Desamind menjadi satu dari dua puluh empat orgasisasi/komunitas yang terpilih untuk mengikuti Kelas SDGs yang diadakan oleh CISDI (Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives) melalui program TRACK SDGs. TRACK SDGs merupakan kegiatan yang memfasilitasi aktor pembagunan untuk melakukan diksusi mengenai pencapaian program SDGs dan kontribusi yang akan dilakukan ke depannya.
Kelas SDGs sudah berlangsung sebanyak 5 batch. Pada kesempatan batch 5 kali ini, TRACK SDGs mengambil tema “Penguatan Kapasitas Multisektoral untuk Akselerasi Pencapaian SDGs di Indonesia”. Pembukaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 November 2022, melalui platform zoom meeting. Adapun tujuan dari kelas SDGs adalah mendalami aspek kemitraan berkelanjutan, khususnya kerjasama pemerintah-swasta dan masyarakat sipil yang efektif, berdasarkan pengalaman dan bersumber pada strategi kerjasama. Dalam kegiatan ini, kelas SDGs mengumpulkan para aktor penggerak nonpemerintah yang telah atau sedang melakukan kegiatan pengabdian dalam mendukung SDGs di Indonesia.
Acara ini dihadiri 43 peserta yang terdiri dari 24 organisasi/komunitas dengan persebaran enam provinsi (Bali, Jawa Barat, Jogja, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara dan Papua). Jenis organisasi/komunitas yang mengikuti kegiatan kelas SDGs di antaranya adalah media/platform online, komunitas masyarakat, organisasi kemahasiswaan, non goverment organization, bisnis/sociopreneurship dan komunitas anak muda. Tiga peserta perwakilan dari Desamind yang mengikuti kegiatan kelas SDGs yaitu Abdul Aziz (Vice Director of Chapter Development), Luzy Chairunnisa (Desamind Chapter Bogor) dan Dwi Sulistia Ningsih (Desamind Chapter Bogor).
Serangkaian kegiatan pembukaan Kelas SDGs Batch 5 terdiri dari penjelasan program agenda Kelas SDGs yang dimulai dari perkenalan Track SDGs, Kelas SDGs, Timeline Kegiatan, Topik dan Materi, Metode dan Tools Pembelajaran, dan Rewards. Abdul Aziz, Vice Director of Chapter Division, sebagai perwakilan Desamind menyampaikan bahwasannya kegiatan kelas SDGs ini memiliki manfaat kepada aktor SDGs non pemerintahan untuk melakukan diksusi dan menambah pengetahuan baru dan memahami pola-pola pembuatan program yang berkelanjutan. Harapannya kegiatan seperti ini dapat menambah jumlah aktor SDGs dan infromasi mengenai SDGs serta perannya dapat disalurkan lebih luas lagi.
Penulis: Muhammad Ertam Hidayat Editor: Syifa Adiba
Desa Kajongan, Bojongsari, Purbalingga – Minggu, 13 November 2022 Desamind Farm dari Desamind Indonesia bertemu kembali dengan Mas Sidik selaku peternak kambing untuk melanjutkan kerjasama tahun kedua pembudidayaan kambing. Kesepakatan kerjasama dilakukan dengan melakukan penandatanganan MoU kembali yang akan berjalan 1 tahun mendatang.
Kegiatan pembudidayaan kambing yang dilakukan Desamind dan Peternak menjadi langkah strategis Desamind untuk mendorong masyarakat Desa tetap produktif dan menghidupi sektor ramah lingkungan. Beberapa permasalahan yang ditemukan di Desa salah satunya adalah terdapatnya kandang ternak, namun tidak berisi ternak karena terkendala modal usaha. Desamind membantu untuk mencukupi kebutuhan modal dengan pembagian hasil yang adil, sesuai kesepakatan dan sebagian digunakan untuk kegiatan sosial ataupun pengembangan Desa. Tujuan utama dari kerjasama ini adalah mendukung para peternak di Desa untuk terus tumbuh dan berkembang serta memberikan dampak sosial yang lebih dengan memberikan alokasi keuntungan yang digunakan untuk projek sosial bagi pemberdayaan desa.
