Lalu Junaedi Halki, awardee Beasiswa Desamind Berpijar berhasil meraih Juara 1 Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan di kancah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Dukungan pemerintah Desa secara pikiran, materi, dan administrasi diberikan secara penuh kepada saya selaku founder Senanggalih English Corner, sehingga dalam setiap tahapan saya dapat survive,” ucap Halki
Poin penilaian dalam seleksi penghargaan Pemuda Pelopor cukup kompleks. Terdiri dari komitmen dan dedikasi, inovasi dan kreativitas, pengaruh dan dampak sosial, keterlibatan komunitas, keterampilan pemimpin, serta presentasi dan komunikasi.
Halki menjelaskan bahwa dedikasi dan hasil dari Senanggalih English Corner dapat terlihat dari prestasi peserta didik di sekolah. Banyak alumni yang telah bekerja di beberapa hotel Lombok, tour guide geowisata dan ekowisata, serta guide umroh. Bahkan tahun ini salah satu Keluarga Senanggalih English Corner berhasil menjadi Duta Bahasa NTB.
“Ini menjadi salah poin penting bagi Senanggalih English Corner, ” ungkap Halki.
Sebagai awardee Desamind Indonesia, Halki juga memiliki projectsocial yang diberi judul Sosialisasi dan Pelatihan Alat Panen Madu Non-destruktif untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Panen Madu Trigona Di Desa Senanggalih.
Halki menjelaskan alasan dirinya memilih project ini karena proses pemanenan madu lebah trigona di desa Senanggalih masih terbilang konservatif. Maka dari itu, ia dan timmya akan membuat inovasi alat TTG (alat panen madu non-destruktif), serta inovasi packaging dan marketing strategy untuk lebih memperluas pemasaran produk.
“Target saya kedepannya setelah menyelesaikan S1 adalah ingin melanjutkan study ke Italy dengan jurusan Gastronomy. Saya ingin memajukan desa dan serta mengukir sejarah di desa bahwa pemuda desa berhak mempunyai ambisi dan mimpi walaupun berada di pelosok,” ujar Halki.
Halki juga mengajak seluruh seluruh generasi muda, untuk terus menyalakan semangat Sumpah Pemuda dan jadi penerus perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia.
Desamind.id – Selasa (24/10) Rumah Perubahan (RP) mengundang Desamind ikut serta dalam Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Roadmap Literasi Digital 2.0. Rumah Perubahan merupakan sebuah yayasan non-profit yang berfokus pada literasi digital di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah staf Kementerian Komunikasi dan Informatika, perwakilan organisasi dan komunitas dari seluruh Indonesia, serta beberapa anggota dari Rumah Perubahan sendiri
FGD dibuka dengan diskusi ringan mengenai literasi digital, diikuti dengan diskusi panel oleh tiga pembicara, salah satunya dari Desamind. Sesi ini dijadikan kesempatan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi di lapangan serta memahami lebih baik tantangan dan harapan setiap segmen dalam konteks literasi digital.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendukung penyusunan Roadmap Literasi Digital 2.0 tahun 2025-2029, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai status sebagai negara maju di tahun 2024 dengan perolehan GDP terbesar kelima dunia. Sesi FGD memberikan kesempatan untuk mengumpulkan data langsung mengenai kondisi di lapangan serta memahami lebih baik tantangan dan harapan setiap segmen dalam konteks literasi digital.
Dalam FGD, Desamind membantu merumuskan ide-ide dan strategi untuk meningkatkan literasi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan, sosial, dan keagamaan. Hasil dari diskusi ini akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun Roadmap Literasi Digital 2.0, dengan program-program unggulan literasi digital pada setiap segmen yang memiliki indikator keberhasilan yang terukur.
Desamind juga ikut berperan dalam menyediakan wawasan langsung mengenai kondisi literasi digital di daerah-daerah terpencil, yang akan membantu Rumah Perubahan dalam menyusun Roadmap Literasi Digital yang lebih akurat dan efektif.
