Skip to main content
Tag

Berita Terkini

Wisuda dan Monev Akhir Awardee Beasiswa Desamind 1.0, “Satu Tahun Menjadi Awardee, Seumur Hidup Menginspirasi.”

By Berita Terkini, Press Release

Minggu, 2 Januari 2022 – Desamind Indonesia Foundation sukses menyelenggarakan acara Monitoring & Evaluasi (Monev) dan Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0 secara daring. Acara ini menandakan berakhirnya pemberian beasiswa kepada para awardee beasiswa yang telah diseleksi oleh para juri pada 30 November 2020 lalu. 

Acara ini dihadiri oleh seluruh Awardee Beasiswa Desamind 1.0, mentor awardee merangkap juri, Awardee Beasiswa Desamind 2.0, dan divisi Program Development sebagai panitia acara. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC, Fiki Nila dari divisi Program Development dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Hardika Dwi Hermawan, M.Sc(ITE) selaku President Director Desamind Indonesia Foundation.

“Sumber daya terbesar yang dimiliki Indonesia bukan Sumber Daya Alamnya, tetapi Sumber Daya Manusianya itu sendiri. Kalau Sumber Daya Alamnya bagus, tapi Sumber Daya Manusianya tidak diolah dengan bagus, bisa jadi kita hanya merusak lingkungan. Harapannya, pengalaman yang didapatkan di lapangan akan menjadi momen berharga untuk diingat bahwa ada anak-anak yang menunggu saya untuk kembali ke Indonesia dan mengabdi”, ujar Kak Dika

Kak Dika menutup sambutan dengan sebuah quote “Jika kita tidak bisa menjadi jalan raya, cukup menjadi jalan setapak yang dapat dilalui oleh orang. Jika kita tidak bisa menjadi matahari, cukup menjadi lentera yang dapat menyinari sekitar. Jika kita tidak dapat menjadi obor di Jakarta, cukup dengan menjadi lilin-lilin di desa yang bisa menerangi lebih dari 70 ribu desa”.

Sambutan kedua oleh Evi Lestari, B.Ed selaku trustee (pembina) dari Yayasan Desamind Indonesia Foundation. “Harapannya, nilai-nilai kebermanfaatan yang terlahir melalui program yang sudah terlaksana ini terus mengalir dan berlanjut meskipun nanti sudah wisuda dan selesai.” 

Mba Evi mengakhiri sambutannya dengan memberikan pesan bahwa tidak cukup untuk menjadi baik dan sukses, tetapi perlu ada usaha, kepedulian, semangat mengambil peran, dan peka terhadap sekitar sehingga kita dapat membawa jejak-jejak kebaikan di muka bumi. Setelah sambutan, dilanjut dengan penyampaian hasil monev awardee beasiswa Desamind 1.0 yang diurutkan berdasarkan undian. Setiap awardee diberikan waktu 15 menit untuk mempresentasikan program dan tanya jawab.

Presentasi pertama disampaikan oleh Emi Triani yang dimentori oleh Lailati Rohmah dengan Program Baladesa.id. Program ini bertujuan untuk merevitalisasi komponen penggerak desa, mengajak pemuda bagaimana caranya berkontribusi di desanya masing-masing dengan memberikan edukasi mengenai desa. Beberapa programnya antara lain membentuk sekolah desa dan karang taruna, projek sosial (omah dhewe) sebagai tempat literasi dan pengembangan anak-anak desa. Program ini dilaksanakan di desa Bantengan, Karanggede, Boyolali. Selengkapnya bisa dilihat di Instagram @baladesa_id.

Bagas Primandaru yang dimentori oleh Evi Lestari menyampaikan hasil monev program Bumi Trikarso: Dari Desa Untuk Indonesia. Program dari Bumi Trikarso yaitu memanfaatkan lahan Desa Trikarso, Kec. Sruweng, Kebumen yang masih kosong dengan menanam tumbuhan yang bernilai jual, seperti lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik dan minuman lidah buaya. Info selengkapnya bisa dilihat di Instagram @bumi_trikarso.

