Skip to main content
Tag

Program Unggulan Desamind

Desamind Indonesia Selenggarakan Kelas Pembekalan untuk Cetak Local Heroes Penggerak Desa

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini, Press Release, Program Unggulan Desamind

DESAMIND.ID, Minggu, 28 Juli 2025 — Dalam rangka mendampingi lima penerima terpilih Beasiswa Desamind 5.0 sebelum menjalankan proyek pengabdian di desa, Desamind Indonesia menyelenggarakan Kelas Pembekalan yang berlangsung selama tiga pekan secara daring. Kegiatan ini dirancang untuk membekali para awardee dengan kapasitas personal dan teknis, agar mampu mengeksekusi proyek sosialnya.

Dalam sambutannya, President Director Desamind menegaskan pentingnya orientasi pada aksi dalam kepemimpinan berbasis pengabdian. “Orang-orang yang membantu kalian itu fokus ke action-oriented, tetapi sebagai seorang leader, kalau ekspektasinya tinggi namun tidak bisa mengeksekusi sebuah project, itu tidak akan berdampak,” ujarnya. Pesan ini menjadi kerangka utama kelas pembekalan: mendorong awardee tidak hanya untuk berpikir besar, tetapi juga mampu bertindak dan menggerakkan.

Pada pekan pertama, sesi bertajuk Bite the Chunk: From Idea to Action for Social Project dibawakan oleh Reza Nurdiansyah, seorang profesional tersertifikasi dari Desain Thinkers Indonesia. Reza mengajak peserta mengembangkan gagasan mereka dengan pendekatan Design Thinking dan menyusunnya ke dalam kerangka Social Business Model Canvas. Materi ini memberikan dasar logis dan aplikatif agar ide-ide sosial yang digagas peserta bisa dikemas dalam bentuk proyek yang sistematis dan dapat diimplementasikan.

Pekan berikutnya, peserta mendalami dinamika kerja tim dalam sesi Teamwork Makes the Dream Work bersama Dimas Dwi Pangestu, Founder Trash Ranger ID. Ia menekankan pentingnya pembagian peran yang adaptif, penyusunan skala prioritas menggunakan MoSCoW Method, serta memahami karakter kepemimpinan situasional. Melalui studi kasus dan diskusi kelompok, peserta didorong memahami bahwa keberhasilan proyek sosial sangat bergantung pada kolaborasi internal yang sehat dan efektif.

Penutup kelas pembekalan diisi oleh Amsa Nadzifah, Ketua Yayasan Literasi Desa Tumbuh, dalam sesi bertajuk Link and Lead: The Power of Project Collaboration. Amsa menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memastikan keberlanjutan program. Ia menyampaikan bahwa proyek sosial yang kuat bukanlah proyek yang berjalan sendiri, melainkan yang mampu menjalin relasi dengan berbagai aktor dalam kerangka kolaborasi pentahelix. “Dengan menjalin kemitraan lintas sektor (pentahelix), kalian akan membentuk ekosistem proyek sosial yang mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya kepada peserta.

Gambar 1. Kelas Pembekalan awardee Beasiswa Desamind 5.0

Setiap sesi dalam kelas pembekalan tidak hanya diisi dengan paparan teori, tetapi juga simulasi langsung melalui worksheet, diskusi studi kasus, serta sesi mentoring reflektif di ruang breakout. Pola ini dirancang untuk membangun pemahaman secara progresif dan berkesinambungan.

Melalui Kelas Pembekalan ini, Desamind Indonesia berharap para awardee dapat merealisasikan proyek sosial mereka dengan kesiapan, mulai dari desain program, kerja kolaboratif, hingga membangun dampak berkelanjutan dalam pelaksanaan proyek sosial yang di usung di desa yang menjadi mitranya.

Penulis: Zaky Badruzzaman/Scholarship Division

Editor: Kamilya Anjani Putri

Menabur Asa di Tanah Kecil: Cerita Lulu bersama Desamind

Menabur Asa di Tanah Kecil: Cerita Lulu bersama Desamind

By Artikel, Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID — Dari sebuah kota kecil di ujung selatan Jawa Tengah, tumbuh seorang pemudi bernama Yanuar Laely Lu’iuatul Adha (20 tahun), atau yang akrab disapa Lulu. Ia berasal dari Desa Sidamulya, Kecamatan Sidareja, Cilacap, wilayah yang jauh dari hiruk-pikuk kota, tetapi kaya akan semangat dan cita-cita. Lulu adalah mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat di STIKes Surya Global Yogyakarta, sekaligus salah satu awardee Beasiswa Desamind 4.0.

Sejak awal kuliah, Lulu dikenal sebagai pribadi yang senang membaca, berdiskusi, dan terlibat dalam kegiatan sosial. “Dari semester dua sudah sering ikut volunteer dan lomba-lomba. Aku memang suka banget sama dunia pemberdayaan.” tuturnya.   

Perjalanan Lulu menjadi bagian dari awardee Beasiswa Desamind bukan tanpa liku. Proyek yang ia usung awalnya adalah bagian dari proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM). Sayangnya, proposal tersebut belum lolos pendanaan. Namun, Lulu tidak menyerah. Ia justru menghidupkan kembali gagasannya melalui beasiswa Desamind, hingga lahirlah proyek bertajuk: STEVANTIC – Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam Budidaya Tanaman Stevia Rebaudiana sebagai Upaya Preventif Diabetes Melitus.

“Aku ingin ada solusi yang menjawab permasalahan, sederhana, dan bisa dijalankan bersama masyarakat. Stevia adalah tanaman lokal yang manis alami bisa jadi pengganti gula, dan ini sangat relevan untuk pencegahan diabetes melitus di Dusun Sayangan, Kalurahan Jagalan, Banguntapan, Bantul,” jelas Lulu.   

Dalam proyek ini, Lulu menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) di desanya yang sebagian besar juga merupakan kader posyandu. Ia tak hanya mengajarkan cara budidaya dan pengolahan stevia, tetapi juga menyelipkan edukasi kesehatan. Bersama Sobat Diabetes Yogyakarta, Puskesmas, dan para kader posyandu, Lulu memadukan pendekatan edukatif, sosial, dan budaya (Edu-Sos-Bud) yang menyeluruh dan membumi. 

