Beasiswa Desamind telah hadir sejak 2021, inisiasi ini bertujuan sebagai peningkatan kualitas pemuda desa. Sejauh ini program Beasiswa Desamind telah konsisten dalam melahirkan local heroes bagi pengembangan berbagai desa di Indonesia serta memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berkontribusi untuk desa melalui proyek sosial yang membawa inovasi dan menjawab permasalahan.
Desamind setiap tahun juga membuka kesempatan bagi mahasiswa Diploma/Sarjana di PTN/PTS Indonesia untuk menjadi salah satu penerima Beasiswa Desamind. Sehubungannya dengan dibukanya Beasiswa Desamind sejak 1 April lalu, melalui pengumuman ini terdapat perpanjangan Beasiswa Desamind 4.0 hingga 26 April 2024.
Ada pun syarat dan kriteria yang harus kamu penuhi sebagai calon penerima beasiswa, yaitu :
- Berasal dari seluruh desa di Indonesia;
- Berasal dari Perguruan tinggi negeri/swasta di seluruh Indonesia minimal semester II dan maksimal semester VI untuk program S1/Diploma IV. Sedangkan untuk program DIII minimal semester II maksimal semester IV;
- Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00;
- Calon penerima beasiswa aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus;
- Calon Penerima beasiswa membuat proposal Grand Design program pengabdian ke desa dengan tema “Pemuda Berdaya, dari Desa untuk Indonesia”
Adapun cakupan Beasiswa Desamind yaitu:
- Dana Tunjangan Hidup;
- Dana Program Pengabdian;
- Program Pengembangan yang mencakup : Desamind Leadership Camp, Kelas Pembekalan, Monthly Mentoring hingga keikut sertaan dalam Kegiatan Unggulan Desamind
Pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai Beasiswa Desamind 4.0 dapat diakses melalui beasiswa.desamind.id
Bebearapa cerita awardee Beasiswa Desamind yang sukses mengukirkan cerita melalui beasiswa dan pengabdian masyarakat juga terdokumentasi apik oleh kami. Berikut beberapa kilas perjuangan awardee Beasiswa Desamind dalam menjalankan projectnya dan menikmati prosesnya.
Kisah Inspirasi Imelta, Peraih Beasiswa Desamind 2.0 asal Gunungkidul
Imelta Indriyani Alfiah atau Imel merupakan peraih Beasiswa Desamind 2.0 yang berkuliah di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta. Imel juga aktif menjadi volunter pengajar pendidikan keaksaraan fungsional untuk lansia buta aksara dan Kesetaraan paket A, B dan C (setara SD, SMP, dan SMA) di PKBM Handayani Gunungkidul sejak 2017 hingga 2023. Semangatnya dalam volunteer dan peningkatan kapasitas diri akhirnya mempertemukannya dengan Beasiswa Desamind 2.0.
Saung Lentera Nglegi, projek yang menghantarkan Imel pada Beasiswa Desamind 2.0. Saung Lentera Nglegi merupakan salah satu wujud pelaksanaan program pengabdian masyarakat di bidang peningkatan literasi yang dilaksanakan oleh Imel sebagai Awardee Beasiswa Desamind di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Karang Taruna Nglegi, mitra utama dalam berkegiatan.
Awardee Beasiswa Desamind berPijar Menjadi Inisiator Pemuda Pertama yang Menggagas Proyek Sosial Parsial dengan Memanfaatkan Biji Karet Sebagai Pakan Ikan (IH-KALONG)
Salah satu program dari rangkaian Townhall Muda Desamind Series adalah proyek sosial parsial yang ditelah dilaksanakan di desa Sinarbakti, Kab. Ogan Komering Ulu. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Minggu (29/10/2023) dan berjalan dengan lancar. acara Townhall Muda tersebut mengusung tema “Membentuk Pola Pikir Adaptif Pemuda dalam Mengembangkan Inovasi untuk Desa”.
Proyek ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda agar mampu berkreasi dan menghasilkan produk bernilai tinggi melalui pemanfaatan sumber daya alam di sekitar mereka. Dian Arifando Rusyadi, selaku awardee beasiswa dan pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa tujuan utama dari proyek ini adalah untuk menciptakan produk kreatif dan inovatif dari sumber daya alam di sekitar, meningkatkan ekonomi desa, dan menciptakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu contohnya yaitu dengan menciptakan produk inovasi Ih-Kalong, dengan memanfaatkan biji karet sebagai pakan ikan.