Rumah Perubahan berencana untuk menerapkan hasil-hasil dari FGD ini secara menyeluruh dengan berbagai sudut pandang dan gambaran lapangan yang diperoleh, guna meningkatkan literasi digital di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan dapat membangun program unggulan literasi digital pada setiap segmen dengan indikator keberhasilan yang terukur yang akan menjadi landasan dalam penyusunan Roadmap Literasi Digital 2.0 di Indonesia.
DESAMIND.ID, (19/10) – Desamind Indonesia menjadi salah satu organisasi yang diundang untuk mengikuti Pelatihan Fasilitator Dampak Sosial (PFDS) yang diadakan oleh Dampak Sosial Indonesia (DSI). PFDS merupakan program tahunan yang rutin diadakan oleh DSI dalam rangka meningkatan kapasitas individu untuk menjadi fasilitator perubahan di lingkungannya. Pada kesempatan ini, Muhammad Ertam Hidayat (Associate of Public Relations) dan Yuni Setyaningsih (Associate of Donation and Fundraising) menjadi delegasi dari Desamind Indonesia untuk mengikuti kegiatan PFDS.
PFDS tahun ini menarik minat 1033 pendaftar. Setelah melalui seleksi, dari 1033 pendaftar dipilih 225 pendaftar yang berasal dari 29 provinsi di Indonesia untuk menjadi peserta PFDS Batch 3 tahun 2023. Sebanyak 225 peserta akan mengikuti kegiatan PFDS yang dimulai pada 19 Oktober sampai 17 November 2023.
Kegiatan PFDS dimulai dengan sesi on boarding yang dilaksanakan pada Kamis (19/10) melalui zoom meeting. Sesi on boarding dibuka dengan sambutan oleh Yogie Armanda (Managing Director Yayasan Dampak Sosial Indonesia). Dalam sambutannya, Yogie Armanda menyampaikan DSI memiliki visi yaitu mendorong perubahan sosial melalui edukasi dan praktik pembangunan berkelanjutan. Salah satu program DSI adalah PFDS. PFDS merupakan program yang sudah dilaksanakan sebanyak sembilan batch dan ditujukan kepada pemuda yang ingin menjadi fasilitator perubahan di lingkungannya.
Agenda pada sesi on boarding diisi dengan pengenalan DSI, pengelasan program DSI, tanya jawab program, pengenalan learning partner, dan kumpul kelompok bersama learning partner.
Setelah mengikuti sesi onboarding, peserta PFDS akan mengikuti training sebanyak dua kali dengan materi social impact, theory of change, system thinking, peacebuilding dan facilitation skill. Acara selanjutnya, peserta mengikuti group coaching dan mentoring sebelum pelaksanaan proyek sosial. Agenda terakhir dalam pelatihan ini adalah graduation yang diikuti seluruh peserta PFDS.
Dalam kesempatan ini, Yuni Setyaningsih menyampaikan harapannya yaitu agar dapat berperan aktif menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Rencananya perubahan akan dilakukan bersama organisasi yang menjadi bagian dari proyek sosial PFDS ini yaitu Desamind Chapter Bandung. Berikut adalah harapan jika program dapat terselesaikan dengan baik, salah satunya adalah Parenting Cendekia (Cerdas Mendidik Anak). Output dari Parenting Cendekia semakin banyak anak yang mempunyai pengetahuan dalam bidang akademik maupun non akademik dengan didikan dari orang tuanya langsung.
Desamind Indonesia kembali melaksanakan Mentoring Class untuk ketiga kalinya bagi awardee Desamind BerPijar. Aspek yang menjadi pokok bahasan adalah Marketing & Branding for Social Project dengan narasumber Raditya Yoke Prama, Marketing and Business Intern Pemimpin.id dan Product Specialist Kompas Gramedia.
Jakarta (12/10) – Zakky Muhammad Noor, Managing Director of Desamind sukses mempresentasikan Proyek Transformasi Babar Kalesang Desamind dengan mengangkat judul Empowering Low-Tech Lab through Computational Thinking and CS Unpluggedpada sesi penerima penghargaan poster WINNER. Tim Desamind yang juga terdiri dari Syifa Adiba (Director of Public Relations) dan Hardika Dwi Hermawan (President Director) ini memenangkan kategori Applied Research/Innovation.