Prosesnya pun penuh warna. Dari ikut menanam dan memanen stevia, berdiskusi dengan ibu-ibu KWT, hingga menghadapi tantangan ketika tanaman mulai layu pasca Ramadhan akibat keterbatasan penyiraman. “Ini bukan hanya soal tanaman. Ini soal komunikasi, komitmen, dan bagaimana membangun rasa memiliki bersama,” ucapnya.   

Gambar 1 Cek Kesehatan dan Panen Stevia

Meski berasal dari kampus yang relatif kecil, Lulu tidak merasa minder. Awalnya ia sempat insecure karena banyak awardee Desamind berasal dari kampus-kampus besar. “Tapi justru aku merasa ditemani dan dipeluk semangatnya. Bahkan ketika postinganku di-like tim Desamind aja rasanya seperti dapet pelukan,” kenangnya sambil tertawa. 

Tak berhenti di sana, Lulu juga aktif secara nasional. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan ISMKMI Nasional (Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia), serta menjadi relawan MER-C Yogyakarta yang fokus pada isu-isu kemanusiaan dan kesehatan di daerah konflik dan bencana.

Kini, setelah Nomor Induk Berusaha (NIB) kelompok KWT berhasil didapatkan, Lulu sedang merintis jalur pemasaran legal untuk produk stevia dan herbal lainnya. Ia juga tengah membangun sebuah komunitas bernama “Sadar Sehat”, yang berawal dari inisiatif kampus dan mulai merambah kolaborasi lintas daerah.

“Aku ingin ilmu dan pengalaman dari Desamind, khususnya dari Program Beasiswa Desamind 4.0 tidak berhenti di aku. Tapi bisa tumbuh jadi gerakan yang hidup yang dari desa, untuk desa, dan bersama desa,” ujarnya mantap.

Dengan ketulusan, keberanian, dan konsistensi, Lulu membuktikan bahwa dari seorang anak yang tumbuh di sudut Cilacap, bisa tumbuh mimpi besar yang berdampak nyata bagi masyarakat. Bahwa dari tanah kecil, seorang anak muda bisa menabur asa dan menumbuhkan harapan baru untuk hidup yang lebih sehat, berdaya, dan saling menjaga.

Penulis : Putri Aulia Pasa

Editor : Syifa Adiba

Desamind Leadership Camp 5.0

Desamind Leadership Camp 5.0: Cetak Pemimpin Muda Adikara Bhaskara untuk Desa Harmonis dan Berdaya

By Artikel, Berita Terkini, Press Release, Program Unggulan Desamind

DESAMIND.ID Karanganyar – Desamind Leadership Camp (DLC) 5.0 resmi digelar pada 23-25 Mei 2025, di Rumah Revolusi Mental WCS Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Pemuda melalui Kepemimpinan Kolaboratif dan Praktik Pembangunan Perdamaian (Peacebuilding): Membangun Desa yang Harmonis dan Berdaya melalui Kepemimpinan Berbasis Komunitas”,  acara ini bertujuan mencetak pemimpin muda yang mampu membangun desa yang harmonis, inklusif, dan berdaya.

Sebanyak 50 peserta terpilih dari seluruh Indonesia mengikuti program intensif ini dan menjadi bagian dari perjalanan Adikara Bhaskara, sebuah filosofi kepemimpinan yang berarti “sang cahaya perubahan”.

DLC 5.0 secara resmi dibuka oleh Plt. Camat Mojogedang bersama President Director Desamind Indonesia, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc. (ITE). Dalam sambutannya, Hardika menyampaikan pentingnya kolaborasi dan kepemimpinan transformatif dalam pembangunan desa.

Pada hari pertama dimulai dengan Group Dynamics yang dipandu oleh Zuhal Qolbi, diikuti sesi refleksi diri Discover You! bersama Syifa Adiba. Para peserta diajak menggali potensi diri, nilai kepemimpinan, serta visi masa depan mereka.

Gambar 1 Group Dynamics yang bersama Zuhal Qolbi (doc desamind.id)

Sesi dilanjutkan dengan diskusi Peace in Diversity: Socio-Cultural Issue oleh Hardika, yang menekankan pentingnya perdamaian dan harmoni dalam masyarakat multikultural.

Memasuki hari kedua, kegiatan diawali dengan senam pagi dan aktivitas ringan yang membangkitkan semangat serta energi peserta. Setelah itu, peserta mengikuti sesi Design Thinking yang kembali difasilitasi oleh Hardika Dwi Hermawan. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk mengeksplorasi ide-ide inovatif dan merancang solusi kreatif guna menjawab berbagai tantangan yang dihadapi desa.

Tanpa jeda panjang, para peserta langsung terjun ke lapangan melalui program Empathy of Action dengan menyambangi warga Desa Sumberbulu. Kegiatan ini menjadi praktik nyata dari pendekatan design thinking, di mana peserta mendengarkan secara langsung aspirasi dan kebutuhan masyarakat, sekaligus mengidentifikasi potensi lokal. Pengalaman ini menjadi langkah konkret dalam membangun empati dan pemahaman mendalam terhadap dinamika desa.

Gambar 2 Program Empathy of Action terjun ke rumah warga (doc desamind.id)

Siang harinya, peserta mengikuti sesi Plan It Right! bersama Zakky Muhammad Noor yang membekali mereka dengan panduan menyusun rencana aksi yang sistematis, terukur, dan berorientasi pada dampak. Wawasan mereka semakin diperkaya melalui diskusi mendalam bersama Aland Dinda Pradana yang membahas mengenai Strategi Pitching Ide (Plan It Right). Materi ini menjadi modal peserta nantinya untuk menaklukan sesi Pitch It On.

Pada sore hari, para peserta memasuki sesi Pitch It On!—sebuah ajang presentasi ide dan rencana aksi hasil dari interaksi langsung dengan warga. Sesi ini dipandu oleh Muhammad Ertam dan Dewi Fajar sebagai MC, serta dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Aland Dinda Pradana, Syifa Adiba, dan Putri Aulia Pasa. Energi dan antusiasme para peserta sangat terasa ketika mereka menyampaikan gagasan dengan percaya diri dan semangat yang tinggi.

