Skip to main content
Category

Berita Terkini

Acara Kelas Inspirasi Desamind Chapter Purbalingga

Semangat Murid SMP N 3 Kutasari untuk Mengembangkan Diri sebagai Bekal di Masa Depan

By Artikel, Berita Terkini

Desa Karangjengkol, Purbalingga – Desamind Chapter Purbalingga bersama dengan volunteer dari Ruang Inspirasi membuat langkah baik di bidang pendidikan. Sasaran kegiatan ini yaitu peserta didik SMP N 3 KUTASARI. Acara kelas pengembangan diri ini dilaksanakan pada Sabtu (29/7). 

Tujuan dilaksanakannya acara ini adalah meningkatkan kesadaran peserta didik SMP mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan menuju SMA/Sederajat. Tema yang diangkat yaitu ” Meningkatkan Semangat Generasi Muda yang Berkarakter, Kompetitif dan Kritis di Era Digital “. 

Kegiatan kelas pengembangan diri memiliki 2 acara inti yaitu Seminar dan FGD (Forum Group Disscusion). Seminar tersebut diisi oleh narasumber yang merupakan dosen dari Universitas Islam Negri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, Lina Dwi Puryanti, S. Sos, M. Pd . Sedangkan FGD dilakukan oleh anggota dari Desamind Chapter Purbalingga dan volunteer

Kegiatan seminar berisi tentang perjalanan pendidikan yang telah dilalui oleh narasumber. Perjalanan yang berisi tantangan yang dihadapi dan bagaimana narasumber memecahkan masalah yang ada ketika menjalani pendidikan. Narasumber yang berprofesi di bidang pendidikan ini, menjadikan peserta didik tertarik untuk mengikuti acara seminar sampai akhir karena merasa penting untuk kehidupan dan sangat memotivasi bagi mereka.

Menulis harapan
Gambar 1 Kertas Cita-Cita

Hal menarik yang ada pada seminar ini yaitu peserta didik di sekolah tersebut menuliskan cita-cita nya di selembar kertas yang semoga cita-citanya akan terwujud di kemudian hari. Selanjutnya, kertas tersebut ditempelkan di tembok agar murid lain pun menjadi saksi jika suatu saat nanti cita-citanya tercapai.

Setelah acara seminar selesai lalu dilanjutkan dengan acara FGD (Forum Group Disscusion). Acara FGD merupakan ajang berdiskusi antara fasilitator dan peserta didik di sekolah. Fasilitator berasal dari anggota Desamind Chapter Purbalingga dan volunteer. Setiap peserta didik akan mendapatkan kelompok dan setiap kelompok memiliki fasilitator 1 atau 2 orang. 

Fasilitator memberikan berbagai pertanyaan berisikan tentang makna dari kesuksesan, faktor penyebab meningkatkan angka putus sekolah, usaha untuk meningkatkan motivasi sekolah, dan yang lainnya. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan serta menyampaikan pendapat mengenai pertanyaan tersebut. Hal ini melatih komunikasi mereka, memberikan kebebasan berpendapat untuk semua orang, dan menghargai berbagai pendapat oleh orang lain. Komunikasi yang terjalin di acara FGD membuat para murid lebih dekat dan mengenal satu sama lain.

Gambar 2. Pelaksanaan FGD

Harapannya Desamind Chapter Purbalingga dapat berkelanjutan memberikan makna positif bagi masyarakat serta bagi para volunteer mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan untuk mereka. Harapannya peserta didik SMP N 3 Kutasari bisa melanjutkan pendidikan untuk mencapai cita-cita yang diinginkannya serta sukses di kemudian hari dan dapat meneruskan makna positif yang telah diberikan kepada yang lainnya.

(Author : Chapter Purbalingga)

Demisioner Desamind 3.0

Terima Kasih Telah Memberi Warna, Desamind 3.0 Resmi Demisioner dan Menutup Cerita

By Berita Terkini, Press Release

Sukoharjo (23/07) – Kepengurusan Desamind 3.0 resmi dibebas tugaskan oleh Yayasan Desamind Indonesia Bercahaya pada hari ini. Acara ini diikuti sebanyak 38 orang dan dipimpin oleh Zakky M. Noor selaku Managing Director Desamind 3.0. 

Sambutan disampaikan oleh Hardika Dwi Hermawan, President Director Desamind 3.0. Beliau menyampaikan pesan bahwa rasanya satu tahun ini kita melakukan akselerasi yang luar biasa dengan pencapaian yang melebihi tahun-tahun sebelumnya juga. Keluarga Desamind 3.0 ini semakin mapan dan terima kasih atas semangat dan dedikasinya untuk bersama-sama membangun masyarakat, anak muda, dan desa dengan kemampuan yang kita miliki. 

