Skip to main content
Category

Press Release

89 Lulusan Paket C PKBM Cakra Mrebet Diwisuda: Bukti Nyata Pendidikan Inklusif dan Pemberdayaan di Purbalingga

By Press Release

DESAMIND.ID – Purbalingga (11/05) Suasana haru dan penuh kebahagiaan mewarnai Wisuda Angkatan XIV Kesetaraan Paket C PKBM Cakra Mrebet yang digelar di Rest Area Cheng Ho, Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebanyak 89 wisudawan resmi dinyatakan lulus, menandai keberhasilan mereka menempuh pendidikan kesetaraan sebagai alternatif yang inklusif dan bermartabat.

Momentum ini terasa semakin istimewa karena PKBM Cakra Mrebet merupakan mitra strategis Desamind Indonesia, organisasi kepemudaan yang telah berkolaborasi selama lebih dari tiga tahun untuk mendampingi dan memberdayakan peserta didik pendidikan nonformal di desa.

Gambar 1. Penampilan Seni dari Siswa PKBM Cakra Mrebet, Purbalingga.

Selama perjalanan kemitraannya, Desamind Indonesia bersama Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (PTI UMS) telah menginisiasi berbagai kegiatan kolaboratif, seperti:

  • Pelatihan literasi digital dan anti-hoaks untuk peserta didik dan tutor,
  • Workshop keterampilan digital seperti desain grafis, pembuatan konten media sosial, dan pengenalan alat produktivitas berbasis daring,
  • Program “Simulasi Perilaku Berbasis Virtual Reality“, yang mengajak peserta memahami risiko judi daring dan informasi palsu dalam konteks dunia digital,
  • Pendampingan kewirausahaan digital dan lifeskill seperti pembuatan produk kreatif, pemasaran daring,
  • Penyuluhan hukum menggunakan media ARLaw dan VRLaw yang berkolaborasi dengan PKBH FH UGM.

Dalam momen  wisuda ini, Founder Desamind Indonesia sekaligus dosen PTI UMS, Hardika Dwi Hermawan, turut hadir memberikan sesi motivasi kepada para lulusan. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari pendidikan akar rumput.

“Pendidikan nonformal bukan jalur kedua, melainkan jalan alternatif yang bermartabat untuk mencapai masa depan,” tegasnya di hadapan para lulusan dan tamu undangan.

PKBM Cakra Mrebet sendiri telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Desamind Indonesia sejak 2022 dan telah menunjukkan konsistensinya dalam mendidik dengan hati. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Desamind dan perguruan tinggi, menjadikan lembaga ini sebagai model praktik baik dalam pendidikan kesetaraan yang berdaya dan memberdayakan.

Sugiarto, S.Pd., M.M., selaku Ketua Yayasan Cakra Paku Jaya, menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang terlibat dan berharap para lulusan terus berkembang.

“Kami ingin lulusan dari PKBM Cakra tidak hanya berhenti pada seremoni hari ini, tetapi terus belajar, berkarya, dan menjadi bagian dari perubahan sosial. Kami berkomitmen untuk terus membuka akses dan peluang bagi siapa pun yang ingin menempuh pendidikan dengan semangat dan ketekunan.” ungkap Sugiarto dalam sambutannya.

Gambar 2. Prosesi Penyerahan Ijazah Siswa PKBM Cakra Mrebet

Senada dengan itu, Kepala Kesetaraan Paket C PKBM Cakra, M. Al-fauzan, S.Pd., menekankan pentingnya bekal keterampilan praktis bagi lulusan.

“Mereka telah kami bekali dengan keterampilan menjahit, desain, hingga pemanfaatan digital tools. Semoga mereka menjadi individu yang mandiri dan bisa memberi kontribusi nyata di masyarakat,” ungkap Fauzan.

Keterlibatan Desamind dalam program pendidikan nonformal merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk membangun jembatan sosial antara pemuda berpendidikan dan masyarakat akar rumput demi menciptakan ruang belajar yang setara dan inklusif. Ke depannya, Desamind  berharap terus tumbuh melalui penguatan jejaring, program inovatif, dan pendampingan lanjutan agar lulusan Paket C dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan pelaku perubahan di komunitasnya masing-masing, termasuk rencana program kerjasama yang akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.

Penulis: Dwi

Editor: Ahmad Zamzami/Syifa Adiba

Pelatihan Literasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI): Bekal Guru MIM Akhlakul Karimah Hadapi Era Pembelajaran Digital

By Press Release

DESAMIND.ID – Surakarta (03/05) Program Studi Pendidikan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (PTI UMS) bekerja sama dengan Desamind Research and Training Center (DRTC) sukses menggelar Pelatihan Literasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi Guru, yang diselenggarakan di MIM Akhlakul Karimah Mojogedang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep literasi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan, serta meningkatkan kapasitas guru dalam mengadopsi teknologi digital secara bijak dan efektif di ruang kelas.

Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE, dosen PTI UMS, selaku pemateri memberikan pemahaman komprehensif tentang pentingnya literasi digital dan berbagai tools AI yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sehari-hari.

Foto 1. Praktek Penggunaan AI oleh Fasilitator

“Pemanfaatan AI dalam pendidikan tidak menggantikan peran guru, tetapi mendukung dan memperkuatnya. Guru perlu memahami cara kerja AI dan bagaimana teknologi ini bisa digunakan secara kreatif dalam kegiatan belajar-mengajar,” ujar Hardika.

Kegiatan ini disambut baik oleh Muhammad Arif, S.Pd.I, Kepala Sekolah MIM Akhlakul Karimah. Ia menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pelatihan yang sangat relevan dengan kebutuhan guru di era digital.