Mas Sidik yang mewakili Pengelola dan Hardika dari Desamind melakukan penandatanganan MoU
Kerjasama ini disambut dengan baik oleh kedua belah pihak. Hardika yang mewakili pihak Desamind yang ditemani Tim dari Desamind Indonesia dan Desamind Chapter Solo Raya berharap program ini akan semakin berkembang di beberapa titik Desa dan membangkitkan semangat anak muda untuk berinfestasi di sektor produktif, mendorong petani, dan menumbuhkan jiwa sosial. Perwakilan dari Desamind Chapter Solo Raya yang diwakili oleh Vivin dan Anis pun menanggapi sangat postif dan membuka wawasan baru terkait dengan pemberdayaan masyarakat Desa.
Kalobo – Distrik Salawati Tengah, Raja Ampat, Papua Barat merupakan salah satu destinasi program transmigrasi di era tahun 1980-an. Akses ke pulau ini dapat dijangkau menggunakan kapal kurisi setiap pekan sekali ataupun taxi laut pada hari tertentu dengan waktu tempuh 2 – 3 jam. Meskipun demikian sarana dan prasarana di desa ini masih sangat terbatas termasuk listrik yang mengaliri seluruh desa sangat tergantung pada pasokan bahan bakar sehingga hanya menyala normal pada pukul 18.00 – 06.00 WIT yang juga berpengaruh terhadap koneksi internet, padahal aktivitas masyarakat terutama belajar mengajar di sekolah berlangsung di siang hari.
Potret Kondisi Jalan
Desamind Indonesia yang diwakili oleh Khoirudin Nur Wahid dan Hardika Dwi Hermawan digandeng oleh PTI UMS dan Biro Bebras UMS untuk membawa misi berbakti untuk negeri melalui pengabdian masyarakat di daerah terpencil dalam bentuk workshop yang dilaksanakan di Madrasah ‘Aliyah Muhammadiyah Waibu Raja Ampat dengan sasaran guru (SD, SMP dan SMA/MA) dan siswa. Kegiatan workshop yang dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 September 2022 dimulai dengan materi belajar kreatif dengan Computational Thinking (CT) melalui metode CS-Unplugged dan sosialisasi mapel informatika dalam Kurikulum Merdeka yang diberikan oleh Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng., sebagai Dosen PTI sekaligus Biro Bebras UMS dan Fasilitator Sekolah Penggerak.
Foto Bersaa Siswa-Siswi peserta Pelatihan Design Thinking (Hari ke 3)
Pada hari ke- 2 diberikan materi pengayaan pembuatan media pembelajaran melalui Canva dan Quizziz dengan mengoptimalkan waktu akses dan tenaga listrik yang terbatas oleh Khoirudin Nur Wahid, S.Pd dari Desamind Indonesia. Pengabdian di hari terakhir adalah Pelatihan Design Thinking untuk mengembangkan ide-ide kreatif bagi siswa yang diberikan oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE selaku dosen PTI UMS.
Bapak Dwi Irianto, S.P yang merupakan pengawas Sekolah di wilayah Kalobo menyampaikan rasa terima kasih dan bersyukur karena selama ini program pemberdayaan pendidikan melalui guru masih jarang dilakukan hingga mencapai daerah/sekolah secara langsung. Para guru memberikan apresiasi karena semakin termotivasi dan semangat untuk mengajar, apalagi dampak pandemi selama 2 tahun lebih sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Semua pihak berharap agar kegiatan ini akan berlanjut di masa mendatang sehingga dapat mempersempit kesenjangan pendidikan di daerah terpencil dan memajukan pendidikan di Indonesia.
Foto bersama Guru dan Kepala Sekolah
Kegiatan workshop ini merupakan bentuk nyata kepedulian tidak hanya bagi daerah-daerah di luar jawa yang memiliki keterbatasan akses informasi dan teknologi. Keberlanjutan program ini adalah guru-guru dapat menerapkan Computational Thinking dalam pembelajaran dan dapat menyusun RPP yang memasukan CT di dalamnya.
Jakarta (28/6) Desamind Indonesia menghadiri Rapat Pembahasan Implementasi Pedoman Sentra Pemberdayaan Pemuda Desa/Kelurahan berbasis Data Desa Presisi. Rapat yang digelar di lantai 3 Gedung Graha Pemuda Kemenpora RI Pukul 13.00 WIB, dibuka langsung oleh Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Esa Sukmawijaya.
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dan arahan Presiden pada Peraturan Presiden (PP) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, Permenpora Nomor 32 Tahun 2016 tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda, Permenpora Nomor 1 Tahun 2018 tentang Strategi, Capaian dan Kurikulum Sentra Pemberdayaan Pemuda, dimana secara kelembagaan, SPP pada tingkat desa harus ditetapkan oleh Bupati. Merujuk arahan dan amanat tersebut, Kemenpora telah menjalin kerjasama dengan IPB University untuk menerapkan inovasi Data Desa Presisi sejak tahun 2021 lalu.