“Perjalanan ini mengajarkan kita tentang dedikasi, keberanian, dan pentingnya berjuang bersama untuk menciptakan social change yang positif bagi masyarakat desa. Meskipun langkah ini kadang terasa berat, namun ternyata kita bisa melalui besama. Terima kasih kepada keluarga Desamind 3.0 yang telah berjuang bersama selama ini. Mari kita terus bersatu, berkolaborasi, dan bersinergi untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita indah bagi masa depan yang lebih baik dan terus menyalakan lilin-lilin Desa di Indonesia!” ujarnya sebagai penutup pada sambutanya.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Hasil Audit Mutu Internal (AMI) Akhir Tahun Desamind 3.0 oleh Hardika dan Zakky serta pembacaan Laporan Program Desamind 3.0 oleh 6 divisi yang meliputi: Secretariat and Finance (SF), Scholarship, Creative Media, Public Relation (PR), Chapter dan Donation and Fundraising (DnF). 

Gambar 1. Pembacaan Laporan Program Divisi SF

Hasil Audit AMI dan Laporan Program Desamind 3.0 harapannya bisa menjadikan bahan evaluasi dan perbaikan di kepengurusan Desamind 4.0. Semua hal baik yang dipelajari, direncanakan dan dijalankan selama periode 3.0 dapat diimplementasikan dan diperbaiki. Harapannya nantinya dapat berjalan lebih efektif, efisien dan memberikan nilai manfaat yang lebih besar.

Gambar 2. Suasana Demisioner Offline dan Online

Puncak acara pada kegiatan ini yaitu simbolisasi demisioner dengan melepaskan caping. Dilanjutkan peralihan kepengurusan kembali pada Yayasan Desamind Indonesia dan dengan ini Pengurus Desamind 3.0 resmi mengakhiri cerita selama satu tahun.

“Peningkatan kualitas terus dikejar, penjajakan hal-hal baru, pembenahan terus menerus, gagal dan berhasil, suka dan duka, serius dan santai. Semua hal tersebut telah kita lewati dengan luar biasa di Desamind 3.0 ini. Teruslah menerapkan Fun, Ownership, Collaborative, dan Integrity, sebagai core value diri sendiri dimanapun kita berada. Kita harus percaya bahwa cepat atau lambat, lilin-lilin desa akan benar-benar menerangi Indonesia.” ujar Zakky M. Noor sebagai penutup pada acara hari ini. (Paps)

Perjalanan Desamind Lolos 15 Besar Grant & Capacity Building Indika Foundation 2023

By Berita Terkini, Press Release

DESAMIND.ID- Senin (19/06) Tim Desamind Indonesia berhasil lolos Grant & Capacity Building yang merupakan program dari Indika Foundation Social Impact Incubation 2023. Program ini mengambil tema utama Peacebuilding. Alur pelaksanaan program dari Indika Foundation Social Impact Incubation 2023 dimulai dengan Pendaftaran, Seleksi 70 Besar, Training, Seleksi Proposal, Seleksi 30 Besar penerima Experimental Grant, Implementasi Experimental Grant, Seleksi 15 besar penerima Grant & Capacity Building dan Implementasi Grant & Capacity Building.

Jauh sebelum lolos Grant & Capacity Building, Desamind telah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, yang meliputi training dan mentoring (27 Maret-17 April 2023 secara daring) dan seleksi proposal grant desain (8 April-2 Mei 2023). Dari total 70 organisasi yang mengikuti Training Social Impact Incubation oleh Indika Foundation, Desamind berhasil lolos sebagai 30 besar organisasi yang mendapat Experimental Grant.

Sesi training dan mentoring

Leadership Class Pedesaan (LCP) adalah program yang diusung sebagai. Program ini sukses terselenggara di Desa Gonilan, Kabupaten Sukoharjo pada Senin (29/5). LCP adalah pelatihan kepemimpinan yang diberikan kepada pemuda yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan desa dengan menanamkan komponen peacebuilding di dalamnya.

Leadership Class Pedesaan (LCP) di Desa Gonilan, Kabupaten Sukoharjo

Dari 30 organisasi yang melaksanakan Experimental Grant, pihak Indika Foundation menyeleksi secara ketat 15 organisasi  untuk menerima Grant & Capacity Building. Proses seleksi meliputi pelaksanaan Experimental Grant dan proposal projek masing masing organisasi yang telah diajukan kepada pihak penyelenggara. Pada tanggal 19 Juni 2023, Desamind dinyatakan lolos ke tahap 15 besar Grant & Capacity Building program Indika Foundation Social Impact Incubation 2023 dengan program “Peningkatan Kapasitas Perangkat Chapter Desamind dalam Pengembangan Projek Sosial Pedesaan melalui Pendekatan Social-Emotional, Critical Thinking, dan Kolaborasi”.

