Skip to main content
All Posts By

Zamzami

Hikmal Akbar: Mewujudkan Desa Tanggap Iklim dari Beasiswa Desamind

By Artikel, Beasiswa Desamind

Banyuwangi – Di balik padatnya permukiman Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, tersimpan semangat perubahan dari seorang pemuda inspiratif: Hikmal Akbar Ibnu Sabil. Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember ini tidak hanya menimba ilmu di kampus,tetapi juga memberikan kontribusi nyata melalui pengabdian.

Ketertarikannya terhadap isu sosial dan lingkungan tumbuh seiring dengan pendalaman ilmunya di bidang perencanaan wilayah dan kota. Alih-alih hanya fokus pada aspek teknis seperti ruang dan tata kota, Hikmal memilih untuk lebih dekat dengan realitas sosial masyarakat, mengasah empati, dan aktif turun langsung ke lapangan.

Gambar 1. Sosialisasi Program ke Masyarakat secara Door to Door (Arsip Desamind)

Perjalanan Hikmal dimulai dari sebuah unggahan tentang Beasiswa Desamind 4.0 di Instagram. Ia tertarik karena beasiswa ini menggabungkan pencapaian akademik dengan kontribusi sosial.

“Saya melihat Beasiswa Desamind mampu membantu merealisasikan apa yang saya pikirkan selama ini. Bentuk beasiswa yang berbeda dengan beasiswa yang lain dalam segi pendanaan dan pendampingannya,” ujar Hikmal.

Melalui sudut pandangnya sebagai calon perencana kota, Hikmal memandang bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil dan dekat, yakni dari kampung halamannya sendiri. Langkah ini akhirnya diwujudkan melalui dukungan dari Beasiswa Desamind 4.0  

DESATIK: Jawaban untuk Desa Kebaman

Desa Kebaman merupakan wilayah yang telah lama ditetapkan sebagai kawasan permukiman kumuh oleh pemerintah daerah berdasarkan SK Bupati No. 67 Tahun 2023. Permasalahan yang dihadapi sangat kompleks: masyarakat masih membuang sampah sembarangan, tidak memiliki sistem drainase yang layak, dan mengalami krisis air bersih saat musim kemarau.

Berangkat dari kenyataan ini, Hikmal menggagas proyek DESATIK (Desa Tanggap Iklim), sebuah inisiatif sosial-lingkungan yang bertujuan mengurangi dampak perubahan iklim mikro. Program ini dijalankan melalui pendekatan konkret seperti Bank Sampah dan Bank Air Hujan. Bank Sampah digagas sebagai sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang memungkinkan warga untuk menabung sampah rumah tangga kering (terutama anorganik seperti plastik, kertas, logam) layaknya menabung uang di bank. Sedangkan Bank Air Hujan merupakan sistem penampungan dan pemanfaatan air hujan untuk mengatasi kebutuhan air, khususnya saat musim kemarau.

“Proyek ini memiliki urgensitas tinggi karena berangkat dari permasalahan sosial di desa saya sendiri dan memiliki dampak berkepanjangan apabila tidak segera ditangani,” jelasnya.

Gambar 2. Proses Pengolahan Sampah di Bank Sampah (Arsip Desamind)

Di awal menjalani proyek ini, Hikmal mengaku kesulitan menggandeng masyarakat karena belum memiliki koneksi yang kuat, namun berkat pendekatan yang humanis dan diskusi intens, kini Desatik mampu melibatkan lebih dari 40 rumah tangga dari empat Rukun Tetangga (RT). Puluhan kilogram sampah organik dan anorganik berhasil direduksi setiap bulan. Selain itu, muncul ide inovatif lain yaitu budidaya maggot. Program yang dijalankan secara swasembada, namun tetap berkoordinasi dengan pemerintah ini mampu mengatasi permasalahan sampah sekaligus bernilai ekonomis. 

Gambar 3. Penjemuran Maggot (Arsip Desamind)

Menjadi Future Leader dengan Pemahaman Akar Rumput

Menjadi Awardee Beasiswa Desamind 4.0 adalah pengalaman yang membekas bagi Hikmal. Bukan sekadar mendapatkan pendanaan secara materi, tetapi peluang untuk menjembatani antara prestasi dan pengabdian, antara lokalitas dan globalitas.