“Saya sangat mengapresiasi pelatihan ini. Ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan kapasitas guru, agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat,” tuturnya.

Foto 2. Pembagian sertifikat pelatihan (Dok. Desamind)

Salah satu guru peserta pelatihan, Tika Yuliastuti, S.E., turut membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan.

“Pelatihan ini membuka wawasan saya mengenai penggunaan AI dalam pembelajaran. Saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba berbagai aplikasi digital di kelas,” ungkap Tika.

Pelatihan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan sekolah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta menunjukkan komitmen UMS dan Desamind RTC dalam mendukung transformasi pendidikan.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Berdayakan Perempuan Lewat Ubi Jalar, Putri Felita Torehkan Prestasi Pemuda Pelopor Gunungkidul 2025

By Beasiswa Desamind, Press Release

DESAMIND.ID – Gunungkidul (28/04) Putri Felita Listiani, penerima beasiswa Desamind sekaligus Kepala Desamind Chapter Gunungkidul, berhasil meraih juara 3 bidang pangan dalam ajang Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Gunungkidul 2025. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa gerakan sosial dari desa mampu menjadi motor perubahan yang nyata.

Putri meraih penghargaan ini melalui inisiatif sosial “Pawon.Uwi”, sebuah program pemberdayaan perempuan desa yang berfokus pada pengolahan ubi jalar menjadi produk olahan bernilai jual, salah satunya Sweet Potato Pie Brownies.

Nama Pawon.Uwi sendiri diambil dari bahasa Jawa: pawon berarti dapur dan uwi berarti ubi, yang mencerminkan semangat kembali ke akar lokal untuk menciptakan perubahan. Berlokasi di Pakuhan Panjatan, Pengkok, Patuk, Gunungkidul, program ini melibatkan para ibu rumah tangga yang secara aktif memproduksi olahan pangan berbasis ubi lokal.

Foto 1. Putri Felita usai menerima penghargaan Pemuda Pelopor Gunungkidul 2025 (Dok. Desamind)

“Saya melihat banyak potensi lokal yang belum tergarap, khususnya ubi jalar. Program Pawon.Uwi lahir dari keinginan untuk menjawab tantangan itu, sekaligus menciptakan ruang bagi perempuan desa agar bisa produktif dan mandiri secara ekonomi,” jelas Putri.

Tak hanya berfokus pada produksi, Putri juga menggandeng berbagai pihak mulai dari akademisi, komunitas, media, pemerintah, hingga sektor swasta agar program ini berkelanjutan dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Sejauh ini, produk Pawon.Uwi telah memiliki Nomor Izin Berusaha dan Sertifikasi Halal sehingga terjamin kualitasnya. 

Penghargaan Pemuda Pelopor ini diraih setelah melalui proses ketat mulai dari seleksi administrasi, presentasi proyek, kunjungan lapangan (fact finding), hingga wawancara oleh dewan juri. Kepala Desa Pengkok, Bapak Sugit, turut hadir saat kegiatan fact finding dan menyampaikan apresiasi luar biasa.

Foto 2. Proses Fact Finding oleh Dispora Gunungkidul (Dok. Desamind)

“Kami bangga memiliki pemuda seperti Putri. Pawon.Uwi adalah bentuk nyata kepeloporan pemuda desa yang jarang kita temui. Semoga semangat ini bisa menular ke pemuda-pemudi lainnya,” ujarnya.

Ke depan, Putri berharap dapat memperluas jangkauan produk Pawon.Uwi sebagai oleh-oleh khas Gunungkidul dan alternatif konsumsi sehat di masyarakat desa. Ia juga tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)  Desa Pengkok, Dinas Koperasi (DISKOP) Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mitra seperti Sibakul Jogja, serta membuka peluang sistem konsinyasi dengan kedai kopi dan pasar offline.

“Kami masih banyak trial-error. Tapi saya yakin dengan semangat dan dukungan masyarakat, Pawon.Uwi bisa menjawab kebutuhan desa dan menciptakan identitas kuliner khas Pengkok,” tutup Putri penuh semangat.

Dengan semangat kepeloporan, inovasi nyata, dan dampak sosial yang kuat, Putri Felita tak hanya menorehkan prestasi pribadi, tetapi juga membawa harapan dan inspirasi bagi masyarakat desa untuk terus bergerak dan berkembang dari potensi lokal.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Lentera Asa Papua Batch 1: Merajut Harapan Asmat dengan Pendidikan Tinggi

By Artikel, Berita Terkini, Pemberdayaan Kepemudaan, Press Release

DESAMIND.ID – Asmat, 10 Maret 2025. Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Asia-Oseania (PPIDK Asia-Oseania) bersama Desamind Indonesia Foundation menggelar kegiatan inspiratif bertajuk Lentera Asa Papua dengan tema “Merajut Harapan Asmat dengan Pendidikan Tinggi” di SMA Agama Katolik Seminari Yohanes Penginjil Asmat, Papua Selatan pada (10/03). Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi strategis para pelajar diaspora Indonesia di luar negeri dengan masyarakat akar rumput, khususnya untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal), seperti Kabupaten Asmat.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08:00 hingga 12:00 WIT ini diselenggarakan secara hybrid, turut mengundang narasumber dari berbagai negara untuk berbagi wawasan dan pengalaman mereka. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Desamind Asmat, Kepala Sekolah SMA Seminari Yohanes Penginjil, Ketua PPI Asia-Oceania, serta President Director Desamind Foundation. Kehadiran mereka menandai komitmen bersama dalam membangun jembatan harapan melalui pendidikan tinggi, terutama bagi anak-anak muda di Papua Selatan yang selama ini menghadapi keterbatasan akses informasi dan sumber daya pendidikan.

