Skip to main content
Category

Beasiswa Desamind

Awardee Desamind dan Tim Riset dari Mahasiswa MIPA Universitas Brawijaya Kembangkan Pengganti Pupuk dengan Modal 0 Rupiah

By Artikel, Beasiswa Desamind

Mahasiswa FMIPA Universitas Brawijaya yang terdiri atas Dawud Isa, Voleta Alda, Roshella Ratna, Lya Sulistyoning, Nur Abiyah Rona dan Aulya Rahman Rachmadani merupakan bagian tim riset dari Lembaga Otonomi Fakultas bagian Riset dan Keilmiahan Mahasiswa (RITMA). Para inovator muda tersebut melakukan penelitian mengenai pengganti pupuk yang disebut dengan BIOSAKA. BIOSAKA berasal dari kata BIO dan SAKA yang merupakan singkatan dari Saka Alam Kembali ke Alam (dari alam kembali ke alam).

Pada hari Sabtu (28/10/2023), tim riset juga melakukan penerapan pada program RECOVERY milik RITMA. Penerapan ini dilakukan pada desa binaan yakni Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Program penerapan ini bekerja sama dengan Aksi Abdi, sebuah komunitas yang bergerak dalam peningkatan perekonomian masyarakat Desa Mitra, yang mendapat pendanaan dari pihak Desamind. Selain itu, berbagai pihak ikut mensponsori kegiatan ini seperti Pijar Foundation, Global x Future, Townhall Muda, dan LAN RI.

Dengan bantuan Ibu Sukarlis (agen Hayati), para tim riset meneliti bahan yang digunakan bahkan menemukan komposisi yang tepat dalam BIOSAKA. Pengganti pupuk yang dikembangkan ini hanya berbahan dasar 5 jenis tumbuhan dan rumput liar yang mampu meningkatkan pertumbuhan dari tanaman uji. Seluruh jenis tumbuhan maupun rumput dapat digunakan dengan ketentuan tumbuhan sehat tanpa penyakit apapun. Proses pembuatan bahan juga harus dilakukan dengan hati senang tanpa tekanan. “Ati kudu ikhlas, maka hasil akan mengikuti dadi apik”, ujar Ibu Sukarlis.

Dengan hasil riset tentang BIOSAKA ini, diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan harga pupuk kimia yang semakin tinggi. Sehingga pertanian jeruk pada Desa Kalisongo dapat kembali bangkit. Seluruh pihak yang terlibat telah menyatukan sinergi untuk mencapai tujuan masyarakat desa yang berdaya saing. 

Townhall Muda Desamind Series 3.0 Jadi Ajang Awardee Mengenalkan Proyek Sosial dan Kolaborasi Antar Stakeholders Guna Mendukung Keberlanjutan Program

By Artikel, Beasiswa Desamind

Desa Sumber Bakti – Awardee Beasiswa Desamind berPijar bersama Desamind Chapter Aceh Barat mengadakan Townhall Muda Desamind Series 3.0 di desa Sumber Bakti Kab. Nagan Raya dalam rangka mengenalkan proyek sosial yang bertajuk ISAMBA. Proyek ini merupakan produk awardee dalam upayanya meningkatkan partisipasi perempuan dan pemuda tentang pentingnya pengelolaan ekosistem gambut maupun dalam menjalankan bisnis ikan asap. Kegiatan berlangsung di Balai Desa Sumber Bakti pada hari Minggu (29/10/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh aparatur desa Sumber Bakti yakni Kades dan Sekdes, Ketua Pemuda Sumber Bakti, PT. SPS 2, P3RK dan dosen dari Universitas Teuku Umar, Divisi Kewirausahaan GenBI Universitas Teuku Umar, Organisasi mahasiswa dalam lingkup Universitas Teuku Umar, di antaranya HIMAKUA dan HIMAGRO, serta ibu rumah tangga dan nelayan bubu sebagai peserta kegiatan.

Acara dimulai dengan sambutan hangat dari penyelenggara sekaligus awardee Beasiswa Desamind berPijar 3.0, Ego Ibnu Wijaksena, diikuti dengan keynote speaker, ahli lingkungan, dan praktisi industri perikanan yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya gambut dalam konteks keberlanjutan. Panel diskusi kemudian melibatkan ahli lingkungan, perwakilan industri, dan pemuda-pemudi yang telah aktif dalam proyek-proyek keberlanjutan.