“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang dari training hingga seleksi 15 besar kita meraih hasil terbaik untuk Desamind. Teman-teman telah berjuang memberikan yang terbaik dalam setiap prosesnya. Tantangan dan amanah baru sudah kita dapatkan semoga nanti program yang akan kita laksanakan bisa selalu memberikan dampak untuk masyarakat Desa“ Ujar Abdul Aziez, Project Manager untuk program Desamind tersebut.

Pelaksanaan program “Peningkatan Kapasitas Perangkat Chapter Desamind dalam Pengembangan Projek Sosial Pedesaan melalui Pendekatan Social-Emotional, Critical Thinking, dan Kolaborasi” akan dimulai pada tanggal 7 Juli 2023 hingga 10 Desember 2023. Tunggu cerita keasikan kita yang akan dimulai sebentar lagi.

Desamind, Ingat Bangsa! Ingat Desa!

Penulis: Abdul Aziz

Editor: Syifa Adiba dan Putri Aulia Pasa

Abinaya Basupati, Desamind Leadership Camp 3.0: Muda Berdaya, Menjadi Cahaya Desa

By Berita Terkini, Press Release

Yogyakarta, 9-11 Juni 2023 – Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan acara Desamind Leadership Camp (DLC) 3.0 yang berlangsung 3 hari 2 malam secara offline di Student Convention Center (SCC) Universitas Islam Indonesia, Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini diikuti sejumlah 59 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. DLC 3.0 mengangkat tema “Membangun Kepemimpinan Kolaboratif dan Adaptif untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Tujuan dari Acara DLC 3.0 adalah mengembangkan kemampuan kepemimpinan peserta dan meningkatkan sikap kontributif terhadap desa.

Nama “Abinaya Basupati” dipilih sebagai nama angkatan. Nama ini diambil dari bahasa Sansekerta; Abinaya yaitu penuh semangat dan Basupati artinya tidak takut mati (berani). Arti penggabungan dari “Abinaya Basupati” adalah manusia penuh semangat dan berani.

Angkatan Abinaya Basupati

Abinaya Basupati diharapkan mampu memberikan semangat perubahan dan berani berkontribusi menjadi garda terdepan dalam membawa desa menuju kesejahteraan. Sekaligus, menjadi inisiator yang diharapkan mampu memberikan peran secara totalitas sesuai dengan tujuan dan cita-cita Desamind dalam membentuk local heroes untuk kemajuan desa.

Acara DLC 3.0 dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Drs. Agung Armawanta, M. T bersama dengan President Director Desamind Indonesia Foundation, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE) dengan simbolisasi penandatangan caping putih.

Pada hari pertama kegiatan, acara diawali dengan networking: dinamika kelompok, berupa sesi pengenalan dan pengakraban peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi pertama yang diisi oleh Natri Sutanti, S.Pd., M.A yang membawakan materi berupa Assessment Leadership Empathy, Active Listener. Sesi materi kedua diisi mengenai materi Sustainable Village Ecosystem oleh Bapak Eka Indarto, S.T., M. Eng. Setelah kedua sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan pengelompokan antara peserta dengan mentor untuk briefing acara yang akan dilaksanakan pada hari kedua.

Dinamika Kelompok sebagai bonding peserta oleh Hardika Dwi Hermawan

Hari kedua acara dimulai dengan sesi materi ketiga mengenai projek pedesaan yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE), dilanjutkan dengan sesi jelajah desa, di mana peserta menjelajahi kondisi desa dan menganalisis potensi lokal yang ada di desa.

Sesi jelajah desa sendiri dilaksanakan pada lima titik lokasi berupa potensi lokal desa yang ada di sekitar tempat pelaksanaan DLC 3.0, SSC Universitas Islam Indonesia. Kelima titik lokasi tersebut dipilih sebagai objek penjelajahan peserta dengan pembagian kelima objek lokasi disesuaikan dengan jumlah kelompok kegiatan, berupa Kelompok 1 ke peternakan sapi lokal, Kelompok 2 ke pos penyewaan kendaraan mobil Jeep, Kelompok 3 ke Industri kecil pembuatan keripik rumahan, kelompok 4 ke kebun anggrek, dan Kelompok 5 dan 6 ke tambang pasir.

Berdiskusi mengenai potensi penyewaan kendaraan mobil Jeep

Peserta kemudian melanjutkan dengan sesi diskusi dan pemaparan materi ke empat yang diisi oleh Zakky Muhammad Noor. S.E dengan materi berupa Brief Leadership Development. Kemudian jalannya pelaksanaan DLC 3.0 dilanjutkan dengan sesi materi yang diisi oleh Raden Kanjeng Ratu(GKR) Hayu dari Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta dengan materi berupa Meet The Leader dan disusul materi berikutnya yang diisi oleh Fajar Sidiq Abdullah Kelana. S.T., M.Sc dengan materi berupa Inspiring Community Project.

Pelaksanaan acara hari kedua ini, kemudian dilanjutkan dengan presentasi pemaparan hasil analisis potensi desa yang dilakukan secara berkelompok oleh peserta. Acara pada hari kedua pun ditutup dengan penampilan kreatif pentas seni dari para peserta dan diakhiri dengan tukar kado yang dilakukan antara peserta dan panitia.

