Skip to main content

DESAMIND.ID – Desa Pengkok, yang terletak di Padukuhan Panjatan, Kaluharan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kini menjadi saksi langkah nyata pemberdayaan perempuan oleh Desamind Chapter Gunungkidul (DCGK). Dengan memanfaatkan hasil panen kelapa, DCGK menginisiasi pelatihan pembuatan bolu kelapa panggang, sebuah inovasi yang bertujuan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Pelatihan ini berlangsung pada Minggu (01/12) dan diikuti oleh 10 ibu-ibu setempat. Dalam suasana penuh semangat, para peserta belajar membuat bolu kelapa dengan harapan besar bahwa program ini dapat berkembang menjadi gerakan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung ekonomi keluarga.

Sebelum pelatihan dimulai, tim DCGK melakukan analisis SWOT untuk memetakan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di Desa Pengkok. Hasilnya menunjukkan kelapa sebagai komoditas utama desa yang memiliki nilai tambah jika diolah lebih lanjut. Dengan visi menjadi organisasi non-profit terdepan dalam mempersiapkan masyarakat desa yang maju dan berdaya saing, DCGK mengembangkan program pelatihan ini sebagai salah satu langkah strategis.

Gambar: Hasil produk bolu kelapa

Ponijem, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan harapannya agar program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi berkembang menjadi sustainability program. “Pelatihan pembuatan bolu kelapa ini semoga bisa terus dilaksanakan dan mendapat dukungan dana dari pihak-pihak luar ya mbak. Semoga di padukuhan Panjatan ini bisa membangun rumah produksi bolu kelapa, karena kami sangat membutuhkan penghasilan tambahan untuk menyambung ekonomi kami. Hasil dari kami bertani tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, jadi besar harapan kami agar pemuda-pemudi ini bisa menemukan terobosan inovasi yang memberdayakan kaum kami” ujar Ponijem salah satu peserta pelatihan bolu kelapa.

Sementara itu, Etri Dwi Wahyuningtyas mengungkapkan rasa senangnya karena dapat mempelajari pembuatan bolu jenis baru, yaitu bolu kelapa. Etri Dwi Wahyuningtyas selaku peserta pelatihan pembuatan bolu sangat senang dan antusias karena bisa belajar pembuatan bolu jenis baru yaitu bolu kelapa.

“Bolu yang dibuat hari ini bersama mbak-mbak Desamind Gunungkidul sangat unik, sehingga sangat mungkin dikembangkan di sini untuk menjadi ulih-ulih (oleh-oleh) karena budaya jagong di sini masih sangat kental dan selalu membutuhkan ulih-ulih.” ungkap Etri.

Perangkat desamind Chapter Gunungkidul berharap semoga pelatihan ini memberikan manfaat kepada ibu-ibu di desa mitra. Putri Felita Listiani selaku Kepala Desamind Chapter Gunungkidul berharap agar kegiatan pelatihan selanjutnya semakin banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak baik dukungan materiil maupun non materiil.

Gambar: Perangkat DCGK

“Kami perangkat Desamind Chapter Gunungkidul Juga berharap agar kegiatan pelatihan ini terus terjaga dan benar-benar menghasilkan produk bolu yang sempurna dan berlegalitas sehingga bisa dipasarkan secara luas. Tentunya untuk mengarah kesana tidak mudah, diperlukan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak. Dan semoga juga kita bisa mendapatkan fasilitas alat-alat produksi yang memadai sehingga kegiatan produksi bisa semakin maksimal” tutur Putri.

“Semoga gerakan akar rumput yang kita lakukan bisa memberikan manfaat kepada para peserta. Dan besar harapan saya semoga kegiatan ini bisa berlanjut sehingga mampu merealisasikan keinginan ibu-ibu desa Pengkok untuk memiliki rumah produksi bolu kelapa di desanya” tambah Nur Cahyanti selaku Perangkat Desamind Chapter Gunungkidul.

Penulis: Desamind Chapter Gunungkidul

Editor: Syifa Adiba