Selain Zakky Muhammad Noor, terdapat 2 pemenang kategori lain yang juga mempresentasikan proyeknya pada sesi tersebut, yaitu Afif Taufiqul Hakim, Master Civil Engineering and Management untuk kategori Fundamental Research dan Erie Agusta, Dosen Senior Universitas Muhammadiyah Palembang untuk kategori Creative Work.
WINNER merupakan inisiatif Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Nuffic Asia Tenggara, Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), the Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW), dan the Dutch Research Council (NWO). Acara ini merupakan acara tahunan di mana peneliti, education enthusiasts, policy makers, pebisinis, NGO dan stakeholder dari Indonesia dan Belanda diundang untuk mempresentasikan hasil penelitiannya. Tema yang diangkat pada WINNER 2023 yaitu “Enhancing knowledge connectivity of research and education between Indonesia and the Netherlands for regional impact”.
Proyek yang diangkat pada poster WINNER adalah permasalahan kesenjangan informasi dan teknologi di Indonesia yang menciptakan adanya gap yang signifikan pada inovasi dan kemajuan di daerah 3T (Terluar, Terpencil, dan Tertinggal). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Desamind Indonesia bekerjasama dengan Bebras Indonesia, PT PLN (Persero) UP3 Saumlaki, dan lembaga pendidikan setempat, menggagas “Empowering Low-Tech Lab through Computational Thinking and CS Unplugged“. Tujuan dari proyek ini yaitu untuk meminimalkan kesenjangan informasi dan teknologi di Kepulauan Babar dan memberdayakan masyarakat lokal.
Proyek ini berfokus pada penguatan pengetahuan, kapasitas, dan kemampuan masyarakat Kepulauan Babar dalam mengakses informasi di bidang pendidikan dan teknologi dengan melibatkan sekitar 250 orang peserta. Proyek ini koordinasi lintas sektoral yang melibatkan sekolah, pimpinan desa, pengawas sekolah, dan pihak sekolah masyarakat umum.
Hasil dari penggerakan kolaborasi multisektor ini membawa keberhasilan proyek pengabdian Babar Kalesang dalam menjembatani adanya kesenjangan akses pendidikan dan teknologi berkualitas., sehingga masyarakat dapat lebih optimal dalam mengakses dunia digital. Selain itu, brainstorming hingga pelatihan yang diberikan mendapat respon antusias dan positif dari seluruh peserta.
Tenaga pendidik sebagai gerbang literasi juga digandeng dan difasilitasi dalam menciptakan bahan ajar yang dilengkapi Computational Thinking, sehingga guru tersebut dapat berdaya dan percaya diri dalam membuat bahan ajar berbasis CT.
Low-Tech Environment Laboratory membawa langkah yang positif dalam mengurangi kesenjangan informasi di daerah 3T dan proyek ini merupakan langkah awal dalam memperdayakan masyarakat di wilayah 3T. Pada waktu dekat, Desamind akan mengirimkan volunteer selama 2 minggu untuk menggali lebih dalam potensi di Babar (Paps/Syif).
Desamind Indonesia menjadi mitra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam kegiatan PKM-KI (Pengabdian Kepada Masyarakat-Kemitraan Internasional) selama dua hari, 25 & 26 September 2023. PKM-KI tersebut mengangkat judul Pendampingan Media Belajar dan Literasi Digital kepada anak-anak Indonesia di Sanggar Bimbingan (SB) Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia.
Purbalingga – Desa Cipaku, Mrebet, Purbalingga 21 & 22 September 2023, Desamind Indonesia dan Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (PKBH FH UGM) sukses melaksanakan Penyuluhan Hukum kepada masyarakat Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.
Dr. Heribertus Jaka Triyana, S.H., M.A., LL.M., selaku wakil Dekan III bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Sistem Informasi menegaskan kemitraan PKBH FH UGM dengan Desamind merupakan kerjasama strategis jangka panjang dalam merespon permasalahan-permasalahan hukum yang ada di desa.