Kemeriahan hari ketiga pelaksanaan dirasakan ketika berlangsungnya kegiatan senam pagi dan kegiatan outbound yang memecah keseruan bersama, seperti tebak kode, estafet sedotan, estafet kardus, dan permainan yang lainnya.

Sesi acara berikutnya dilanjutkan dengan kesan dan pesan antar peserta dan pengumuman pemenang kegiatan outbound, serta pengumuman nominasi yang diberikan kepada peserta selama kegiatan Desamind Leader Camp 3.0 berlangsung, nominasi yang diberikan meliputi nominasi untuk individu maupun kelompok.

Pemenang nominasi Individu terbagi menjadi beberapa kategori; peserta terbaik dimenangkan oleh Hamam, peserta teraktif dimenangkan oleh Adlina, peserta terheboh dimenangkan oleh Fajar, dan peserta terhectic dimenangkan oleh Melinda. Sedangkan untuk kategori pemenang kelompok terbagi menjadi beberapa kategori; kelompok terheboh dimenangkan oleh kelompok 4 (Desa Piyaman), kelompok terajin dimenangkan oleh kelompok 5 (Desa Panca Tunggal), kelompok tersantai dimenangkan oleh kelompok 2 (Desa Adonara), kelompok ter-random dimenangkan oleh kelompok 3 (Desa Karangpatihan), kelompok terkompak dimenangkan oleh kelompok 6 (Desa Mekar Raharja), dan kelompok terkreatif dimenangkan oleh kelompok 1 (Desa Wae Rebo). Keseluruhan acara kemudian ditutup dengan upacara penutupan.

Pemenang study case dari Jelajah Desa

Muhammad Rizal Bayu Bakti Nugroho selaku ketua Panitia Desamind Leadership Camp 3.0 menuturkan harapannya terhadap kegiatan DLC, “Harapannya Desamind Leadership Camp tahun depan memiliki jangkauan peserta yang lebih luas. Pesertanya bisa dibuka juga buat mahasiswa asing di Indonesia atau bahkan mahasiswa asing mancanegara. Kultur dan manfaat program bisa dirasakan lebih luas nantinya. Selain itu, adanya implementasi jangka panjang yang dimonitor untuk beberapa waktu setelahnya bisa 1-3 bulan sehingga terlihat capaian dan Key Performance Indicator (KPI) program Desamind Leadership Camp 3.0 secara implementatif.”

Penulis: Arief Rahman Husein

Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat

Perkuat Peran Computational Thinking dan CS Unplugged di Daerah 3T, Tim Babar Kalesang (PLN Peduli x Desamind) Laksanakan ToT

By Artikel, Berita Terkini

Surakarta, 7 Juni 2023 – Berpikir komputational merupakan salah satu teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, melainkan juga untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Computational thinking memiliki peran yang sangat penting bagi pelajar di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia. Berikut adalah beberapa peran penting dari computational thinking bagi pelajar di daerah 3T:

  1. Problem Solving: Computational thinking melibatkan pemecahan masalah yang sistematis dan logis. Dalam daerah 3T, pelajar sering dihadapkan pada tantangan yang unik dan kompleks. Dengan menggunakan konsep dan prinsip computational thinking, mereka dapat belajar untuk mengidentifikasi masalah, menganalisisnya, dan menemukan solusi yang efektif.
  2. Kreativitas dan Inovasi: Dalam kondisi yang terbatas, pelajar di daerah 3T sering kali perlu mengandalkan sumber daya yang ada untuk menciptakan solusi baru. Computational thinking membantu mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan mereka.
  3. Peningkatan Literasi Digital: Melalui pengajaran computational thinking, pelajar di daerah 3T dapat meningkatkan literasi digital mereka. Mereka akan belajar tentang konsep dasar pemrograman, algoritma, analisis data, dan pemecahan masalah melalui teknologi. Hal ini membantu mereka menjadi lebih terampil dalam menggunakan teknologi, memahami cara kerjanya, dan mengoptimalkan manfaatnya.
  4. Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi: Dengan pemahaman computational thinking, pelajar di daerah 3T dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan industri teknologi. Mereka dapat belajar tentang pengembangan aplikasi sederhana, pengolahan data, atau desain web, yang dapat membuka peluang kerja dan pemberdayaan ekonomi di komunitas mereka. Selain itu, mereka juga dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan akses ke layanan pendidikan, kesehatan, dan informasi di daerah yang terpencil.
  5. Pengembangan Soft Skills: Computational thinking tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga mengajarkan berbagai soft skills yang penting. Pelajar di daerah 3T dapat mengembangkan kemampuan kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan pemikiran kritis melalui pembelajaran computational thinking. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga dalam dunia yang didorong oleh teknologi dan dapat membantu mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Penerapan computational thinking dalam pendidikan di daerah 3T dapat membantu mengatasi kesenjangan teknologi dan memberikan peluang yang setara bagi pelajar di seluruh Indonesia. Ini juga membantu mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dan mengoptimalkan potensi mereka dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat.