Pada sesi utama, peserta diajak untuk menyelami pentingnya pendidikan tinggi sebagai kunci pembangunan individu dan daerah. Dr. Widaningsih, SH., M.Si, yang merupakan akademisi dan Kepala Bagian Kerja Sama dari salah satu institusi pendidikan tinggi, memaparkan urgensi pendidikan tinggi serta berbagai peluang beasiswa pemerintah dan universitas yang dapat diakses oleh putra-putri Asmat. Melalui penjelasan yang membumi dan penuh semangat, beliau mendorong peserta untuk membayangkan masa depan mereka melampaui batas-batas geografis yang selama ini membatasi potensi mereka.

Foto 1: Sambutan dari ketua PPIDK Asia Oseania (sumber pribadi)

Kisah inspiratif juga datang dari Dina Madelin Woisiri, S.Par. secara luring, penerima Beasiswa LPDP yang berasal dari Asmat. Ia membagikan kisah perjuangannya dalam meraih beasiswa prestisius tersebut, serta memberikan tips dan strategi praktis agar siswa Asmat percaya diri melangkah menuju pendidikan tinggi. Kehadiran Dina memberikan bukti nyata bahwa keberhasilan akademik bukanlah monopoli mereka yang tinggal di kota besar, melainkan hak dan peluang yang setara bagi siapa pun yang berani bermimpi dan bekerja keras.

Selanjutnya, dua narasumber muda yang tengah menempuh pendidikan internasional, yakni Sakinah Hilya Abida, S.Biotek., M.Sc, mahasiswa doktoral di University of Science and Technology Korea Selatan, dan Odeta Mutia Adlina, mahasiswa sarjana di Tokyo International University, Jepang, turut membagikan pengalaman mereka dalam meraih beasiswa dan menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik global. Mereka tidak hanya memberikan informasi tentang peluang beasiswa, tetapi juga mengangkat pentingnya soft skills, jejaring internasional, dan semangat pantang menyerah dalam mengejar cita-cita.

Kegiatan ini memberikan ruang dialog dua arah yang mempertemukan dunia pemuda Papua dengan perspektif global dari pelajar diaspora. Para peserta dari kelas X hingga XII terlihat antusias, bahkan beberapa menyatakan secara langsung ketertarikan mereka untuk melanjutkan studi ke luar Papua, baik di dalam negeri maupun ke mancanegara.

Foto 2: Siswa SMA Seminari saat mengikuti webinar (sumber pribadi)

Lentera Asa Papua Batch 1 bukan sekadar acara formal, melainkan gerakan kolektif untuk menyalakan cahaya harapan baru di tengah keterbatasan. PPIDK Asia-Oseania dan Desamind Indonesia Foundation meyakini bahwa pendidikan adalah hak fundamental setiap anak bangsa. Dengan membuka akses terhadap informasi, pengalaman, dan jejaring pelajar global, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan yang berdampak panjang bagi masa depan generasi Asmat.

Melalui kegiatan ini, semangat gotong royong, kolaborasi, dan pemberdayaan semakin dikuatkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Lentera Asa Papua akan terus hadir sebagai program berkelanjutan yang mendorong transformasi sosial melalui pendidikan, budaya, dan partisipasi aktif pelajar Indonesia di seluruh penjuru dunia. Dalam waktu mendatang, diharapkan lebih banyak inisiatif serupa menjangkau wilayah-wilayah lain yang memerlukan perhatian khusus dalam hal akses pendidikan.

Penulis: Kintan Nur Romadhona

Secercah Harapan di Selatan Lombok: Program Literasi untuk Anak-Anak Desa Terpencil

By Artikel, Desamind Chapter, Press Release

DESAMIND.ID – Desa Boyemare, yang terletak di Kecamatan Sakra Barat, Kabupaten Lombok Timur, adalah salah satu desa terpencil di selatan Lombok yang memiliki potensi besar dalam membangun masa depan generasi muda melalui pendidikan. Desamind Chapter Lombok Timur mengambil inisiatif untuk menggelar program literasi baca sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca anak-anak di desa ini. Program ini tidak hanya menjadi solusi atas rendahnya tingkat literasi, tetapi juga menjadi ruang bagi anak-anak untuk bermimpi lebih besar dan percaya pada potensi diri mereka.

Program literasi ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Mulai dibuka pada tanggal 21 September 2024 dan selesai pada 28 Desember. Sebagai langkah awal, program ini menyasar anak-anak usia 12 hingga 18 tahun yang berasal dari jenjang pendidikan MTs (Madrasah Tsanawiyah) dan MA (Madrasah Aliyah) yang rata-rata berada di NW Gerintuk. Dengan total peserta sebanyak 33 anak, program ini melibatkan berbagai aktivitas interaktif seperti membaca buku cerita, diskusi kelompok, dan permainan edukatif. Sebelum kegiatan dimulai, para peserta menjalani pretest untuk mengukur kemampuan awal mereka dalam memahami bacaan. Data dari pretest ini akan dibandingkan dengan hasil postest di akhir program setelah 5 kali pertemuan, yang dirancang untuk menilai sejauh mana program ini memberikan dampak positif.