Kepala Desa Sumber Bakti Deni Firmansyah, S.E. dalam sambutannya menghimbau kepada peserta untuk memahami pentingnya pengelolaan ekosistem gambut di desa sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi untuk mencegah perubahan iklim dan membuka sektor peluang bisnis hijau di desa dari usaha ikan asap. Sekretaris Desa Sulaiman Yusuf dalam sambutannya menekankan pentingnya antusias peserta dalam mengikuti program ini, agar usaha yang dirintis dapat berkembang dan maju untuk membantu perekonomian bagi keluarga. beliau juga turut berterima kasih kepada penyelenggara kegiatan karena terus memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di desa Sumber Bakti.

Dalam kegiatan (Panel Talks) ini mengundang 2 pemateri, yaitu Zahrial Syah Alam, S.I.Kom., M.Si yang merupakan Kepala Sekolah SMK Dharma Shalihat Nagan Raya dan Taufik Akbar, S.T. selaku Praktisi Teknologi Tepat Guna. Zahrial membahas tentang Business Development. Peserta diajak berpikir tentang pengembangan yang akan dilakukan untuk mendapatkan hasil produk terbaiknya dan dapat dipasarkan secara luas. Selain itu harus mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan model circular ekonomi.

Adapun Taufik menjelaskan tentang penerapan alat pengasapan ikan yang membantu dalam proses produksi untuk mendapatkan rasa yang khas dan kapasitas produksi besar dalam sekali produksi serta ramah lingkungan. Dalam materinya disampaikan bahwa usulan alat pengasapan ikan ini memiliki spesifikasi yang dapat mengurangi Global Warming dan mendukung Program Protocol Kyoto sehingga aman, nyaman dan sehat bagi penggunanya.

Saat sesi Neworking Forum ada beberapa pernyataan dari pelaku usaha yang antusias dengan materi yang disampaikan. Forum terbuka antara pemuda dan tokoh-tokoh inspiratif menciptakan ruang untuk pertukaran ide dan pengetahuan. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana kolaborasi antar-generasi dapat memperkuat langkah-langkah keberlanjutan.

Dalam penutupan acara, hasil diskusi dirangkum, dan peserta menyatakan komitmen aksi mereka. Langkah-langkah konkret untuk mendukung keberlanjutan gambut dan produksi ikan asap melakukan MoU dengan desa mitra dan Penandatanganan Caping Desamind, serta menegaskan peran aktif generasi muda dalam menjaga lingkungan. Sebagai penutup, peserta menikmati sesi networking sambil menikmati hidangan yang tersedia.

Penulis : Ego Ibnu Wijaksena

Awardee Beasiswa Desamind berPijar Menjadi Inisiator Pemuda Pertama yang Menggagas Proyek Sosial Parsial dengan Memanfaatkan Biji Karet Sebagai Pakan Ikan (IH-KALONG)

By Artikel, Beasiswa Desamind

Salah satu program dari rangkaian Townhall Muda Desamind Series adalah proyek sosial parsial yang ditelah dilaksanakan di desa Sinarbakti, Kab. Ogan Komering Ulu. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Minggu (29/10/2023) dan berjalan dengan lancar. acara Townhall Muda tersebut mengusung tema “Membentuk Pola Pikir Adaptif Pemuda dalam Mengembangkan Inovasi untuk Desa”.

Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda agar mampu berkreasi dan menghasilkan produk bernilai tinggi melalui pemanfaatan sumber daya alam di sekitar mereka. Dian Arifando Rusyadi, selaku awardee beasiswa dan pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan produk kreatif dan inovatif dari sumber daya alam di sekitar, meningkatkan ekonomi desa, dan menciptakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu dengan menciptakan produk inovasi Ih-Kalong, dengan memanfaatkan biji karet sebagai pakan ikan.

Acara Townhall Muda di desa Sinarbakti ini dihadiri oleh 35 peserta dengan inti kegiatan yaitu membuka dialog antar pemuda desa, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Presentasi yang menginspirasi mengenai proyek sosial tersebut dapat merangkul pemuda dengan visi kreatif dan semangat untuk merubah desa mereka. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam acara Townhall Muda meliputi pengenalan proyek sosial, diskusi yang dikonsep dalam bentuk panel talks serta networking forum, yang dilaksanakan dalam waktu 60 – 120 menit. Kegiatan juga diselingi dengan games untuk menghibur peserta acara.

Respon masyarakat terhadap pengenalan proyek sosial ini luar biasa. Masyarakat desa termasuk para pemuda menanggapi dengan penuh semangat, memperlihatkan ketertarikan besar untuk terlibat dalam kegiatan yang memberikan manfaat ekonomi sekaligus memberdayakan kreativitas mereka. Townhall Muda menjadi momentum positif yang menggairahkan semangat gotong royong di desa Sinarbakti.