Pak Esa pada sambutannya mengingatkan kembali kepada peserta rapat bahwasannya Pak Menpora pernah berpesan bahwa dalam disetiap kota/kabupaten minimal ada 1 Sentra Pemuda Desa (SPP) yang akan komparasikan atau dikombinasikan dengan Data Desa Perisisi dan perihal anggaran tentunya akan melibatkan pengambil kebijakan terkait.
Rapat ini membahas mengenai implementasi dari SPP, mulai dari pengambilan datanya sampai manfaatnya, sehingga organisasi kepemudaan seperti Desamind bakal turun andil ke desa.
Data yang dihasilkan berupa identitas dari pemuda yang ada di desa yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, data kesehatan, dan sebagainya. Data ini nantinya bakal open access jadi bisa dimanfaatin oleh organisasi pemuda untuk membangun proyek yang sesuai dengan desa yang jadi fokus organisasi tersebut.
Narasumber pada rapat ini yaitu Sofyan Sjaff yang merupakan Wakil Kepala LPP IPB Bidang Pengabdian kepada Masyarakat/Penggagas Data Desa Prestasi. Ada hal menarik yang bisa menjadi periksa untuk kita semua tentang akses perguruan tinggi cukup baik di Indonesia. Akses perguruan tinggi yang cukup baik tidak sejalan dengan masih banyaknya pengangguran di Indonesia. Selain itu bonus demografi dapat menjadi ancaman tersendiri. Harapannya dengan adanya DDP dapat melengkapi pendataan untuk menjawab tujuan bangsa terhadap masalah-masalah data.
Saat ini Data yang dibangun di Indonesia masih menggunakan cara Top-Down bukan Bottom-Up. Kelebihan dari DPP yaitu dapat membantu mengetahui keadaan pemuda yang masih memerlukan bantuan untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan dan bentuk perhatian lainnya. SPP perlu dimaknai sebagai Sense Of Prioritas yang dapat memberi dampak nilai ekonomi bagi masyarakat.
Mewakili Bupati, Kadispora Tapanuli Utara Baharudin Siagian, mengatakan bahwa Data pemuda diperlukan tindak lanjut dari data pemuda yang memerlukan dukungan pengembangan kapasitas. Dukungan ini seperti wirausaha pemuda,sehingga dapat diketahui dengan jelas siapa saja yang menjadi target penerima akses atau layanan bantuan. Oleh karena itu perlunya dilakukan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi kepada para pemuda sebagai bagian dari pada fungsi SPP.
Rapat ini dihadiri sebanyak 22 orang peserta yang meliputi Pejabat dan Staf Kemenpora RI (Staf Ahli Bidang Hukum Samsudin, Analis Kebijakan Ahli Utama Imam Gunawan, Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda Deputi 1 Kemenpora RI H. Amar Ahmad, Kepala Pusat PP-PON Tri Winarno, Asdep Kapasitas Pemuda, Pemuda Zainal Aminin, Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda H. Ibnu Hasan, Kabiro Hubungan Masyarakat dan Hukum Sanusi, Staf Khusus Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial, Alia Sasono, Kabbag Evaluasi dan Penilaian Kinerja Yayat Suyatna, Kabid Pemetaan dan Penelusuran IPTEK Yossi Ahmad Falah) serta Perwakilan Indonesia Stundent and Youth Forum, 3 orang dari IPB, Desamind, Ssayp, OIC Youth Idonesia, Milenial Institute, serta lintas komunitas dan organisasi.
Gambar 2 Nadia Rana Nabila (Associate of Secretariat Desamind) dan Ahmad Luthfi (Associate of Program Development Desamind)
Nadia selaku salah satu perwakilan dari Desamind Indonesa berkata bahwasannya Nadia seneng mengikuti kegiatan ini karena Kemenpora berusaha melibatkan pemuda dalam pembahasan Sentra Pemberdayaan Pemuda (SPP) Desa/Kelurahan dan Desamind diundang untuk ikut pembahasannya.
Harapannya Rapat Pembahasan Implementasi Pedoman Sentra Pemberdayaan Pemuda dapat menjadi langkah maju dalam pengembangan pemuda di Indonesia melalui Data Desa Presisi (pap/nad).