Hasil analisis dari mini riset yang dilakukan menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan literasi anak. Beberapa kemampuan yang diuji selama pretest maupun post-test antara lain membaca dan menjawab artikel pendek secara langsung dan pertanyaan kritis, menentukan ide pokok, sinonim dan antonim, menjawab pertanyaan pemahaman, mencari makna kontekstual, analisis teks fiksi, membandingkan informasi, menarik kesimpulan,  mengembangkan paragraph, dan mencari hubungan sebab-akibat. Jika pada pretest rata-rata kemampuan menganalisis peserta berada pada skor 66 dari skala 100, maka hasil postest memperlihatkan peningkatan hingga rata-rata skor 89. 

Gambar 1. Berbagi pengalaman bersama siswa-siswi Boyemare. Dokpri DCLT

Alasan utama peningkatan ini yaitu pengajaran yang kreatif dan suasana belajar yang menyenangkan yang membuat anak-anak lebih termotivasi untuk membaca dan memahami isi bacaan. Selain itu, diskusi interaktif dan pengayaan bahan bacaan serta mempresentasikan kembali bacaan yang telah dibaca juga menunjang kemampuan peserta literasi baca, sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa. Dengan hasil tersebut, anak-anak di Desa Boyemare memiliki peluang untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi literasi di wilayah mereka.

Di samping itu, keberhasilan program ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk komunitas literasi lokal antara lain Duta Baca Lombok Timur, Bale Baca Hasanah, Sanggar Baca Bhavana dan Cenalis. Kemudian, donasi buku dari berbagai komunitas dan individu dari anggota Desamind Chapter Lombok Timur menjadikan kegiatan ini lebih bermakna bagi peserta kegiatan literasi baca. Dukungan ini memungkinkan anak-anak di Desa Boyemare untuk merasakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan partisipatif.

Untuk memastikan dampak jangka panjang, program ini dirancang dengan pendekatan partisipatif dan berkelanjutan. Sayangnya dalam program ini belum dilakukan pelatihan Fasilitator lokal atau local champion yang dapat meneruskan kegiatan literasi ini secara mandiri setelah program utama selesai. Hal ini karena kesibukan dari anggota yang cukup beragam dan didominasi oleh anggota yang sudah bekerja. Namun, kegiatan monitoring tetap berjalan secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan literasi anak-anak dan memberikan pendampingan tambahan jika diperlukan. Dengan demikian, Desamind Chapter Lombok Timur berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat sementara, tetapi juga membangun fondasi literasi yang kuat bagi generasi mendatang.

Para peserta program literasi ini menyampaikan pengalaman mereka yang penuh kegembiraan dan pembelajaran bermakna. Beberapa siswa, Mufida dan Intan, menyebut bahwa mereka kini merasa lebih percaya untuk berbicara di depan teman-temannya dan mengetahui berbagai jenis skill dalam memahami dan menganalisis suatu topik. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat program tidak hanya pada kemampuan membaca, tetapi juga pada membangun rasa percaya diri dan mengekstrak suatu informasi menjadi lebih sederhana untuk dipahami. Program ini memberikan pengalaman yang jarang mereka temui di lingkungan sekolah formal.

Gambar 2. Kegiatan pemberian hadiah kepada peserta teraktif. Dokpri DCLT

Kemudian, yang paling menggembirakan adalah bagaimana anak-anak Desa Boyemare kini memiliki mimpi yang lebih besar setelah mengikuti program ini. Salah satu peserta menyampaikan bahwa ia bercita-cita menjadi seorang guru agar bisa berbagi ilmu dengan anak-anak lain di desanya. Ungkapan ini menjadi cerminan nyata dari keberhasilan program yang tidak hanya membangun kemampuan membaca, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk berpikir lebih jauh tentang masa depan mereka.

Melihat progres pendampingan ini, Desamind Chapter Lombok Timur memiliki harapan besar untuk pengembangan desa Boyemare ke depannya. Salah satu rencana jangka panjang adalah membangun taman baca yang dikelola komunitas setempat. Taman baca ini tidak hanya akan menjadi pusat literasi, tetapi juga tempat berkumpul dan belajar bagi anak-anak dan warga desa. Ke depan, DesaMind Chapter Lombok Timur berharap dapat memperluas cakupan program ini ke desa-desa tetangga yang juga memiliki kebutuhan serupa. Dengan memperkuat jaringan komunitas dan menggandeng lebih banyak pihak untuk bercita-cita meningkatkan literasi di Lombok Timur dapat tercapai. Desa Boyemare menjadi contoh nyata bahwa perubahan, sekecil apapun, bisa memberikan dampak besar jika dilakukan dengan tekad dan kerja sama yang tulus.

Think Globally, Act Locally

Penulis :  Riza Hamkary Salam, Sri Endang Maryati, Lina Mardiana

Editor   : Kamilya Anjani Putri, Putri Aulia Pasa

Desamindfest 2025: Ajak Anak-Anak MIM AKA Mojogedang Belajar Computational Thinking serta Virtual Reality

By Artikel, Berita Terkini, Press Release

Desamind.id – Karanganyar (04/01). Menyambut Milad ke-5, Desamind menggelar acara spesial bertajuk “Desamind Berbagi Praktik Baik”. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara dari Desamindfest 2025 yang dilaksanakan sejak Desember 2024 bertempat di MIM Akhlaqul Karimah, Mojogedang. Tema yang diusung pada acara Desamindfest 2025 yaitu “Local Youth Takes the Lead: Unleashing the Potential of Local Heroes”, yang bertujuan menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi masyarakat.

Perkembangan teknologi yang pesat membuat anak-anak perlu dikenalkan dengan teknologi terkini secara bijak. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan daya kreatif dan keterampilan berpikir kritis mereka sejak dini.