Selanjutnya, presentasi disampaikan oleh awardee ketiga yaitu Aan Munandar yang dimentori oleh Zakky Muhammad Noor dengan program Lingkar Dahan. Berangkat dari masalah banyaknya dijumpai sampah organik ranting dan kayu di Desa Sendangsari, Sleman, Yogyakarta. Aan berinisiatif untuk mengolah sampah tersebut menjadi produk layak jual, salah satunya jam dinding kayu yang diberi nama “Divine Timepiece”. Info lengkapnya bisa dilihat di Instagram @lingkar.dahan.

Awardee keempat yang menyampaikan program adalah Aulia Syifa Ardiati yang dimentori oleh Dita Puji Rahayu dengan program Kianmembumi.id. Berangkat dari masalah pencemaran udara dan penurunan pendapatan karena COVID-19, Syifa merancang program pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Adipala, Kabupaten Cilacap. Produk yang dihasilkan berupa penanaman kangkung, pemberdayaan kebun KWT, pembuatan abon lele, pembuatan pupuk kompos, dan lain sebagainya. Info selengkapnya dapat dilihat di Instagram @kianmembumi.id.

Terakhir Alfiana Eka Priyanika yang dimentori oleh Hardika Dwi Hermawan menyampaikan monev program Menyapa Lereng Merapi. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat guna meningkatkan kualitas pendidikan di Dukuh Gilir Pasang dan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kec. Kemalang, Kab. Klaten. Program dari Menyapa Lereng Merapi ini antara lain Waste scholarship, rumah belajar lentera, dan mentorship. Info mengenai program ini dapat dilihat di Instagram @menyapa.lerengmerapi.

Dokumentasi sesi monev: presentasi program oleh salah satu awardee

Setelah awardee menyampaikan hasil monev dan ditanggapi oleh juri, acara selanjutnya yaitu Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0. Wisuda dilakukan simbolis dengan penyerahan sertifikat kepada para awardee dan para mentor disertai sepatah kata dari mereka. 

Penyerahan sertifikat diawali oleh Aan Munandar dengan mentor Zakky Muhammad Noor, Alfiana Eka dengan mentor Hardika Dwi Hermawan, Aulia Syifa dengan mentor Dita Puji Rahayu, Bagas Primandaru dengan mentor Evi Lestari, dan terakhir Emi Triani dengan mentor Lailati Rohmah. Acara selanjutnya yaitu pembacaan surat keputusan mengenai penetapan kelulusan Awardee Beasiswa Desamind 1.0 dan diakhiri dengan penutup dan sesi foto bersama. 

Dokumentasi sesi foto bersama di akhir acara

Yulia Susanti, selaku PIC Program Beasiswa Desamind 1.0 ini berharap semoga para alumni Beasiswa Desamind 1.0 dapat memberikan dampak dan kebermanfaatan di setiap pijakan bumi. Desamind, Ingat Bangsa Ingat Desa!

Penulis : Kamilya Anjani Putri
Editor : Hardika Dwi Hermawan dan Putri Aulia Pasa

Tradisi Unik: Tidak Dikubur dan Tidak Berbau Busuk, Jenazah di Desa Trunyan Hanya Diletakkan Begitu Saja

By Berita Terkini, Ensiklopedia Desa

Di kancah nasional maupun internasional, Bali tidak hanya dikenal sebagai pulau yang sangat indah, tapi juga sebagai tempat wisata. Selain keindahannya yang mempesona, keanekaragaman budaya di Pulau Dewata ini dapat membuat wisatawan terkagum-kagum. Salah satu daya tarik yang ada di Pulau Seribu Pura ini adalah Desa Trunyan yang terletak di daerah terpencil Bali, tepatnya di sebelah timur Tepi Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Desa Trunyan mungkin sudah tidak asing di telinga para pembaca sekalian. Akan tetapi, sekedar untuk me-refresh ulang ingatan yang agak luntur, mari simak seluk beluk Desa Trunyan berikut ini. Desa Trunyan adalah salah satu desa tertua yang ada di Bali. Diperkirakan jarak dari Denpasar menuju ke Kecamatan Kintamani ± 66.8 KM dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 56 menit.