Purbalingga, 28 April 2022 – Momentum bulan Ramadhan yang penuh berkah menjadi waktu yang tepat untuk berbagi dalam berbagai bentuk. Hal inilah yang menjadi semangat Perangkat Desamind Chapter Purbalingga (DCPBG) untuk menggelar kegiatan pada bulan Ramadhan 1443H ini. DCPBG telah sukses menggelar kegiatan ‘Ramadhan Ceria’ yang dilaksanakan di TPQ Al Mubarok, Dusun III Karangjengkol, Kutasari, Purbalingga. Acara yang dikemas dalam tiga kegiatan utama ini (Lomba Kreativitas Anak, Bazaar baju, dan buka bersama) disambut baik dengan antusias tinggi dari masyarakat sekitar.
Ramadhan Ceria merupakan inisiatif Perangkat DCPBG untuk memeriahkan bulan Ramadhan di desa mitra dan sebagai langkah awal dalam memulai serangkaian program kerja yang akan dilaksanakan di sana. Desa Karangjengkol menjadi desa mitra DCPBG selama tahun 2022. Sebagai langkah pembuka, diharapkan hadirnya DCPBG semakin dikenal dan disadari oleh masyarakat Desa Karangjengkol.
Dalam pelaksanaannya, RamadhanCeria kali ini bekerja sama dengan Pengurus Forum Silaturahmi Mahasiswa Purbalingga Universitas Negeri Yogyakarta (Forsimangga UNY). Di samping itu, kegiatan tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dan bantuan dari pihak donatur maupun sponsor, diantaranya Sebungkus Keberkahan Purbalingga, RSIA Ummuhani, TB. Murah Rizky 2, Hyubusin San Indonesia (HSI), Omadira, Bebek Goreng Haji Slamet, Baby Crab Sultan, Doraemon Kutasari, Desamind Indonesia, serta pihak-pihak lain yang turut terlibat.
Diawali dengan persiapan panitia pada pukul 10.00 WIB di lokasi, acara dibuka pada pukul 13.30 WIB dengan sambutan dari Rizal Nur Rochman selaku Ketua Panitia, Kepala Dusun III Karangjengkol, dan Hardika Dwi Hermawan selaku Ketua Desamind Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan Lomba Kreativitas Anak dan Bazaar yang dilaksanakan mulai pukul 14.20 WIB hingga 16.00 WIB. Terlihat antusias Santri TPQ Al Mubarok dalam mengikuti lomba yang diselenggarakan, serta masyarakat sekitar yang ramai mengunjungi Bazaar baju. Meskipun cuaca sempat hujan ketika memasuki waktu sore, kegiatan berjalan dengan kondusif dan meriah.
Acara Bazaar Baju. Sumber: Desamind Chapter Purbalingga
Lomba Kreativitas Anak terdiri dari beberapa lomba, meliputi Lomba Pidato Islami, Hafalan Surat Pendek, Hafalan Doa Sehari-Hari, Tartil Quran, dan Lomba Hafalan Bacaan Sholat. Kegiatan lomba diikuti sebanyak 67 anak. Kegiatan Lomba Kreativitas Anak diakhiri dengan pengumuman 3 juara untuk setiap kategori lomba. Peserta yang menjadi juara mendapatkan apresiasi berupa piala, bingkisan, dan juga sertifikat.
Menjelang buka bersama, acara dimeriahkan dengan cerita nabi dan ice breaking yang dibersamai oleh Hardika Dwi Hermawan dan Perangkat Desamind, yang tentunya disambut pula dengan antusias Santri TPQ Al Mubarok. Terakhir, acara dilanjutkan dengan kegiatan buka bersama meliputi Panitia, tamu undangan, dan Santri TPQ Al Mubarok. Meski suasana hujan, buka bersama terlaksana dengan lancar dan kondusif.
Pukul 20.00, penghujung kegiatan ‘Ramadhan Ceria’ dimeriahkan dengan kegiatan keakraban dan tukar kado pengurus Desamind Chapter Purbalingga dengan pengurus Forsimangga. Kegiatan berjalan dengan meriah dan ditutup dengan foto bersama, yang menandai berakhirnya kegiatan ‘Ramadhan Ceria’.