Pada kegiatan ini terdapat beberapa pos kegiatan yang dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan siswa. Pos-pos tersebut di antaranya Pos Virtual Reality (VR) dan Makey-Makey, Pos FlashCard budaya Indonesia, Class of Champion, dan lain sebagainya. Salah satu pos yang menarik perhatian adalah Pos VR dan Makey Makey Piano, merupakan pengalaman baru yang dikenalkan kepada anak-anak di MIM Akhlakul Karimah. 

Pada acara Desamind Berbagi Praktik Baik, anak-anak dari kelas 1, 2, 3, dan 4 SD diajak bermain sekaligus belajar teknologi melalui pengalaman interaktif di Pos Pos VR dan Makey Makey Piano. Banyak anak-anak yang baru pertama kali merasakan pengalaman menggunakan perangkat VR untuk simulasi yang edukatif dan menyenangkan. Selain itu, mereka juga belajar dasar-dasar teknologi dengan bermain piano menggunakan Makey Makey, yang memanfaatkan benda-benda sehari-hari seperti buah-buahan sebagai tuts piano.

Gambar 1: Anak-anak mencoba VR dengan penuh antusiasme

Kegiatan ini berlangsung seru dan penuh antusiasme. Anak-anak  tampak gembira saat mencoba alat-alat tersebut, sambil dipandu oleh panitia yang sabar dan kreatif. Anak-anak tidak hanya diajak bermain, tetapi juga memahami bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2: Anak-anak memainkan Makey Makey Piano menggunakan buah-buahan

Acara ini terselenggara dengan dukungan dari lintas sektor. Acara ini juga disponsori oleh Kita Muda Berdaya, AICE, PTI UMS, dan CAKAP, yang turut membantu suksesnya kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, Desamind terus berupaya memberdayakan generasi muda melalui berbagai program inspiratif. 

Annisa Amalia, Project Coordinator mengungkapkan bahwa anak-anak sangat antusias karena ini pertama kali mereka mencoba teknologi seperti VR dan Makey Makey terlebih kegiatan itu membuat anak-anak lebih tertarik dan semangat belajar.

“Saya merasa bersyukur dan berharap bahwa kegiatan ini dapat menginspirasi anak-anak untuk terus mengejar mimpi dan terus belajar. Kegiatan ini juga harapannya dapat mendorong anak-anak untuk nantinya dapat mengaplikasikan ilmunya dan berguna bagi masyarakat desa. Melalui kegiatan ini, Desamind berharap dapat terus menjadi wadah yang menghubungkan inovasi teknologi dengan edukasi untuk masa depan yang lebih cerah.” ujar Hardika Dwi Hermawan, President Director Desamind.

Penulis: Shandy Yusril (Mahasiswa PTI UMS)

DesamindFest: Menyambut Awal Tahun dengan Mimpi, dan Misi Mengabdi untuk Negeri

By Press Release

DESAMIND.ID – Boyolali (04/01) Mengawali tahun 2025, Desamind diisi dengan peringatan anniversary 5 tahun. Tepat 5 tahun lalu Desamind hadir dan hingga saat ini masih terus berkembang serta berusaha melebarkan sayap ke seluruh Indonesia. 

Saat ini, terhitung ada 15 chapter atau Desamind Cabang yang aktif bergerak untuk membangun mitra desanya masing-masing. Dalam rangka sebagai ruang refleksi atas dampak yang diberikan, Desamind melakukan anniversary dengan cara yang unik. 

Desamaind menghadirkan DesamindFast yang telah dilakukan opening pada tanggal 14 Desember lalu dengan mengadakan talkshow kepemudaan yang turut mengundang Menteri Pemuda dan Olahraga RI Ario Bimo Nandito Ariotedjo. Selanjutnya. Pada tanggal 22 Desember DesamindFest menghadirkan pembahasan LPDP dengan menghadirkan para generasi muda Indonesia berprestasi yang berkesempatan kuliah di kancah internasional untuk berbagi pengalaman.

Coaching LPDP DesamindFest 2025 : “Bridge to Dreams: Preparing to Secure Your LPDP Scholarship” 

Kegiatan ini sampai pada puncaknya di hari ini, 4 Januari 2025 dengan dihiasi oleh dua kegiatan. Pertama di pagi menjelang siang, Desamind mengadakan kegiatan bermain sambil belajar dengan tema “Desamind Berbagi Praktik Baik” di sekolah MIM Akhlaqul Karimah Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah. 

Kegiatan ini diikuti 95 siswa kelas 1 hingga 4, seluruh siswa dibagi kedalam kelompok untuk melewati setiap tantangan pada pos 1 hingga 6 yang sudah dirancang. Pos tersebut terdiri dari pos AR VR makey-makey, pos Tebak Kartu, pos pecahkan labirin, pos menghafalkan lukisan, pos CoC, dan pos mengurutkan botol.

Keseruan di pos virtual reality dan makey-makey

Masing-masing aktivitas di setiap pos ini bertujuan untuk melatih cara siswa dalam memecahkan masalah dan melatih kekompakan mereka saat bekerja dengan tim. Seluruh siswa bergembira bermain sambil belajar, bahkan antusias untuk diadakan kembali. 

Radhif kelas 3 berbagi keceriaannya di pos pecahkan labirin. Ia bercerita bagaimana permainan teka-teki menjadi minatnya, terlebih saat jawabannya bisa terungkap yang memberikan kepuasan tersendiri.