Sebelum melakukan penyuluhan di Desa Cipaku pada Jum’at (22/09), tim PKBH FH UGM dan perwakilan dari Desamind telah melakukan audiensi dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA) Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Audiensi ini bertujuan menyampaikan itikad baik kerjasama dalam program pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan di Desa Cipaku.
Selain itu, Perwakilan Desamind melalui Zaky Badruzzaman, S.H., menambahkan terkait peranan dan kontribusi Desamind bagi pengembangan masyarakat desa. Cakupan peranananya yaitu melalui program beasiswa berbasis projek Desa, pelatihan kepemimpinan, pendampingan, kajian isu permasalahan desa dan inisiasi program dalam pembangunan masyarakat desa.
Drs. Suroto, M.Si, kepala BAPPELITBANGDA menyambut baik langkah Desamind Indonesia dan PKBH FH UGM. Ia yakin untuk kedepannya tidak hanya meciptakan Desa Sadar Hukum saja, namun lebih jauh lagi, yaitu terkait perhatian serius penguatan legalitas UMKM dan berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Menciptakan Desa Cipaku Sadar Hukum
Kegiatan penyuluhan Hukum di Desa Cipaku mengangkat tema “Penyuluhan Hukum dalam Upaya Pembinaan Desa Sadar Hukum”. Hal ini merupakan respon dari permasalahan-permasalahan hukum yang ada di lingkungan desa. Permasalahan yang ditemui diantaranya maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal, judi online dan Lembaga yang terkadang meresahkan masyarakat desa. Tentu dengan adanya penyuluhan ini akan tercipta kesadaran hukum masyarakat. Masyarakat mampu mengetahui langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan apabila menemukan permasalahan hukum di desa.
Sugiarto, S.Pd., M.M.,, Kepala Desa Cipaku mengaku terbantu dengan penyuluhan ini. Ia menyampaikan masyarakat desa masih perlu dibina secara intensif dan berkelanjutan agar kesadaran hukumnya dapat terbangun. Tidak perlu dari skala besar, namun dari hal-hal sederhana, bertahap, konsisten, dan dapat dimulai dari kesadaran membuang sampah pada tempatnya, pengelolaan sumber mata air sesuai dengan ketentuan hukum, serta pengembangan kompetensi perangkat desa dalam mengelola pemerintahan desa.
Narasumber dalam penyuluhan hukum kali ini yaitu Dr. Dani Krisnawati, S.H., M.Hum. selaku Direktur PKBH FH UGM dan Muhammad Jibril, S.H., M.PrivateLaw selaku Sekretaris PKBH FH UGM. Dani memaparkan secara mendalam terkait pentingnya kesadaran hukum.
“Kesadaran hukum bukan hanya bertumpu pada penegak hukum dan pemangku kebijakan saja, namun kita sebagai masyarakat harus mencoba patuh dan memberi contoh terutama di lingkungan keluarga dan anak-anak kita,” tutur Dani.
Berbeda dengan materi Dani, Jibril lebih fokus mengulik fenomena pinjaman online yang kini digandrungi masyarakat. Masyarakat masih belum sadar dan terjebak dengan pinjaman yang sangat merugikan serta berakibat fatal dalam kehidupan nantinya.
Kurang lebih 40 orang dengan latar belakang berbeda mulai dari tokoh masyarakat dan perangkat desa sangat antusias mengikuti kegiatan hingga usai. Mereka saling bertukar cerita serta meminta saran mengenai permasalahan hukum sederhana yang dialami di lingkungannya.
Sebagai penutup, Hardika Dwi Hermawan selaku President Director Desamind memberikan penegasan bahwasannya penyuluhan hukum ini merupakan langkah awal mengentaskan permasalahan-permasalahan hukum pedesaan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk dapat memberikan pendampingan dan bantuan hukum juga nantinya bagi Desa-Desa lain yang membutuhkan. Desamind Indonesia sendiri memiliki dua pengurus dengan latar belakang Hukum yaitu Zaky Badruzzaman, S.H., yang juga sedang menempuh studi S2 di FH UGM dan juga Femas Andika J. yang saat ini menempuh pendidikan S1 di FH UNS. Selanjutnya, perumusan MoU akan dipersiapkan dan dapat menindaknajutinya dengan kajian dan langkah-langkah strategis untuk merespon permasalahan hukum yang terjadi di Desa Cipaku sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan.