Proyek ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga memberikan wadah bagi pemuda desa untuk mengaktualisasikan ide-ide kreatif mereka. Melalui berbagai pelatihan, workshop, dan kegiatan kolaboratif, pemuda desa didorong untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi sumber daya alam di sekitar mereka menjadi produk bernilai tinggi, seperti kerajinan tangan, produk pertanian lokal, atau inovasi lainnya. Dengan melibatkan pemuda desa dalam proses proyek sosial, desa Sinarbakti berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan kreativitas. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga membawa dampak positif terhadap citra desa sebagai pusat kreativitas dan keberlanjutan.

Proyek sosial yang diperkenalkan melalui Townhall Muda Desamind ini menciptakan terobosan yang positif. Dengan antusiasme tinggi dan partisipasi aktif masyarakat, proyek ini memberikan arah baru untuk pemuda desa, mendorong mereka untuk berkreasi dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar dan menciptakan produk inovasi yang mampu memberikan nilai jual tinggi. Desa Sinarbakti menjadi contoh bagi desa-desa lain, menunjukkan bahwa melibatkan pemuda dalam pembangunan lokal dapat menciptakan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.

Townhall Muda: Launching Proyek Sosial Pawon Uwii, Langkah Awal Pioneer Desa Pengkok dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program Beasiswa Desamind berPijar 3.0

By Artikel, Beasiswa Desamind

Townhall Muda Desamind Series adalah salah satu rangkaian acara program awardee beasiswa Desamind berPijar yang bertujuan untuk mengenalkan proyek sosial awardee beasiswa, mendapat dukungan pelaksanaan program, dan menjalin kolaborasi. Townhall Muda Desamind Series desa Pengkok Gunungkidul dilaksanakan pada hari Minggu (22/10/2023) bertempat di aula desa Pengkok. Kegiatan ini melibatkan 68 peserta yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, pemuda, pengurus Desamind Indonesia Foundation dan Desamind chapter Gunungkidul, serta berbagai mahasiswa dari berbagai kampus seperti UNY dan UPY.

Acara Townhall Muda desa Pengkok menghadirkan dua pembicara hebat yaitu bapak Riyanto M. M selaku ASN dan ketua POKDARWIS Gunung Ireng serta ibu Wiwik Hikmawati Wulandari selaku BPD desa Pengkok dan ketua sekolah alam Srikandi Handayani. Salah satu poin penting yang perlu digaris bawahi pada penyampaian materi dari pemateri adalah tentang sifat kepemimpinan atau leadership. “Jiwa kepemimpinan itu ada 3 mbak. Yaitu ada momor, momot, dan momong” ujar Bapak Riyanto.

Dalam istilah Jawa, jiwa kepemimpinan ada 3 M, yaitu momor, momot, dan momong. Momor berarti seorang pemimpin harus bisa “amor” atau membaur dengan masyarakat, momot berarti seorang pemimpin harus bisa menampung segala aspirasi dari masyarakat, dan yang terakhir momong atau ngemong yang artinya seorang pemimpin harus bisa menjadi orangtua yang membimbing masyarakat.

Konsep materi disampaikan menggunakan metode panel talks dan dilanjutkan dengan networking forum. Sesi panel talks dilakukan selama 120 menit, setiap pembicara memaparkan materinya selama 40 menit dan dilanjutkan sesi diskusi atau networking forum dilakukan di akhir selama 30 menit agar terjadi komunikasi yang baik antar pemangku kebijakan dan sasaran peserta program proyek sosial.

Kegiatan Townhall Muda Desamind Series desa Pengkok Gunungkidul ini mengambil tema “Keterlibatan Pemuda dan Perempuan Desa dalam Mengakselerasi Pencapaian SDGs Desa”. SDGs adalah singkatan dari Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Sebagai bagian dari upaya untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan nasional (SDGs Nasional) hingga ke tingkat desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes

PDTT) menerbitkan Permendesa PDTT No. 13 Tahun 2020 yang berfokus pada SDGs desa. Dalam regulasi ini diatur tentang prioritas penggunaan dana desa pada tahun 2021 yang juga fokus terhadap upaya pencapaian SDGs. 
“Kita tahu di masa sekarang ini tantangan semakin luas terutama di era VUCA ini. Harapannya adalah pemuda-pemudi di Indonesia salah satunya di desa Pengkok ini bisa menjadi salah satu local heroes yang akan membawa perubahan di masa depan. Seperti pepatah Indonesia tidak akan besar hanya karena obor di Jakarta tetapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa” ujar Khoiruddin Nur Wahid selaku mentor dari Putri Felita Listiani.