Penulis: Muhammad Wafa, Desamind Chapter Purbalingga
Purbalingga, 05 April 2022. Kegiatan ‘Jumpa Desa #1’ oleh Desamind Chapter Purbalingga telah dilaksanakan pada Kamis, 24 Maret 2022. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karangjengkol, Kec. Kutasari, Purbalingga. Jumpa Desa merupakan awal kegiatan dari rangkaian Program Desa Mitra dari Desamind Chapter Purbalingga tahun 2022.
Tujuan kegiatan Jumpa Desa ini guna mengenal lebih dekat kondisi dan potensi desa serta penandatanganan nota kesepakatan antara pihak perangkat desa dengan pengurus Desamind. Kegiatan yang dikoordinasi oleh Divisi Pengembangan Program (P2) ini, menjadi sarana untuk penentuan kegiatan apa yang cocok dilaksanakan di desa mitra nantinya.
Desa Karangjengkol merupakan salah satu desa di Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Desa yang berjarak 11 KM dari ibukota kabupaten ini, dipilih sebagai desa mitra dikarenakan potensi yang beragam yang bisa dikembangkan di desa Karangjengkol. Hasil diskusi Divisi Pengembangan Program (P2) bersama dengan Ibu Narsiti sebagai Kepala Desa Karangjengkol yaitu membahas potensi-potensi desanya. Beberapa potensi desa Karangjengkol yang dapat dikembangkan antara lain produksi gula merah, lokasi curug, dan wisata baru yang hendak dikembangkan bersama Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Karangjengkol.
Program Desa Mitra menjadi program unggulan Desamind Chapter Purbalingga yang diadakan setiap tahun. Program ini menjadi sarana bagi Desamind Chapter Purbalingga untuk berkontribusi secara nyata membangun masyarakat desa berbasis pengembangan potensi yang ada. Program yang dipegang oleh Divisi Pengembangan Program (P2) yang bekerja sama dengan perangkat desa terkait, akan berlangsung selama satu tahun. Serangkaian kegiatan yang akan berlangsung adalah Ramadhan Ceria di Desa Karangjengkol, yang akan dilaksanakan di bulan Ramadhan.
Diharapkan melalui Program Desa Mitra Desamind Chapter Purbalingga ini menjadi sarana untuk belajar sambil memberikan manfaat secara nyata bagi masyarakat desa, khususnya di Purbalingga. “Ngapak Kompak Nata Desa”.
Penulis: Muhammad Wafa, Desamind Chapter Purbalingga
Foto bersama Eksekutif Desamind dan Anak-Anak Panti Rumah Lentera
Surakarta, 17 April 2022 – Executive of Desamind domisili Solo dan sekitarnya sukses mengadakan acara buka bersama anak-anak panti asuhan Rumah Lentera. Anak-anak panti asuhan Rumah Lentera yang ikut serta mulai dari usia 2 tahun sampai usia 18 tahun. Dalam pertemuan bersama dengan anak panti asuhan Rumah Lentera ini, beberapa perwakilan juga diminta untuk menemui pemiliki panti asuhan guna melakukan screening dan cek HIV, sehingga dapat dipastikan sebelum mengunjungi anak-anak semua dalam kondisi aman.
Kedatangan para EoD disambut hangat dan antusias oleh anak panti, bahkan mereka aktif mengajak bermain bersama para EoD setelah perkenalan usai. Permainan ular naga dan domikado menghiasi pertemuan saat itu. Beberapa pertanyaan juga diajukan kepada anak panti untuk mempererat kedekatan mereka seperti bagaimana kelancaran puasa yang sedang dijalankan, umur berapa, kelas berapa dan sebagainya. Permainan hari itu ditutup dengan pembagian balon kepada anak-anak untuk menambah semangat.
Tidak habis di situ, semangat anak-anak panti masih menggebu hingga acara foto bersama. Pancaran senja sore itu menambahkan kesan estetik pada foto yang diambil, anak-anak juga masih rebutan balon dan mengajak bermain bersama karena belum puas dengan permainan sebelumnya.
Menjelang Maghrib para EoD dan anak panti berbuka puasa bersama di teras panti dengan menu takjil terlebih dahulu. Beberapa anak juga ada yang minum obat terlebih dahulu. Obat rutin yang diminum mereka biasanya akan diberikan 2x sehari. Setelah selesai menyantap takjil, maka selanjutnya ada juga agenda makan besar.
Selesai berbuka dengan makan besar, rombongan Executive of Desamind kemudian pamit kepada anak panti. Awalnya mereka berat untuk melepas kepergian para EoD karena sudah nyaman dan ingin bermain bersama. Namun, karena waktu yang dihabiskan bersama sudah panjang dan sudah waktunya pamitan maka rombongan Desamind mengusaikan pertemuan dengan anak-anak panti asuhan pada hari itu.