Untuk mendukung penguatan tim yang akan terjun ke Pulau-Pulau Babar, tujuh orang yang terlibat pada Projek Babar Kalesang melaksanakan Training of Trainners (ToT) Computational Thinking (CT) dan CT/CS Unplugged. Kegiatan dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 23 Mei 2023 dan 7 Juni 2023 di Meeting Room Jalan Slamet Riyadi, Surakarta dan Ruang Diskusi Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS. Kegiatan ToT dipantik oleh Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng dan Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE untuk memberi penguatan tentang CT dan CS Unplugged.

Kegiatan ToT pertama pada tanggal 28 mei 2023 berfokus pada Penguatan CT, pelatihan perangkat Makey-Makey dan Pembuatan Power Bank Tenaga Surya sedangkan kegiatan pada 7 Juni 2023 digunakan sebagai kelanjutan penguatan projek STEM dan instalasi Power Bank Tenaga Surya. ToT berlangsung intensif selama 6 jam dimulai pada pukul 15.30 WIB hingga 21.30 WIB. 

Hardika Dwi Hermawan, ketua projek mengungkapkan bahwa peran Computational Thinking di daerah 3T ini sangat signifikan namun masih sedikit ahli yang mencoba menerapkannya. Kolaborasi bersama PLN Maluku menjadi jalan penting untuk membuka jalan anak-anak daerah 3T mengejar mimpi dan mengembangkan kapasitasnya.

Desamind GKR Hayu

Meet The Leader bersama GKR Hayu, Desa di Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Local Heroes

By Artikel, Berita Terkini

Yogyakarta, 10 Juni 2023 – Desamind Indonesia melalui program Desamind Leadership Camp (DLC) 3.0 menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk mencetak local heroes yang berasal dari desa. Kegiatan DLC dilaksanakan di SCC UII pada hari Jumat-Minggu, 9-11 Juni 2023.

Salah satu kegiatan di DLC adalah Meet The Leader. Pada kesempatan ini, salah satu pembicara yang mengisi materi Meet The Leader adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu. GKR Hayu adalah putri ke-4 dari Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

GKR Hayu membawakan materi yang bertajuk “We Need Local Heroes”. Pada kesempatan ini GKR Hayu didampingi moderator Sevia Anggraeni (Secretariat and Finance Division) dan MC Arief Rahman Husein (Public Relation Division). GKR Hayu menyampaikan materi tentang Leadership yang diawali dengan penjelasan mengenai 5 tingkatan dalam kepemimpinan.

Tingkatan pertama adalah individu yang sangat mampu. Tingkatan kedua adalah berkontribusi kepada anggota tim. Tingkatan ketiga adalah pemimpin yang berkompeten. Lalu, tahapan ke empat adalah pemimpin yang efektif. Terakhir, pada tahap kelima yaitu pemimpin yang berperan sebagai eksekutif. 

Pada saat menyampaikan materinya, GKR Hayu juga turut memasukan unsur nilai yang ada di keraton dan Budaya Jawa sebagai contoh pada tiap tingkatan kepemimpinan. Sebagai contoh, pada tingkatan pertama GKR Hayu menjelaskan mengenai watak ksatria, yaitu nyawiji, greget, sengguh lan ora mingkuh

Pada tingkatan kedua, GKR Hayu menjelaskan kaitannya dengan semboyan Ki Hajar Dewantara yang sudah sangat terkenal, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Terakhir pada tingkatan kelima, GKR Hayu mengaitkan tingkatan pemimpin yang eksekutif dengan kalimat yang dipegang teguh semenjak Pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono 1 yaitu Manunggaling Kawula Gusti.

Sebelum menutup sesi materi, GKR Hayu menyampaikan mengenai peran kepemimpinan perempuan yang dapat dimulai oleh siapa pun dan di mana pun. Menurut beliau, peran pemimpin perempuan tidak kalah dengan kepemimpinan laki-laki jika ditinjau dari berbagai aspek. GKR Hayu juga turut menekankan perlunya dukungan yang dilakukan laki-laki dalam mewujudkan kesetaraan gender dalam lingkungannya (Er).

Author : Muhammad Ertam Hidayat

Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar, Siap Menyambut Tantangan!

