Purbalingga (01/06) – Upaya meningkatkan kesadaran literasi digital masyarakat terus diperkuat oleh Sahabat Digital Cakra, Satgas Literasi Digital yang dibentuk melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Literasi Digital Lawan Hoaks dan Judi Online pada Sabtu, 31 Mei 2025 oleh Tim Program Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka sukses menggelar kegiatan edukasi door-to-door kepada masyarakat Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Sebanyak 70 siswa dari PKBM Cakra bersama 26 pendamping diterjunkan langsung ke lima dusun untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan hoaks dan bahaya judi online. Dengan pendekatan langsung ke rumah-rumah warga, kegiatan ini menjadi bentuk pembelajaran kontekstual yang menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan riil masyarakat.

Gambar 1. Penerjunan Sahabat Digital Cakra Sosialisasi ke Masyarakat
M. Raihan Al Fauzan, Kepala PKBM Cakra menyambut positif adanya kegiatan ini. Program sosialisasi door to door dinilai mampu menggerakkan siswa mengaplikasikan ilmunya dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Kami mengapresiasi dukungan dari tim P2AD UMS, Desamind Indonesia dan semua pihak yang telah terlibat. Inisiatif ini bukan hanya meningkatkan kompetensi siswa, tetapi juga berdampak langsung bagi warga,” ujar Fauzan.
Irfa Diani, salah satu siswa PKBM Cakra, mengaku mendapat pengalaman dalam memperluas cara pandangnya terhadap peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat.
“Ini pengalaman pertama saya turun langsung ke masyarakat. Saya belajar banyak hal, mulai dari cara berkomunikasi efektif hingga menyampaikan informasi penting seperti literasi digital,” ungkap Irfa.

Gambar 2. Sosialisasi Literasi Digital Cegah Hoaks dan Judol kepada Masyarakat
Respon positif pun datang dari warga yang merasa terbantu dengan informasi yang dibagikan secara langsung dan interaktif.
“Sekarang saya jadi lebih paham bagaimana menghadapi berita yang tidak jelas dan menghindari aplikasi-aplikasi judi online yang sering muncul,” ungkap Umiyah, warga RT 02 RW 06 Desa Cipaku.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemuda dapat menjadi motor perubahan sosial di tingkat akar rumput. Diharapkan, model edukasi door-to-door ini bisa menjadi praktik baik yang direplikasi di wilayah lain dalam upaya membangun masyarakat yang cakap digital dan tahan terhadap disinformasi.
Author: Ahmad Zamzami
Editor: Putri Aulia Pasha