Setelah kegiatan di sekolah berakhir, tim Desamind Fest kembali dan bersiap untuk kegiatan berikutnya, Sarasehan. Kegiatan kedua inilah yang menjadi acara penutup serangkaian DesamindFest 2025. 

Sarasehan ini adalah forum di mana seluruh pengurus Desamind berkumpul baik secara luring dan daring. Kegiatan dimulai pukul 19.00 dengan dipimpin oleh master of ceremony, Sanita dan Zamzami. 

Setelahnya, Hardika selaku Presiden Desamind memberikan sambutan yang mengingatkan tentang bagaimana komitmen selama lima tahun ini telah ditunjukkan oleh kerasnya perjuangan dan daya tahan setiap volunteer-nya dalam sebuah organisasi. Hardika juga mengingatkan kesamaan nilai oleh setiap volunteer yang menjadikan hubungan terjalin lebih erat untuk saling menginspirasi.

Foto Bersama Panitia DesamindFest

Rangkaian selanjutnya adalah Launching Virtual Tour 360, berisi tentang petualangan Desamind selama 5 tahun ke belakang dalam bentuk poster dengan informasi detail di dalamnya.

Rangkaian terakhir, pemotongan tumpeng sebagai proses simbolis anniversary Desamind yang ke-5. Pemotongan tumpeng diawali dengan doa para volunteer yang dipimpin Hardika yang kemudian disambung dengan penayangan 5 tahun Desamind. Sisa acara adalah penulisan pohon harapan dan tukar kado, sebagai bentuk chemistry dan apresiasi antar sesama elemen di Desamind yang hadir secara luring.

Setengah dekade sudah Desamind bergerak meninggalkan jejak inspirasi. Perayaan ini adalah ungkapan rasa syukur atas kontribusi yang bisa diberikan anak muda Indonesia kepada negeri, harapannya dengan adanya perayaan ini Desamind dapat terus maju dan menoreh cerita di seluruh desa Indonesia. 

Penulis : Fahri Hasanuddin

Editor : Sanita Sitinjak

Dari Desa untuk Dunia: Pelatihan Bolu Kelapa Desamind Gunungkidul Bangkitkan Kemandirian Perempuan

By Desamind Chapter, Press Release

DESAMIND.ID – Desa Pengkok, yang terletak di Padukuhan Panjatan, Kaluharan Pengkok, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kini menjadi saksi langkah nyata pemberdayaan perempuan oleh Desamind Chapter Gunungkidul (DCGK). Dengan memanfaatkan hasil panen kelapa, DCGK menginisiasi pelatihan pembuatan bolu kelapa panggang, sebuah inovasi yang bertujuan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa.

Pelatihan ini berlangsung pada Minggu (01/12) dan diikuti oleh 10 ibu-ibu setempat. Dalam suasana penuh semangat, para peserta belajar membuat bolu kelapa dengan harapan besar bahwa program ini dapat berkembang menjadi gerakan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung ekonomi keluarga.

Sebelum pelatihan dimulai, tim DCGK melakukan analisis SWOT untuk memetakan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di Desa Pengkok. Hasilnya menunjukkan kelapa sebagai komoditas utama desa yang memiliki nilai tambah jika diolah lebih lanjut. Dengan visi menjadi organisasi non-profit terdepan dalam mempersiapkan masyarakat desa yang maju dan berdaya saing, DCGK mengembangkan program pelatihan ini sebagai salah satu langkah strategis.

Gambar: Hasil produk bolu kelapa

Ponijem, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan harapannya agar program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi berkembang menjadi sustainability program. “Pelatihan pembuatan bolu kelapa ini semoga bisa terus dilaksanakan dan mendapat dukungan dana dari pihak-pihak luar ya mbak. Semoga di padukuhan Panjatan ini bisa membangun rumah produksi bolu kelapa, karena kami sangat membutuhkan penghasilan tambahan untuk menyambung ekonomi kami. Hasil dari kami bertani tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, jadi besar harapan kami agar pemuda-pemudi ini bisa menemukan terobosan inovasi yang memberdayakan kaum kami” ujar Ponijem salah satu peserta pelatihan bolu kelapa.

Sementara itu, Etri Dwi Wahyuningtyas mengungkapkan rasa senangnya karena dapat mempelajari pembuatan bolu jenis baru, yaitu bolu kelapa. Etri Dwi Wahyuningtyas selaku peserta pelatihan pembuatan bolu sangat senang dan antusias karena bisa belajar pembuatan bolu jenis baru yaitu bolu kelapa.

“Bolu yang dibuat hari ini bersama mbak-mbak Desamind Gunungkidul sangat unik, sehingga sangat mungkin dikembangkan di sini untuk menjadi ulih-ulih (oleh-oleh) karena budaya jagong di sini masih sangat kental dan selalu membutuhkan ulih-ulih.” ungkap Etri.

Perangkat desamind Chapter Gunungkidul berharap semoga pelatihan ini memberikan manfaat kepada ibu-ibu di desa mitra. Putri Felita Listiani selaku Kepala Desamind Chapter Gunungkidul berharap agar kegiatan pelatihan selanjutnya semakin banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak baik dukungan materiil maupun non materiil.

Gambar: Perangkat DCGK

“Kami perangkat Desamind Chapter Gunungkidul Juga berharap agar kegiatan pelatihan ini terus terjaga dan benar-benar menghasilkan produk bolu yang sempurna dan berlegalitas sehingga bisa dipasarkan secara luas. Tentunya untuk mengarah kesana tidak mudah, diperlukan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak. Dan semoga juga kita bisa mendapatkan fasilitas alat-alat produksi yang memadai sehingga kegiatan produksi bisa semakin maksimal” tutur Putri.