Menurut Hikmal, pencapaian terbesarnya bukan hanya pada angka, tapi pada antusiasme dan kesadaran masyarakat yang terus meningkat. Ia yakin program ini akan mendukung aktualisasi pembangunan berkelanjutan berbasis kontribusi masyarakat karena Desatik bukan sekadar proyek sesaat. Ini menjadi bukti nyata bahwa Beasiswa Desamind benar-benar memberikan pengaruh positif terhadap permasalahan yang ada di akar rumput.

“Kesan paling hebat menjadi Awardee Beasiswa Desamind adalah saya mampu berdampak dan berkontribusi untuk desa saya sendiri. Saya ingin melihat desa Kebaman bukan hanya keluar dari status kumuh, tetapi menjadi kampung percontohan yang tangguh terhadap perubahan iklim,” tutup Hikmal.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Edukasi Door-to-Door: Langkah Nyata Sahabat Digital Cakra Lawan Hoaks dan Judi Online

By Berita Terkini

Purbalingga (01/06) Upaya meningkatkan kesadaran literasi digital masyarakat terus diperkuat oleh Sahabat Digital Cakra, Satgas Literasi Digital yang dibentuk melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Literasi Digital Lawan Hoaks dan Judi Online pada Sabtu, 31 Mei 2025 oleh Tim Program Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Mereka sukses menggelar kegiatan edukasi door-to-door kepada masyarakat Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga.

Sebanyak 70 siswa dari PKBM Cakra bersama 26 pendamping diterjunkan langsung ke lima dusun untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan hoaks dan bahaya judi online. Dengan pendekatan langsung ke rumah-rumah warga, kegiatan ini menjadi bentuk pembelajaran kontekstual yang menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan riil masyarakat.

Gambar 1. Penerjunan Sahabat Digital Cakra Sosialisasi ke Masyarakat

M. Raihan Al Fauzan, Kepala PKBM Cakra menyambut positif adanya kegiatan ini. Program sosialisasi door to door dinilai mampu menggerakkan siswa mengaplikasikan ilmunya dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

 “Kami mengapresiasi dukungan dari tim P2AD UMS, Desamind Indonesia dan semua pihak yang telah terlibat. Inisiatif ini bukan hanya meningkatkan kompetensi siswa, tetapi juga berdampak langsung bagi warga,” ujar Fauzan.

Irfa Diani, salah satu siswa PKBM Cakra, mengaku mendapat pengalaman dalam memperluas cara pandangnya terhadap peran pemuda dalam pemberdayaan masyarakat.

“Ini pengalaman pertama saya turun langsung ke masyarakat. Saya belajar banyak hal, mulai dari cara berkomunikasi efektif hingga menyampaikan informasi penting seperti literasi digital,” ungkap Irfa.

Gambar 2. Sosialisasi Literasi Digital Cegah Hoaks dan Judol kepada Masyarakat

Respon positif pun datang dari warga yang merasa terbantu dengan informasi yang dibagikan secara langsung dan interaktif.

“Sekarang saya jadi lebih paham bagaimana menghadapi berita yang tidak jelas dan menghindari aplikasi-aplikasi judi online yang sering muncul,” ungkap Umiyah, warga RT 02 RW 06 Desa Cipaku.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemuda dapat menjadi motor perubahan sosial di tingkat akar rumput. Diharapkan, model edukasi door-to-door ini bisa menjadi praktik baik yang direplikasi di wilayah lain dalam upaya membangun masyarakat yang cakap digital dan tahan terhadap disinformasi.

Author: Ahmad Zamzami

Editor:  Putri Aulia Pasha

Tim P2AD UMS Gandeng Desamind Gelar FGD Literasi Digital Lawan Hoaks dan Judi Online di PKBM Cakra Purbalingga 

By Berita Terkini

Purbalingga (31/05) – Dalam upaya menumbuhkan kesadaran literasi digital dan membangun ketahanan komunitas terhadap penyebaran hoaks dan praktik judi online, Tim Program Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)  menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Platform dan Satgas Hoaks-Judi Online” di Gedung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cakra, Desa Cipaku, Purbalingga.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat UMS dalam program multiyear bersama PKBM Cakra dengan melibatkan jajaran tutor, pengurus OSIS, Pramuka, serta perwakilan siswa PKBM dan Desamind Indonesia. Desamind Indonesia hadir sebagai mitra strategis sekaligus pendamping dalam kegiatan literasi digital tersebut.