Read More

Gerakan Mahasiswa Masbagik Melalui Sasak Care Community Pada Masa Pandemi Covid-19

By Berita Terkini, Ensiklopedia Desa, Pemberdayaan Kepemudaan

Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat berat bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat, hal ini diakibatkan oleh adanya wabah pandemi Covid-19. Wabah pandemi Covid-19 telah merubah merubah sendi-sendi kehidupan masyarakat, baik dari sisi ekonomi, politik, keamanan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan lainnya.

Read More

Internal Mentoring #2 Divisi Public Relation Desamind dengan Tema Mastering Public Speaking: Pelatihan MC dan Moderator

By Berita Terkini, Press Release

Kamis, 26 Agustus 2021 – Setelah sukses menggelar acara mentoring internal pertama beberapa pekan lalu, Divisi Public Relation Desamind kembali melaksanakan mentoring internal kedua pada Kamis malam (26/08/2021). Tema yang diusung pada sesi kali ini adalah “Mastering Public Speaking: Pelatihan MC dan Moderator”. Tidak berbeda dengan kegiatan sebelumnya, mentoring internal kedua ini juga dibutuhkan oleh para Associate Divisi Public Relation guna meningkatkan kemampuan Public Speaking saat melakukan hubungan kerjasama antara Desamind dengan pihak luar.

Menghadirkan pembicara yakni Meilinda Putri Wijayanti, S.T., mahasiswi S2 Institut Teknologi Bandung yang sudah malang-melintang berperan sebagai MC dan moderator di berbagai acara, mulai dari tingkat Fakultas hingga tingkat Nasional. Acara yang diselenggarakan pada Kamis malam tersebut berhasil mendapat antusiasme dari peserta pelatihan yang hadir. Terlihat peserta yang hadir pada acara webinar kali ini berjumlah 78 orang dengan komposisi 42 orang berasal dari pengurus Desamind Pusat, 21 orang dari pengurus Desamind Chapters, dan 15 orang peserta dari LLD Community.

Sesi foto bersama acara Webinar Internal Mentoring 2.0

Pemateri yang kerap dipanggil kak Putri ini sudah mengantongi banyak pengalaman menjadi Master of Ceremony, Moderator bahkan Speaker di berbagai acara selama masa kuliahnya hingga sekarang. Sehingga, dapat dilihat dari konten materi pada acara webinar tersebut yang berisi “daging semua”, seperti istilah yang diutarakan beliau.

Acara ini berlangsung sekitar dua jam dan diawali dengan pembukaan langsung oleh moderator acara, yakni Kamilya Anjani Putri dari divisi Public Relation. Kemudian, dilanjutkan dengan foto bersama di awal acara oleh seluruh peserta, pembacaan timeline, dan penyampaian sambutan oleh Presiden Direktur Desamind, Hardika Dwi Hermawan,S.Pd., M.Sc(ITE). Setelah sambutan dan pembacaan profil pemateri, acara berlanjut ke pemaparan materi dari kak Putri dan sesi QnA.

Penyampaian materi berlangsung sekitar 60 menit. Kak Putri membuka materi dengan memperkenalkan diri dan berbagi pengalaman beliau sekitar 15 menit. Kemudian, beliau melanjutkan dengan pembahasan awal mengenai definisi public speaking. Beliau juga menjelaskan mengenai kunci dari public speaking yang dibatasi hanya dua komponen, yakni ide dan rasa percaya diri. Setelahnya, Kak Putri menjelaskan tentang pentingnya kemampuan public speaking, manfaat, tips dan trik memiliki kemampuan komunikasi yang bagus, lalu diakhiri dengan teknik menjadi MC dan moderator yang baik.

Sesi penyampaian materi oleh Pemateri, Kak Putri

Setelah sesi materi berakhir, maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Moderator mengambil alih acara lalu menunjuk peserta yang hendak bertanya kepada pemateri. Sesi tanya jawab berlangsung dengan baik dan atraktif. Pertanyaan diajukan dan langsung dijawab oleh kak Putri (pertanyaan tidak ditampung terlebih dahulu). Ada perkataan Kak Putri yang penulis catat sebagai quote yang bagus. “Great things never come from your comfort zone,” yang berarti hal-hal besar tidak akan datang dari zona nyamanmu. Hal yang ditekankan oleh kak Putri pada mentoring kali ini adalah tetap mencoba, berani menghadapi tantangan, jangan menyerah, dan perbanyak koneksi.