Malam harinya, inspirasi kembali mengalir melalui sesi Voices of Impact! bersama dua narasumber hebat, yakni Restu Andini (Executive Director of Inovasi Muda Foundation) dan Zakky Muhammad Noor. Keduanya membagikan kisah perjuangan dan kontribusi nyata mereka dalam memberdayakan masyarakat, yang menyentuh hati dan membangkitkan semangat perubahan. Sejatinya, kegagalan adalah langkah awal yang mengantarkan kita menuju keberhasilan.

Rangkaian hari kedua ditutup dengan hangatnya sesi Tungku Cerita, sebuah ruang kebersamaan di sekitar api unggun, di mana para peserta menampilkan beragam ekspresi seni seperti lagu, puisi, hingga tarian tradisional. Gelak tawa, tepuk tangan, dan rasa syukur mengalir dalam suasana yang akrab dan penuh makna.

Gambar 3 Sesi Tungku Cerita (doc desamind.id)

Hari terakhir dimulai dengan senam pagi yang membangkitkan semangat. Suasana menjadi semakin hidup ketika peserta bermain tarik tambang, permainan sederhana yang memacu kerja sama dan keceriaan. Aktivitas ini mengingatkan bahwa kolaborasi dan kekompakan adalah kunci dalam memimpin dan membangun desa.

Setelah itu, peserta menjalani aktivitas pribadi untuk merenung dan memetakan kembali mimpi serta rencana masing-masing. Momen jeda yang mendalam ini mendorong setiap individu menemukan kembali niat dan arah perjalanan mereka.

Sesi “Empathy and Games” menjadi sorotan penting di hari terakhir. Menggabungkan permainan seru dengan latihan empati, sesi ini mengajarkan peserta untuk saling memahami, mendukung, dan menguatkan. Tawa, pelukan hangat, dan cerita terbuka memenuhi ruang, membentuk ikatan persaudaraan yang akan menjadi kenangan indah.

Selanjutnya, Diki Angger memandu sesi “Green Action” yang mengajak peserta menelaah isu lingkungan dan tanggung jawab pemuda dalam menjaga bumi memfokuskan pada pengolahan sampah. Bersama warga setempat, peserta juga mempraktikkan Eco-print menggunakan daun dan bahan alami menghias taplak meja dan totebag. Kegiatan ini tidak hanya mengasah kreativitas, tetapi juga mempererat hubungan dengan masyarakat desa.

Gambar 4 Green Action menghias totebag bersama warga (doc desamind.id)

Sambutan hangat dari Ketua RT setempat menjadi momen penuh makna:
“Kami sangat bangga dan bersyukur atas kehadiran kalian. Semangat dan kepedulian kalian menjadi penyemangat baru bagi kami. Terima kasih sudah mengajak kami merawat desa dan lingkungan ini bersama-sama.”

DLC 5.0 ditutup dengan refleksi bersama dan sesi pembagian kesan dan pesan dari para peserta. Pengumuman pemenang games dan nominasi menjadi salah satu momen yang paling dinanti, menegaskan bahwa perjalanan ini adalah kolaborasi yang menghasilkan karya dan persahabatan.

Pada sesi pengumuman pemenang, berbagai kategori menjadi sorotan dan mendapat sambutan antusias dari peserta. Untuk LinkedIn Quiz, juara diraih oleh Bayu Hardito, Ahista, dan Nur Afifah yang berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Dalam kategori kelompok, Kelompok 2 dinobatkan sebagai Kelompok Terkompak, sementara Kelompok 8 mendapatkan predikat Kelompok Terkritis. Kelompok 7 keluar sebagai Kelompok Terkreatif, disusul Kelompok 5 sebagai Kelompok Teramai, dan Kelompok 1 sebagai Kelompok Terrajin.

Pada ajang kompetisi games, juara ketiga diraih Kelompok 3, juara kedua Kelompok 4, dan juara pertama jatuh kepada Kelompok 6. Sedangkan pada sesi pitching “Pitch It On,” Kelompok 3 berhasil meraih juara pertama, diikuti Kelompok 5 di posisi kedua, dan Kelompok 6 sebagai juara ketiga.

Untuk nominasi peserta individu, penghargaan Peserta Terproaktif diberikan kepada Taufik Ardiansyah, Peserta Terinspiratif diraih oleh Diki Angger, dan Peserta Terbaik disematkan kepada Abyan Putra.

Pengumuman ini sekaligus menegaskan bahwa setiap peserta dan kelompok telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, dan semangat kolaborasi yang tinggi selama rangkaian acara berlangsung.

Ketua Panitia DLC 5.0, Alwi Dwi Rahmadi, menutup acara dengan penuh semangat dan harapan:
“Semoga setiap langkah yang kita tapaki di sini menjadi awal perjalanan panjang untuk menghadirkan perubahan nyata. Kalian adalah pemuda hebat yang mampu menyalakan cahaya kebaikan di desa masing-masing. Mari terus bergerak bersama, membangun perdamaian dan kesejahteraan.”

Sementara itu, Abdul Aziez, Steering Committee DLC 5.0, menambahkan pesan penuh makna:
“Saya sangat bangga kepada seluruh panitia dan peserta DLC 5.0. Terima kasih bukan hanya karena kalian kuat saling menguatkan, tapi juga hebat dalam saling menghebatkan. Kalian hadir bukan sekadar untuk belajar, melainkan untuk saling menopang, mendukung, dan meninggalkan jejak berarti. Semoga perjalanan ini menjadi fondasi kokoh untuk melangkah lebih jauh, karena setiap langkah kita hari ini adalah cahaya yang kelak akan menuntun banyak orang. Teruslah menjadi pemimpin yang berempati, berani, dan membawa damai di mana pun kalian berada.”

Gambar 5 Potret Adikara Bhaskara pada DLC 5.0 (doc desamind.id)

DLC 5.0 bukan sekadar program pelatihan, melainkan perjalanan penuh makna di mana setiap pemuda belajar menjadi pemimpin yang berempati, berani, dan siap menyalakan lentera perubahan di setiap sudut desa.