Gambar 1. Proses Diskusi dan Perencanaan Pembentukan Satgas Hoaks dan Judol

Bashri, tutor PKBM Cakra, dalam sambutannya menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir kritis dalam memilah informasi di era digital sehingga tidak terjebak dalam lingkaran berita hoaks dan judi online.

“Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat dan bertanggung jawab. Anak-anak muda perlu menyadari bahwa mereka bisa menjadi garda terdepan dalam menangkal hoaks dan menjauhi praktik destruktif seperti judi online,” ujar Bashri.

Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc., Dosen Pendidikan Teknik Informatika (PTI) UMS dan Ketua Tim P2AD FKIP UMS, yang menjadi narasumber sekaligus pemantik FGD, mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng pernah menggerebek markas judi online jaringan Kamboja di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga pada tahun 2022.

“Ini bukan hanya sejarah kelam, tapi juga pengingat serius. Kita tidak bisa tinggal diam. Pembentukan Satgas Literasi Digital adalah langkah preventif yang penting agar komunitas, khususnya anak muda, memiliki ketahanan digital sejak dini,” tegas Hardika.

Gambar 2. Pembekalan kepada Tim Utama Sahabat Digital Cakra

Dalam diskusi yang berlangsung aktif dan partisipatif, para peserta menyepakati pembentukan Satgas Literasi Digital yang diberi nama “Sahabat Digital Cakra”. Satgas ini akan menjadi wadah gerakan edukatif untuk menyebarkan informasi yang benar serta memerangi praktik digital yang merugikan masyarakat.

Ayu Septiana Ramadhani, Ketua OSIS PKBM Cakra sangat antusias dengan hadirnya forum ini dan siap terlibat langsung dalam kegiatan sosialisasi ke masyarakat.

“Saya senang bisa menjadi bagian dari FGD ini. Semoga hasil diskusinya tidak berhenti sebagai teori, tapi bisa menjadi gerakan nyata. Saya dan teman-teman sudah siap untuk melakukan sosialisasi hoaks dan judi online secara door to door,” ucap Ayu.

FGD ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga titik tolak aksi nyata. Desamind Indonesia sebagai mitra penggerak pemuda menyambut positif kolaborasi ini, dan siap mendukung kelanjutan program “Sahabat Digital Cakra” sebagai model penguatan kapasitas digital berbasis komunitas.

Dengan pendekatan edukatif dan kolaboratif bersama tim P2AD UMS, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan agen-agen perubahan di Desa Cipaku yang mampu menjawab tantangan era digital dengan sikap kritis, bijak, dan bertanggung jawab, khususnya dalam mencegah hoaks dan judi online.

Author : Ahmad Zamzami

Editor:  Putri Aulia Pasha

Adakan Kolaborasi Pengabdian, Tiga Serangkai University dan Desamind Hadirkan Teknologi AR-VR di Sekolah Alam Aminah

By Berita Terkini

Sukoharjo (28/05) Tiga Serangkai University (TSU) bersama Desamind Indonesia sukses menyelenggarakan kolaborasi pengabdian inovatif dan inspiratif di Sekolah Alam Aminah (SAA) Sukoharjo. Kolaborasi ini memperkenalkan pendekatan pembelajaran berbasis Computational Thinking dan teknologi mutakhir seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada para siswa Sekolah Alam dengan cara yang menyenangkan dan penuh eksplorasi.

SAA merupakan lembaga pendidikan yang memadukan nilai-nilai Islami dengan metode belajar berbasis alam. Memanfaatkan lingkungan sebagai laboratorium belajar, SAA berfokus pada pengembangan potensi visual, kinestetik, dan auditori anak. Kegiatan pengabdian kali ini menjadi momen penting karena menghadirkan dimensi baru dalam proses belajar, melalui pemanfaatan teknologi digital tanpa menghilangkan nilai-nilai religius yang dipegang teguh oleh sekolah.

Dalam kegiatan tersebut, para siswa dikenalkan dengan berbagai alat dan metode pembelajaran baru yang interaktif, seperti Makey-Makey (alat pengubah tumbuhan menjadi instrumen musik digital), buku cerita yang dilengkapi dengan fitur AR, serta permainan edukatif berbasis VR yang memicu rasa ingin tahu dan kreativitas mereka.