Setelah sesi tanya jawab berakhir, ada closing statement yang disampaikan oleh kak Putri dan selanjutnya acara ditutup oleh moderator. Seperti mentoring sebelumnya, harapannya mentoring kali ini juga dapat meningkatkan kemampuan public speaking dan komunikasi yang baik bagi para anggota divisi Public Relation Desamind dan peserta yang hadir pada umumnya. Dengan begitu, peserta dapat melakukan komunikasi yang efektif, bukan hanya sekadar berbicara tanpa tujuan yang jelas.

Pengiriman Donasi Pakaian ke Yogyakarta

Membanjirnya Donasi Pakaian untuk Kampung Duofo, Papua dalam Kolaborasi Aksi Donasi Pakaian

By Berita Terkini, Press Release

Senin, 16 Agustus 2021 – Desamind Chapter Purbalingga telah mengirimkan donasi berupa pakaian layak pakai untuk disalurkan kepada warga di Kampung Duofo, Timika, Papua. Kegiatan donasi ini merupakan kolaborasi antara Desamind Chapter Purbalingga, Orbit Paper, Elemenesia Foundation, dan Yasara Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan pakaian layak pakai kepada warga di Kampung Doufo.

Read More
Penyampaian Materi oleh Zakky Muhammad Noor, S.E. dibersamai Dwi Purworahayu, S.Psi. sekalu moderator

Serunya Peringatan Hut Ri Ke-76 dalam Rangkaian Acara Semarak Kemerdekaan Bersama Desamind Chapter Purbalingga X Desamind Chapter Bandung yang Diadakan Secara Virtual

By Berita Terkini, Press Release

17 Agustus 2021 – Desamind Chapter Purbalingga (DCP) kali ini berkolaborasi dengan Desamind Chapter Bandung (DCB) untuk bersama-sama meramaikan HUT RI yang ke-76 yang diadakan pada hari Selasa (17/08/2021) pukul 13.35 WIB. Acara Semarak Kemerdekaan yang digelar tersebut mengangkat tema “Meningkatkan Kapasitas Diri Lewat Komunitas Sosial”. Acara ini diikuti oleh 32 orang mencakup pemateri, perangkat DCP dan DCB, serta tamu undangan, dengan menggunakan dress code bertemakan “merah putih”.

Read More

WEBINAR MIND CLOUD 7.0 DESAMIND BERTEMAKAN BEASISWA LPDP MENDAPAT ANTUSIASME TINGGI DARI LEBIH 700 PESERTA

By Berita Terkini, Press Release

Jum’at, 30 Juli 2021 — Desamind kembali menggelar acara Mind Cloud yang ketujuh kalinya pada Jum’at malam (30/07/2021). Acara Mind Cloud 7.0 ini merupakan salah satu program unggulan Desamind selain Beasiswa Desamind, Mind Talk, dan Desamind Leadership Camp (DLC).

Acara Mind Cloud 7.0 kali ini mengusung tema “Gerbang LPDP: Perjalanan Menuju Sebuah Petualangan Meraih Asa, Cita, dan Cinta”. Acara ini menghadirkan tujuh pembicara awardee Beasiswa LPDP sebagai pembicara yang dipandu oleh seorang moderator yang juga merupakan awardee Beasiswa LPDP. Acara ini sukses menarik minat peserta sebanyak 725 orang yang berasal dari berbagai macam latar belakang dan sekitar 68%-nya berasal dari desa. Hal lain yang membuat acara ini lebih spesial yaitu semua pembicara acara hingga moderator merupakan Executive of Desamind 2.0.