“Semoga gerakan akar rumput yang kita lakukan bisa memberikan manfaat kepada para peserta. Dan besar harapan saya semoga kegiatan ini bisa berlanjut sehingga mampu merealisasikan keinginan ibu-ibu desa Pengkok untuk memiliki rumah produksi bolu kelapa di desanya” tambah Nur Cahyanti selaku Perangkat Desamind Chapter Gunungkidul.

Penulis: Desamind Chapter Gunungkidul

Editor: Syifa Adiba

One Hour Better: Siapkan Diri Hadapi Perubahan dan Ketidakpastian dengan Manajemen Ekspektasi

By Desamind Chapter, Press Release

DESAMIND.ID – Dunia penuh kejutan, dan kita harus siap menghadapi segala kemungkinan. Hal inilah yang menjadi tema diskusi pada One Hour Better (OHB) Edisi Spesial, yang digelar oleh Desamind Chapter Purbalingga pada Jumat (27/10) di Rumah Mie Eyang Heri. Acara ini menghadirkan Ibu Ikapti Pusparani, konselor sekaligus pendiri Arsyila Care, sebagai narasumber utama. OHB edisi spesial ini juga turut dihadiri tamu dari OSIS SMKN Kemangkon, PDIPM Purbalingga, IMM Purbalingga, dan FDI UNPERBA.

Secara umum, One Hour Better (OHB) merupakan forum diskusi santai yang bertujuan meningkatkan kapasitas diri perangkat Desamind. Dengan pendekatan yang personal dan inspiratif, OHB dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi peserta, membantu mereka menjalankan perannya dalam organisasi dengan lebih semangat dan percaya diri.

Pada edisi spesial ini, “Menghadapi Perubahan dan Ketidakpastian” menjadi poin utama yang didiskusikan. Selaku narasumber, Ibu Ika menyoroti pentingnya kolaborasi dengan orang-orang berpikiran maju untuk mencapai ekspektasi hidup dan kesuksesan. Namun, kunci utama dari kolaborasi adalah pengelolaan diri yang baik—mengenali diri sendiri, belajar, dan terus berkembang agar siap menghadapi tantangan masa depan.

Sesi materi oleh ibu Ikapti Pusparani

Acara diawali dengan kegiatan refleksi, di mana peserta menuliskan makna sukses menurut pandangan mereka masing-masing. Ini menjadi landasan diskusi tentang manajemen ekspektasi, yang disampaikan Ibu Ikapti dengan mengaitkan pengalaman pribadi dan pandangan peserta.

Yang paling menarik adalah sesi diskusi yang penuh emosi. Pendekatan hangat dari Ibu Ikapti membuat suasana terasa akrab, hingga beberapa peserta meneteskan air mata—mencurahkan rasa syukur, kecewa, atau bahkan perasaan terpendam yang akhirnya terungkap.

Dengan diadakannya OHB edisi spesial ini, diharapkan peserta lebih mengenali diri sendiri, sehingga mampu menghadapi perubahan dan ketidakpastian dengan percaya diri. Dengan memahami peran masing-masing, peserta diharapkan menjadi lebih tangguh dalam menjalani kehidupan yang dinamis.

Penulis: Desamind Chapter Purbalingga

Editor: Syifa Adiba

Aji Saka, Desamind Leadership Camp 4.0: Mengasah Jiwa Kolaboratif-Kontributif Pemuda agar Berdampak bagi Desa

By Berita Terkini, Press Release, Program Unggulan Desamind

(DESAMIND.ID) Yogyakarta, 07-09 Juni 2024 – Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan acara Desamind Leadership Camp (DLC) 4.0 yang berlangsung 3 hari 2 malam secara offline  di Youth Center Yogyakarta.

Kegiatan ini diikuti sejumlah 58 peserta yang berasal dari beragam daerah di Indonesia. DLC 4.0 mengangkat tema “Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Kolaboratif-Kontributif Pemuda melalui Internalisasi Peacebuilding untuk Pengembangan Desa”. Pemilihan tema ini selaras dengan tujuan dari Acara DLC 4.0 yaitu mengembangkan kemampuan kepemimpinan peserta dan meningkatkan sikap kontributif terhadap desa.

Pada tahun ini “Aji Saka” dipilih sebagai nama angkatan karena dianggap relevan dengan tema. Filosofi nama angkatan: Aji Saka digambarkan sebagai pemuda sakti yang mempunyai keris pusaka, sebuah sorban sakti, dan dua orang abdi setia bernama Dora dan Sembada. Mereka juga pribadi yang suka menolong, termasuk menolong rakyat Jawa dari kekejaman penguasanya.

Sikap tersebut relevan dengan kepemimpinan dan peran kontributif anak muda dalam mengatasi permasalahan yang ada di desa. Selain itu juga menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif dalam rangka belajar bersama yang mana berjalan secara berdampingan dengan masyarakat desa terutama karang taruna.

Aji Saka diharapkan mampu memberikan semangat perubahan dan berani berkontribusi untuk menjadi garda terdepan dalam membawa desa menuju kesejahteraan serta menerapkan nilai-nilai perdamaian pada setiap pergerakan mereka di pedesaan. Sekaligus, menjadi inisiator yang diharapkan mampu memberikan peran secara totalitas sesuai dengan tujuan dan cita-cita Desamind dalam membentuk local heroes untuk kemajuan desa.

