi maupun sosial. 

“Sebagai pemuda yang akan melanjutkan perjuangan dari desa, mari bersama-sama memberi dampak nyata. Masa depan negara ada di kalian” jelas Soepatini, alumnus Birmingham City University, United Kingdom.

Sesi berikutnya diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE, Dosen PTI UMS sekaligus President Director Desamind Indonesia. Dalam materi bertajuk Networking, Dinamika Kelompok, Brief Leadership Development, dan Design Thinking Projek Pedesaan, ia mendorong pemuda untuk memiliki pola pikir kreatif dan kolaboratif dalam membangun desa.

Lebih lanjut, para peserta juga diberikan perspektif tentang pengembangan proyek kewirausahaan sosial yang dapat dikelola secara mandiri oleh pemuda desa. Materi ini disampaikan Zakky Muhammad Noor, S.E., Director Desamind Farm dan LPM Equator. 

“Kewirausahaan sosial bukan hanya tentang bisnis, tetapi tentang menciptakan solusi bagi masyarakat. Pemuda harus mampu melihat potensi lokal sebagai peluang untuk berdaya,” ungkap Zakky.

Turut hadir pula Dra. Kusnarti, tokoh lingkungan sekaligus penggerak Bank Sampah Desa Kertonatan, yang memberikan apresiasi terhadap semangat pemuda dalam mengembangkan ide-ide sosial dan ramah lingkungan.

Gambar 1. Pemaparan dari Dra. Kusnarti

Selain sesi materi, peserta mengikuti Finishing Ide Project dan Presentasi Hasil Proyek Pedesaan yang menjadi puncak kegiatan. Fasilitator kegiatan ini terdiri dari Imam Riefly Aditomo, S.M., M.B.A, Putri Linggasari Sofi, S.M., M.M, Ahmad Zamzami, S.Ag, dan Ahmad Luthfi, S.Pd. Dalam sesi ini, peserta menampilkan berbagai gagasan inovatif, mulai dari pengelolaan sampah terpadu, pertanian berkelanjutan, hingga produk kewirausahaan berbasis potensi lokal.

Kepala Desa Kertonatan, Winarto, menyampaikan rasa bangganya terhadap semangat kolaboratif yang ditunjukkan oleh para peserta.

“Kegiatan ini sangat positif. Pemuda perlu difasilitasi agar bisa berinovasi dan ikut berperan dalam pembangunan desa. Kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu peserta, Hafida Sari, mengungkapkan bahwa pelatihan ini membantu pemuda memahami cara mengembangkan potensi desa dengan pendekatan sosial dan wirausaha.

“Materinya membuka wawasan kami untuk melihat peluang di sekitar dan mengubahnya menjadi program yang bermanfaat,” ungkapnya.

Gambar 2. Presentasi Hasil Proyek Pedesaan

Melalui kegiatan Kertonatan Leadership Camp, kolaborasi antara UMS dan Desamind Indonesia diharapkan dapat melahirkan generasi muda desa yang kreatif, inovatif, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Semangat kolaboratif yang tumbuh dalam kegiatan ini menjadi langkah awal untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan sosial yang berkelanjutan di Desa Kertonatan dan sekitarnya.

Author : Ahmad Zamzami

Editor : Putri Aulia Pasha