Awardee Beasiswa Desamind Berpijar Menerima Penghargaan Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Provinsi NTB

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press Release

Lalu Junaedi Halki, awardee Beasiswa Desamind Berpijar berhasil meraih Juara 1 Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan di kancah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

“Dukungan pemerintah Desa secara pikiran, materi, dan administrasi diberikan secara penuh kepada saya selaku founder Senanggalih English Corner, sehingga dalam setiap tahapan saya dapat survive,” ucap Halki

Poin penilaian dalam seleksi penghargaan Pemuda Pelopor cukup kompleks. Terdiri dari komitmen dan dedikasi, inovasi dan kreativitas, pengaruh dan dampak sosial, keterlibatan komunitas, keterampilan pemimpin, serta presentasi dan komunikasi. 

Halki menjelaskan bahwa dedikasi dan hasil dari Senanggalih English Corner dapat terlihat dari prestasi peserta didik di sekolah. Banyak alumni yang telah bekerja di beberapa hotel Lombok, tour guide geowisata dan ekowisata, serta guide umroh. Bahkan tahun ini salah satu Keluarga Senanggalih English Corner berhasil menjadi Duta Bahasa NTB. 

“Ini menjadi salah poin penting bagi Senanggalih English Corner, ” ungkap Halki. 

Sebagai awardee Desamind Indonesia, Halki juga memiliki project social yang diberi judul Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-destruktif untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen  Madu Trigona Di Desa Senanggalih. 

Halki menjelaskan alasan dirinya memilih project ini karena proses pemanenan madu lebah trigona di desa Senanggalih masih terbilang konservatif. Maka dari itu, ia dan timmya akan membuat inovasi alat TTG (alat panen madu non-destruktif), serta inovasi packaging dan marketing strategy untuk lebih memperluas pemasaran produk. 

“Target saya kedepannya setelah menyelesaikan S1 adalah ingin melanjutkan study ke Italy dengan jurusan Gastronomy. Saya ingin memajukan desa dan serta mengukir sejarah di desa bahwa pemuda desa berhak mempunyai ambisi dan mimpi walaupun berada di pelosok,” ujar Halki. 

Halki juga mengajak seluruh seluruh generasi muda, untuk terus menyalakan semangat Sumpah Pemuda dan jadi penerus perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia.

Penulis : Sanita Sitinjak

Editor : Putri Aulia Pasa

Team Building

Mentoring #1: Desamind Perkuat Team Building Penerima Beasiswa

By Artikel, Beasiswa Desamind, Press Release

DESAMIND.ID – Minggu (20/08), langkah awardee Beasiswa Desamind berPijar telah sampai tahap Mentoring Class. Pertemuan kali ini mengangkat tema Team Building: Intrapersonal dan Interpersonal.

Mentoring Class sendiri merupakan kegiatan bulanan yang diadakan oleh Desamind dalam rangka membantu meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan bagi para awardee. Kegiatan ini juga bisa dikatakan pendampingan jangka panjang serta pemantauan terhadap projek-projek yang sedang dikerjakan oleh awardee. Dengan begitu, projek tersebut dapat terkonsep dan terlaksana dengan efektif.

Zakky Muhammad Noor selaku Managing Director Desamind menjadi pembicara dalam pertemuan pertama kali ini. Beliau menjelaskan secara rinci terkait strategi dalam team building.

“Hal utama dalam mengatur team building adalah membangun self building dengan cara peningkatan kemampuan intrapersonal dan interpersonal,” ujar Zakky.

Kemampuan intrapersonal merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk dan oleh diri sendiri. Sedangkan kemampuan interpersonal yaitu kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, membangun dan menjaga hubungan dengan orang lain. Secara singkatnya adalah seni membangun hubungan dengan individu atau grup lain.

Pemaparan materi tersampaikan dengan jelas selama kurang lebih satu jam. Para awardee sangat antusias dan aktif dalam menerima ilmu yang bermanfaat tersebut. Hal ini ditandai dengan lontaran pertanyaan-pertanyaan yang membuat diskusi semakin menarik.
Di penghujung kegiatan, setiap awardee diberikan satu mentor yang nantinya menjadi rekan diskusi maupun merancang projek yang akan dikerjakan. Sesi ini dinamakan 1 on 1. Sesi yang sangat tepat untuk mendampingi awardee dengan harapan menjadi pemimpin yang consultative dan supportive. (Tavia Aulia A/Scholarship Division)

Self Improvement Class: Langkah Awal Awardee Beasiswa Desamind berPijar

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID – Rabu (09/08) Kelas Pengembangan Awardee Beasiswa Desamind berPijar diselenggarakan selama tiga pekan berturut-turut, yaitu pada tanggal 9, 16, dan 23 Juli 2023. Pada pekan pertama, penerima beasiswa mendapat materi tentang Know Your Project Well 101 bersama Joko Susilo, Founder Gunungkidul Menginspirasi. 

