DESAMIND.ID – Rabu (09/08) Kelas Pengembangan Awardee Beasiswa Desamind berPijar diselenggarakan selama tiga pekan berturut-turut, yaitu pada tanggal 9, 16, dan 23 Juli 2023. Pada pekan pertama, penerima beasiswa mendapat materi tentang Know Your Project Well 101 bersama Joko Susilo, Founder Gunungkidul Menginspirasi.
Pada pekan kedua, para awardee mendapat materi yang tidak kalah menariknya dari materi pertama, yakni Make Your Project Influential. Pada materi ini mereka berkesempatan untuk mendengarkan paparan langsung dari Zukruf Novandaya, Director Program & Comdev ID Next Leader.
Para awardee berkesempatan menyimak materi Ultimate Guide For Project Collaboration pada pekan terakhir bersama narasumber Leody Sarmanella, Program Strategist Manager dan Anthony Marwan Dermawan, Policy Specialist dari Pijar Foundation sekaligus mitra Desamind dalam program Beasiswa Desamind berPijar. Rangkaian Self Improvement Class merupakan kegiatan pembekalan yang sangat membantu langkah awal awardee dalam memulai proyek sosial.
Pada kelas pertama, awardee melakukan praktik pembuatan Customer Empathy Board (CEB) dan Crazy Eight (CE). Awardee Beasiswa Desamind berPijar diarahkan untuk membuat rancangan dengan tiga poin yang mendasar, yakni: isu, target, dan konteks yang berkaitan dengan proyek sosial di desa masing-masing.
Dari ketiga poin tersebut kemudian diturunkan pada penerapan kebutuhan yang akan dilakukan mencakup Pain, Gain, Ideate. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi potensi dan peluang, merumuskan kerangka masalah dan alternatif solusi, serta mempertimbangkan pelatihan, monitoring, evaluasi, dan target luaran. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk menentukan Smart Objective sebagai metode yang digunakan dalam penetapan tujuan.
Pada akhir sesi, awardee mendapatkan materi teknik brainstorming dengan menggambarkan sketsa desain produk produk dalam waktu 8 menit. Kesan awardee Beasiswa Desamind berPijar yang mengikuti kelas ini sangat antusias dan turut aktif dalam diskusi.
Gambar 1. Kelas Pengembangan Week 1
Kelas kedua, Zukruf Novandaya mengajak kelima Awardee Beasiswa Desamind Berpijar yaitu: 1) Dian Arifando Rusyadi, 2) Devi Nurbaeti, 3) Ego Ibnu, 4) Putri Felita Listiani, 5) Lalu Junaedi Halki untuk praktik menentukan divisi yang dibutuhkan dalam proyek sosial di desa yang dituju.
Kemudian, awardee diajak menentukan Key Performance Indicator dari setiap list jobdesc. Materi ini, bisa langsung diterapkan oleh para awardee dalam pembentukan tim, khususnya dalam pelibatan orang-orang yang memiliki kemampuan menjawab kebutuhan program. Selain itu, awardee juga praktek membuat Objectives and Key Results (OKR) sebagai tolak ukur pencapaian tujuan dengan menentukan sejumlah hasil utama.
Gambar 2. Kelas Pengembangan Week 2
Kelas ketiga, Leody Sarmanella dan Anthony Marwan Dermawan sebagai pemateri dari Pijar Foundation memberikan materi terkait Ultimate Guide For Project Collaboration. Pada sesi ini, pemateri memberikan pemaparan mengenai pentingnya kolaborasi, terutama bagi proyek sosial, dan mengenai beberapa matrik praktikal terkait. Matrik yang disampaikan oleh pemateri adalah Hexa Helix Strategy, sebuah strategi terbaru yang menggabungkan elemen komunitas, bisnis, media, akademisi, pembuat regulasi, dan pemerintah.
Salah satu elemen penting dari Hexa-helix Strategy ini adalah collaborative government. Melalui sesi ini, awardee satu per satu menyusun ekosistem kolaborasi proyek sosial melalui tahapan empathize and synthesizing, mapping, dan transforming. Selain itu, bersama pemateri, awardee diajak untuk melakukan pemetaan kolaborator pemegang kepentingan (Stakeholder Mapping).
Gambar 3. Kelas Pengembangan Week 3
Setelah melakukan praktik bersama narasumber, hasil dari praktik kelas menjadi modal awal bagi Awardee Beasiswa Desamind berPijar untuk memperdalam latar belakang program yang diusulkan. Selain itu, materi yang didapatkan oleh awardee dapat membantu mereka dalam pembentukan kebutuhan tim yang terukur dan ideal, dan dapat memahami cara menjalin kolaborasi dengan berbagai lini yang dapat mendukung kemajuan program. Pada akhir sesi, awardee ditugaskan untuk membedah kembali proposal grand design pengabdian di desa tentang kewirausahaan sosial yang akan dipresentasikan pada para panelis di agenda Pitching Session. (Yulia Susanti/Dewi Fajar Sariningtyas)