Tunggu kami di Desamind Leadership Camp 6.0!

Author : Abdul Aziez, Putri Aulia Pasa

Editor : Syifa Adiba

Temu Perdana Awardee Beasiswa Desamind 5.0: “Peran Strategis Pemuda dalam Transformasi Desa”

Temu Perdana Awardee Beasiswa Desamind 5.0: “Peran Strategis Pemuda dalam Transformasi Desa”

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID Surakarta (26/04)– Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan Temu Perdana Awardee Beasiswa Desamind 5.0 pada Sabtu (26/4).  Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat silaturahmi antar awardee serta memperkenalkan nilai-nilai dan visi besar Desamind dalam pemberdayaan desa di Indonesia.

Awardee Beasiswa Desamind terdiri dari Anisatul Himmah (Universitas Jember), Wawan Sulaeman (UIN Sunan Gunung Djati), Bayu Hardito (Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya), Ruhillah Khadijah El Basri (Universitas Brawijaya), dan Aprilia Kusuma Dewi (Universitas Gadjah Mada). Kelima penerima beasiswa tersebut siap menjalankan program pemberdayaan di wilayah masing-masing.

Awardee Beasiswa Desamind 5.0

Acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan sesi pembukaan dan perkenalan yang dipandu oleh Nazwa dari Tim Beasiswa. Suasana hangat terasa sejak awal, terutama saat sambutan dari Yulia Susanti selaku Director of Scholarship Division. Dalam sambutannya, Yulia berharap para awardee dapat menjadi “lilin-lilin baru” yang menerangi desa dengan gagasan dan aksi nyata.

Memasuki sesi inti, Hardika Dwi Hermawan selaku President Director of Desamind Indonesia, memaparkan tentang Pengenalan Desamind, membawa para awardee memahami lebih dalam tentang sejarah, tujuan, serta dampak nyata program ini di berbagai desa. Penjelasan ini diperkuat dengan penayangan video Company Profile.

Selanjutnya, Dewi Fajar Sariningtyas memberikan gambaran terkait Linimasa Beasiswa, menjelaskan alur kegiatan dan tanggung jawab awardee sepanjang masa program. Meilani Intan P turut melengkapi sesi dengan menjelaskan secara rinci mengenai Akad Beasiswa, memastikan komitmen peserta terhadap nilai dan tanggung jawab yang diemban.

Diskusi semakin hidup dalam sesi tanya jawab selama 30 menit, dipandu oleh Nazwa dan Yulia Susanti, yang membuka ruang interaksi antara peserta dan tim penyelenggara.

Acara ditutup secara resmi oleh Nazwa dan melalui pertemuan ini harapannya seluruh awardee dapat menjadi agen perubahan yang membawa ilmu, semangat, dan kontribusi nyata bagi pembangunan desa di Indonesia yang lebih maju.

“Ingat Bangsa, Ingat Desa”

Author : Kiki Irafa Candra

Editor : Putri Aulia Pasa

Lentera Asa Papua Batch 1: Merajut Harapan Asmat dengan Pendidikan Tinggi

By Artikel, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release

DESAMIND.ID – Asmat, 10 Maret 2025. Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Asia-Oseania (PPIDK Asia-Oseania) bersama Desamind Indonesia Foundation menggelar kegiatan inspiratif bertajuk Lentera Asa Papua dengan tema “Merajut Harapan Asmat dengan Pendidikan Tinggi” di SMA Agama Katolik Seminari Yohanes Penginjil Asmat, Papua Selatan pada (10/03). Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi strategis para pelajar diaspora Indonesia di luar negeri dengan masyarakat akar rumput, khususnya untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), seperti Kabupaten Asmat.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08:00 hingga 12:00 WIT ini diselenggarakan secara hybrid, turut mengundang narasumber dari berbagai negara untuk berbagi wawasan dan pengalaman mereka. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Desamind Asmat, Kepala Sekolah SMA Seminari Yohanes Penginjil, Ketua PPI Asia-Oceania, serta President Director Desamind Foundation. Kehadiran mereka menandai komitmen bersama dalam membangun jembatan harapan melalui pendidikan tinggi, terutama bagi anak-anak muda di Papua Selatan yang selama ini menghadapi keterbatasan akses informasi dan sumber daya pendidikan.

Pada sesi utama, peserta diajak untuk menyelami pentingnya pendidikan tinggi sebagai kunci pembangunan individu dan daerah. Dr. Widaningsih, SH., M.Si, yang merupakan akademisi dan Kepala Bagian Kerja Sama dari salah satu institusi pendidikan tinggi, memaparkan urgensi pendidikan tinggi serta berbagai peluang beasiswa pemerintah dan universitas yang dapat diakses oleh putra-putri Asmat. Melalui penjelasan yang membumi dan penuh semangat, beliau mendorong peserta untuk membayangkan masa depan mereka melampaui batas-batas geografis yang selama ini membatasi potensi mereka.

Foto 1: Sambutan dari ketua PPIDK Asia Oseania (sumber pribadi)

Kisah inspiratif juga datang dari Dina Madelin Woisiri, S.Par. secara luring, penerima Beasiswa LPDP yang berasal dari Asmat. Ia membagikan kisah perjuangannya dalam meraih beasiswa prestisius tersebut, serta memberikan tips dan strategi praktis agar siswa Asmat percaya diri melangkah menuju pendidikan tinggi. Kehadiran Dina memberikan bukti nyata bahwa keberhasilan akademik bukanlah monopoli mereka yang tinggal di kota besar, melainkan hak dan peluang yang setara bagi siapa pun yang berani bermimpi dan bekerja keras.

Selanjutnya, dua narasumber muda yang tengah menempuh pendidikan internasional, yakni Sakinah Hilya Abida, S.Biotek., M.Sc, mahasiswa doktoral di University of Science and Technology Korea Selatan, dan Odeta Mutia Adlina, mahasiswa sarjana di Tokyo International University, Jepang, turut membagikan pengalaman mereka dalam meraih beasiswa dan menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik global. Mereka tidak hanya memberikan informasi tentang peluang beasiswa, tetapi juga mengangkat pentingnya soft skills, jejaring internasional, dan semangat pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.