Gambar 1. Siswa SAA Belajar Menggunakan AR dan Makey-Makey

Laila Rohmah, Dosen Tiga Serangkai University yang turut menjadi fasilitator mengaku senang bisa mengadakan kegiatan di SAA. Ia yakin pengabdian ini mampu mendorong motivasi belajar anak-anak dengan memanfaatkan teknologi era sekarang.

“Anak-anak tampak antusias karena menjadi pengalaman pertama mereka melihat kemajuan teknologi. Kami percaya pendekatan ini bisa menjadi pintu masuk untuk menanamkan kemampuan berpikir logis dan problem solving sejak dini,” ujar Laila.

Kepala Sekolah SAA, Taqwa Hasma Septyaninda, S.Psi., S.Pd.I., menyampaikan apresiasinya kepada TSU dan Desamind karena kehadiran mereka memberikan warna baru dan pendekatan inivotif yang bisa diterapkan dalam pembalajaran SAA ke depan.

“Terima kasih kepada TSU dan Desamind. Kehadiran mereka menjadi angin segar bagi kami dalam mengembangkan metode belajar yang lebih beragam dan menyenangkan, namun tetap berlandaskan nilai-nilai Islam.”

Tidak hanya guru, para siswa juga menunjukkan kegembiraan mereka setelah mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran. Salah satu siswa, M. Dzaki Al Ghazali, menceritakan keseruannya mencoba berbagai permainan edukatif.

Gambar 2. Potret Keceriaan Usai Kegiatan

 “Senang sekali bisa belajar sambil main. Permainannya aneh, tapi seru. Aku jadi tahu banyak hal baru!,” ucap siswa kelas 5 itu.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen Desamind dan TSU dalam memajukan pendidikan anak-anak Indonesia, terutama di sekolah-sekolah alternatif berbasis alam dan nilai spiritual. Kolaborasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan zaman akan literasi teknologi, tetapi juga memperkuat gagasan bahwa pendidikan masa depan harus adaptif, menyenangkan, dan bermakna.

Ke depan, Desamind dan TSU berencana melanjutkan kerja sama serupa di berbagai sekolah berbasis komunitas lainnya. Tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital di kalangan pelajar daerah, sekaligus mengintegrasikan teknologi dan spiritualitas dalam satu ekosistem pendidikan yang utuh.

Author: Ahmad Zamzami

Editor: Putri Aulia Pasha

89 Lulusan Paket C PKBM Cakra Mrebet Diwisuda: Bukti Nyata Pendidikan Inklusif dan Pemberdayaan di Purbalingga

By Press Release

DESAMIND.ID – Purbalingga (11/05) Suasana haru dan penuh kebahagiaan mewarnai Wisuda Angkatan XIV Kesetaraan Paket C PKBM Cakra Mrebet yang digelar di Rest Area Cheng Ho, Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah. Sebanyak 89 wisudawan resmi dinyatakan lulus, menandai keberhasilan mereka menempuh pendidikan kesetaraan sebagai alternatif yang inklusif dan bermartabat.

Momentum ini terasa semakin istimewa karena PKBM Cakra Mrebet merupakan mitra strategis Desamind Indonesia, organisasi kepemudaan yang telah berkolaborasi selama lebih dari tiga tahun untuk mendampingi dan memberdayakan peserta didik pendidikan nonformal di desa.

Gambar 1. Penampilan Seni dari Siswa PKBM Cakra Mrebet, Purbalingga.

Selama perjalanan kemitraannya, Desamind Indonesia bersama Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (PTI UMS) telah menginisiasi berbagai kegiatan kolaboratif, seperti:

  • Pelatihan literasi digital dan anti-hoaks untuk peserta didik dan tutor,
  • Workshop keterampilan digital seperti desain grafis, pembuatan konten media sosial, dan pengenalan alat produktivitas berbasis daring,
  • Program “Simulasi Perilaku Berbasis Virtual Reality“, yang mengajak peserta memahami risiko judi daring dan informasi palsu dalam konteks dunia digital,
  • Pendampingan kewirausahaan digital dan lifeskill seperti pembuatan produk kreatif, pemasaran daring,
  • Penyuluhan hukum menggunakan media ARLaw dan VRLaw yang berkolaborasi dengan PKBH FH UGM.

Dalam momen  wisuda ini, Founder Desamind Indonesia sekaligus dosen PTI UMS, Hardika Dwi Hermawan, turut hadir memberikan sesi motivasi kepada para lulusan. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa perubahan besar bisa dimulai dari pendidikan akar rumput.