Poster Kelas Inspirasi 1, Sumber : Instagram Desamind Indonesia
Jawa Tengah, 26 Februari 2022 – Desamind Indonesia bersama dengan Biro Bebras Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses meluncurkan kelas lilin Inspirasi. Kelas Lilin Inspirasi ini hadir untuk mengajarkan anak-anak lebih berani bermimpi, serta memberikan motivasi merealisasikan mimpi yang telah dimiliki. Kegiatan ini diisi dengan pengenalan profesi, ice breaking, langit impian, serta game/outbound yang mengimplementasikan dasar-dasar berpikir komputasi (computational thinking).
Dalam sesi pengenalan profesi, terdapat pemaparan profesi-profesi saat ini melalui power point. Setelahnya, ice breaking kemudian dilanjut dengan game/outbound. Game yang dipilih pada kegiatan ini dipusatkan untuk dapat mengimplementasikan cara berpikir menyelesaikan suatu masalah (computational thinking) seperti membuat barisan, jalur mimpi Desamind, bola lidi, tebak gambar, dan gerak pendeteksi.
Kelas Lilin Inspirasi sampai saat ini telah dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan lokasi yang berbeda-beda. Pada kegiatan Kelas Inspirasi #1 terlaksana pada Sabtu, 26 Februari 2022 di SMP Muhammadiyah 11 Kedawung, Sragen dengan tema “Bangun Mimpi Anak Negeri”. Bersama dengan Kak Nanda, Kak Laila, Kak Wahid, Kak Zami, Kak Rahmat, Kak Mus’ab dan Kak Dewi.
Selanjutnya Kelas Insprasi #2 dengan tema “Aku Berani Bermimpi” bertempat di SMP Negeri 1 Sidoharjo, Sragen pada Sabtu, 5 Maret 2022 lalu. Sama seperti kegiatan kelas inspirasi sebelumnya, kegiatan ini juga dibersamai oleh Kak Nanda, Kak Wahid, Kak Zami, Kak Rahmat, Kak Dewi, Kak Vivin, dan Kak Amal dalam pelaksanaannya.
Pada kegiatan Lilin Inspirasi #3 yang dibersamai oleh Kak Wahid, Kak Zami, Kak Rahmat, Kak Dewi, Kak Elly, Kak Vivin, Kak Thoriq, dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tangen 12 Maret 2022 lalu. Kegiatan ketiga ini mengangkat tema “Cerdas, Semangat, Meraih Mimpi”.
Berlanjut pada Lilin Inspirasi #4 SMA Negeri 2 Sragen yang mengangkat tema “Menggapai Mimpi, Berkontribusi Untuk Negeri” dan dibersamai oleh Kak Zami, Kak Rahmat, Kak Amal, Kak Luthfi, Kak Ertam, dan Kak Zidni pada Kamis, 17 Maret 2022 lalu. Lilin Inspirasi #5 hanya berjarak 1 hari dari kegiatan lilin inspirasi sebelumnya, yaitu pada Jumat, 18 Maret 2022. Pada kegiatan ini tema yang diusungkan juga sama dengan sebelumnya, hanya saja lokasi pelaksanaannya berbeda. Lilin Inspirasi #5 dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sragen.
Lilin Inspirasi #6 dilaksanakan di bagian Timur Indonesia, tepatnya di Lombok Timur dengan mengusung tema yaitu, “Menggapai Mimpi dari Desa” serta dibersamai oleh kak Zami, Kak Rahmat, Kak Bayu dan Kak Syifa dalam pelaksanaannya. Pelaksanaan dalam setiap sesi kelas inspirasi diisi oleh seluruh anggota Desamind Indonesia, baik yang berasal dari Executive of Desamind maupun Chapter Desamind.
Solo (14/02) – Desamind turut serta dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Kemenpora Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pada 14 – 18 Februari 2022 lalu. Kegiatan ini mengambil tema Pelatihan Peningkatan Karakter Pemuda Dalam Era Digital dan diselenggarakan di Hotel Novotel, Solo, Jawa Tengah.
Penyelenggaraan pelatihan ini ditujukan untuk membentuk karakter masyarakat terkhususnya pemuda yang beretika dalam berinteraksi di dunia maya. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Faisal Abdullah, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kegiatan pelatihan ini dapat membentuk karakter pemuda yang terampil dalam bidang digital dan berkarakter positif sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan influencer bagi pemuda dan masyarakat Indonesia lainnya.