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID – Minggu (04/06) Tim Scholarship Division, Desamind Indonesia menyelenggarakan Onboarding sebagai kegiatan penyambutan lima awardee Beasiswa Desamind berPijar yang terpilih yaitu:

  1. Devi Nurbaeti, asal Desa Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, mahasiswa Universitas Brawijaya, yang mengusung program “Aksi Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisongo Melalui Hasil Riset Pengolahan Buah Jeruk”;
  2. Putri Felita Listiani, asal Desa Pengkok, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta dengan program “Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Pai Ubi Jalar Menuju Kelompok Ekonomi Produktif Desa Pengkok”;
  3. Ego Ibnu Wijaksana, asal Desa Deli Tua Barat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Universitas Teuku Umar, dan program nya berupa “Pengembangan Usaha Ikan Asap yang Terjamin Keamanan Pangannya Sebagai Penyumbang Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi Perempuan dan Pemuda Guna Mendukung Ekosistem Gambut yang Lestari di Desa Sumber Bakti”;
  4. Lalu Halki, asal Desa Senanggalih, Kab. Lombok Timur, NTB, Lombok Institute of Technology, mengusung program “Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-destruktif untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen Madu Trigona di Desa Senanggalih”;
  5. Dian Arifando Rusyadi, asal Desa Margabakti, Kabupaten Ogah Komering Ulu, Sumatera Selatan, Universitas Sriwijaya, dengan programnya yaitu “Pemberdayaan Remaja Desa Melalui Usaha Produk Kreativitas Bahan Baku Biji Karet dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sinarbakti”;

Kegiatan onboarding dibuka oleh Hardika Dwi Hermawan selaku President Director dari Desamind Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa program Beasiswa Desamind berPijar merupakan rangkaian proses yang panjang, sehingga ia berharap para awardee dapat mengikuti tahapannya dengan enjoy dan tidak menganggap hal ini sebagai beban dalam menjalankan misi proyek sosial di desa masing-masing.

Gambar 1. Sambutan President Director of Desamind Indonesia

Selain agenda penyambutan, kegiatan onboarding mengenalkan kepada para awardee mengenai penyelenggara beasiswa, yaitu Desamind Indonesia. Zakky Muhammad Noor sebagai Managing Director dari Desamind Indonesia menjelaskan kepada awardee mengenai sejarah dan struktur Desamind, program-program Desamind yang telah terlaksana, serta hasil produk alumni awardee beasiswa sebelumnya.

Pada tahun ini, program Beasiswa Desamind berkolaborasi dengan Pijar Foundation dalam kegiatan bertajuk Town Hall Muda. Agenda ini bertujuan agar awardee dapat berkontribusi sesuai visi dan misi Desamind Indonesia yang memiliki target untuk melahirkan local heroes yang bergerak secara berkelanjutan.

Gambar 2. Pengenalan Desamind Indonesia

Selama satu periode, awardee Beasiswa Desamind Berpijar wajib mengikuti rangkaian tahapan program yang dijelaskan oleh tim Scholarship Division, yaitu Rike Nursafitri dan Dewi Fajar Sariningtyas. Tahapan programnya mulai dari, Onboarding, Kelas Pembekalan, Demo Day, Mentoring, Monitoring & Evaluation (MONEV), Probation Phase, Final LPJ, dan Wisuda. Program ini mempunyai indikator penilaian yang berpengaruh pada pencairan dana sesuai hasil rapor awardee. Oleh karena itu, awardee harus berkomitmen penuh.

Gambar 3. Penjelasan Program Beasiswa Desamind Berpijar

Pada kegiatan kali ini, Yulia Susanti selaku Director Scholarship Desamind Indonesia menjelaskan kontrak perjanjian sebagai bentuk komitmen secara tertulis dan berpayung hukum. Ia menyampaikan bahwa program ini ada berkat donatur yang berasal dari masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas juga dari penyelenggara dan penerima yang berintegritas dalam memegang amanah.

Gambar 4. Penjelasan Kontrak Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar juga berkesempatan berkenalan dengan para mentor yang akan mendampingi dalam pelaksanaan proyek sosialnya. Mentor Awardee Beasiswa Desamind berPijar diantaranya: 1) Isna Fahrizal, Director Donation and Fundraising, Desamind. 2) Edo Riyandani, Associate Scholarship Division, Desamind. 3) Khoirudin Nur Wahid, Director Creative Media, Desamind. 4) Meilani Intan Pertiwi, Vice Director Scholarship, Desamind. 5) Hanif Ibrahim, Founder Bumi Scholar.

Awardee Beasiswa Desamind Berpijar yang terpilih merupakan mahasiswa yang tidak hanya ingin menjadi aktivis desa. Mereka juga merupakan aktivis mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan organisasi, kegiatan akademik, dan kegiatan lainnya yang menunjang prestasi pada awardee. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendii bagi awardee untuk dapat menyelaraskan berbagai amanah secara bersamaan.