“Pendidikan nonformal bukan jalur kedua, melainkan jalan alternatif yang bermartabat untuk mencapai masa depan,” tegasnya di hadapan para lulusan dan tamu undangan.

PKBM Cakra Mrebet sendiri telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Desamind Indonesia sejak 2022 dan telah menunjukkan konsistensinya dalam mendidik dengan hati. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Desamind dan perguruan tinggi, menjadikan lembaga ini sebagai model praktik baik dalam pendidikan kesetaraan yang berdaya dan memberdayakan.

Sugiarto, S.Pd., M.M., selaku Ketua Yayasan Cakra Paku Jaya, menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang terlibat dan berharap para lulusan terus berkembang.

“Kami ingin lulusan dari PKBM Cakra tidak hanya berhenti pada seremoni hari ini, tetapi terus belajar, berkarya, dan menjadi bagian dari perubahan sosial. Kami berkomitmen untuk terus membuka akses dan peluang bagi siapa pun yang ingin menempuh pendidikan dengan semangat dan ketekunan.” ungkap Sugiarto dalam sambutannya.

Gambar 2. Prosesi Penyerahan Ijazah Siswa PKBM Cakra Mrebet

Senada dengan itu, Kepala Kesetaraan Paket C PKBM Cakra, M. Al-fauzan, S.Pd., menekankan pentingnya bekal keterampilan praktis bagi lulusan.

“Mereka telah kami bekali dengan keterampilan menjahit, desain, hingga pemanfaatan digital tools. Semoga mereka menjadi individu yang mandiri dan bisa memberi kontribusi nyata di masyarakat,” ungkap Fauzan.

Keterlibatan Desamind dalam program pendidikan nonformal merupakan bagian dari komitmen organisasi untuk membangun jembatan sosial antara pemuda berpendidikan dan masyarakat akar rumput demi menciptakan ruang belajar yang setara dan inklusif. Ke depannya, Desamind  berharap terus tumbuh melalui penguatan jejaring, program inovatif, dan pendampingan lanjutan agar lulusan Paket C dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan pelaku perubahan di komunitasnya masing-masing, termasuk rencana program kerjasama yang akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.

Penulis: Dwi

Editor: Ahmad Zamzami/Syifa Adiba

Pelatihan Literasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI): Bekal Guru MIM Akhlakul Karimah Hadapi Era Pembelajaran Digital

By Press Release

DESAMIND.ID – Surakarta (03/05) Program Studi Pendidikan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta (PTI UMS) bekerja sama dengan Desamind Research and Training Center (DRTC) sukses menggelar Pelatihan Literasi Digital dan Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) bagi Guru, yang diselenggarakan di MIM Akhlakul Karimah Mojogedang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep literasi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan, serta meningkatkan kapasitas guru dalam mengadopsi teknologi digital secara bijak dan efektif di ruang kelas.

Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE, dosen PTI UMS, selaku pemateri memberikan pemahaman komprehensif tentang pentingnya literasi digital dan berbagai tools AI yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sehari-hari.

Foto 1. Praktek Penggunaan AI oleh Fasilitator

“Pemanfaatan AI dalam pendidikan tidak menggantikan peran guru, tetapi mendukung dan memperkuatnya. Guru perlu memahami cara kerja AI dan bagaimana teknologi ini bisa digunakan secara kreatif dalam kegiatan belajar-mengajar,” ujar Hardika.

Kegiatan ini disambut baik oleh Muhammad Arif, S.Pd.I, Kepala Sekolah MIM Akhlakul Karimah. Ia menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pelatihan yang sangat relevan dengan kebutuhan guru di era digital.

“Saya sangat mengapresiasi pelatihan ini. Ini merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan kapasitas guru, agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat,” tuturnya.

Foto 2. Pembagian sertifikat pelatihan (Dok. Desamind)

Salah satu guru peserta pelatihan, Tika Yuliastuti, S.E., turut membagikan pengalamannya selama mengikuti kegiatan.

“Pelatihan ini membuka wawasan saya mengenai penggunaan AI dalam pembelajaran. Saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba berbagai aplikasi digital di kelas,” ungkap Tika.