Kegiatan Pelatihan Peningkatan Karakter Pemuda Oleh Kemenpora
Acara ini dihadiri oleh 50 peserta perwakilan pemuda dari berbagai unsur seperti pemuda difabel, mahasiswa, komunitas Pemuda, Pemuda binaan Kemenpora/Dispora serta pegawai/ASN/Dispora, salah satunya yaitu perwakilan dari Desamind.
Selama lima hari pelaksanaan, kegiatan pelatihan ini diisi oleh berbagai materi mengenai keterampilan digital. Melihat kondisi anak muda zaman sekarang, Perwakilan Wali Kota Surakarta, Joni Hari Sumantri mengatakan bahwa industri kreatif berbasis konten digital telah menjadi sektor yang paling produktif di masa pandemi sekarang ini.
Putri Aulia Pasa, Vice Director of Public Relations, sebagai perwakilan dari Desamind juga menyampaikan bahwasannya kegiatan kepemudaan seperti ini dapat menumbuhkan keterampilan digital, meningkatkan rasa empati dan kolaboratif, dan menumbuhkan pemuda yang bisa memimpin, kreatif, produktif, bisa menghasilkan konten digital dan memberi arti dan manfaat terhadap sekitarnya. Harapannya Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora dapat membuat pelatihan kepemudaan di daerah lainnya secara continue dengan mempertimbangkan urgensi dan kebutuhan.
Desamind yang merupakan organisasi non-profit dalam pelaksanaan visi misinya juga menyertakan pemuda-pemuda desa untuk memajukan desa yang berpendidikan dan melek peradaban. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi Desamind dalam peningkatan karakter pemuda yang melek teknologi, kreatif, menginspirasi dan memiliki tekad untuk memajukan negeri.
Minggu, 2 Januari 2022 – Desamind Indonesia Foundation sukses menyelenggarakan acara Monitoring & Evaluasi (Monev) dan Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0 secara daring. Acara ini menandakan berakhirnya pemberian beasiswa kepada para awardee beasiswa yang telah diseleksi oleh para juri pada 30 November 2020 lalu.
Acara ini dihadiri oleh seluruh Awardee Beasiswa Desamind 1.0, mentor awardee merangkap juri, Awardee Beasiswa Desamind 2.0, dan divisi Program Development sebagai panitia acara. Acara ini diawali dengan pembukaan oleh MC, Fiki Nila dari divisi Program Development dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Hardika Dwi Hermawan, M.Sc(ITE) selaku President Director Desamind Indonesia Foundation.
“Sumber daya terbesar yang dimiliki Indonesia bukan Sumber Daya Alamnya, tetapi Sumber Daya Manusianya itu sendiri. Kalau Sumber Daya Alamnya bagus, tapi Sumber Daya Manusianya tidak diolah dengan bagus, bisa jadi kita hanya merusak lingkungan. Harapannya, pengalaman yang didapatkan di lapangan akan menjadi momen berharga untuk diingat bahwa ada anak-anak yang menunggu saya untuk kembali ke Indonesia dan mengabdi”, ujar Kak Dika
Kak Dika menutup sambutan dengan sebuah quote“Jika kita tidak bisa menjadi jalan raya, cukup menjadi jalan setapak yang dapat dilalui oleh orang. Jika kita tidak bisa menjadi matahari, cukup menjadi lentera yang dapat menyinari sekitar. Jika kita tidak dapat menjadi obor di Jakarta, cukup dengan menjadi lilin-lilin di desa yang bisa menerangi lebih dari 70 ribu desa”.
Sambutan kedua oleh Evi Lestari, B.Ed selaku trustee (pembina) dari Yayasan Desamind Indonesia Foundation. “Harapannya, nilai-nilai kebermanfaatan yang terlahir melalui program yang sudah terlaksana ini terus mengalir dan berlanjut meskipun nanti sudah wisuda dan selesai.”
Mba Evi mengakhiri sambutannya dengan memberikan pesan bahwa tidak cukup untuk menjadi baik dan sukses, tetapi perlu ada usaha, kepedulian, semangat mengambil peran, dan peka terhadap sekitar sehingga kita dapat membawa jejak-jejak kebaikan di muka bumi. Setelah sambutan, dilanjut dengan penyampaian hasil monev awardee beasiswa Desamind 1.0 yang diurutkan berdasarkan undian. Setiap awardee diberikan waktu 15 menit untuk mempresentasikan program dan tanya jawab.