Rangkaian acara dibuka oleh Master of Ceremony (MC) yaitu Thoriqul Falah dari divisi Growth Management. Setelah sesi pembukaan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Zakky Muhammad Noor yang juga menjabat sebagai Managing Director di Desamind. “Kita ingin membentuk agen-agen baru, orang-orang yang punya pendidikan tinggi tapi juga tetap melek sama grass root-nya. Karena yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang memiliki world-class competency, kuliah ke Luar Negeri tapi kalau teman-teman tidak balik lagi ke masyarakat, tidak melihat ‘akar rumput’ itu sama aja bohong teman-teman,” ujar Zakky. Ia juga menambahkan bahwa LPDP sangat menjunjung tinggi kontribusi balik lagi ke Indonesia. Oleh karena itu, dalam acara ini akan membahas tentang teman-teman awardee Beasiswa LPDP yang turut berkontribusi untuk Indonesia melalui Desamind.

Acara Mind Cloud 7.0 yang berlangsung pada Jum’at malam (30/07/2021)

Setelah sambutan berakhir, acara dilanjutkan dengan pengenalan moderator acara yaitu Edi Setiawan yang merupakan anggota divisi Secretariat di Desamind yang juga penerima Beasiswa LPDP 2021. Edi, sebagai moderator acara memandu jalannya diskusi dari awal hingga akhir. Sebelumnya, ada sesi penayangan video profil LPDP untuk mengenal lebih jauh mengenai beasiswa dari Kementerian Keuangan RI ini.

Memasuki acara inti, acara Mind Cloud 7.0 terbagi menjadi dua sesi yang berhasil dikemas dengan menarik. Sesi pertama yakni diskusi mengenai beasiswa LPDP Dalam Negeri yang diisi oleh Ujang Hartanto, S.Pd, M.Acc  dari divisi Finance, Laila Rohmah, S.Pd dari divisi Secretariat yang juga menjabat sebagai Direkturnya, dan Dita Puji Rahayu, S.Pd., M.Pd, Direktur divisi Growth Management. Diskusi berjalan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta yang sudah dituliskan sebelumnya. Tidak langsung beranjak ke sesi dua, acara ini menyisipkan kegiatan Ice Breaking setelah Closing Statement sesi 1. Trik ini cukup efektif mengembalikan semangat dan antusias peserta dan sebagai cooling down sebelum beranjak ke sesi kedua.

Sesi diskusi 1 dengan awardee Beasiswa LPDP Dalam Negeri.

Berlanjut ke sesi kedua, kali ini juga tidak kalah menariknya. Diskusi ini mengenai Beasiswa LPDP Luar Negeri, yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc(ITE) yang juga merupakan Founder dan President Director of Desamind, Syifa Adiba, S.Hum, MDigHmnPubC yang juga direktur divisi Public Relation, Lily Suherlina Ahmad, S.Si., M.Sc dari divisi Program Development, serta Hafidzah, B.BA., M.Sc dari divisi Finance.

Serupa dengan diskusi pertama, sesi diskusi kedua ini juga lebih kepada tanya jawab dan diskusi ringan tentang pengalaman kuliah di luar negeri dan tips triknya agar lolos beasiswa LPDP Luar Negeri. Diskusi ini memberikan cerita yang mungkin jarang didengar orang serta pengalaman unik saat berkuliah di negeri orang. Hal ini membuka insight baru bagi para calon pendaftar beasiswa LPDP ataupun orang lainnya. Setelah diskusi dan tanya jawab pertanyaan dari peserta acara Mind Cloud 7.0 selesai, sesi ini diakhiri dengan Closing Statement dari keempat pembicara. Rangkaian diskusi ini diutup oleh Edi sebagai moderator dan dikembalikan kepada MC.

Sesi diskusi 2 dengan awardee Beasiswa LPDP Luar Negeri.

Acara kemudian diakhiri oleh Thoriq sebagai MC setelah penyampaian info program #1000untukdesa oleh perwakilan dari divisi Donation and Fundraising. Tidak lupa jargon Desamind, Ingat Bangsa Ingat Desa pada akhir acara dan foto bersama. Seperti tujuannya dan yang telah disampaikan saat sambutan, Desamind sebagai wadah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat berkontribusi bagi Indonesia dengan aksi kecil namun berdampak besar dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Harapannya, suksesnya acara ini dapat memberikan motivasi kepada peserta Mind Cloud 7.0 dan masyarakat Indonesia umumnya untuk berani bermimpi dan bercita-cita besar untuk kemajuan Indonesia.