Sebagai penyelenggara beasiswa, Desamind Indonesia tentu saja ingin menghambat pencapaian awardee untuk prestasi. Oleh karena itu, Desamind Indonesia memberikan kebijakan yang dinamis dengan tetap berpegang teguh pada kesepakatan awardee dan penyelenggara. (Yulia Susanti)

Pengumuman Tahap Akhir Beasiswa Desamind BerPijar

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Pengumuman

Beasiswa Desamind berPijar yaitu program pemberian bantuan dana pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Desamind Indonesia Foundation yang berkolaborasi dengan Global Future X by Pijar Foundation telah menetapkan 4 awardee berikut:

No Nama Asal Desa Asal Univ. Program
1 Devi Nurbaeti Desa Kalisongo Universitas Brawijaya Aksi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisongo Melalui Hasil Riset Pengolahan Buah Jeruk
2 Ego Ibnu Wijaksena Desa Sumber Bakt Universitas Teuku Umar Pengembangan Usaha Ikan Asap Yang Terjamin Keamanan Pangannya Sebagai Penyumbang Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi Perempuan Dan Pemuda Guna Mendukung Ekosistem Gambut Yang Lestari
3 Lalu Junaedi Halki Desa Senanggalih Lombok Institute of Technology Sosialisasi Dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-Destruktif Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Panen Madu Trigona Di Desa Senanggalih
4 Putri Felita Listiani Desa Pengkok Universitas PGRI Yogyakarta Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Pai Ubi Jalar Menuju Kelompok Ekonomi Produktif

Panitia mengucapkan terimakasih kepada 440 mahasiswa di seluruh Indonesia yang telah mendaftar dan berjuang dengan ide-ide pengembangan desa-desa di Indonesia yang sangat kreatif dan inovatif. Pada tahap seleksi administrasi, panitia telah menyaring 63 peserta yang berhak mengikuti tahap seleksi presentasi grand design. Kemudian panitia kembali menyaring 30 ide projek sosial terbaik untuk kembali bersaing pada seleksi wawancara.

Besar harapan kami agar ide-ide tersebut dapat direalisasikan bersama Desamind atau bersama dengan organisasi lain yang bergerak dengan semangat yang sama untuk membangun desa dan daerah tertinggal di Indonesia. Tetap semangat dan jangan berhenti mencoba untuk setiap kesempatan di masa yang akan datang.

Selamat kepada para calon Awardee yang telah terpilih. Semoga ide pengabdian yang telah disusun dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya dan berkontribusi untuk membangun desa-desa di Indonesia. Silahkan cek e-mail secara berkala untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari panitia.

Salam, Panitia rekruitmen Beasiswa Desamind Berpijar

Desamind, Ingat Bangsa, Ingat Desa!

Desamind Chapter Bogor X YRI Bersatu untuk Charity di Taman Baca Cijayanti

By Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release

Minggu, 7 Mei 2023 – Dalam rangka menjalin kerjasama, Desamind Chapter Bogor serta Youth Ranger Indonesia (YRI) melakukan Kolaborasi yang dilaksanakan dalam rangkaian acara Indonesia Youth Potential Camp 2023 yaitu salah satunya Charity #1Sekolah. YRI melakukan kerjasama dengan Desamind Bogor sebagai partner relawan dan Taman Bale Baca Cijayanti  (TBM BCC) untuk menjadi wadah tempat dilaksanakannya acara tersebut.

Kegiatan ini dipandu oleh Kania Dewi Maulina Sebagai MC perwakilan dari Desamind Bogor. Kania menyapa rekan serta adik-adik di taman baca dengan ceria, tidak lupa juga menyampaikan maksud dan tujuan dari Desamind Bogor x YRI pada sore hari itu.

Acara dilanjutkan dengan tujuan mencairkan suasana yaitu dengan kegiatan Ice Breaking yang dipandu oleh Fitrah dan juga Zilva ditemani oleh Gadis, Fazri, dan Wawan. Setelah ice breaking dilaksanakan, acara dilanjutkan dengan mendongeng bersama, kegiatan mendongeng dipandu oleh tim yang sama saat melakukan ice breaking, yaitu Fitrah, Kania,  dan juga Zilva.

Keseruan acara tidak hanya sampai mendongeng ria, setelah mendongeng kegiatan selanjutnya adalah calistung dan juga mewarnai, kegiatan calistung dan juga mewarnai disambut antusias oleh adik-adik Taman Baca Cijayanti.

Calistung bersama kakak-kakak Desamind dan YRI

Sesi terakhir serta akhir dari serangkaian acara sebagai puncak kegiatan kolaborasi acara tersebut adalah sesi pembuatan pohon harapan yang di pandu oleh perwakilan YRI yaitu Mas Dimas Dwi Pangestu dan Mba Siti Nurhaliza. Saat melakukan Pohon Harapan ini adik-adik diberikan sticky notes serta alat tulis dan menuliskan harapan masa depan serta cita-cita mereka lalu ditempelkan satu-persatu pada pohon harapan yang telah digambarkan oleh kakak-kakak. Tak lupa, selain pohon harapan ada juga sesi menulis rangkaian kata untuk semua yang hadir pada sore itu.