Presentasi pertama disampaikan oleh Emi Triani yang dimentori oleh Lailati Rohmah dengan Program Baladesa.id. Program ini bertujuan untuk merevitalisasi komponen penggerak desa, mengajak pemuda bagaimana caranya berkontribusi di desanya masing-masing dengan memberikan edukasi mengenai desa. Beberapa programnya antara lain membentuk sekolah desa dan karang taruna, projek sosial (omah dhewe) sebagai tempat literasi dan pengembangan anak-anak desa. Program ini dilaksanakan di desa Bantengan, Karanggede, Boyolali. Selengkapnya bisa dilihat di Instagram @baladesa_id.
Bagas Primandaru yang dimentori oleh Evi Lestari menyampaikan hasil monev program Bumi Trikarso: Dari Desa Untuk Indonesia. Program dari Bumi Trikarso yaitu memanfaatkan lahan Desa Trikarso, Kec. Sruweng, Kebumen yang masih kosong dengan menanam tumbuhan yang bernilai jual, seperti lidah buaya yang dapat diolah menjadi keripik dan minuman lidah buaya. Info selengkapnya bisa dilihat di Instagram @bumi_trikarso.
Selanjutnya, presentasi disampaikan oleh awardee ketiga yaitu Aan Munandar yang dimentori oleh Zakky Muhammad Noor dengan program Lingkar Dahan. Berangkat dari masalah banyaknya dijumpai sampah organik ranting dan kayu di Desa Sendangsari, Sleman, Yogyakarta. Aan berinisiatif untuk mengolah sampah tersebut menjadi produk layak jual, salah satunya jam dinding kayu yang diberi nama “Divine Timepiece”. Info lengkapnya bisa dilihat di Instagram @lingkar.dahan.
Awardee keempat yang menyampaikan program adalah Aulia Syifa Ardiati yang dimentori oleh Dita Puji Rahayu dengan program Kianmembumi.id. Berangkat dari masalah pencemaran udara dan penurunan pendapatan karena COVID-19, Syifa merancang program pengelolaan sampah rumah tangga di Desa Adipala, Kabupaten Cilacap. Produk yang dihasilkan berupa penanaman kangkung, pemberdayaan kebun KWT, pembuatan abon lele, pembuatan pupuk kompos, dan lain sebagainya. Info selengkapnya dapat dilihat di Instagram @kianmembumi.id.
Terakhir Alfiana Eka Priyanika yang dimentori oleh Hardika Dwi Hermawan menyampaikan monev program Menyapa Lereng Merapi. Program ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat guna meningkatkan kualitas pendidikan di Dukuh Gilir Pasang dan Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Kec. Kemalang, Kab. Klaten. Program dari Menyapa Lereng Merapi ini antara lain Waste scholarship, rumah belajar lentera, dan mentorship. Info mengenai program ini dapat dilihat di Instagram @menyapa.lerengmerapi.
Dokumentasi sesi monev: presentasi program oleh salah satu awardee
Setelah awardee menyampaikan hasil monev dan ditanggapi oleh juri, acara selanjutnya yaitu Wisuda Awardee Beasiswa Desamind 1.0. Wisuda dilakukan simbolis dengan penyerahan sertifikat kepada para awardee dan para mentor disertai sepatah kata dari mereka.
Penyerahan sertifikat diawali oleh Aan Munandar dengan mentor Zakky Muhammad Noor, Alfiana Eka dengan mentor Hardika Dwi Hermawan, Aulia Syifa dengan mentor Dita Puji Rahayu, Bagas Primandaru dengan mentor Evi Lestari, dan terakhir Emi Triani dengan mentor Lailati Rohmah. Acara selanjutnya yaitu pembacaan surat keputusan mengenai penetapan kelulusan Awardee Beasiswa Desamind 1.0 dan diakhiri dengan penutup dan sesi foto bersama.
Dokumentasi sesi foto bersama di akhir acara
Yulia Susanti, selaku PIC Program Beasiswa Desamind 1.0 ini berharap semoga para alumni Beasiswa Desamind 1.0 dapat memberikan dampak dan kebermanfaatan di setiap pijakan bumi. Desamind, Ingat Bangsa Ingat Desa!
Penulis : Kamilya Anjani Putri Editor : Hardika Dwi Hermawan dan Putri Aulia Pasa