Pada pekan kedua, para awardee mendapat materi yang tidak kalah menariknya dari materi pertama, yakni Make Your Project Influential. Pada materi ini mereka berkesempatan untuk mendengarkan paparan langsung dari Zukruf Novandaya, Director Program & Comdev ID Next Leader. 

Para awardee berkesempatan menyimak materi Ultimate Guide For Project Collaboration pada pekan terakhir bersama narasumber Leody Sarmanella, Program Strategist Manager dan Anthony Marwan Dermawan, Policy Specialist dari Pijar Foundation sekaligus mitra Desamind dalam program Beasiswa Desamind berPijar. Rangkaian Self Improvement Class merupakan kegiatan pembekalan yang sangat membantu langkah awal awardee dalam memulai proyek sosial.

Pada kelas pertama, awardee melakukan praktik pembuatan Customer Empathy Board (CEB) dan Crazy Eight (CE). Awardee Beasiswa Desamind berPijar diarahkan untuk membuat rancangan dengan tiga poin yang mendasar, yakni: isu, target, dan konteks yang berkaitan dengan proyek sosial di desa masing-masing. 

Dari ketiga poin tersebut kemudian diturunkan pada penerapan kebutuhan yang akan dilakukan mencakup Pain, Gain, Ideate. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi potensi dan peluang, merumuskan kerangka masalah dan alternatif solusi, serta mempertimbangkan pelatihan, monitoring, evaluasi, dan target luaran. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk menentukan Smart Objective sebagai metode yang digunakan dalam penetapan tujuan. 

Pada akhir sesi, awardee mendapatkan materi teknik brainstorming dengan menggambarkan sketsa desain produk produk dalam waktu 8 menit. Kesan awardee Beasiswa Desamind berPijar yang mengikuti kelas ini sangat antusias dan turut aktif dalam diskusi.

Gambar 1. Kelas Pengembangan Week 1

Kelas kedua, Zukruf Novandaya mengajak kelima Awardee Beasiswa Desamind Berpijar  yaitu: 1) Dian Arifando Rusyadi, 2) Devi Nurbaeti, 3) Ego Ibnu, 4) Putri Felita Listiani, 5) Lalu Junaedi Halki untuk praktik menentukan divisi yang dibutuhkan dalam proyek sosial di desa yang dituju. 

Kemudian, awardee diajak menentukan Key Performance Indicator dari setiap list jobdesc. Materi ini, bisa langsung diterapkan oleh para awardee dalam pembentukan tim, khususnya dalam pelibatan orang-orang yang memiliki kemampuan menjawab kebutuhan program. Selain itu, awardee juga praktek membuat Objectives and Key Results (OKR) sebagai tolak ukur pencapaian tujuan dengan menentukan sejumlah hasil utama.

Gambar 2. Kelas Pengembangan Week 2

Kelas ketiga, Leody Sarmanella dan Anthony Marwan Dermawan sebagai pemateri dari Pijar Foundation memberikan materi terkait Ultimate Guide For Project Collaboration. Pada sesi ini, pemateri memberikan pemaparan mengenai pentingnya kolaborasi, terutama bagi proyek sosial, dan mengenai beberapa matrik praktikal terkait. Matrik yang disampaikan oleh pemateri adalah Hexa Helix Strategy, sebuah strategi terbaru yang menggabungkan elemen komunitas, bisnis, media, akademisi, pembuat regulasi, dan pemerintah. 

Salah satu elemen penting dari Hexa-helix Strategy ini adalah collaborative government. Melalui sesi ini, awardee satu per satu menyusun ekosistem kolaborasi proyek sosial melalui tahapan empathize and synthesizing, mapping, dan transforming. Selain itu, bersama pemateri, awardee diajak untuk melakukan pemetaan kolaborator pemegang kepentingan (Stakeholder Mapping).

Gambar 3. Kelas Pengembangan Week 3

Setelah melakukan praktik bersama narasumber, hasil dari praktik kelas menjadi modal awal bagi Awardee Beasiswa Desamind berPijar untuk memperdalam latar belakang program yang diusulkan. Selain itu, materi yang didapatkan oleh awardee dapat membantu mereka dalam pembentukan kebutuhan tim yang terukur dan ideal, dan dapat memahami cara menjalin kolaborasi dengan berbagai lini yang dapat mendukung kemajuan program. Pada akhir sesi, awardee ditugaskan untuk membedah kembali proposal grand design pengabdian di desa tentang kewirausahaan sosial yang akan dipresentasikan pada para panelis di agenda Pitching Session. (Yulia Susanti/Dewi Fajar Sariningtyas)

Pitching Day

Demo Day Pitching Day Session, Waktunya Unjuk Diri Awardee Beasiswa Desamind berPijar

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID – Sabtu (05/08) Awardee Beasiswa Desamind berPijar telah melalui tahap demo day pitching session untuk proposal grand design pengabdian di desa tujuan. Proposal tersebut menjadi salah satu komponen penilaian dalam seleksi beasiswa. Pada tahap ini, proposal dibedah lebih dalam oleh para panelis, yaitu Hardika Dwi Hermawan, President Director Desamind; Zakky Muhammad Noor, Managing Director Desamind; dan Syifa Adiba, Director Public Relations Desamind. 