Pelatihan ini menjadi langkah awal yang strategis dalam mewujudkan sekolah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta menunjukkan komitmen UMS dan Desamind RTC dalam mendukung transformasi pendidikan.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Berdayakan Perempuan Lewat Ubi Jalar, Putri Felita Torehkan Prestasi Pemuda Pelopor Gunungkidul 2025

By Beasiswa Desamind, Press Release

DESAMIND.ID – Gunungkidul (28/04) Putri Felita Listiani, penerima beasiswa Desamind sekaligus Kepala Desamind Chapter Gunungkidul, berhasil meraih juara 3 bidang pangan dalam ajang Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Gunungkidul 2025. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa gerakan sosial dari desa mampu menjadi motor perubahan yang nyata.

Putri meraih penghargaan ini melalui inisiatif sosial “Pawon.Uwi”, sebuah program pemberdayaan perempuan desa yang berfokus pada pengolahan ubi jalar menjadi produk olahan bernilai jual, salah satunya Sweet Potato Pie Brownies.

Nama Pawon.Uwi sendiri diambil dari bahasa Jawa: pawon berarti dapur dan uwi berarti ubi, yang mencerminkan semangat kembali ke akar lokal untuk menciptakan perubahan. Berlokasi di Pakuhan Panjatan, Pengkok, Patuk, Gunungkidul, program ini melibatkan para ibu rumah tangga yang secara aktif memproduksi olahan pangan berbasis ubi lokal.

Foto 1. Putri Felita usai menerima penghargaan Pemuda Pelopor Gunungkidul 2025 (Dok. Desamind)

“Saya melihat banyak potensi lokal yang belum tergarap, khususnya ubi jalar. Program Pawon.Uwi lahir dari keinginan untuk menjawab tantangan itu, sekaligus menciptakan ruang bagi perempuan desa agar bisa produktif dan mandiri secara ekonomi,” jelas Putri.

Tak hanya berfokus pada produksi, Putri juga menggandeng berbagai pihak mulai dari akademisi, komunitas, media, pemerintah, hingga sektor swasta agar program ini berkelanjutan dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Sejauh ini, produk Pawon.Uwi telah memiliki Nomor Izin Berusaha dan Sertifikasi Halal sehingga terjamin kualitasnya. 

Penghargaan Pemuda Pelopor ini diraih setelah melalui proses ketat mulai dari seleksi administrasi, presentasi proyek, kunjungan lapangan (fact finding), hingga wawancara oleh dewan juri. Kepala Desa Pengkok, Bapak Sugit, turut hadir saat kegiatan fact finding dan menyampaikan apresiasi luar biasa.

Foto 2. Proses Fact Finding oleh Dispora Gunungkidul (Dok. Desamind)

“Kami bangga memiliki pemuda seperti Putri. Pawon.Uwi adalah bentuk nyata kepeloporan pemuda desa yang jarang kita temui. Semoga semangat ini bisa menular ke pemuda-pemudi lainnya,” ujarnya.

Ke depan, Putri berharap dapat memperluas jangkauan produk Pawon.Uwi sebagai oleh-oleh khas Gunungkidul dan alternatif konsumsi sehat di masyarakat desa. Ia juga tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)  Desa Pengkok, Dinas Koperasi (DISKOP) Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mitra seperti Sibakul Jogja, serta membuka peluang sistem konsinyasi dengan kedai kopi dan pasar offline.

“Kami masih banyak trial-error. Tapi saya yakin dengan semangat dan dukungan masyarakat, Pawon.Uwi bisa menjawab kebutuhan desa dan menciptakan identitas kuliner khas Pengkok,” tutup Putri penuh semangat.

Dengan semangat kepeloporan, inovasi nyata, dan dampak sosial yang kuat, Putri Felita tak hanya menorehkan prestasi pribadi, tetapi juga membawa harapan dan inspirasi bagi masyarakat desa untuk terus bergerak dan berkembang dari potensi lokal.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Deputi 1 Kemenpora RI Resmikan Kegiatan Pelantikan 269 Perangkat Desamind Chapter 2025/2026

By Berita Terkini, Desamind Chapter, Pemberdayaan Kepemudaan

DESAMIND.ID– Surakarta (27/04) Dalam rangka memperkuat gerakan pemuda desa di seluruh penjuru nusantara, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Dr. Drs. Yohan, M.Si, membuka Pelantikan Perangkat Chapter Desamind Indonesia Periode 2025/2026 secara resmi melalui virtual zoom meeting. Pelantikan ini diikuti oleh 269 perangkat chapter yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Mengusung tema “Desamind Chapter with Impact: Kolaborasi Komunitas Pemuda Indonesia untuk Transformasi Sosial Desa”, pelantikan ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi, semangat, dan energi baru dalam membangun desa melalui kekuatan pemuda.