Kegiatan ini memberikan ruang dialog dua arah yang mempertemukan dunia pemuda Papua dengan perspektif global dari pelajar diaspora. Para peserta dari kelas X hingga XII terlihat antusias, bahkan beberapa menyatakan secara langsung ketertarikan mereka untuk melanjutkan studi ke luar Papua, baik di dalam negeri maupun ke mancanegara.

Foto 2: Siswa SMA Seminari saat mengikuti webinar (sumber pribadi)

Lentera Asa Papua Batch 1 bukan sekadar acara formal, melainkan gerakan kolektif untuk menyalakan cahaya harapan baru di tengah keterbatasan. PPIDK Asia-Oseania dan Desamind Indonesia Foundation meyakini bahwa pendidikan adalah hak fundamental setiap anak bangsa. Dengan membuka akses terhadap informasi, pengalaman, dan jejaring pelajar global, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan yang berdampak panjang bagi masa depan generasi Asmat.

Melalui kegiatan ini, semangat gotong royong, kolaborasi, dan pemberdayaan semakin dikuatkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Lentera Asa Papua akan terus hadir sebagai program berkelanjutan yang mendorong transformasi sosial melalui pendidikan, budaya, dan partisipasi aktif pelajar Indonesia di seluruh penjuru dunia. Dalam waktu mendatang, diharapkan lebih banyak inisiatif serupa menjangkau wilayah-wilayah lain yang memerlukan perhatian khusus dalam hal akses pendidikan.

Penulis: Kintan Nur Romadhona

Desamind Farm Resmi Gandeng Kelompok Tani Hutan di Sukabumi dalam Program Integrated Farming dan Investasi Ternak untuk Pemuda

Desamind Farm Resmi Gandeng Kelompok Tani Hutan di Sukabumi dalam Program Integrated Farming dan Investasi Ternak untuk Pemuda

By Artikel, Berita Terkini, Desamind Farm

DESAMIND.ID Sukabumi (22/02)— Desamind Farm secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan Kelompok Tani Hutan Bodogol Kampung Hoya (KTH-BKH) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Pilot Project Praktek Pertanian Terintegrasi dan Perjanjian Kerja Sama Program Investasi Ternak Kambing. Acara ini berlangsung di Sekretariat KTH-BKH, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, dan dihadiri oleh pengurus serta anggota KTH-BKH, bersama jajaran Direktur dan Associate dari Desamind Farm.

Kolaborasi ini menjadi langkah awal dalam pengembangan program pertanian regeneratif, pelatihan dan pendanaan ternak untuk pemuda, hingga pengembangan potensi eduwisata berbasis alam di kawasan Desa Benda. Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lokal serta meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian dan peternakan melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.

Salah satu fokus utama dalam program ini adalah penerapan sistem pertanian terintegrasi, yang menggabungkan praktik budidaya pertanian dan peternakan secara sinergis. Limbah dari kegiatan peternakan kambing akan dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik yang kemudian digunakan untuk pemupukan tanaman pangan di lahan percontohan (demonstration plot/ demplot). Sistem ini tidak hanya bertujuan menghasilkan produk pangan yang sehat, tetapi juga mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan menjaga kesuburan tanah.

Desamind Farm Resmi Gandeng Kelompok Tani Hutan di Sukabumi dalam Program Integrated Farming dan Investasi Ternak untuk Pemuda
Desamind Farm Resmi Gandeng Kelompok Tani Hutan di Sukabumi dalam Program Integrated Farming dan Investasi Ternak untuk Pemuda

Peri, Ketua KTH-BKH, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Kami Kelompok Tani Hutan Bodogol Kampung Hoya sangat mengapresiasi kerja sama dalam program pertanian terintegrasi dan investasi ternak ini. Dengan sinergi yang kuat antara para petani, peternak, dan investor, kami yakin sektor peternakan akan semakin berkembang dan memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan semakin memberikan dampak positif,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Desamind Farm, Zakky M. Noor, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian. “Penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah awal dari komitmen jangka panjang untuk menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan dan inklusif. Potensi desa bukan hanya ada di tanahnya, tetapi juga pada generasi mudanya. Harapannya, program ini dapat menghadirkan model pertanian terintegrasi yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga mampu memperkuat peran pemuda desa sebagai pelaku utama pembangunan,” jelasnya.

Desamind Farm berharap pilot project ini dapat menjadi contoh yang dapat direplikasi di daerah lainnya serta memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi angka pengangguran usia produktif melalui pembangunan pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.

Penulis: Dita Apriani dan Rafal (Zakky M. Noor)
Editor: Putri Aulia Pasa

Secercah Harapan di Selatan Lombok: Program Literasi untuk Anak-Anak Desa Terpencil

By Artikel, Desamind Chapter, Press Release

DESAMIND.ID – Desa Boyemare, yang terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, adalah salah satu desa terpencil di selatan Lombok yang memiliki potensi besar dalam membangun masa depan generasi muda melalui pendidikan. Desamind Chapter Lombok Timur mengambil inisiatif untuk menggelar program literasi baca sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca anak-anak di desa ini. Program ini tidak hanya menjadi solusi atas rendahnya tingkat literasi, tetapi juga menjadi ruang bagi anak-anak untuk bermimpi lebih besar dan percaya pada potensi diri mereka.

Program literasi ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Mulai dibuka pada tanggal 21 September 2024 dan selesai pada 28 Desember. Sebagai langkah awal, program ini menyasar anak-anak usia 12 hingga 18 tahun yang berasal dari jenjang pendidikan MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) yang rata-rata berada di NW Gerintuk. Dengan total peserta sebanyak 33 anak, program ini melibatkan berbagai aktivitas interaktif seperti membaca buku cerita, diskusi kelompok, dan permainan edukatif. Sebelum kegiatan dimulai, para peserta menjalani pretest untuk mengukur kemampuan awal mereka dalam memahami bacaan. Data dari pretest ini akan dibandingkan dengan hasil postest di akhir program setelah 5 kali pertemuan, yang dirancang untuk menilai sejauh mana program ini memberikan dampak positif.

