Jagongan merupakan program dari divisi program strategis bertujuan sebagai tempat berdiskusi dan saling tukar pikiran mengenai permasalahan di desa. Kata ‘Jagongan’ berasal diambil Bahasa Jawa “njagong” berarti duduk santai bersama kawan, untuk menjalin hubungan yang erat dan membangun komunikasi yang baik.
Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Pakijangan dengan topik “Peran Anak Muda Dalam Meningkatkan Kualitas Pemimpin Karang Taruna Desa Pakijangan”. Rangkaian kegiatan dibuka oleh Mohamad Reza selaku master of ceremony dilanjutkan dengan sambutan oleh Khoirun Nisa’ selaku Kepala Desa Desamind Chapter Pasuruan.
“Adanya jagongan ini bisa memfasilitasi teman-teman karang taruna dimana kedepannya diharapkan dari pikiran-pikiran kreatif pemuda untuk desa Pakijangan,” ungkap Nisa’.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Rifai, anggota Chapter Division Desamind Pusat juga selaku penggerak Karang Taruna Desa Pakijangan. Ia menyampaikan Jagongan mendapat respon baik dari pengurus karang taruna dan berharap kedepannya kegiatan jagonan dapat dilaksanakan kembali.
Terdapat pula penyampaian materi mengenai “Leadership: Kenali Gaya Kepemimpinanmu” oleh Bayu Wardhana, Kepala Divisi Program Strategis. Materi yang diberikan relevan dengan permasalahan yang ada di karang taruna, salah satunya berkaitan dengan minimnya literasi.
Setelah fokus pemaparan materi selesai, lanjutkan dengan fun game “Mari Bermain Tebak Lagu” yang mana peserta akan diberikan potongan lirik yang akan disampaikan oleh Mbak Google.
Tidak sampai disitu, acara dilanjutkan dengan diskusi bersama (bounding) yang terbagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan permasalahan yang ada di karang taruna dan di desa Pakijangan serta memberikan solusi dari masalah tersebut.
Setelah hasil diskusi dipresentasikan di depan oleh perwakilan masing-masing kelompok, ternyata masih banyak keinginan pemuda desa untuk kemajuan Pakijangan yang belum ter-realisasikan. Beberapa permasalahannya meliputi minim literasi: perpustakan desa tidak beroperasi, bumdes tidak berjalan, bantuan pemerintah kurang tepat sasaran, pemuda kurang produktif sekitar 30%, dan lain sebagainya.
Hal inilah yang menjadi catatan untuk Desamind Chapter Pasuruan kedepannya. Harapannya secara perlahan permasalahan di atas dapat diatasi secara perlahan.
Penulis : Khoirun Nisa’
Editor : Sanita Sitinjak