Dalam sambutannya, Dr. Drs. Yohan, M.Si menyampaikan apresiasi atas langkah Desamind Indonesia dalam membina dan menggerakkan generasi muda sebagai agen perubahan.

“Pemuda adalah agen perubahan yang sesungguhnya. Apa yang dilakukan Desamind Indonesia hari ini adalah bukti bahwa perubahan besar dimulai dari semangat kolaborasi kecil. Saya berharap para perangkat chapter yang dilantik mampu menjadi motor penggerak transformasi sosial yang berkelanjutan, menghidupkan desa dengan inovasi, kepedulian, dan aksi nyata,” ujar beliau.

Hardika Dwi Hermawan, President Director of Desamind membacakan Surat Keputusan Pengangkatan Perangkat Chapter dengan total 11 chapter dimulai dari Chapter Bogor, Chapter Majalengka, Chapter Solo Raya, Chapter Purbalingga, Chapter Magelang, Chapter Yogyakarta, Chapter Gunungkidul, Chapter Malang, Chapter Pasuruan, Chapter Lombok Timur, dan Chapter Asmat.

Foto 1. Prosesi Pelantikan (Dok. Desamind)

Pelantikan ini tidak hanya menjadi seremoni, tetapi juga ruang pembelajaran dan penguatan kapasitas. Agenda pelantikan diisi dengan berbagai sesi inspiratif. Dalam sesi Desamind 101: Lilin-Lilin Desa Memimpin dengan Hati, Mengubah dengan Aksi, Managing Director of Desamind, Zakky Muhammad Noor, mendorong peserta untuk menghidupkan nilai ketulusan dalam kepemimpinan.

Selanjutnya, dalam sesi Inspirational Talk: Lead Local, Impact Global, Roikhanatun Nafi’ah, Founder & CEO Crustea Indonesia, membagikan perjalanan membangun dampak global dari akar lokal. Dalam sesi inspirasi tersebut, Roikhanatun Nafi’ah turut menyampaikan pandangannya tentang pentingnya memulai perubahan dari komunitas terdekat.

“Kepemimpinan sejati dimulai dari keberanian untuk bertindak di lingkungan kita sendiri. Ketika kita mampu membawa perubahan nyata di komunitas lokal, dampaknya akan beresonansi hingga ke tingkat global. Pemuda desa hari ini adalah pemimpin dunia esok hari,” tutur Nafi.

Foto 2. Sesi Inspirational Talk: Lead Local, Impact Global (Dok. Desamind)

Pelantikan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Desamind Indonesia untuk memperluas gerakan pemuda desa, sekaligus mempertegas peran komunitas dalam mencapai pembangunan desa yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Desamind Indonesia terus menyalakan semangat perubahan dari desa untuk dunia, dengan keyakinan bahwa transformasi besar selalu dimulai dari tindakan kecil yang konsisten, penuh cinta, dan kolaboratif.

Penulis: Ahmad Zamzami

Editor: Syifa Adiba

Program Internship Desamind Divisi Beasiswa 2025: Sinergi Tiga Bulan Penuh Makna

By Beasiswa Desamind, Berita Terkini

DESAMIND.ID –  Surakarta (19/04) Desamind Indonesia resmi menutup program magang (internship). Divisi Beasiswa yang telah berlangsung selama periode Januari-Maret 2025. Program ini melibatkan empat anak muda berbakat yang turut mewarnai perjalanan Desamind dengan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi dan manajemen konten beasiswa.

Peserta internship terdiri dari Arya Veda Setyanindito dan Vio Arvendha, mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang berfokus pada pengembangan dan peremajaan website Beasiswa Desamind. Sementara itu, Putra Akbar Wahyu, alumni ISI Surakarta dan Diki Angger mahasiswa Universitas Jember turut memperkuat tim melalui peran sebagai content planner yang merancang strategi dan ide konten beasiswa secara kreatif dan informatif.