Hasil analisis dari mini riset yang dilakukan menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan literasi anak. Beberapa kemampuan yang diuji selama pretest maupun post-test antara lain membaca dan menjawab artikel pendek secara langsung dan pertanyaan kritis, menentukan ide pokok, sinonim dan antonim, menjawab pertanyaan pemahaman, mencari makna kontekstual, analisis teks fiksi, membandingkan informasi, menarik kesimpulan,  mengembangkan paragraph, dan mencari hubungan sebab-akibat. Jika pada pretest rata-rata kemampuan menganalisis peserta berada pada skor 66 dari skala 100, maka hasil postest memperlihatkan peningkatan hingga rata-rata skor 89. 

Gambar 1. Berbagi pengalaman bersama siswa-siswi Boyemare. Dokpri DCLT

Alasan utama peningkatan ini yaitu pengajaran yang kreatif dan suasana belajar yang menyenangkan yang membuat anak-anak lebih termotivasi untuk membaca dan memahami isi bacaan. Selain itu, diskusi interaktif dan pengayaan bahan bacaan serta mempresentasikan kembali bacaan yang telah dibaca juga menunjang kemampuan peserta literasi baca, sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa. Dengan hasil tersebut, anak-anak di Desa Boyemare memiliki peluang untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi literasi di wilayah mereka.

Di samping itu, keberhasilan program ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk komunitas literasi lokal antara lain Duta Baca Lombok Timur, Bale Baca Hasanah, Sanggar Baca Bhavana dan Cenalis. Kemudian, donasi buku dari berbagai komunitas dan individu dari anggota Desamind Chapter Lombok Timur menjadikan kegiatan ini lebih bermakna bagi peserta kegiatan literasi baca. Dukungan ini memungkinkan anak-anak di Desa Boyemare untuk merasakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan partisipatif.

Untuk memastikan dampak jangka panjang, program ini dirancang dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan. Sayangnya dalam program ini belum dilakukan pelatihan Fasilitator lokal atau local champion yang dapat meneruskan kegiatan literasi ini secara mandiri setelah program utama selesai. Hal ini karena kesibukan dari anggota yang cukup beragam dan didominasi oleh anggota yang sudah bekerja. Namun, kegiatan monitoring tetap berjalan secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan literasi anak-anak dan memberikan pendampingan tambahan jika diperlukan. Dengan demikian, Desamind Chapter Lombok Timur berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat sementara, tetapi juga membangun fondasi literasi yang kuat bagi generasi mendatang.

Para peserta program literasi ini menyampaikan pengalaman mereka yang penuh kegembiraan dan pembelajaran bermakna. Beberapa siswa, Mufida dan Intan, menyebut bahwa mereka kini merasa lebih percaya untuk berbicara di depan teman-temannya dan mengetahui berbagai jenis skill dalam memahami dan menganalisis suatu topik. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat program tidak hanya pada kemampuan membaca, tetapi juga pada membangun rasa percaya diri dan mengekstrak suatu informasi menjadi lebih sederhana untuk dipahami. Program ini memberikan pengalaman yang jarang mereka temui di lingkungan sekolah formal.

Gambar 2. Kegiatan pemberian hadiah kepada peserta teraktif. Dokpri DCLT

Kemudian, yang paling menggembirakan adalah bagaimana anak-anak Desa Boyemare kini memiliki mimpi yang lebih besar setelah mengikuti program ini. Salah satu peserta menyampaikan bahwa ia bercita-cita menjadi seorang guru agar bisa berbagi ilmu dengan anak-anak lain di desanya. Ungkapan ini menjadi cerminan nyata dari keberhasilan program yang tidak hanya membangun kemampuan membaca, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk berpikir lebih jauh tentang masa depan mereka.

Melihat progres pendampingan ini, Desamind Chapter Lombok Timur memiliki harapan besar untuk pengembangan desa Boyemare ke depannya. Salah satu rencana jangka panjang adalah membangun taman baca yang dikelola komunitas setempat. Taman baca ini tidak hanya akan menjadi pusat literasi, tetapi juga tempat berkumpul dan belajar bagi anak-anak dan warga desa. Ke depan, DesaMind Chapter Lombok Timur berharap dapat memperluas cakupan program ini ke desa-desa tetangga yang juga memiliki kebutuhan serupa. Dengan memperkuat jaringan komunitas dan menggandeng lebih banyak pihak untuk bercita-cita meningkatkan literasi di Lombok Timur dapat tercapai. Desa Boyemare menjadi contoh nyata bahwa perubahan, sekecil apapun, bisa memberikan dampak besar jika dilakukan dengan tekad dan kerja sama yang tulus.

Think Globally, Act Locally

Penulis :  Riza Hamkary Salam, Sri Endang Maryati, Lina Mardiana

Editor   : Kamilya Anjani Putri, Putri Aulia Pasa

Desamindfest 2025: Ajak Anak-Anak MIM AKA Mojogedang Belajar Computational Thinking serta Virtual Reality

By Artikel, Berita Terkini, Press Release

Desamind.id – Karanganyar (04/01). Menyambut Milad ke-5, Desamind menggelar acara spesial bertajuk “Desamind Berbagi Praktik Baik”. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari Desamindfest 2025 yang dilaksanakan sejak Desember 2024 bertempat di MIM Akhlaqul Karimah, Mojogedang. Tema yang diusung pada acara Desamindfest 2025 yaitu “Local Youth Takes the Lead: Unleashing the Potential of Local Heroes”, yang bertujuan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat.

Perkembangan teknologi yang pesat membuat anak-anak perlu dikenalkan dengan teknologi terkini secara bijak. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan daya kreatif dan keterampilan berpikir kritis mereka sejak dini.

Pada kegiatan ini terdapat beberapa pos kegiatan yang dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan siswa. Pos-pos tersebut di antaranya Pos Virtual Reality (VR) dan Makey-Makey, Pos FlashCard budaya Indonesia, Class of Champion, dan lain sebagainya. Salah satu pos yang menarik perhatian adalah Pos VR dan Makey Makey Piano, merupakan pengalaman baru yang dikenalkan kepada anak-anak di MIM Akhlakul Karimah. 