Bagi yang ingin melihat rekaman kegiatan Mind-Cloud 7.0, silahkan dapat klik link di bawah ini:

Mind Talk 2.0 di Lereng Merbabu “Aku Guru Terbaik Bagi Anakku di Rumah”

By Berita Terkini

Penulis: Abdul Aziez / Editor: Yulia Susanti

Mind Talk merupakan program rutin Desamind yang diselenggarakan di suatu desa dalam bentuk pelatihan, pemberdayaan, diskusi, sharing, seminar atau talkshow dan sejenisnya dengan mengangkat tema yang disesuaikan dengan kondisi di desa.

Mind Talk 2.0 Hari Pertama di Lereng Merbabu

Setelah sukses di event pertama Mind Talk 1.0 di Desa Sugihan pada tahun 2020, Desamind berkolaborasi dengan Mata Garuda LPDP mengadakan kembali Mind Talk 2.0 di Desa Pogalan Kec. Pakis Kab. Magelang, sebuah desa yang terletak di Lereng Gunung Merbabu. Kegiatan ini juga didukung oleh BEM KM Universitas Tidar Magelang. Meski memiliki keindahan alam di desa tersebut menyimpan sebuah permasaslah serius di masa pandemi Covid-19 yaitu soal pendidikan. Sinyal internet yang tidak memadai menjadi salah satu penghambat belajarnya anak-anak di desa Pogalan. Mengingat, anak-anak sekolah saat ini diarahkan sekolah dari rumah secara virtual. Sedangkan guru tidak bisa memantau secara langsung para anak didiknya yang membuat siswa kesulitan dalam mengumpulkan tugas. Apalagi, para orang tua lebih sibuk bertani sehingga kurang mengontrol penggunaan gawai anak-anaknya.

Mind-Talk 1.o Hari Pertama Bersama Warga Lereng Merbabu

Hal itu yang melatarbelakangi Desamind dan Mata Garuda LPDP mengadakan kegiatan Mindtalk 2.0 bertajuk “Aku Guru Terbaik Bagi Anakku di Rumah” yang diselenggarakan pada Minggu-Senin, 21-22 Februari 2021. Menghadirkan narasumber Dita Puji Rahayu (Dosen Muda IPA Universitas Negeri Yogyakarta yang juga Associate Divisi Community Management Desamind) yang bercerita pengalaman tentang anak desa dengan segala keterbatasannya mampu meraih berbagai beasiswa hingga berhasil menjadi dosen di usia muda. Kami berharap dari cerita dari Dita Puji Rahayu memotivasi para orang tua agar memberikan dorongan kuat pada anaknya untuk menempuh pendidikan tinggi dengan cara mencari beasiswa. Dilanjutkan dengan pembiacara kedua Nawang Diani (Volunteer Yayasan Keluarga Kita) yang memaparkan materi tentang parenting. Hari pertama dihadiri oleh 30 ibu rumah tangga yang antusias bertanya.

Ahmad Luthfi dan Nur Kholifah Bersama anak-anak Desa Pogalan

Hari berikutnya diadakan Forum Grup Discussion (FGD) dengan para pengajar di SDN 3 Pogalan dan SMPN 5 karena menjadi pengajar di daerah tertinggal memiliki tantangan yang sangat berat. Narasumber di hadirkan khusus untuk sharing bersama dalam mencari solusi terbaik dalam inovasi pendidikan di masa pandemi.  Hardika Dwi Hermawan (Dosen PTI Universitas Muhammadiyah Surakarta) memberikan pemahaman kepada para pengajar tentang pola komunikasi antara guru dan murid sehingga murid dapat lebih tertarik dalam mempelajari materi, dan pemanfaatan teknologi berbasi low tech environment untuk memudahkan dalam pemberian materi pada siswa. Kegiatan FGD dihadiri sekitar 20 guru.

Mind-Talk 2.0 Hari Kedua Forum Group Discussion

Desamind berharap kegiatan seperti ini terus berlangsung untuk mengurangi disparitas kualitas pembelajaran diwilayah yang jauh dari akses dan terdampak pandemi.