Selama program berjalan,para peserta tidak hanya mengasah kemampuan teknis dan kreatif, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata dalam sistem kerja organisasi sosial berbasis kepemudaan. Mereka terlibat dalam diskusi lintas divisi, membangun relasi profesional, dan belajar langsung dari ekosistem kerja Desamind yang kolaboratif.

Dalam acara pe nutupan pada 19 April 2025, Hardika Dwi Hermawan, President of Desamind Indonesia menyampaikan apresiasi atas dedikasi para peserta intern.

“Tiga bulan bukan waktu lama, tetapi cukup untuk melihat bagaimana semangat, rasa ingin tahu, dan kontribusi kalian telah membawa warna baru untuk divisi Beasiswa. Kami bangga dan berterima kasih atas semua kerja keras kalian,” ujarnya.

Sementara itu, Yulia Susanti, Director of Scholarship Division Desamind turut memberikan penghargaan dan refleksi.

 “Kami tidak hanya mendapatkan bantuan tenaga, tapi juga gagasan segar dari para intern. Mereka menjadi bagian dari perjalanan penting dalam memperkuat wajah dan makna program beasiswa Desamind di mata publik,” ungkapnya.

Sebagai bentuk kesan mendalam, para peserta menyampaikan testimoni bagaimana perjalanan selama 3 bulan ini. Arya Veda mengaku mendapat banyak pengalaman bukan hanya dari sisi ilmu pengetahuan, namun juga koneksi dari lingkungan Desamind. 

“Kami sangat bersyukur telah diberikan kesempatan untuk magang di Desamind. Di sini, kami tidak hanya belajar hal teknis, tetapi relasi.”

Sementara itu, Diki Angger mengucapan terima kasih atas ruang belajar yang telah diberikan Desamind selama program berjalan.

“Terima kasih telah memberikan pembelajaran yang berharga. Saya sangat bersyukur berada di sini.”

Program internship ini menjadi wujud nyata komitmen Desamind Indonesia dalam mengembangkan kapasitas pemuda melalui pengalaman kerja bermakna. Ke depan, Desamind berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang belajar serupa demi membentuk generasi muda yang siap menjadi agen perubahan di komunitasnya.

Penulis: Dwi 

Editor: Ahmad Zamzami/Syifa Adiba

Semarakkan Hari Raya, Komunitas Pemuda Kluwak dan Desamind Selenggarakan Gema Malam Takbiran

By Berita Terkini

DESAMIND.ID – Gonoharjo (30/03) Karang Taruna Dusun Kluwak (KOMPAK) berkolaborasi bersama Desamind dalam rangka menyemarakkan malam Hari Raya Idul Fitri 1446 H dengan menyelenggarakan Gema Takbir di Dusun Kluwak, Limbangan, Kendal.

Berbagai rangkaian kegiatan seperti Takbir Keliling, Festival 100 Obor, Do’a bersama, Pesta Kembang Api dan Bagi-Bagi Doorprize. Masyarakat berbondong-bondong memeriahkan malam Hari Raya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kesuksesan acara ini melibatkan berbagai pihak dan pemuda di 3 wilayah sekaligus yaitu Dusun Kluwak, Dukuh Sekacangan, dan Dukuh Gabuk. 

Foto 1. Potret Kemeriahan Masyarakat Mengikuti Gema Takbir

Ali Masduki, Kepala Dusun Kluwak mengaku kagum dan terharu dengan diadakannya kegiatan malam takbiran seperti ini. Ia menceritakan antusiasme warganya menyambut malam penuh meriah dan dinanti-nantikan. Bahkan, sejak munculnya ide kegiatan yang diinisiasi oleh KOMPAK dan Desamind, mereka dengan semangat mendukung penuh baik secara material maupun immaterial.

“Saat saya informasikan, para warga langsung berinisiatif mulai dari membantu konsumsi, iuran, dan memberikan berbagai bantuan demi mensukseskan acara,” ungkap Masduki.

Foto 2. Tim Komunitas Pemuda Kluwak (KOMPAK)

Misbahus Surur, Ketua KOMPAK mengungkapkan terselenggarakan Gema Takbir merupakan salah satu pencapaian luar biasa pemuda karena mampu memberikan kebermanfaatan positif bagi masyarakat di hari raya. 

“Kami bersama-sama bisa merasakan kebahagian dan semoga menjadi langkah awal terselenggaranya kegiatan-kegiatan selanjutnya, tutur Misbah.

Penulis : Ahmad Zamzami