DESAMIND.ID – Dalam upaya membangun generasi muda yang peduli lingkungan, Desamind Chapter Purbalingga bersama Limbah Pustaka Purbalingga mengadakan kegiatan bertajuk “Peduli Lingkungan Melalui Kerajinan dari Sampah” pada Kamis (19/10). Bertempat di SMPN 3 Kutasari, acara ini diikuti oleh 350 siswa kelas 7, 8, dan 9 serta melibatkan 33 relawan yang menjadi fasilitator belajar kreatif.
Bersama Limbah Pustaka Purbalingga dan para relawan, siswa-siswi diajak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang asyik dan kreatif, yakni mengolah sampah menjadi barang bernilai seni seperti vas bunga dari botol plastik, lilin aroma dari minyak jelantah serta pembuatan eco enzim.
Dipandu oleh Bu Roro Hendarti, S.Sos, inisiator Limbah Pustaka Purbalingga, sesi dimulai dengan pengenalan jenis-jenis limbah. Para siswa dilatih memilah limbah secara mandiri, sebelum diajak menciptakan kreasi unik seperti bunga hias plastik dan tempat tisu. Tidak hanya menjadi kegiatan interaktif, sesi ini juga membuka wawasan siswa bahwa limbah dapat menjadi sumber pendapatan jika dikelola dengan inovasi.
Sesi praktik menjadi puncak antusiasme para siswa. Dengan pendampingan relawan, mereka mencoba membuat dua produk unggulan: lilin aromatik dari minyak jelantah dan eco enzim. Kegiatan ini memberikan pemahaman nyata bahwa menjaga lingkungan tidak hanya soal membuang sampah di tempatnya, tetapi juga mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Materi diawali dengan penguatan pemahaman tentang macam-macam limbah. Peserta diminta untuk memilah tiga macam limbah yang ada di sekitar. Kemudian, materi dilanjutkan dengan mengenalkan beragam produk kerajinan dari sampah, seperti vas bunga, tempat tisu, dan bunga hias dari plastik. Diharapkan siswa-siswi dapat memahami bahwa ternyata limbah yang selama ini dipandang sebagai barang tidak berguna, bisa menjadi barang yang bernilai tambah dan berpotensi menjadi ladang cuan. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik pembuatan dua produk kerajinan dari limbah, yaitu lilin aromatik dari limbah minyak jelantah dan eco enzim dari limbah buah-buahan.
Setelah sesi materi dan praktik selesai, kegiatan dilanjutkan ke sesi belajar berkelompok. Sesi belajar kelompok ini peserta diberikan tugas untuk mengisi lembar kerja siswa (LKS) yang telah diberikan. LKS berisi tentang pertanyaan yang harus dijawab seputar materi dari Bu Roro. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi memiliki pemahaman yang mendalam dari hasil observasi dan materi yang telah diberikan. Dibersamai kakak-kakak relawan sebagai fasilitator belajar, siswa-siswi diharapkan dapat berdiskusi secara aktif dan berbagi wawasan.
Kepala SMPN 3 Kutasari, Bapak Priyanto, S.Pd.I., M.Pd.I., mengapresiasi kegiatan ini, “Kami yakin bekal ini dapat membantu siswa berkontribusi menjaga lingkungan sekaligus menjalani pola hidup sehat. Semoga mereka menjadi agen perubahan di masa depan.”
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi SMPN 3 Kutasari dapat menjadi generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, dan mampu menginspirasi orang di sekitarnya untuk melihat sampah sebagai peluang, bukan sekadar masalah.
Penulis: Desamind Chapter Purbalingga
Editor: Syifa Adiba