Lelogama, NTT, Tim Desamind Research and Training Center mengikuti kegiatan Visit yang dilakukan oleh PIMengajar dari CT Arsa Foundation, Yayasan yang didirikan oleh Chairul Tanjung dan Istrinya ibu Anita. PIMengajar sendiri merupakan sebuah program mengiriman guru muda ke berbagai sekolah di daerah pelosok Indonesia untuk mendukung peningkatan kualitas Pendidikan di daerah. Para guru muda tersebut ditempatkan selama satu tahun, salah satunya adalah di SD Negeri 2 Lelogama, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Tim Desamind yang terdiri dari Hardika Dwi Hermawan dan Sakti Krisna Wijaya dilibatkan untuk berkolaborasi dalam pelaksanaan visit kali ini sekaligus memberikan pelatihan literasi digital bagi guru dan siswa di sekolah tersebut. Keberadaan internet dan teknologi informasi yang makin meluas ke pelosok negeri perlu diimbangi juga dengan pemanfaatan yang optimal untuk mendukung peningkatan kualitas Pendidikan, terlebih peran teknologi informasi dalam mendukung pembelajaran sangatlah signifikan.
Kegiatan visit diawali dengan upacara penyambutan pada hari Minggu, 28 April 2024. Kegiatan disambut dengan tarian penyambutan yang ditampilkan oleh anak-anak dan pengalungan kain tenun kepada tamu, yaitu tim dari CT Arsa Foundation dan Desamind Indonesia Foundation. Kegiatan pembukaan juga dilanjunkan dengan penampilan pembacaan puisi dan fashion show pakaian adat khas Nusa Tenggara Timur yang juga dilakukan oleh siswa-siswi SD N 2 Lelogama. Dalam sabutannya, pihak CT Arsa yang diwakili oleh Bapak Azhar menyampaikan bahwa kunjungan kali ini bertujuan untuk memantau perkembangan program dan keterdampakan guru muda di sekolah, sekaligus pemberian pelatiahan literasi.
Hari kedua di Lelogama, Senin, 29 April 2024 diisi dengan serangkaian kegiatan yang cukup padat, mulai dari pelaksanaan shooting pengambilan kopi dan proses pengeolahan kopi dan juga pelaksanaan pelatihan literasi digital bagi guru. Pelatihan Literasi Digital bagi guru diisi dengan pemberian materi terkait TPACK dan juga perkembangan teknologi media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mendukung pembelajaran yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan. Guru juga diajak untuk berpartisipasi membandingkan karakteristik media jaman mereka bersekolah dan saat ini. Kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktek penggunaan Chat GPT untuk memberikan referensi konsep pembuatan power point materi pembelajaran yang diberikan oleh Sakti Krisna Wijaya. Guru sangat antusias mengikuti dari awal hingga akhir. Kegiatan dilanjutkan dengan melihat pameran hasil karya siswa di ruang kelas dua, dimana siswa membuat rumah bulat khas NTT dan juga kolase foto-foto kegiatan mereka selama didampingi guru muda.
Hari ketiga di Lelogama, Selasa 30 April 2024 dilanjutkan dengan belajar proses pembuatan kain tenun khas NTT dan juga pelatihan literasi digital bagi siswa-siswi. Siswa/I diajarkan bagaimana teknologi dapat membantu mereka meraih impian dan cita-cita apabila dimanfaatkan dengan baik, pelatihan diawali dengan belajar di dalam kelas, kemudian sianghari dengan belajar di pinggir sungai. Aktivitas belajar dipinggir sungai dan bukit sangat menyenangkan, siswa diberikan materi tentang landasan cara berpikir komputasional secara ringan dan menyenangkan. Anak-anak mencoba memecahkan beberapa kode dan akhirnya membuat tulisan “LELOGAMA” serta praktik menggunakan teknologi virtual reality. Kegiatan di hari ketiga cukup padat, selain pelatihan, kunjungan ke sumber air, pemberian vitamin juga dilakukan, dan lomba makan krupuk juga menjadi agenda yang menarik bagi anak-anak untuk diikuti.
Sakti Krisna Wijaya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berkesan dan bermakna, dimana membuat dirinya lebih memahami terkait kondisi Pendidikan Indonesia di daerah 3T serta peran anak muda untuk terlibat didalamnya dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Hardika juga menambahkan, semoga kedepannya dapat berkolaborasi Kembali dengan PImengajar dari CT Arsa Foundation untuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan berikutnya.