Adapun isi proposal mencakup: latar belakang, tujuan program, sasaran program, rencana program dan mekanisme kegiatan, rencana anggaran, dan mitra program. Semua poin dalam proposal masuk dalam indikator penilaian oleh panelis. 

Demo day sesi pertama, diawali dengan presentasi dari Ego Ibnu Wijaksena yang memilih Desa Sumber Bakti sebagai desa pengabdian. Proposal Ego bertujuan menjadikan pelaku usaha ikan asap sebagai target sasaran. Program yang bertajuk ISAMBA mendapat berbagai masukan dan saran dari panelis untuk perbaikan program. 

Panelis Hardika Dwi Hermawan mendorong program luar biasa tersebut agar dapat berkolaborasi dengan Chapter Desamind Aceh. Hardika merasa perlu peran tim yang tidak sedikit dan memperhatikan banyaknya mitra untuk memperjelas ranah kerjasama.

Sedangkan, panelis Zakky Muhammad Noor mempertegas output dari program ISAMBA, dan mengingatkan pentingnya mitra mengetahui program secara detail. Syifa Adiba, memberikan apresiasi pada Ibnu yang proposalnya siap untuk dilaksanakan, serta untuk bisa melakukan coaching bersama Desamind Indonesia terkait kesulitan branding program dalam sosial media.

Gambar 1. Pitching Session Ego Wibnu Wijaksana

Sesi kedua dilanjutkan oleh Putri Felita Listiani, awardee beasiswa yang memilih kelompok ibu rumah tangga tanpa penghasilan di Desa Pengkok Gunungkidul sebagai target sasarannya. Felita mendorong kelompok ibu rumah tangga untuk memanfaatkan ubi jalar sebagai produk makanan yang dikemas sehingga memiliki nilai jual. 

Panelis menekankan soal budgeting untuk lebih didetailkan dalam menentukan HPP (Harga Pokok Penjual) serta estimasi keuntungannya. Di sisi lain, kedekatan pada stakeholder menjadi kekuatan Felita dalam melaksanakan proyek, dan pengalamannya sebagai entrepreneur yang menjadi bekal Felita dalam mendukung program yang diinisiasi.

Gambar 2. Pitching Session Putri Felita Listiani

Selanjutnya sesi ketiga, yakni presentasi dari awardee Devi Nurbaeti yang memiliki program mendorong mahasiswa untuk melakukan riset pengolahan buah jeruk, sebagai bentuk upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kalisongo, Kabupaten Malang. Panelis hanya menyoroti satu hal dari persiapan yang Devi sudah lakukan, yaitu mengkaji kembali mitra-mitra programnya.

Gambar 3. Pitching Session Devi Nurbaeti

Sesi terakhir ditutup dengan presentasi dari Dian Arifando Rusyadi. Fando menjadikan remaja sebagai target sasaran proyek sosial yang ingin membuat produk dari bahan baku biji karet di Desa Margabakti. Adapun komentar dari panelis yaitu agar Fando dapat memperkuat mitra dan ekosistem. Selain itu, panelis menyarankan agar Fando melakukan riset lanjutan dalam pembuatan produk chocoball. Terakhir, panelis juga menekan kepada Fando untuk fokus ke produk yang fundamental agar program dapat terealisasi secara maksimal. 

Gambar 4. Pitching Session Dian Arifando Rusyadi

Sedangkan, Lalu Junaedi Halki yang seharusnya presentasi pada sesi 5 Demo Day, ditunda menjadi tanggal 18 Agustus 2023 dikarenakan sedang mengikuti rangkaian seleksi Pemuda Pelopor yang mewakili Lombok khususnya provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk seleksi pada tingkat nasional. (Yulia Susanti)

Raih Impian Bersama Muda Bestari, Proyek Awardee Beasiswa Desamind 2.0

By Artikel, Beasiswa Desamind, Program Unggulan Desamind

Beasiswa Desamind merupakan program dari Desamind Indonesia yang bertujuan untuk mempersiapkan pemuda Indonesia agar dapat berkontribusi secara langsung di masyarakat melalui proyek sosial. Salah satu proyek nyata dari awardee beasiswa Desamind 2.0, Muda Bestari yang merupakan besutan dari Nazwa Khoerunnisa. Wanita yang menjadi founder Muda Bestari ini berasal dari Desa Barengkok, Kecamatan Leuwiliang, Jawa Barat. Menurut penuturan Nazwa, proyek yang hingga saat ini masih berjalan akan menjadi pengabdian seumur hidupnya. Muda Bestari berfokus pada 3 program utama, yaitu bimbingan belajar, kakak asuh, dan jelajah sekolah.