Pada acara Desamind Berbagi Praktik Baik, anak-anak dari kelas 1, 2, 3, dan 4 SD diajak bermain sekaligus belajar teknologi melalui pengalaman interaktif di Pos Pos VR dan Makey Makey Piano. Banyak anak-anak yang baru pertama kali merasakan pengalaman menggunakan perangkat VR untuk simulasi yang edukatif dan menyenangkan. Selain itu, mereka juga belajar dasar-dasar teknologi dengan bermain piano menggunakan Makey Makey, yang memanfaatkan benda-benda sehari-hari seperti buah-buahan sebagai tuts piano.

Gambar 1: Anak-anak mencoba VR dengan penuh antusiasme

Kegiatan ini berlangsung seru dan penuh antusiasme. Anak-anak  tampak gembira saat mencoba alat-alat tersebut, sambil dipandu oleh panitia yang sabar dan kreatif. Anak-anak tidak hanya diajak bermain, tetapi juga memahami bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2: Anak-anak memainkan Makey Makey Piano menggunakan buah-buahan

Acara ini terselenggara dengan dukungan dari lintas sektor. Acara ini juga disponsori oleh Kita Muda Berdaya, AICE, PTI UMS, dan CAKAP, yang turut membantu suksesnya kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, Desamind terus berupaya memberdayakan generasi muda melalui berbagai program inspiratif. 

Annisa Amalia, Project Coordinator mengungkapkan bahwa anak-anak sangat antusias karena ini pertama kali mereka mencoba teknologi seperti VR dan Makey Makey terlebih kegiatan itu membuat anak-anak lebih tertarik dan semangat belajar.

“Saya merasa bersyukur dan berharap bahwa kegiatan ini dapat menginspirasi anak-anak untuk terus mengejar mimpi dan terus belajar. Kegiatan ini juga harapannya dapat mendorong anak-anak untuk nantinya dapat mengaplikasikan ilmunya dan berguna bagi masyarakat desa. Melalui kegiatan ini, Desamind berharap dapat terus menjadi wadah yang menghubungkan inovasi teknologi dengan edukasi untuk masa depan yang lebih cerah.” ujar Hardika Dwi Hermawan, President Director Desamind.

Penulis: Shandy Yusril (Mahasiswa PTI UMS)

Kisah Devi Nurbaeti: Berawal Sering Diajak ke Sawah Hingga Menciptakan Nutrisi Organik dan Olahan Jeruk

By Artikel, Beasiswa Desamind

DESAMIND.ID (16/08) Namanya Devi Nurbaeti. Awardee Beasiswa Desamind 3.0 yang merupakan seorang mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang berhasil menciptakan elisitor (nutrisi) bagi pohon jeruk bersama teman-teman nya di UKM RITMA. UKM RITMA merupakan organisasi intra kampus Devi yang memiliki kepanjangan Riset dan Keilmiahan Mahasiswa.

Devi bercerita bahwa ada salah satu program di UKM nya yaitu pengabdian kepada masyarakat berbasis riset. Devi bersama teman-temannya mengabdi di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Malang. Kegiatan pengabdian dan riset mereka ini juga mendapat pendanaan dari Yayasan Desamind Indonesia Foundation melalui program Beasiswa Desamind. Pengabdian yang Devi lakukan mengingatkannya dengan kampung halamannya di Desa Genteng Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka.

Pengalaman pengabdiannya menjadi momen yang paling berkesan bagi Devi. Devi sendiri merasa “kembali”. Devi yang awalnya anak desa, merantau ke daerah yang jauh dari rumah, dan merasa “kembali” ke tempat asal. Dari pengalaman tersebut, muncul keinginan Devi untuk melanjutkan apa yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Dokumentasi kegiatan bersama warga, karangtaruna, pemateri, RITMA, Desamind Chapter Pasuruan

Devi besar dengan tinggal bersama neneknya di desa. Orang tua Devi harus merantau ke Jakarta untuk membantu perekonomian keluarga. Bersama neneknya, Devi sering diajak ke sawah dan berjualan. Maka, ketika Devi melakukan pengabdian dari UKM nya, ia merasa seperti kembali ke rumah.

BIOSAKA: Nutrisi bagi perkebunan jeruk

Riset yang Devi dan teman-temannya lakukan berkaitan dengan permasalahan pertanian dan pengolahan jeruk. Di tempat pengabdian Devi, terdapat permasalahan harga pupuk yang mahal bagi pertanian jeruk. Dari sana, Devi dkk ingin membuat suatu nutrisi bagi tanaman jeruk dengan harga yang ekonomis, mudah dibuat, dan bahannya ada di sekitar masyarakat. 

Devi saat melakukan penyuluhan pembuatan biosaka

Permasalahan lain yaitu harga jual jeruk yang rendah sehingga Devi berpikir untuk mengubah jeruk menjadi produk olahan. Dengan bantuan teman-teman Aksi Abdi, Devi berhasil menciptakan biosaka dan marmalade yang berguna bagi masyarakat Desa Kalisongo.

BIOSAKA berasal dari dua kata, BIO dan SAKA. Saka sendiri merupakan singkatan dari Saka Alam Kembali ke Alam (dari alam kembali ke alam). Devi bertutur bahwa BIOSAKA terbuat dari lima tanaman yang berbeda yang mudah didapatkan. Ke depannya produk BIOSAKA ini dapat digunakan petani sebagai penutrisi tanaman pohon jeruk.

Devi merasa bersyukur bisa menjadi awardee Desamind. Ia berharap semoga Aksi Abdi dan project teman-teman awardee lainnya selalu dilancarkan terus berdampak bagi masyarakat.

Baca juga kisah Devi dan teman-temannya saat sosialisasi di sini.

Penulis: Kamilya Anjani Putri

Editor: Putri Aulia Pasa

Berdayakan Perempuan di Desa Pengkok, Putri Felita Berhasil Merubah Ubi Jalar Menjadi Produk Makanan Beregalitas NIM dan Halal MUI, Lho!