Acara DLC 4.0 dibuka secara langsung oleh Staff Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman, Drs. H. Hery Sutopo Mm. Msc bersama dengan President Director Desamind Indonesia Foundation, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE) dengan simbolisasi penandatangan caping putih.

Gambar 1 Pemasangan Tanda Peserta DLC oleh Drs. H. Hery Sutopo Mm. Msc sebagai Salah Satu Tanda Dibukannya DLC 4.0 (doc desamind.id/Panitia DLC)

Pada hari pertama, acara diawali dengan Networking: Dinamika Kelompok yang berupa sesi pengenalan dan pengakraban peserta. Kemudian dilanjutkan dengan sesi materi pertama yang diisi oleh Joko Susilo (Founder Gunung Kidul Menginspirasi) yang membawakan materi berupa Assessment: Self Awareness and Growth Mindset. Sesi materi kedua diisi mengenai materi Peacebuilding / Socio-Cultural Issue oleh Zakky Muhammad Noor dan Hardika Dwi Hermawan. Setelah kedua sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan pengelompokan antara peserta dengan mentor untuk Refleksi dan Briefing acara yang akan dilaksanakan esok hari.

Hari kedua acara dimulai dengan Morning Season yaitu pemanasan dan senam pagi. Acara dilanjut sesi materi ketiga yaitu mengenai Design Thinking yang diisi oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd. M.Sc (ITE) kemudian penerjunan jelajah desa, di mana peserta menjelajahi kondisi desa dan menganalisis potensi lokal yang ada di desa.

Sesi jelajah desa sendiri dilaksanakan pada delapan titik lokasi potensi desa yang tersebar di sekitar tempat pelaksanaan DLC 4.0, Youth Center Yogyakarta. Kedelapan titik lokasi tersebut dipilih sebagai objek penjelajahan peserta dengan pembagian kedelapan objek lokasi disesuaikan dengan jumlah kelompok kegiatan. Adapun potensi yang dijelajahi antara lain petani, peternak, pemilik UMKM dll.

Gambar 2 Salah Satu titik Jelajah Desa yang di-explore oleh Peserta DLC (doc desamind.id/Panitia DLC)

Peserta kemudian melanjutkan sesi diskusi dan pemaparan materi ke empat yang diisi oleh Zakky Muhammad Noor. S.E berupa Brief Leadership Development. Sesi materi Panel Discussion: Inspiring Community Project merupakan sesi selanjutnya yang diisi oleh Kak Didi dan Kak Jamaludin.

Setelah Panel Discussion, acara dilanjutkan dengan presentasi pemaparan hasil analisis potensi desa yang dilakukan secara berkelompok oleh peserta. Acara pada hari kedua pun ditutup dengan penampilan kreatif pentas seni dari para peserta dan diakhiri dengan tukar kado yang dilakukan antara peserta dan panitia.

Kemeriahan hari ketiga pelaksanaan dirasakan ketika berlangsungnya kegiatan senam pagi dan kegiatan outbound yang memecah keseruan bersama, seperti telepati, lempar bola, kode barang dan permainan yang lainnya yang mengasah kekompakan tim.

Sesi acara berikutnya dilanjutkan dengan kesan dan pesan antar peserta dan pengumuman pemenang kegiatan outbound, serta pengumuman nominasi yang diberikan kepada peserta selama kegiatan Desamind Leadership Camp 4.0 berlangsung, nominasi yang diberikan meliputi nominasi untuk individu maupun kelompok yang merupakan hasil dari kompetisi berupa Pitching Social Project serta hasil dari sikap kolaboratif setiap peserta di dalam kelompok tersebut.

Pemenang nominasi Individu terbagi menjadi beberapa kategori; peserta terbaik dimenangkan oleh Muhammad Ayash, peserta teraktif dimenangkan oleh Fahreza Azka, peserta terinspirasi dimenangkan oleh Naomi Zakkia. Sedangkan untuk kategori pemenang kelompok terbagi menjadi beberapa kategori yang meliputi hasil kompetisi maupun sifat kolaboratif yang ditunjukan tiap kelompok.

Pitching Social Project Competition dimenangkan oleh kelompok 2 sebagai juara pertama yang mengangkat issue pemanfaatan limbah sebagai biogas, kelompok 1 sebagai juara 2 dan disusul oleh kelompok 8 sebagai juara ke-3. Selain itu, terdapat kategori kelompok terkompak dimenangkan oleh kelompok 7, kelompok terajin dimenangkan oleh kelompok 2, kelompok terkritis dimenangkan oleh kelompok 8, kelompok ter-totalitas dimenangkan oleh kelompok 1, kelompok terpositif dimenangkan oleh kelompok 6, dan kelompok terkreatif dimenangkan oleh kelompok 4. Keseluruhan acara berlangsung dengan ditutup dengan upacara penutupan. 

Gambar 3 Pasukan Aji Saka Siap Berkontribusi untuk Desa (doc desamind.id/Panitia DLC)

Kintan Nur Romadhona, Ketua Panitia Desamind Leadership Camp 4.0 menuturkan harapannya terhadap kegiatan DLC, ”Melihat antusias dan tingkat kepuasan survey peserta terhadap DLC 4.0 yang baik, saya berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi setiap pemimpin muda untuk berani berkarya dengan menjadi problem solver bagi permasalahan yang menjadi urgensi pada masyarakat khususnya di pedesaan”. Hal ini menunjukan bahwa DLC 4.0 adalah salah satu wadah sebagai jawaban bagi harapan setiap insan muda yang ingin mengasah potensi diri agar lebih memiliki jiwa yang kolaboratif dan solutif. (Author Kintan/Editor Papsky)