Pohon harapan adik-adik TBM BBC bersama Mas Dimas dan Kak Nurul

Setelah semua rangkaian acara selesai, harapannya kegiatan ini dapat diingat kembali oleh adik-adik dan menjadi kegiatan yang memberikan dapak positif bagi seluruh orang-orang yang hadir, serta harapan yang mereka tulis dapat menyalakan api semangat mereka dalam meraih prestasi dan menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas. Acara ditutup dengan foto bersama.

Sesi foto bersama

Desamind, Ingat bangsa, Ingat Desa! YRI, Gelora Api Pemuda.

Penulis: Nurfazriyanti Syawaliah, Bening Setara Bulan dan Melanz Togi Sihol Marito (Desamind Chapter Bogor)

Rumah Cerdas Indonesia, Impian Nyata Untuk Desa Dari Della Mariam Yollanda (Awardee Beasiswa Desamind 2.0)

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release, Program Unggulan Desamind

Della Mariam Yolanda akrab disapa Della merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0. yang berkuliah di jurusan Oseanografi, Universitas Padjajaran. Sepanjang masa kuliahnya, Della tidak hanya aktif dalam bidang akademik. Tapi, Della juga aktif di kegiatan non-akademik dengan mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Namun, Della juga tak melupakan perannya sebagai mahasiswa yang mempunyai inisiatif tinggi untuk memajukan desanya.

Momen yang mempertemukan Della dengan Beasiswa Desamind yaitu saat Della sedang mencari informasi beasiswa di Instagram. Ketika itu, Della tengah dalam pengerjaan proyek hibah dari Universitas Padjajaran yang akan selesai dan Della berinisiatif mencari beasiswa yang berfokus untuk memberikan pelatihan kepemimpinan. Hal inilah yang mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0. Berbekal tekat yang kuat dan kesungguhan hati, Della lolos dan berkesempatan menjadi Awardee Beasiswa Desamind 2.0.

Rumah Cerdas Indonesia, adalah projek taman baca yang mengantarkan Della sebagai Awardee Beasiswa Desamind 2.0 di Desa Kanangsari, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung. Rumah Cerdas Indonesia merupakan program yang digagas atas dasar mentoring dan diskusi dengan beberapa masyarakat untuk meningkatkan akses literasi, melalui best learning sebagai upaya meningkatkan pendidikan di desa setempat.

Bentuk kegiatannya meliputi kegiatan pengabdian masyarakat dengan belajar bersama anak-anak dengan belajar seperti membaca, mewarnai, dan mengaji serta bermain di Rumah Cerdas Indonesia. Selain itu, melakukan kegiatan pengadaan sanitasi dan sumber air bersih yang berkolaborasi dengan pemerintahan desa setempat. Kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengkajian kualitas air oleh mahasiswa yang nantinya air tersebut disalurkan melalui paralon ke rumah-rumah warga yang membutuhkan untuk keperluan harian dan konsumsi.

Kegiatan Belajar Bersama Anak-Anak

Output yang dicapai dari program ini adalah terbentuknya teman baca, yang dinamakan dengan Rumah Cerdas Indonesia sebagai tempat yang mewadahi peningkatan aktivitas literasi, numerasi, dan seni anak-anak di Desa Cikalong; tersalurkannya air bersih ke rumah-rumah masyarakat serta pengembangan masyarakat yang didapat melalui program sanitasi dan penyaluran air bersih; terbentuknya kader penggerak pemberdayaan desa dan literasi bagi Desa Cikalog.

Proses keberlanjutan Program Rumah Cerdas Indonesia berjalan dengan baik hingga saat ini, dan harapannya bisa menambah fasilitas, referensi pustaka, serta mampu melakukan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas terkait lainnya. Sedangkan program sanitasi dan sumber air bersih tengah dalam progres penyelesaian penyaluran ke semua rumah-rumah yang membutuhkan. Della mengatakan ia sangat mendapatkan manfaat dari program mentoring Beasiswa Desamind 2.0.

Program mentoring Beasiswa Desamind memberikan kesan yang mendalam dan memberikan kesempatan untuk belajar lebih terbuka dalam menghadapi masalah, masyarakat, dan menggagas suatu proyek. Selain itu juga mengajarkan keilmuan dan pemahaman baru dari pemateri yang ahli pada bidangnya, sebagaimana program Desamind Leader Camp (DLC) yang banyak merubah diri dalam melaksanakan aksi nyata untuk masyarakat.

“Terus mengevaluasi program-program yang Della proyeksikan dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan berusaha menerapkan ilmu yang dimiliki untuk diaplikasikan dalam elemen masyarakat serta berusaha memberikan dampak dengan melakukan projek sosial sesuai dengan keilmuan yang dimiliki” ujar Della sebagai keberlanjutan program.

Penulis: Arief Rahman Husein

Editor: Syifa Adiba, Putri Aulia Pasa dan Muhammad Ertam Hidayat