Kolase adalah kreasi atau karya seni dua dimensi yang dibuat dengan cara menggabungkan atau menempel potongan, pecahan atau kepingan bahan pada sebuah gambar sehingga menghasilkan bentuk yang baru. Kolase dalam bahasa Perancis “collar” yang berarti mengelem.
Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) bersama dengan Executive of Desamind (EoD) 4.0 selama 3 hari bertempat di Desa Cipaku, Mrebet, Purbalingga. Acara ini dimulai pada hari Jum’at (1/09) sampai Minggu (3/09).
Foto bersama para perwakilan mitra potensial dalam acara GIK UGM
JAKARTA (27/08) – Desamind sebagai salah satu organisasi yang senantiasa mendukung inovasi dan kreativitas khususnya untuk kaum muda berkesempatan ikut andil dalam acara ramah tamah Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) pada Minggu, 27 Agustus 2023 bertempat di Rumah Dinas Menteri Sekretariat Negara.
GIK UGM sendiri merupakan sebuah upaya memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menawarkan infrastruktur pendidikan yang mendorong kolaborasi antar-mahasiswa dari berbagai fakultas. Selain itu, GIK UGM juga berinisiatif mendeteksi potensi soft skill mahasiswa sedini mungkin yang nantinya dikembangkan melalui program-program berkelanjutan yang bekerjasama dan berkolaborasi secara intensif dengan mitra-mitra potensial.
GIK UGM mengundang sekitar 40 mitra potensial yang bergerak di berbagai bidang seperti pendidikan, musik, seni budaya, pengetahuan, investasi, keuangan, self development, teknologi, dan lainnya. Dalam hal ini, GIK UGM mempercayai dan mengundang Desamind sebagai salah satu mitra potensial sesuai dengan tujuan utamanya.
Zakky Muhammad Noor, selaku Managing Director Desamind Indonesia, mewakili Desamind berkesempatan hadir dan duduk bersama merumuskan terobosan berbagai program yang tepat bersama mitra-mitra lainnya.
Acara dimulai dengan penjelasan latar belakang pembentukan GIK oleh Bu Ova Emilia, Rektor UGM. Beliau menjelaskan detail visi dan misi GIK UGM dalam menciptakan sarana yang nantinya akan membawa manfaat besar bagi generasi muda. Lalu, sejarah inisiasi GIK juga disampaikan secara tuntas oleh Pak Pratikno, Menteri Kesekretariatan Negara RI, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat UGM.
Dari penjelasan tersebut, GIK UGM secara maksimal akan berupaya memainkan peran penting dalam menyelamatkan masa depan industri dengan memperkenalkan generasi muda, termasuk mahasiswa, kepada berbagai aspek industri masa kini seperti investasi, digitalisasi, seni budaya, data, teknologi, hingga pengembangan desa dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, kerja sama yang akan diinisiasi antara Desamind dengan GIK UGM adalah mencakup tema pengabdian masyarakat desa seperti penguatan pemuda desa dan pengembangan kepemimpinan desa. Inisiatifnya berupa penyelarasan kurikulum tentang pengabdian masyarakat, workshop yang mengkaji praktik baik pengabdian di lapangan, serta knowledge sharing melalui kelas-kelas insidental. Selain itu, ada kemungkinan besar adanya kolaborasi yang berkaitan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa.
Hadirnya GIK UGM diharapkan bisa menghasilkan generasi yang memiliki emerging skills, mampu menyelesaikan masalah melalui pendekatan lintas disiplin ilmu, memiliki karakter inovatif dan kemampuan kolaborasi yang kuat, serta berkontribusi pada kemanusiaan dan kemajuan bangsa. Oleh karena itu, GIK UGM dirancang dengan beberapa ekosistem pendukung, yaitu pengembangan bakat, pembelajaran personal, pembelajaran sepanjang hayat, kompetensi lintas disiplin ilmu dan penerapan standar, kepemimpinan masa depan, serta inovasi dalam kontribusi kemanusiaan dan bangsa.