By Artikel, Beasiswa Desamind

DESAMIND.ID – Solo (21/07) Putri Felita merupakan sosok perempuan yang berasal dari Pakuhan Panjatan, Pengkok dan memiliki keinginan kuat untuk ikut serta mengambil peran dalam memberdayakan kaumnya. Putri sadar bahwa perempuan merupakan kunci dalam sebuah peradaban yang mana jika ingin memajukan suatu peradaban maka berdayakan dan mandirikan kaum perempuan. Selain itu, Putri sadar bahwa kurangnya penggerak di Desa Pengkok dan minimnya hasil olahan yang berasal dari bahan pangan lokal ubi jalar menjadi dasar dia bergerak.

Gambar I Pemberdayaan dengan Kaum Perempuan Dusun Panjatan

Visi Misi yang dibawanya yaitu ingin membantu meningkatkan partisipasi aktif perempuan desa dalam mewujudkan SDGs desa dengan memberdayakan perempuan di Dusun Panjatan agar memiliki keterampilan dalam mengolah ubi jalar menjadi produk kreatif dan bernilai ekonomi. 
Putri sadar bahwa dalam mewujudkan hal tersebut butuh adanya kolaborasi pentahelix. Kolaborasi ini menghadirkan komunitas, media, pemerintah, pelaku bisnis atau pihak swasta dan akademisi untuk mengambil perannya masing-masing. Berawal dari ia yang menjadi bagian dari komunitas Desamind Chapter Gunungkidul dan bagian dari awardee Beasiswa Desamind berPijar.

Gambar 2 Peran Sektor Kolaborasi Pentahelix
  1. Komunitas → Peningkatan kualitas dan kapasitas tim agar sustainability program terus berjalan. Atau untuk regenerasi (DCGK & pemuda desa)
  2. Media → Agar produk pawon.uwii mampu bersaing di pasaran dan memanfaatkan fasilitas yg diberikan pemerintah melalui fitur fitur layanan SiBakul seperti pelatihan, sertifikasi halal, dan lain-lain (SiBakul Jogja)

→ pemasaran secara online melalui grub fb (suara patuk)

  1. Pemerintah → memberikan perizinan untuk pelaksanaan program
  2. Bisnis/swasta → Pendamping dan konsultasi (Rumah BUMN, nantinya harapannya juga bisa menjadi mitra yang memasarkan produk secara offline)

→ Berperan sebagai konsultan dan memfasilitasi juga untuk pelatihan-pelatihanyang nnati harapannya bisa membina Pawon.uwii menjadi UMKM yang berdaya juga (DISKOP DIY)

→ Kinan Earth (masih proses, baru tahap pembangunan gedung juga. Nanti untuk mitra sistem konsinyasi).

  1. UKM KOMPEKALIS (rencana jangka panjang untuk kolaborasi)

Diawal-awal Putri merasa bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, banyak rintangan seperti komunikasi antar tim dan ibu-ibu yang banyak terjadi miskomunikasi, trial and error pembuatan produk yang akhirnya berhasil juga dilaluinya.  Perjalanan ini dimulai pada Bulan Oktober Tahun 2023. 

Berawal dari respon perempuan desa yang sangat semangat mengikuti program, akhirnya membangkitkan jiwa optimis Putri dan menjadikan bahan lokal ubi jalar menjadi Produk Pai Brownies Ubi jalar.

Gambar 3 Produk Pai Brownies Ubi Jalar

Selama program dilaksanakan banyak banget trial and error pembuatan produk, melewati kurang lebih 5 kali trial and error yang akhirnya menghasilkan Produk Pai Brownies Ubi Jalar belegalitas ini merupakan perjalanan yang tidak singkat. Produk Pai dari ubi jalar ini tentunya masih banyak kekurangan dan masih tahap penyempurnaan. Harapan kedepannya semoga Pawon Uwii tidak hanya memproduksi Produk Pai saja tetapi juga produk-produk lainnya yang berbahan dasar potensi lokal masyarakat.

Produk Pai Pawon Uwii mendapatkan sertifikasi halal MUI pada tanggal 11 mei 2024. Setelah mendapatkan legalitas usaha, Produk Pai Ubi Jalar ini akhirnya bisa dipasarkan melalui mitra Sibakul Jogja. Sibakul Jogja adalah platform yang membantu UMKM di Jogja untuk pemasaran sehingga Produk Pawon Uwii bisa dibeli oleh customer melalui platform digital tersebut. 

Produk Pawon Uwii  juga bisa dipasarkan melalui e-commerce shopee @pawonuwii.id. Dengan pemasaran berbasis digital ini diharapkan mampu menjangkau pangsa pasar yang luas, dan bisa dibeli oleh masyarakat dari luar kota bahkan luar pulau.


“Untuk teman-taman pemuda hebat di Indonesia, mulai sekarang ayo kita belajar bersama membangun kampung halaman masing-masing. Jangan menjadi anak muda yang hanya memikirkan diri sendiri, mari peka terhadap desa masing-masing. Perih banget rasanya melihat anak muda yang menjadi aktivis kampus tapi tidak bisa menjadi aktivis di desa. Semangat! Semoga niat baik kita selalu diberikan kelancaran oleh Allah SWT ” ujar Putri.

Wahid, co-founder dan Director Creative Media merupakan mentor dari Putri Felita Listiani juga menambahkan pesan “Saya sangat menghargai dan bangga sekali kepada Putri. Selain itu saya juga merasa terinspirasi oleh pelaksanaan ‘Program Pawon Uwii’. Program ini merupakan wujud nyata komitmen Putri dalam memberdayakan ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap, dengan memberikan keterampilan praktis dalam pengolahan ubi jalar. Melalui Program ini, Putri tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan individu, tetapi juga untuk membangun kelompok ekonomi produktif yang dapat memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Dengan pencapaian NIB dan Sertifikat Halal MUI, saya percaya bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang luas, termasuk meningkatkan pendapatan per kapita dan kesejahteraan petani setempat, serta memperkuat daya saing produk lokal di pasar.”

Program ini dapat menjadi model bagi program pemberdayaan masyarakat lainnya di masa depan, terus semangat dan gigih, dan jangan lupa untuk terus menginspirasi banyak orang. Semoga keberhasilan ini menginspirasi lebih banyak inisiatif serupa di masa depan.

Penulis : Putri Aulia Pasa

Editor: Ahmad Zamzami