Skip to main content

DESAMIND.ID, (8/10) Desamind Indonesia kembali melaksanakan Mentoring Class untuk ketiga kalinya bagi awardee Desamind BerPijar. Aspek yang menjadi pokok bahasan adalah Marketing & Branding for Social Project dengan narasumber Raditya Yoke Prama, Marketing and Business Intern Pemimpin.id dan Product Specialist Kompas Gramedia.

Materi yang disampaikan Yoke yaitu perbedaan sales, marketing, dan branding. Ketiganya memiliki makna saling beririsan sehingga seringkali membingungkan sebagian orang. Yoke memberikan ilustrasi berupa kejadian peperangan untuk menjelaskan hal tersebut.

Sales diibaratkan sebagai garda terdepan, yaitu prajurit yang membawa pedang dan siap berhadapan dengan musuh. Marketing adalah seseorang yang membuat strategi agar peperangan dapat dimenangkan dengan cara layouting setiap prajurit. Sedangkan branding, diartikan sebagai reputasi dari sebuah tim.

Lebih detail, Yoke menekankan bahwa poin esensial yang harus dimiliki organisasi non-profit oriented yaitu marketing dan branding. Sales bukan lagi menjadi tujuan akhir dari proyek sosial, karena inside the product/business harus lebih dahulu disiapkan.

Dua strategi marketing versi Yoke yang impactfull, yaitu Low-hanging fruit dan 360 marketing. Pertama, Low-hanging fruit yaitu menjadikan orang atau organisasi terdekat menjadi pangsa pasar produk. Prinsip ini biasanya digunakan para wirausaha untuk mendapatkan keuntungan cepat dengan biaya minimal. Kedua, 360 marketing ecosystem merupakan prinsip yang dimiliki setiap perusahaan dengan menyiapkan lima komponen yaitu strategi, digital, tradisional, outstretch, dan platform.

Di penghujung sesi, para penerima Beasiswa Desamind berPijar diberikan keleluasaan mendiskusikan berbagai tantangan terkait branding dan marketing yang kemudian diberikan umpan balik solusi oleh narasumber. Harapannya, mentoring class ini menjadi bekal dalam pelaksanaan proyek sosial di desa masing-masing.

Penulis : Meilani Pertiwi