Bimbingan belajar berfokus pada pendampingan belajar murid SDN Barengkok 02 yang merupakan mitra sekolah dari Muda Bestari. Pembentukan program ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat ketertinggalan siswa dalam proses belajar dikarenakan pandemi covid-19. Harapannya, Muda Bestari dapat membantu mengejar ketertinggalan para murid dengan memberikan pendampingan belajar.

Belajar bersama murid SDN Barengkok 02

Program kedua, yakni kakak asuh. Program ini merupakan program yang berfokus pada mentoring murid. Tujuannya yaitu untuk mengetahui secara komprehensif kendala yang dialami oleh masing-masing murid. Disinilah peran seorang kakak asuh, yaitu membimbing 3 adik asuh yang merupakan murid siswa MTS Yanfa’ul Ilmi dalam mengatasi kendala saat proses belajar di sekolah.

Program mentoring murid

Program ketiga yaitu jelajah sekolah yang dilaksanakan sebulan sekali. Program ini bertujuan mengundang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor untuk dapat memberikan informasi secara menyeluruh tentang sekolah mereka. Secara keseluruhan terdapat 3 sekolah yang telah melakukan jelajah sekolah di SDN Barengkok 02 selama bulan Maret, April, dan Mei 2023. Sekolah tersebut yaitu SMP Negeri I Leuwiliang, SMP Muhammadiyah Barengkok, SMPS Bina Cendekia.

Hingga kini, program-program di Muda Bestari masih terus berlanjut. Bahkan, di tahun kedua ini telah terbentuk tim founder Muda Bestari dengan susunan organisasi yang lebih rapi dan program menarik dengan permasalahan lebih spesifik. “Saat ini pun aku tidak sendiri mendirikan Muda Bestari. Ada 4 mahasiswa lainnya yang peduli akan pendidikan di desa dan akhirnya kami jadi tim founder Muda Bestari.” ujar Nazwa.

Kegiatan opening Muda Bestari

Nazwa juga mengatakan bahwa rencana strategi jangka pendek, menengah, dan panjang telah disusun dengan rampung oleh tim founder. Harapannya seiring berjalannya waktu Muda Bestari dapat menjadi sekolah di masa depan. Demi memperlancar setiap proyek yang dilaksanakan oleh awardee, Desamind secara langsung melakukan pendampingan kepada para penerima beasiswa. Pendamping berupa mentoring dari profesional yang kompeten dan ahli pada bidangnya.

Sebagai awardee Beasiswa Desamind 2.0, Nazwa juga mendapatkan kelas mentoring bersama mentor Desamind yaitu Lily Suherlina dari Scholarship Division. Nazwa mengaku selama dibimbing oleh mentor dirinya sangat nyaman dan mendapatkan pemahaman lebih dalam terkait akar masalah yang terjadi di desa serta solusi tepat untuk memecahkannya.

“Mba Lily punya selera humor yang sefrekuensi sama aku jadi seru banget. Dia juga sosok yang kritis, tapi pembawaannya tetap asik jadi aku gak pernah merasa tertekan kalau sedang berdiskusi bersama,” ungkapnya.

Nazwa mengaku dirinya bukan orang yang memiliki target jangka panjang, maka dari itu untuk 5 tahun ke depan ia belum memikirkan apa saja yang hendak diraihnya. Hanya saja Nazwa berharapan dapat menjadi perempuan yang baik seperti namanya, Khoerunnisa.

Penulis: Sanita Sitinjak

Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar, Siap Menyambut Tantangan!

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID – Minggu (04/06) Tim Scholarship Division, Desamind Indonesia menyelenggarakan Onboarding sebagai kegiatan penyambutan lima awardee Beasiswa Desamind berPijar yang terpilih yaitu:

  1. Devi Nurbaeti, asal Desa Banjaran Kabupaten Majalengka Jawa Barat, mahasiswa Universitas Brawijaya, yang mengusung program “Aksi Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kalisongo Melalui Hasil Riset Pengolahan Buah Jeruk”;
  2. Putri Felita Listiani, asal Desa Pengkok, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta dengan program “Pemberdayaan Perempuan Melalui Pelatihan Pengolahan Pai Ubi Jalar Menuju Kelompok Ekonomi Produktif Desa Pengkok”;
  3. Ego Ibnu Wijaksana, asal Desa Deli Tua Barat, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Universitas Teuku Umar, dan program nya berupa “Pengembangan Usaha Ikan Asap yang Terjamin Keamanan Pangannya Sebagai Penyumbang Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi Perempuan dan Pemuda Guna Mendukung Ekosistem Gambut yang Lestari di Desa Sumber Bakti”;
  4. Lalu Halki, asal Desa Senanggalih, Kab. Lombok Timur, NTB, Lombok Institute of Technology, mengusung program “Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-destruktif untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen Madu Trigona di Desa Senanggalih”;
  5. Dian Arifando Rusyadi, asal Desa Margabakti, Kabupaten Ogah Komering Ulu, Sumatera Selatan, Universitas Sriwijaya, dengan programnya yaitu “Pemberdayaan Remaja Desa Melalui Usaha Produk Kreativitas Bahan Baku Biji Karet dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Sinarbakti”;

Kegiatan onboarding dibuka oleh Hardika Dwi Hermawan selaku President Director dari Desamind Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa program Beasiswa Desamind berPijar merupakan rangkaian proses yang panjang, sehingga ia berharap para awardee dapat mengikuti tahapannya dengan enjoy dan tidak menganggap hal ini sebagai beban dalam menjalankan misi proyek sosial di desa masing-masing.

Gambar 1. Sambutan President Director of Desamind Indonesia

Selain agenda penyambutan, kegiatan onboarding mengenalkan kepada para awardee mengenai penyelenggara beasiswa, yaitu Desamind Indonesia. Zakky Muhammad Noor sebagai Managing Director dari Desamind Indonesia menjelaskan kepada awardee mengenai sejarah dan struktur Desamind, program-program Desamind yang telah terlaksana, serta hasil produk alumni awardee beasiswa sebelumnya.

Pada tahun ini, program Beasiswa Desamind berkolaborasi dengan Pijar Foundation dalam kegiatan bertajuk Town Hall Muda. Agenda ini bertujuan agar awardee dapat berkontribusi sesuai visi dan misi Desamind Indonesia yang memiliki target untuk melahirkan local heroes yang bergerak secara berkelanjutan.

Gambar 2. Pengenalan Desamind Indonesia

Selama satu periode, awardee Beasiswa Desamind Berpijar wajib mengikuti rangkaian tahapan program yang dijelaskan oleh tim Scholarship Division, yaitu Rike Nursafitri dan Dewi Fajar Sariningtyas. Tahapan programnya mulai dari, Onboarding, Kelas Pembekalan, Demo Day, Mentoring, Monitoring & Evaluation (MONEV), Probation Phase, Final LPJ, dan Wisuda. Program ini mempunyai indikator penilaian yang berpengaruh pada pencairan dana sesuai hasil rapor awardee. Oleh karena itu, awardee harus berkomitmen penuh.

Gambar 3. Penjelasan Program Beasiswa Desamind Berpijar

Pada kegiatan kali ini, Yulia Susanti selaku Director Scholarship Desamind Indonesia menjelaskan kontrak perjanjian sebagai bentuk komitmen secara tertulis dan berpayung hukum. Ia menyampaikan bahwa program ini ada berkat donatur yang berasal dari masyarakat. Hal ini tentunya tidak lepas juga dari penyelenggara dan penerima yang berintegritas dalam memegang amanah.

Gambar 4. Penjelasan Kontrak Beasiswa Desamind BerPijar

Awardee Beasiswa Desamind berPijar juga berkesempatan berkenalan dengan para mentor yang akan mendampingi dalam pelaksanaan proyek sosialnya. Mentor Awardee Beasiswa Desamind berPijar diantaranya: 1) Isna Fahrizal, Director Donation and Fundraising, Desamind. 2) Edo Riyandani, Associate Scholarship Division, Desamind. 3) Khoirudin Nur Wahid, Director Creative Media, Desamind. 4) Meilani Intan Pertiwi, Vice Director Scholarship, Desamind. 5) Hanif Ibrahim, Founder Bumi Scholar.

Awardee Beasiswa Desamind Berpijar yang terpilih merupakan mahasiswa yang tidak hanya ingin menjadi aktivis desa. Mereka juga merupakan aktivis mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan organisasi, kegiatan akademik, dan kegiatan lainnya yang menunjang prestasi pada awardee. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendii bagi awardee untuk dapat menyelaraskan berbagai amanah secara bersamaan.

Sebagai penyelenggara beasiswa, Desamind Indonesia tentu saja ingin menghambat pencapaian awardee untuk prestasi. Oleh karena itu, Desamind Indonesia memberikan kebijakan yang dinamis dengan tetap berpegang teguh pada kesepakatan awardee dan penyelenggara. (Yulia Susanti)